Anda di halaman 1dari 4

Proses pencernaan :

1. Ingesti, masuknya makanan ke dalam mulut.


2. Pemotongan dan penggilingan makanan, dilakukan oleh gigi dengan bantuan saliva / air liur.
3. Peristaltik, kontraksi otot polos yang menggerakkan makanan ke saluran pencernaan.
4. Digesti, hidrolisis yang menguraikan molekul besar menjadi kecil.
5. Absorpsi, pergerakan produk akhir pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfa.
6. Defeksasi, pengeluaran zat sisa makanan dalam bentuk feses.

Organ pencernaan :

A. Mulut

Terjadi pencernaan makanan secara mekanis oleh gigi dan secara kimawi oleh enzim ptialin yang
menguraikan amilum menjadi maltosa.

1. Bibir
Menerima makanan dan membantu menghasilkan suara.

2. Gigi
 Struktur : Mahkota, Leher, dan Akar.
 Anatomi :
- Email, lapisan keras berwarna putih.
- Dentin, lapisan sebelah dalam email yang berwarna kekuningan.
- Sementum, lapisan luar akar gigi yang berbatasan dengan tulang rahang.
- Pulpa, terdapat pembuluh darah dan serabut saraf yang menjulur sampai ke akar
gigi.
 Bentuk :
- Gigi seri (I), memotong makanan.
- Gigi taring (C), menyobek makanan.
- Gigi geraham depan (P), mengunyah makanan.
- Gigi geraham belakang (M), mengunyah dan menghaluskan makanan.
 Susunan :
- Gigi susu, tumbuh pada usia 6-26 bulan dan berjumlah 20 buah. (rumus halaman
166).
- Gigi tetap, tumbuh pada usia 6 tahun dan berjumlah 32 buah. (rumus halaman 166).
-
3. Lidah
Menggerakkan makanan saat dikunyak atau ditelan, mengecap suara, dan membantu produksi
suara. Papila fungiformis dan sirkumfalata memiliki kuncup-kuncup pengecap rasa.

4. Kelenjar saliva
 Parotid, agak ke bawah di depan telinga.
 Submandibula, rahang bawah.
 Sublingual, di bawah lidah dekat submandibula.

Fungsi :

- Melarutkan makanan.
- Melembapkan dan melumasi makanan.
- Membuang asam urat, virus, urea, logam, dan obat-obatan ke dalam saliva.
- Membersihkan rongga mulut.
- Mencegah kerusakan gigi.

Komposisi :

- Sekresi serosa, 98% air, enzim ptialin, dan ion.


- Sekresi mukus, mengandung glikoprotein, ion, dan air.
-
B. Faring
Membawa makanan dari rongga mulut ke esofagus.

C. Esofagus
Menggerakan makanan dari faring ke lambung dengan gerakan peristaltik. Esofagus
memproduksi mukus untuk melumasi dan melindungi esofagus.

D. Lambung
 Kardia, berbatasan dengan esofagus oleh otot sfingter esofageal.
 Fundus, membulat di atas sebelah kiri.
 Badan, di bawah fundus.
 Pilorus, berbatasan dengan usus halus oleh otot sfingter pilorus.

Cairan lambung mengandung asam klorida yang berfungsi mematikan bakteri-bakteri dalam
makanan, mukus, garam-garam, dan air.

Pencernaan kimiawi :

1. Protein
- Pepsinogen diubah menjadi pepsin oleh asam klorida. Bekerja pada pH di bawah 5.
Menghidrolisis protein menjadi pepton.
- Renin (diproduksi oleh lambung bayi), mengkoagulasi protein susu menjadi kasein.
-
2. Lemak
Lipase lambung menghidrolisis lemak susu menjadi asam lemak dan gliserol.

3. Karbohidrat
Tidak memproduksi enzim pencerna karbohidrat.
E. Pankreas
Tersusun dari sel-sel eksokrin (enzim pencernaan) dan sel-sel endokrin (hormone insulin dan
glukagon).

Insulin mengatur penyerapan glukosa darah.


Glukagon mengatur metabolisme gula darah.

Enzim-enzim :
- Tripsinogen, diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin, yang memecah protein/
polipeptida besar.
- Kimotripsin, memecah protein/polipeptida besar.
- Lipase, menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Amilase, menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida.
- Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase, melanjutkan pencernaan
protein menjadi asam amino bebas.

F. Hati
- Menyekresikan empedu.
- Mempertahankan homeostatis gula darah.
- Menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
- Menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein.
- Mengatur penyimpanan dan pemakaian lemak.
- Menyimpan mineral (Fe dan Cu), vitamin larut lemak, dan toksin.
- Produksi panas.

G. Empedu
Menyimpan cairan empedu yang disekresikan oleh sel-sel hati.
Cairan empedu bersifat alkali, terdiri atas air, garam empedu, pigmen empedu, kolesterol,
musin, dll.

Fungsi garam empedu : Mengemulsikan lemak, memperlancar kerja enzim lipase, dan
membantu absorpsi hasil pencernaan lemak.

Pigmen empedu disalurkan ke usus halus, sebagian berubah menjadi sterkobilin dan sebagian
lainnya diabsorpsi kembali oleh darah dan berubah menjadi urobilin.

H. Usus Halus
- Usus dua belas jari, panjang 25-30 cm.
- Usus kosong, panjang 1-1,5 m.
- Usus penyerapan, panjang 2-2,5 m.

Memiliki banyak jonjot usus yang memperluas permukaan penyerapan.


Terjadi gerakan peristaltic dari kontraksi otot polos longitudinal dan sirkuler yang menggerakkan
kimus ke arah bawah di sepanjang saluran.

Mencerna makanan secara kimiawi dengan bantuan enzim-enzim yang berasal dari kelenjar
usus, pankreas, dan empedu yang dihasilkan oleh hati (tabel halaman 170).

G. Usus Besar

1. Sekum, kantong tertutup dan memiliki apendiks vermiform.

2. Kolon : Kolon menanjak, Kolon melintang, Kolon menurun, dan Kolon sigmoid (berbentuk
huruf S).

3. Rektum, panjang 12-13 cm, tersusun dari mukosa saluran anal (lipatan-lipatan vertikal yang
berisi arteri dan vena, sfingter anal otot polos, dan sfingter anal otot rangka).

Fungsi :

- Mengabsoprsi 80-90% air dan elektrolit dari kimus.


- Memproduksi mukus yang tidak mengandung enzim.
- Terdapat bakter (E. coli) yang mampu mencerna sedikit selulosa dan memproduksi
sedikit kalori, serta menghasilkan vitamin K, riboflavin, tiamin, dan gas.
- Mengeluarkan zat sisa berupa feses.

Anda mungkin juga menyukai