Anda di halaman 1dari 6

“LEARNING ISSUE LBM 3 SURYA”

1. Apa saja pertimbangan bahan_bahan dalam kasus tersebut?


JAWAB : Bahan yang digunakan pada SSC adalah alloy yang mengandung
18% kromium dan 8% nikel (disebut juga 18-8 alloy) dengan kandungan
karbon sebesar 0,8 % sampai 20%. Kandungan kromium yang tinggi ini
mengurangi korosi. SSC menjadi bahan restorasi pilihan dalam perawatan
gigi sulung dengan kerusakan gigi yang luas karena dapat menutupi seluruh
mahkota gigi dan membentuk kembali bentuk anatomi gigi serta lebih tahan
lama dibandingkan restorasi lainnya.

SSC biasanya dipertimbangkan bila gigi sulung posterior, terutama molar


pertama memerlukan restorasi karena mahkota ini jauh lebih baik dari pada
restorasi lainnya dan hampir tidak perlu diganti hingga gigi tersebut tanggal
(Welburry, 1995). Keunggulan dan durabilitas SSC bila dibandingkan
dengan amalgam dan restorasi lainnya telah banyak diteliti. Braff pada tahun
1974 membandingkan SSC dengan restorasi kelas II amalgam. Penelitian ini
menyimpulkan keunggulan SSC. Keunggulan-keunggulan ini menyebabkan
SSC banyak digunakan. Namun, disamping keunggulan, terdapat pula
kekurangan SSC yang berkaitan dengan kesalahan prosedur klinik.
Penempatan SSC yang tidak tepat dapat menimbulkan beberapa gangguan
antara lain pada kesehatan gusi dan tulang pendukung

2. Apa saja factor yang mempengaruhi tambalan gigi anak lepas ?


JAWAB : 1. Masih Ada Bakteri Menempel
Bakteri bisa menjadi penyebab tambalan gigi mudah lepas. Kondisi ini terjadi apabila
gigi mengalami karies sekunder.
Sebelum dilakukan penambalan, dokter akan membersihkan bakteri penyebab gigi
berlubang. Jaringan yang terinfeksi akan diambil hingga tidak tersisa lagi.
Pembersihan tersebut dilakukan dengan bur atau juga dengan instrumen eskavator.
Jika prosedur ini tidak dilakukan hingga bersih tetapi gigi sudah ditambal, karies
sekunder akan terjadi.
Karies atau lubang tersebut disebabkan oleh bakteri yang tertinggal, sehingga masih
dapat menyebar di dalam gigi dan membuat gigi berlubang di tepi tambalan.
Hal tersebutlah yang membuat tambalan dapat terlepas dengan sendirinya, karena
sudah berkurangnya pelekatan akibat karies sekunder.
2. Preparasi Tidak Maksimal
Setelah bakteri dibersihkan, dokter akan melakukan preparasi pada gigi.
Preparasi merupakan pembentukan tepi-tepi gigi untuk memudahkan bahan tambal
menempel pada gigi. Bentuk dari preparasi bermacam-macam tergantung gigi dan
bahan apa yang digunakan.
Preparasi merupakan tahapan yang tak kalah penting untuk memastikan gigi dapat
menempel dengan baik.
Pada tindakan ini, sudut dan luas permukaan gigi yang akan digunakan untuk
menempelnya bahan sangat memengaruhi kekuatan tambalan.
Semakin luas permukaan dan semakin landai sudut akan meningkatkan kekuatan
daya rekat bahan tambal.
3. Aplikasi Bahan Kurang Baik
Proses pemberian bahan tambal juga menjadi salah satu alasan kenapa tambalan
gigi sering lepas.
Pada bahan tertentu, misalnya resin komposit, pengisian bahan tidak boleh
dilakukan sekaligus dalam satu kali, melainkan lapis demi lapis.
Pasalnya, bahan resin komposit dapat mengalami penyusutan mikro. Jika
ditempelkan secara banyak dalam satu waktu, penyusutan akan membuat tambal
gigi mudah terlepas.
Sementara itu, pada bahan semen Ionomer kaca, perbandingan bahan bubuk dan
cairnya harus seimbang sesuai dengan anjuran dan kebutuhan.
Bila bahan bubuk lebih banyak ketimbang bahan cair, bahan akan menjadi lebih
kental. Akibatnya, rongga dapat tidak tertutupi dengan baik oleh bahan tambal.
Sebaliknya, jika bahan terlalu encer, tambalan akan lebih lunak sehingga mudah
mengalami pecah.
4. Pasca Tambal yang Tidak Diperhatikan
Faktor kelalaian pasien adalah salah satu penyebab tambal gigi lepas. Misal, jika
pasien tidak melakukan pantangan dengan baik. 
Sebagai contoh, bahan tambal dengan semen ionomer kaca akan mengeras
maksimal setelah 24 jam pertama. Pada batas waktu ini, dokter akan menyarankan
pasien untuk tidak mengunyah makanan yang keras.
Selain itu, dokter akan memberikan cocoa butter pada permukaan tambalan untuk
melapisi gigi agar sisa makanan tidak menempel.Di sisi lain, bahan tambal resin
komposit tidak memiliki terlalu banyak aturan setelah tindakan. Pantangan makan
pun nyaris tidak ada karena biasanya pasien boleh langsung makan.Kendati
demikian, perlu kamu perhatikan bahwa bahan resin komposit memiliki sifat
menyusut.

