1 September 2019
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan karakter peduli lingkungan melalui kegiatan berkebun
pada anak kelompok B RA Perwanida 4 Jakabaring Palembang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan metode pengumpulan data observasi dan dokumentasi. Waktu pelaksanaan penelitian ini
adalah bulan Juli-Agustus 2019. Yang diteliti dalam penelitian ini adalah anak kelompok B3 berjumlah 17
Orang. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan data deskriptif dengan analisis refleksi. Penelitian
ini menunjukkan bahwa karakter anak peduli terhadap lingkungan di RA Perwanida 4 Jakabaring Palembang
dilakukan melalui kegiatan berkebun, aspek penilaian yang dapat dilihat yaitu kepedulian, sikap, dan tindakan
(perbuatan). Dalam ketiga aspek tersebut dilakukan 2 siklus, Siklus I terdiri dari 4 kali pertemuan, dan Siklus II
terdiri dari 4 kali pertemuan. Sebelum memasuki siklus I ada tahap pra tindakan. Pra tindakan dilakukan untuk
tahap awal, siklus I tahap permulaan, dan siklus II tahap perubahan. Hasil penelitian ini menunjukkan dari tahap
pra tindakan, Siklus I ke Siklus II selalu mengalami peningkatan. Kegiatan berkebun merupakan dimana anak
dapat melakukan kegiatan secara langsung dengan tanaman dan tumbuhan di lingkungan sekolah, melalui
kegiatan berkebun, dengan dilakukan kegiatan menanam sayur bayam pada siklus I, dan menanam sayur katu
pada siklus II. Dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa dari tahap pra tindakan yang memiliki ketuntasan 0%,
siklus I mengalami kenaikan 17%, dan siklus II mengalami kenaikan 77%, nilai ketuntasan ini dilihat dari
pertemuan 1-4.
52
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
tersebut meliputi kasih sayang dan empati, asing dia akan berteriak, berlari, meloncat-
kerjasama, keberanian, tolong menolong, loncat ketakutan dan meninggalkan tempat
kesabaran, tanggung jawab, tenggang rasa, tersebut. Banyak terdapat di lingkungan
harga diri, dan kemandirian. sekolah itu memiliki tanaman yang
Salah satu upaya menanamkan berawa, didalam tanaman itu terkadang
karakter pada Anak Usia Dini, melalui ada ulat yang menjadi faktor utama anak
peduli lingkungan bagi anak, melalui merasa takut, serta ulat itu kadang hinggap
kegiatan pembelajaran berkebun. di tangannya.
Berkebun merupakan suatu kegiatan yang Hal ini ditunjukkan dari 17 anak,
dilakukan di alam terbuka atau di luar belum ada anak yang telah mampu
kelas caranya dengan mengajak anak, menunjukkan karakter peduli lingkungan
antara lain bercocok tanam, mengenal melalui kegiatan berkebun. Karakter anak
tumbuh-tumbuhan, dan cara merawat terlihat pada saat kegiatan itu, ada
tanaman dengan baik. Di samping itu beberapa anak yang antusias pada saat
melalui berkebun ada nilai edukatifnya, diajak ke kebun dengan aktivitas menanam
seperti anak akan mengerti arti menghargai berbagai tumbuh-tumbuhan, ada juga anak
makhluk hidup dan lainnya. Tumbuh- yang merasa takut, bosan, histeris, serta
tumbuhan yang harus dijaga begitu juga marah ketika melihat hal yang dianggap
dengan kelestarian lingkungannya dan aneh baginya. Ketika menemukan anak
membantu anak-anak dalam yang antusias pada saat kegiatan berkebun,
mengkoordinasikan kemampuan gerak ia akan menampakkan mimik muka
melalui aktivitas di alam bebas. bahagia, dan anak yang tidak mempunyai
Berdasarkan hasil pembelajaran rasa antusias pada saat kegiatan berkebun
selama ini baik yang dilakukan dewan itu, ia akan sedih, cemberut, diam dan
guru dan bekerja sama dengan orang tua marah. Hasil wawancara dengan tenaga
anak didik di kelas maupun diluar kelas B pendidik di RA Perwanida 4 Jakabaring
RA Perwanida 4 Jakabaring Palembang, Palembang, terdapat guru yang
perilaku anak didik yang menunjukkan mengatakan bahwa ada beberapa anak
karakter peduli lingkungan masih belum yang antusias pada saat kegiatan
berkembang sesuai yang diharapkan, pembelajaran berkebun tetapi untuk
diantaranya; rentan sekali merasa takut dan mempraktekkan dan melatih anak merawat
ragu, jijik memegang sesuatu yang ada di tanaman dan lingkungan melalui kegiatan
kebun. Pada saat ia bertemu dengan benda berkebun itu sendiri belum meningkat
53
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
54
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
55
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
Taggart dengan 2 siklus, setiap siklus pembelajaran anak didik pada saat
dilakukan empat kali pertemuan dan dalam pembelajaran berlangsung.
