Tujuan Komunikasi Pemasaran
Tujuan Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler (2021: 65) Tujuan strategi komunikasi pemasaran harus disesuaikan
dengan karakteristik produk dari pasar tertentu, serta harus diteliti dengan perubahan dalam
lingkungan bisnis dan preferensi konsumen. Sedangkan Tjiptono (2021: 87) juga
mengemukakan bahwa komunikasi pemasaran secara garis besar memiliki tiga tujuan utama
yaitu:
tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah
perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa. Promosi juga memberikan peran informasi
berharga lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan
2. Persuading (Membujuk).
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk tetap
mencoba produk atau jasa yang mereka miliki. Pada umumnya persuasi berupaya untuk
membangun permintaan sekunder yaitu permintaan barang bagi merek perusahaan yang
spesifik. Terkadang persuasi juga berbentuk dalam permintaan primer yakni menciptakan
3. Reminding (Mengingatkan)
Dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen.
Maka dari itu sebuah iklan harus menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan
memengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang akhir akhir ini
belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut atribut yang menguntungkan.
Terdapat 4 tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran menurut Rosister Dan Percy didalam
Jurnal Strategi Komunikasi Pemasaran Sharp Indonesia di Era Pandemi Covid 19 (Pandu
1. Kebutuhan Kategori
atau memuaskan perbedaan opini antara keadaan motivasional saat ini dan keadaan
2. Kesadaran Merek
kategori dengan cukup rinci untuk melakukan pembelian. Pengakuan lebih mudah
3. Sikap Merek
memenuhi kebutuhan relevan saat ini. Kebutuhan merek relevan dengan beorientasi
negative (penghindaran masalah dan kepuasan yang tidak lengkap) atau beorientasi
berhubungan dengan pembelian. Tawaran promosi dalam bentuk kupon, atau diskon
dua untuk satu yang mendorong konsumen unuk melakukan komitmen mental dengan
mengambil produk.