Anda di halaman 1dari 3

Belajar Endodontik Koas b.

Bahan2 irigasi :
Sodium hipoklorit (NaOCL), CHX,
Triad Endodontik : EDTA, MTAD
c. Irigasi dengan spuit size 27G atau 30G
1. Akses
dengan safe end tip/side vented (lubang
2. Preparasi Saluran Akar
disamping dan tidak tajam)
3. Obturasi/Pengisian Saluran Akar

Macam – Macam Prosedur Prep Saluran Akar :

1. Step Back (ISO) : saluran akar yang lebar


2. Crown Down : saluran akar yang sempit, bengkok,
terdapat glyde path (tidak buntu)

Prosedur Awal Kedua Macam Teknik Prep :

1. Lakukan foto rontgen dental pada gigi yang akan di


rawat
2. Ukur panjang gigi pada radiograf prepoperatif
(jarak dari titik acuan ke apeks) lalu kurangi 2mm
-> ukuran digunakan sbg panjang kerja estimasi d. Gerakan dengan push-pull/in out gunakan
a. Kalau gigi p1 atas, akar palatal -> titik telapak tangan,tekanan ringan, jarum jgn
acuannya adl cusp palatal smp terkunci dlm saluran akar.
b. Akar bukal p1 atas -> titik acuan adl cusp e. Gunakan cotton roll (dioklusal) untuk
bukal menampung cairan irigasi
3. Pada PSA vital -> lakukan anastesi gigi  konsenterasi NaOCL itu dari 0,5% - 5,25%
(infiltrasi/blok nerv alveolaris superior inferior) tapi yg umum dipakai adl 2,5%
jika belum cukup lakukan anastesi interlogamen, kl  Akses dikatakan selesai bila :
blm juga bs anastesi intrapulpa
4. Daerah kerja di isolasi dengan kapas gulung slm 1. Kavitas telah bebas dari jaringan karies
pekerjaan atau restorasi yang buruk
5. Bersihkan sisa jaringan karies dan restorasi yg 2. Atap pulpa sudah terangkat sempurna
buruk dengan bur metal bulat 3. Pandangan ke orifis atau sal akar terlihat
jelas
PREPARASI AKSES/KAMAR PULPA 4. Jarum endodontik dapat masuk dan
6. Preparasi dg bur intan bulat no. 10, tegak lurus thd difungsikan ke dalam saluran akar tanpa
permukaan palatal/lingual sampai terasa tembus ke hambatan
ruang pulpa 5. Bentuk kavitas dapat memberi retensi
7. Setelah menembus atap pulpa, bur disejajarkan yang baik bagi tumpatan sementara
dengan sumbu gigi, kemudian lanjutkan dengan
gerakan lateral dan insisal/lingual (disebut
lateroinsisal) -> untuk mengangkat seluruh atap
pulpa
a. Pada gigi poste -> Bur tidak boleh
mengenai orifis untuk mencegah
kemungkinan terjadinya step/perforasi
lateral
STEP BACK
8. Haluskan dinding kavitas dengan endo safe bur
(bur diamendo/endo-z) PREPARASI ORIFIS/PREP KORONAL 2/3 PANJANG
a. Utk meratakan dan menghaluskan seluruh KERJA
dinding kavitas tanpa mengambil dasar
kamar pulpa untuk menghindari 1. Preparasi dengan endo shaper/GGD putaran ke kanan
step/perforasi dengan tekanan ringan sampai 2/3 panjang kerja
b. Dinding kavitas yg menghalangi arah 2. GGD dari no terbesar yg bisa masuk smp nomor yg lebih
masuknya alat ke saluran akar juga kecil
dibuang 3. Irigasi dengan 1cc NaOCL 2/5%
9. Cek dengan sonde berkait untuk memastikan
PENJAJAKAN SALURAN AKAR
seluruh atap pulpa sudah terangkat
10. Irigasi kavitas dengan NaOCL 2.5% 1. Jajaki saluran akar dengan gerakan watch winding
a. Irigasi menggunakan file no. 10 sampai panjang kerja estimasi
Mekanis : untuk membuang debris, a. Tempatkan stopper pada file no. 10/15 yg akan
melumasi kanal, melarutkan jaringan digunakan sepanjang kerja estimasi
organic & anorganik
b. Titik acuan -> titik tersebut harus menyentuh d. Interpretasi -> ujung KGU berada di konstriksi
stopper, mudah terlihat, stabil, tidak berubah pada apical kurang lebih 1mm dari ujung apical
bidang insisal/oklusal
c. Pada PSA VITAL, gerakan ini berfungsi utk PENGERINGAN SALURAN AKAR
melepaskan eprlekatan jaringan pulpa dari dinding 2. Irigasi
saluran akar 3. Masukkan paper point sesuai nomor FAU ke dalam
2. Instrument diolesi EDTA saluran akar dengan pinset, tinggalkan beberapa saat,
3. Irigasi lalu keluarkan, ulangi sampai paper point ttp kering
4. Penentuan panjang kerja definitive