satu siklus terdiri dari empat komponen Model dan desain yang digunakan
yaitu: Perencanaan, Tindakan, Observasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
dan Refleksi. model Kemmis & Mc Taggart, yang terdiri
Berdasarkan pendapat para ahli dari empat komponen dalam satu siklus
diatas dapat disimpulkan, Penelitian yakni: perencanaan, tindakan, observasi,
tindakan kelas (PTK) adalah penelitian dan refleksi.
yang dilakukan guru yang sudah
memegang kelas sendiri untuk mengetahui
ada/tidak adanya peningkatan proses
56
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
P=F X 100 %
N
HASIL DAN PEMBAHASAN memasuki siklus I dan II, ada tahap pra
A. Hasil tindakan. Dimana masa pra tindakan ini
Penelitian yang telah dilakukan sudah dapat melihat tingkat kecapaian
adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas anak, tetapi masa ini dilakukan satu kali
(PTK). Penelitian ini terdiri dari dua saja pada saat observasi. Setelah itu kita
siklus, siklus I dan siklus II masing-masing masuk ke siklus I. Siklus I adalah suatu
terdiri dari perencanaan, tindakan dan penelitian yang dilihat dari tahap awal
observasi, serta refleksi. Sebelum sebelum memasuki siklus II. Siklus II
57
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
adalah perubahan dari siklus I secara Refleksi yang akan dilakukan adalah
keseluruhan karakter peduli lingkungan melakukan kegiatan menyiapkan dan
anak mengalami peningkatan. Pada memperkenalkan jenis tanaman untuk
pelaksanaan siklus I penelitian berjalan berkebun. Pada siklus ini telah terjadi
dengan maksimal. Sebagai anak sudah penignkatan dibandingkan dengan kondisi
mengetahui cara berkebun dan beberapa pra tindakan. Kondisi pra tindakan
anak antuasias dan senang menanam karakter peduli lingkungan anak yang
tanaman melalui kegiatan berkebun ini. tuntas 0% (tidak ada anak), yang tidak
Pada masa tahap pra tindakan tuntas 100% (17 anak). Pada siklus I
tersebut dimaksudkan bahwa di tahap ini karakter peduli lingkungan anak yang
kita bisa melihat ketercapaian anak yang tuntas 17% (3 anak), dan yang tidak
sudah bisa terlihat tetapi belum semuanya. tuntas 83% (14 anak). Dari hasil
Ada yang belum memasuki fase penelitian dapat dilihat siklus I belum
pencapaian beberapa siklus yang memenuhi indikator keberhasilan yaitu
dilakukan, baru melihat di aspek penilaian 75%, maka dari peneliti harus melakukan
awal anak saja. Setelah fase ini sudah penelitian selanjutnya ke siklus II.