1. Terbentuk lubang baru di bawah tambalan

Proses tambal gigi tidak lantas membuat gigi kebal terhadap infeksi


bakteri. Ketika Anda tidak menjaga kebersihan rongga mulut dengan
baik, bakteri bisa tumbuh dan mengikis permukaan gigi. Bakteri juga
dapat masuk ke area bawah tambalan saat tambalan gigi retak.

Meski retakan pada tambalan gigi atau pada gigi biasanya tidak
disadari dan tidak terlihat langsung oleh mata, bakteri tetap bisa
menyelinap masuk lewat celah kecil ini.

Seiring berjalannya waktu, lubang yang terbentuk di bawah tambalan


dapat membesar dan membuat tambalan gigi lepas.
2. Benturan

Saat area wajah atau mulut terbentur akibat kecelakaan atau ketika
sedang olahraga, jaringan yang ada di rongga mulut bisa rusak,
termasuk gigi dan tambalannya, lidah, hingga bibir.

3. Bruxism

Bruxism adalah kondisi ketika gigi bergemeretak tanpa sadar. Kondisi


ini biasanya terjadi saat tidur dan dalam jangka waktu yang lama, bisa
mengikis permukaan gigi, termasuk tambalan.

Pada kondisi yang parah, bruxism bisa membuat tambalan gigi lepas,
terutama bila tambalan terdapat pada gigi depan.

4. Konsumsi makanan keras

Menggigit makanan keras juga bisa merusak tambalan di gigi dan


membuatnya lepas dari tempatnya. Biasanya, makanan keras pertama-
tama akan membuat tambalan retak dan lama-kelamaan lepas dengan
sendirinya.

5. Reaksi kimia

Seiring waktu, tambalan di gigi dapat menyusut, sehingga tidak lagi


menempel dengan baik di lubang gigi dan akhirnya lepas sendiri.
Penyusutan ini terjadi akibat reaksi kimia dari bahan tambal.

3. Bahan restorasi pengganti apa yang dapar dilakukan pada kasus diskenario, serta apa
kelebihan dan kekuranganya ?
JAWAB :

SSC banyak digunakan dalam perawatan gigi anak – anak karena banyak
keuntungannya SSC merupakan suatu bahan restorasi yang ideal untuk
mencegah kehilangan gigi susu secara prematur.
Keuntungan SSC

Kerja lebih cepat, oleh karena mahkota SSC sudah tersedia sesuai dengan

ukuran dan bentuk gigi.Lebih tahan lama oleh karena terbuat dari logamSSC
dapat diselesaikan dalam 1 kali kunjungan, hal ini sangant baik terutama
untuk anak – anak.