MEDIKASI SALURAN AKAR [ Dengan Ca(OH)2 ]
PENENTUAN FILE AWAL -> FA adalah file terbesar yg
dapat masuk sepanjang kerja pada saluran akar yang belum 1. Campur bubuk Ca(OH)2 dengan akuadest sampai pasta
dipreparasi tanpa hambatan dan terasa pas di 1/3 apikal 2. Isikan sepanjang kerja dengan jarum lentulo, lalu
padatkan dengan paper point besar
1. Tentukan File Awal dengan berpedoman pada foto X- 3. Letakkan kapas butir di dasar kamar pulpa
Ray.
2. Pilih nomor file yang pas sepanjang kerja di dalam TUMPATAN SEMENTARA
saluran akar
1. Letakkan bubuk ZnO di atas kaca pengaduk dengan
3. Irigasi
spatula, lalu dibagi menjadi 4 bagian
PREPARASI APIKAL 2. Teteskan eugenol di samping bubuk
3. Campurkan setiap bagian bubuk pada eugenol dengan
1. Prep apical dengan gerakan reaming dari file awal gerakan memutar dan melipat sampai konsistensi seperti
sampai file Apikal Utama (FAU) sepanjang kerja dempul
sampai minimal nomor 30 -> knp harus smp 30 krn ini 4. Tumpatkan pada kavitas sampai penuh dan padat
file minimal buat stepback, agar saat kondensasi 5. Buang kelebihan tumpatan dari kavitas dengan kapas
lateralnya gampang masuk gutapnya, dan infected butir basah
dentinnya yg nekrotik bisa terbuang
a. FAU adalah file terbesar yang dapat masuk PENGISIAN SALURAN AKAR
sepanjang kerja setelah preparasi saluran akar dan
1. Bongkar restorasi sementara dengan bur dan ekskavator
terasa pas di 1/3 apikal tanpa hambatan
2. Irigasi
2. Olesi setiap file dengan EDTA gel sebelum digunakan
3. Rekapitulasi
a. Kenapa EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid)
4. Irigasi
i. Sbg pelarut anoganik utk menghilangkan smear
5. Keringkan dengan paper point
layer
6. Pengadukan semen (sealer)
ii. Terjadi pembentukan khelat dengan ion ca2+
7. Letakkan powder dan liquid di atas kertas pengaduk
dentin sehingga mudah larut dlm air
a. Aduk dengan spatula semen sampai konsistensi
iii. Sbg pelumas saluran akar
seperti krim (diangkat 3cm tidak putus)
3. Irigasi saluran akar setiap pergantian filenya
b. Ambil dengan ujung spatula semen
PREPARASI STEP BACK c. Olesi KGU dengan semen, masukkan ke dalam
saluran akar sambal di geserkan ke seluruh dinding
1. Preparasi dengan gerakan circumferential filing : 8. Olesi Kembali KGU dengan semen, masukkan sampai
a. Preparasi dg file 1 nomor > FAU dan panjang kerja sepanjang kerja
dikurangi 2mm dari panjang kerja definitif 9. Masukkan spreader sampai 2mm dari panjang kerja
b. Prep dg file 2 nomor > FAU, dan panjang kerja 10. Angkat spreader, dan segera masukkan kon guttapercha
dikurangi 3mm tambahan (dimasukkin pake pinset) -> spreader di tekan
c. Lakukan rekapitulasi ke bawah lalu tekan ke lateral
d. Prep dg file 3 nomor > FAU, dan panjang kerja 11. Potong kon gutta perca :
dikurangi 4mm a. Panaskan semen stopper (khusus untuk memotong
e. Lakukan rekapitulasi dengan FAU sepanjang kerja guta perca) di atas api spiritus
dengan gerakan filing untuk memastikan bahwa b. Tekankan pada guta perca dan langsung diangkat
panjang kerja tidak berubah c. Setelah di potong, coba lagi pakai spreader lalu
2. Olesi setiap file dengan EDTA gel sebelum digunakan dimasukkin lagi
3. Irigasi saluran akar setiap pergantian filenya d. Tekan gutaperca dengan plugger sampai di bawah
KON GUTTA PERCHA UTAMA (KGU) orifis, potong 2-5mm di bawah orifis
12. Isi kavitas dengan kapas butir sampai penuh
1. Mencoba KGU 13. Buat foto X-ray pengisian, interpretasi
a. Masukkan KGU sesuai nomor FAU periksa adanya 14. Bila hasil sudah baik, keluarkan kapas dari kamar pulpa,
tug back dan apical stop lalu irigasi
b. Pilih dan masukkan spreader satu nomor dibawah 15. Letakkan basis GIC setebal + 1 mm
FAU yang dapat tertahan 2mm dari panjang kerja 16. Setelah GIC keras, letakkan kapas butir, lalu tumpat
c. Buat foto x-ray dengan KGU sementara

Anda mungkin juga menyukai