terlihat, baru memasuki tahap siklus I. Permasalahan ini biasanya disebabkan
Pada siklus I ada beberapa anak saja yang oleh anak ketika berada di area berkebun
kurang antuasi menanam tanaman dengan itu anak merasa jijik, takut serta menangis
kegiatan berkebun. Anak hanya sebagai ketika melihat hal-hal yang dianggap anak
yang melakukan kegiatan berkebun dan itu aneh apalagi anak kota biasanya jarang
mengganggu temannya yang sedang sekali bermain langsung ke daerah kebun
melakukan kegiatan berkebun di halaman atau daerah yang sering ditanami
sekolah. Dan ada anak yang sibuk dengan tanaman.
kegiatannya sendiri. Oleh karena itu, Selanjutnya, kita melakukan ke siklus
setelah penelitian siklus I selesai II. Bahwa pada siklus II ini memperbaiki
dilakukan peneliti melakukan refleksi pembelajaran pada siklus I untuk melihat
terhadap hasil yang telah diperoleh. peningkatan karakter peduli lingkungan
Refleksi ini berfungsi untuk melihat hasil yang terjadi pada anak didik, jika di
dan pelaksanaan pada siklus pertama siklus I belum mengalami peningkatan.
dengan lebih menentukan strategi dalam Ketika di siklus II sudah dapat dilihat
melakukan kegiatan berkebun. perkembangan serta peningkatan karakter
58
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
peduli lingkungan anak didik kelompok seperti kondisi awal, belum ada
B. peningkatan sama sekali. Pertemuan 2
Pada tindakan siklus II, kegiatan sudah ada peningkatan sedikit mempunyai
berkebun masih seperti siklus I hanya kriteria tuntas 6% (1 anak) dan tidak
yang membedakan kalau di siklus I tuntas 94% (16 anak). Pertemuan 3,
menanam sayur bayam di polibek, menaik sedikit kembali kriteria tuntas
sedangkan di siklus II menanam sayur 11% (2 anak) dan tidak tuntas 89% (15
katu langsung ke kebun, selanjutnya anak). Pertemuan ke 4 meningkat kembali
peneliti memberikan perlengkapan untuk kriteria tuntas 17% (3 anak) dan kriteria
berkebun, lalu peneliti mencontohkan tidak tuntas 83% (14 anak). setelah semua
kepada anak didik cara menanam dengan di perhitungkan jumlah nilai akhir dan
baik. Kegiatan yang dilakukan pada siklus presentasenya bahwa penelitian yang
II ini tidak jauh berbeda dengan siklus I, dilakukan di siklus I belum mendekat
namun pada siklus II cara menanamnya kriteria keberhasilan 70%, maka perlu
saja dan jenis tanaman juga yang berbeda. diadakan siklus II.
Pada siklus II karakter peduli lingkungan Pada siklus II, dapat dijelaskan
anak yang tuntas 77% (13 anak), dan yang kriteria tuntas dan tidak tuntas dari
tidak tuntas 24% (4 anak). Karakter masing-masing pertemuan dari siklus
peduli lingkungan melalui kegiatan tersebut. Pertemuan 1, setelah dilakukan
berkebun telah mengalami peningkatan siklus I bahwa di siklus II memiliki
sesuai dengan indikator keberhasilan. persentase tuntas 23% (4 anak), dan tidak
Berdasarkan penelitian siklus I dapat tuntas 77% (13 anak). Pertemuan 2,
dijelaskan keberhasilan peningkatan setelah dilakukan siklus I bahwa di siklus
karakter peduli lingkungan anak melalui II memperoleh persentase tuntas 35% (6
kegiatan berkebun ditinjau dari indikator anak). Pertemuan 3, setelah dilakukan
pembelajaran, pembelajaran pada siklus I siklus I bahwa di siklus II memperoleh
sudah berjalan dengan baik dan berhasil persentase tuntas 41% (7 anak) dan tidak
dari setiap aspek dan setiap kali tuntas 59% (10 anak). Pertemuan 4,
pertemuannya, untuk kondisi awal (pra setelah dilakukan siklus I bahwa di siklus
tindakan) memiliki kriteria tuntas 0% II memperoleh persentase tuntas 77% (13
(tidak ada anak) dan tidak tuntas 100% anak) dan tidak tuntas 23% (4 anak).
