Anda di halaman 1dari 8

TERM OF REFERENCE

TOR PROGRAM IBADURROHMAN LEADERSHIP TRAINING

TEMA KEAGIATAN ILT


BERSATU MENJADI PEMIMPIN YANG BERKARAKTER VISIONER,
ADAPTIF, INOVATIF DAN BERPERILAKU ISLAMI .
LATAR BELAKANG
JUDUL MATERI
MATERI
MANAJEMEN KONFLIK ORGANISASI
Sebagai Misi Pondok
pesantren ibadurrohman yaitu RUNDOWN ACARA (TANGGAL 16
1. Mewujudkan generasi
penghafal al qur`an dan NOVEMBER 2021)
alhadits yang berakhlak 11.20 – 13.00 – Istirahat, Sholat makan
mulia, 13.00 – 13.40 Materi Manajemen Konflik Organisasi
2. Menyiapkan generasi 13.40 – 14.00 – Sesi Q & A
yang mampu 14.00- 14.20 – Membuat analisis konflik yang ada di organisasi asrama,
mengoptimalkan kelas dan sekolah
kemampuan intelektual, 14.20 -16.00 – Pengkondisian ISHOMA
fisik, emosional, dan SASARAN MATERI
spiritual,
Santri kelas 8A dan XI Akhwat .
3. Menyiapkan generasi
yang kreatif, kolaboratif,
komunikatif, dan TEMPAT MATERI
berjiwa wirausaha serta Lantai 2 Yayasan
mampu
mengembangkan
teknologi informasi.
Sehingga bidang kesiswaan
melakukan agenda
pematerian ini di ILT

TUJUAN MATERI
1. Menjelaskan definisi ,
tujuan strategi
menajemen konflik,

2. Menjelaskan manajemen
konflik dalam Islam
TOR
MANAJEMEN KONFLIK ORGANISASI

DEFINISI MANAJEMEN KONFLIK ORGANISASI

Secara etimologi manajemen berarti kepemimpinan, proses pengaturan. Dengan kata lain manajemen adalah
pengelolaan.[1] Menurut Taquiri, seperti dikutip Rusdiana, konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang berlaku
dalam berbagai keadaan akibat bangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, pertentangan diantara dua pihak atau
lebih pihak secara berterusan.[2]
Di pihak lain, Wirawan menyebut manajemen konflik adalah proses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga
menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilakan resolasi yang
diinginkan.[3]
Dengan demikian manajemen konflik dapat diartikan suatu pengelolaan atau proses yang diterapkan untuk
mengendalikan konflik yang dihasilkan dari suatu ketidaksetujuan atau pertentangan antara pihak yang berkonflik agar
mendapatkan resolasi yang diinginkan.

TUJUAN MANAJEMEN KONFLIK

Berikut adalah tujuan-tujuan dari manajemen konflik yang dikutip dari pendapat Wirawan:[4]
a. Memahami orang lain dan menghargai keberagaman.
b. Maningkatkan kreativitas.
c. Meningkatkan keputusan melalui pertimbangan berdasarkan pemikiran berbagai informasi dan sudut pandang.
Jadi tujuan manajemen konflik adalah untuk memahami dan menghargai pendapat pihak lain dan melatih
menyelesaikan persoalan dengan cara musyawarah.

SRATEGI, TAKTIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI


KONFLIK

1. Strategi konflik

2
TOR
Starategi adalah cara untuk mengarahkan tenaga, dana, daya dan peralatan yang dimiliki untuk
memenangkan suatu pertempuran atau memecahkan masalah atau mengahadapi suatu ancaman.[10]
Strategi konflik adalah proses yang menentukan tujuan seseorang terlibat suatu konflik dan pola interaksi
konflik yang digunakan untuk mencapai keluaran konflik yang diharapkan. Wirawan merumuskan langkah-
langkah penyusunan strategi konflik sebagai berikut:[11]
a. Analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat) mengenai diri sendiri dan lawan konflik.
Analisis SWOT mengenai diri sendiri akan mencerminkan kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness) diri sendiri dalam menghadapi lawan konflik dan mencerminkan peluang (opportunity) dan
ancaman (threat) dari lawan konflik.
b. Menentukan tujuan konflik
Tujuan konflik adalah sesuatu yang ingin dicapai saat menghadapi lawan konflik.
c. Pola interaksi konflik
Pola interaksi konflik merupakan bentuk interaksi dengan pihak lawan konflik dalam upaya mencapai
keluaran konflik yang diharapkan. Berikut merupakan factor-faktor pola interaksi konflik:
1. Metode resolusi konflik yang digunakan dalam interaksi konflik.
2. Gaya manajemen konflik yang digunakan oleh pihak-pihak yang terlibat konflik.
3. Perkembangan situasi konflik. Konflik bisa berkembang dari konflik kontruktif menjadi konflik detruktif
atau sebaliknya.
2. Taktik konflik
Dalam marealisasikan strategi konfliknya, pihak yang terlibat konflik menggunakan taktik konflik.
Taktik konflik adalah teknik yang memengaruhi lawan konflik untuk menghasilkan keluaran konflik yang
diharapkan. Berikut ini merupakan gambaran mengenai taktik-taktik konflik yang disarankan Wirawan.[12]
a. Taktik persuasive rasional
Taktik ini digunakan untuk memengaruhi lawan konflik dengan mengemukakan data, fakta, informasi,
atau pengalaman masa lalu, baik yang baik maupun yang buruk.
b. Taktik legitimasi
Taktik yang digunakan oleh pejabat yang menduduki posisi tertentu secara sah. Jika menghadapi konflik
pejabat tersebut menunjukan bahwa apa ya ng dilakukannya tidak bertentangan dengan jabatan, posisi, atau
perannya.

