Anda di halaman 1dari 7

Sutanto / Tropical Animal Science 3(2):9-15

pISSN 2541-7215 eISSN 2541-7223 Tropical Animal Science, November 2021,3(2):9-15


DOI: https://doi.org/10.36596/tas.v3i2.748
Tersedia online pada https://ejournal.uby.ac.id/index.php/tas

TINGKAH LAKU AYAM KUB PADA PEMELIHARAAN


SISTEM CLOSED HOUSE

(BEHAVIOUR OF KUB CHICKEN RAISIED IN CLOSED HOUSE SYSTEM)

Iman Agus Sutanto


Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Jl. Songgoriti No 24 Kota Batu
Email : imansutanto371@gmail.com

ABSTRAK

Ayam kampung merupakan salah satu komoditas peternakan yang dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Daging dan telurnya sangat bergizi bagi
konsumen, dan kualitas dagingnya berbeda dengan ayam pedaging. Ayam kampung
diidentikkan dengan ayam yang sehat karena dibudidayakan tanpa bahan tambahan kimia
(sintetis), dan mulai dari DOC (ayam umur sehari) hingga panen. dengan pemeliharaan yang
sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan. Informasi tentang perilaku ayam KUB yang
dipelihara secara intensif di kandang dan bebas masih sangat kurang. Oleh karena itu,
diperlukan kajian tentang perilaku ayam KUB agar dapat berproduksi secara optimal.
Tingkah laku dapat mewakili kondisi fisiologis, perasaan, dan respon ayam terhadap
perubahan kondisi lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Kandang closed house Balai Besar
Pelatihan Peternakan Indonesia Kota Batu Jawa Timur. Penelitian menggunakan metode one
zero sampling, pengamatan dilakukan pada pagi (08.00-09.00 WIB) dan sore hari (15.00-16.00
WIB) selama 7 hari. Populasi ayam KUB yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 jantan
dan 30 betina berumur 20 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas paling
tinggi pada pagi hari adalah; aktivitas makan (21,8%), minum (19,6%), bertengger (17,8%),
perawatan (16,4%) penggerak (14,4%), agonis (2,8%), kawin (2, 4%), eliminasi (2,6%), dan
istirahat (2,2%), sedangkan aktivitas tertinggi pada sore hari adalah makan (21,4%), minum
(20,2%), perawatan (12,4%) , penggerak (12,8%), bertengger (13,8%), agonis (2,8%), eliminasi
(12,8%), istirahat (2,2%), dan kawin (1,6%). Disimpulkan bahwa ayam KUB umur 20 minggu
secara keseluruhan menggambarkan perilaku perilaku untuk memenuhi tingkat
kesejahteraannya dalam rangka persiapan produksi yang maksimal.
Kata kunci: Perilaku, Ayam KUB, one zero sampling.

ABSTRACK

Native chicken is one of the livestock commodities developed to meet the animal protein needs
of the community. The meat and eggs are highly nutritious for consumers, and the quality of the
meat is different from broilers. Native chicken is identified with healthy chicken because it is
cultivated without vaccines, chemical additives (synthetic), and starts from DOC (day old

9
Sutanto / Tropical Animal Science 3(2):9-15

chick) until harvest. with maintenance in accordance with animal welfare principles. The
information about the behavior of KUB chickens that are kept intensively in cages and freely is
still very less. So, the study about the behavior of KUB chickens is needed in order to produce
optimal. Behavior can represent the physiological conditions, feelings, and response of chicken
towards changes environmental conditions. This study was conducted in closed house at
Indonesian Center for Livestock Training in Batu City East Java. The study used the one zero
sampling method, observations were carried out in the morning (08.00-09.00 WIB) and afternoon
(15.00-16.00 WIB) for 7 days. The KUB chicken population that used in this study were 5 males
and 30 females that were 20 weeks old. The result showed that the highest activity in the
morning is; eating activity (21,8%), drinking (19,6%), perch (17.8%), grooming (16,4%)
locomotion (14,4%), agonistic (2,8%), mating (2,4%), elimination (2,6%), and rest (2.2%), while
the highest activity in the afternoon is eating (21,4%), drinking (20,2%), grooming (12,4%),
locomotion (12,8%), perch (13,8%), agonistic (2,8%), elimination (12,8%), rest (2,2%), and mating
(1,6%). It was concluded that KUB chickens aged 20 weeks as a whole described behavioral
behavior in order to fulfill their level of welfare in preparation for maximum production.
Keywords: Behavior, KUB Chicken, one zero sampling