(17 anak). Ketika dilakukan untuk siklus Berdasarkan hasil dari penelitian yang
I, Pertemuan 1. hasil tindakan sama dilakukan dari siklus I sampai ke 2,
59
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
60
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
61
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
meningkat kembali kriteria tuntas 17% (3 II memperoleh persentase tuntas 77% (13
anak) dan kriteria tidak tuntas 83% (14 anak) dan tidak tuntas 23% (4 anak).
anak). setelah semua di perhitungkan Berdasarkan hasil dari penelitian
jumlah nilai akhir dan presentasenya yang dilakukan dari siklus I sampai ke 2,
bahwa penelitian yang dilakukan di siklus pertemuan 1 sampai 4 selalu adanya
I belum mendekat kriteria keberhasilan peningkatan walaupun jumlah persentase
70%, maka perlu diadakan siklus II. anak yang memiliki kriteria tuntas tidak
Pada siklus II, dapat dijelaskan terlau banyak. Tetapi diperjelas kembali,
kriteria tuntas dan tidak tuntas dari pada awal pra tindakan memiliki
masing-masing pertemuan dari siklus ketuntasan 0%, dilakukan kembali ke
tersebut. Pertemuan 1, setelah dilakukan siklus I memperoleh ketuntasan 17% (3
siklus I bahwa di siklus II memiliki anak), dan dilanjutkan kembali ke siklus II
persentase tuntas 23% (4 anak), dan tidak memperoleh ketuntasan 77% (13 anak).
tuntas 77% (13 anak). Pertemuan 2, Hasil penelitian dari karakter peduli
setelah dilakukan siklus I bahwa di siklus lingkungan ini sudah memenuhi kriteria
II memperoleh persentase tuntas 35% (6 indikator keberhasilan 70%. Anak sudah
anak). Pertemuan 3, setelah dilakukan dapat memperlihatkan karakter peduli
siklus I bahwa di siklus II memperoleh lingkungan melalui kegiatan berkebun.
persentase tuntas 41% (7 anak) dan tidak
tuntas 59% (10 anak). Pertemuan 4,
setelah dilakukan siklus I bahwa di siklus
Aspek Kond
N Pertemu Sikl Sikl
o
yang isi Tabel 4.12. Rekapitulasi Keseluruhan Karakter
an us I us II
dinilai Awal
Menunjukk 23%
Peduli Lingkungan Pada Pra Tindakan, Siklus I
1 an Pert 1 0% 4 dan Siklus II
kepedulian anak
6% 35%
Menunjukk
2 Pert 2 1 6
an sikap
Tunta anak anak
s 0% 11% 41%
Pert 3 2 7
Menunjukk
anak anak
3 an tindakan
17% 77%
(perbuatan)
Pert 4 3 13
anak anak
62
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
100
80
60 Pertemuan 1
40
Pertemuan 2
20
Pertemuan 3
0
Pertemuan 4
Diagram 4.12. Rekapitulasi Keseluruhan Karakter Peduli Lingkungan Pada Pra Tindakan,
Siklus I dan Siklus II
63
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
64
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 2 NO.1 September 2019
Dini melalui kegiatan berkebun pada Wardhani, Igak, dkk. (2013). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta:
anak usia PAUD.
Universitas Terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudin, Uyu, dan Mubiar Agustin.
Asmawati, luluk, dkk. (2014).
2011. Penilaian Perkembangan
Pengelolaan Kegiatan
Anak Usia Dini. Bandung: PT.
Pengembangan Anak Usia Dini.
Refika Aditam
Jakarta: Universitas Terbuka.
65