Kerugian SSC

Estetis kurang baik, warna mahkota SSC tidak sesuai dengan warna gigi asli.

Untuk mengatasinya maka pada bagian labial SSC tersebut digunting dan
dibuatkan jendela yang kemudian jendela tersebut diisi / ditambal dengan
bahan yang sama warnanya dengan gigi misalnya self curing acrylic,
composit resin.

Faktor keberhasilan SSC

. Pembuangan karies dan yang dibutuhkan, tepat untuk terapi pulpa

. Pengurangan struktur gigi yang optimal untuk retensi mahkota yang


adekuat.

. Kurangnya kerusakan gigi tetangga setelah pembukaan kontak


interproksimal.

. Pemilihan ukuran mahkota yang tepat untuk menentukan panjang


lengkungan.
. Adaptasi marginal yang akurat dan kesehatan gingiva.

. Fungsi oklusal yang baik.

. Prosedur penyemenan yang optimal.

. Faktor yang Dapat Menyebabkan Kegagalan SSC

. Preparasi gigi yang tidak baik.

. Adaptasi mahkota yang tidak baik dan kemudian disertai dengan retensi
yang buruk.

. Metode sementasi yang tidak tepat dengan mahkota yang lepas atau margin
yang terbuka.
. Kegagalan perawatan pulpa.

4. Jelaskan tindakan preventif yang dapat dilakukan setelah dilakukan tumpatan agar tidak
terjadi tambalan lepas ?

JAWAB :

 Saat tambalan terasa longgar bahkan lepas, segera periksakan diri ke


dokter gigi.
 Jika tambalan yang lepas masih utuh, Anda bisa menyimpannya dalam
wadah steril, lalu membawanya ke dokter gigi. Pada beberapa kasus,
tambalan ini dapat dipasang kembali, namun hal ini termasuk jarang.
 Jika yang copot adalah crown gigi, bawa crown gigi yang lepas ke dokter
gigi karena dokter bisa melakukan penyemenan ulang.
 Kumur dengan air garam agar bagian gigi yang terbuka akibat tambalan
yang lepas bisa terbebas dari bakteri. Anda juga dapat menggunakan obat
kumur antibakteri.
 Jika ada darah saat tambalan gigi lepas, coba hentikan perdarahan
dengan menekan area yang berdarah dengan kapas. Anda juga bisa
berkumur dengan air es untuk menghentikannya.
 Apabila ada rasa nyeri, konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol,
untuk meredakan sakit sementara hingga Anda sempat ke dokter gigi.
 Hindari mengunyah pada bagian gigi yang tambalannya lepas.

beberapa hal untuk menjaga tambalan agar tetap awet dan tidak
mudah rusak, yaitu dengan:

 Rutin membersihkan gigi dengan cara seperti biasa, yaitu menyikat


gigi minimal dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur
 Menggunakan juga benang gigi atau dental floss untuk mebersihkan sisa
makanan di sela-sela gigi, satu kali sehari
 Tidak mengonsumsi makanan yang lengket dan keras beberapa hari
setelah tambal gigi kerena gigi biasanya masih nyeri. Hal ini juga
dilakukan agar tambalan tidak mudah pecah atau rusak.
 Sebisa mungkin menghindari konsumsi makanan dan minuman yang
terlalu dingin atau panas beberapa hari setelah penambalan, agar rasa
ngilu tidak bertambah parah
 Mengurangi konsumsi makanan dan minuman berwarna seperti teh atau
kopi (apabila yang ditambal adalah gigi depan), karena dalam jangka
panjang akan mengubah warna tambalan menjadi lebih kuning

Anda mungkin juga menyukai