3
TOR
c. Taktik pertukaran
Memberi janji untuk memberikan sesuatu atau tidak memberikan sesuatu sebagai imbalan jika lawan
konflik berperilaku tertentu atau lawan konflik memberi sesuatu.
d. Tatik menahan diri atau diam.
Taktik ini berupa tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan atau tidak berinteraksi atas apa
yang dilakukan olah lawan konfliknya sebagai contoh mogok kerja atau mogok makan.
e. Taktik menangis atau menghimbau.
Taktik ini menunjukkan ketidakberdayaan pihak yang terlibat konflik menghadapi tindakan lawan
konfliknya. Taktik menangis biasanya digunakan oleh anak-anak, wanita, dan laki-laki lemah. Tujuannya
untuk meminta belas kasihan kepada lawan konfliknya atau menarik perhatian pihak ke tiga.
f. Taktik mengancam.
Seorang manajer atau pemilik perusahaan yang terlibat konflik dengan karyawannya bisa menggunakan
taktik mengancam untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan karyawannya tersebut. Contoh manajer
mengancam akan memecat karyawan yang terlibat konflik dengannya.
3. Factor-faktor yang memengaruhi konflik
Wirawan merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi konflik sebagai berikut: [13]
a. Emosi
Emosi mempunyai hubungan erat dengan konflik dan proses interaksi konflik. Emosi dapat
menyebabkan terjadinya konflik dan memengaruhi proses interaksi konflik. Emosi merupakan perasaan
subjektif yang kompleks sebagai reaksi kognitif dan fisiologis atas suatu pengalaman yang memengaruhi
sikap dan perilaku.
b. Marah
Dalam menghadapi situasi konflik , tujuan yang tidak tercapai karena terhalang oleh lawan konfliknya
akan menyebabkan pihak yang terlibat konflik bisa marah. Kemarahan bukan hanya mengubah sikap dan
prilaku pihak yang terlibat konflik. Marah merupakan keadaan jiwa orang dengan emosi yang tinggi yang
mempengaruhi pola pikir dan perilakunya.
c. Stress
Orang yang menghadapi konflik terutama orang yang belum memiliki pengalaman yang cukup dalam
menghadapi konflik bisa mangalami konflik.

4
TOR
d. Menyelamatkan muka
Muka atau wajah merupakan gambaran umum mengeni kualitas seseorang. Ketika bertemu orang lain
bagain tubuh yang pertama kali yang dilihat adalah muka.
e. Perbedaan fisik
Perbedaan fisik lebih menekankan pada keadaan jasmaniah. Misalnya: rupa atau kecantikan,
kesempurnaan indra, dan bentuk tubuh. Perbedaan mental misalnya: kemampuan dan keterampilan.
Selain hal-hal di atas, Rusdiana juga menambahkan: [14]
a. Perbedaan pola kebudayaan
Perbedaan yang terdapat antardaerah atau suku bangsa yang memiliki budaya yang berbeda, atau terdapat
dalam satu daerah yang sama karena perbedaan faham dan agama.
b. Perbedaan status sosial
Status sosial adalah kedudukan seseorang dalam kelompok atau masyarakat, yang untuk
mendapatkannya ada yang diusahakan dan ada yang tanpa diusahakan. Terdapatnya beragam kedudukan
dalam masyarakat dapat menimbulkan perselisihan untuk mendapatkan kedudukan yang baik.
Lebih jelasnya, strategi konflik digunakan untuk mempertahankan diri. Adapun taktik konflik
dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Namun, kedua hal ini tetap harus memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi konflik yang secara garis besar dapat menggerakkan perubahan.
Maka konflik yang ber-efek disfungsional pada efektivitas organisasi, hendaknya dihindari karena tidak
membawa manfaat bagi organisasi. Pemimpin organisasi dituntut mempunyai keahlian untuk bisa
memberikan efek positif bagi organisasi

5
TOR

6
TOR

7
TOR
MANAJEMEN KONFLIK DALAM ISLAM

Firman Allah SWT menjelaskan metode negosiasi ini dalam Surat Asy-Syuura:37-38
Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka
marah mereka memberi maaf. Dan(bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedangurusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka

PENUTUP
Demikian sedikit pembahasan mengenai adab dan akhlak mulia di dalam Islam. Sepatutnya kita pula
bermohon kepada Allah agar senantiasa diberikan akhlak yang mulia dengan doa yang telah diajarkan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “AllÄhumma kamaa hassanta khalqi, fahassin khuluuqi(Ya Allah,
sebagaimana Engkau telah membaguskan tubuhku, maka baguskanlah akhlakku)” (HR. Ahmad, shahih)

METODOLOGI PEMATERIAN
1. Materi dilakukan klasikal di area tertutup
2. Mohon pametri menggunkan Masker
3. Pematerian dilakukan dengan persuasif dan menarik .
4. Jika diperlukan peralatan apapun silahkan menghubungi panitia : Resta : 082242977313

Tasikmalaya, 15 November 2021

Ttd
Kasie Kesiswaan Ma’had ibadurrohman

Anda mungkin juga menyukai