PENDAHULUAN

Ayam lokal memiliki potensi untuk Sumatera, Domba Komposit Garut, ayam
dikembangkan sebagai sumber protein Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), Itik
hewani, guna mendukung kemandirian Master. Ayam KUB mempunyai
pangan nasional (Sudrajat dan Isyanto keunggulan produksi telur tinggi meliputi
2018b) Ayam kampung diidentikkan produksi telur hen day 45-50%, puncak
dengan ayam sehat dikarenakan budidaya produksi telur mencapai 84% pada umur
tanpa aditif kimia (sintetis), dan antibiotik ayam 31 minggu, bobot telur pertama
mulai dari DOC (day old chick, ayam umur bertelur 30 g/butir, dan akan bertambah
sehari) sampai dengan panen, ditambah terus sampai 36 g/butir pada akhir bulan
dengan pemeliharaan yang sesuai kaidah kedua berproduksi (Sartika et al., 2013).
prinsip kesejahteraan hewan Kesejahteraan hewan adalah segala
(kesrawan, animal welfare). urusan yang berhubungan dengan keadaan
Usaha ayam kampung dapat terus fisik dan mental pada hewan menurut
diusahakan oleh peternak kecil di perilaku alami hewan yang perlu
pedesaan, walaupun skala diterapkan untuk melindungi hewan dari
pemeliharananya masih rendah (Rosganda perlakuan setiap orang yang tidak layak
dan Rusdiana 2012). Menurut Iskandar, terhadap hewan yang dimanfaatkan
(2010) ayam kampung memiliki manusia. Menurut Winarso (2008),
kemampuan adaptasi lingkungan yang baik perhatian masyarakat terhadap
di Indonesia, sehingga ayam ini banyak kesejahteraan hewan terus mengalami
dipelihara secara semi intensif dan intensif peningkatan. Kesejahteraan hewan dapat
di masyarakat. dilihat dari lima kategori yaitu, lokomosi,
Kementerian Pertanian melalui Badan interaksi sosial, kualitas lantai, cahaya,
Penelitian dan Pengembangan Pertanian udara, kebisingan, dan kualitas perawatan
melalui Balitnak telah melakukan penelitian manusia terhadap hewan.
dan menghasilkan produk-produk ternak Kesejahteraan sangat berhubungan
unggul diantaranya Domba Komposit dengan terpenuhinya kebutuhan dasar

10
Sutanto / Tropical Animal Science 3(2):9-15

mahluk hidup. Kesejahteraan unggas Peubah yang diamati meliputi aktivitas


mencakup kesehatan fisik dan mental, makan, minim, eliminasi (membuang
karena itu memberi kesejahteraan pada kotoran), bertengger, lokomosi, agonistik,
unggas berarti memenuhi kebutuhan fisik grooming, kawin dan istirahat pada setiap
dan mental unggas tersebut. Kesejahteraan individu serta dihitung menggunakan
sangat berpengaruh terhadap rumus yang dikembangkan oleh (Martin
produktivitasnya (produktivitas unggas dan Batesson, 1988) :
merupakan manifestasi dari pertumbuhan, A = X/Y x 100%
perkembangan, produksi telur dan Keterangan:
reproduksi) (Prayitno dan Sugiharto, 2015). A: Persentase frekuensi/ intensitas waktu
Suryana dan Yasin (2013), membagi tingkah X: Frekuensi/ intensitas aktivitas selama
laku berdasarkan kebutuhan pokok yang pengamatan
bersifat naluri yaitu: makan, bereaksi, Y: Total frekuensi/ intensitas aktivitas
bergerak, mencari tempat hidup, selama pengamatan.
berkelompok, mempertahankan diri, Pengamatan langsung dilakukan pagi hari
bertelur, tidur dan istirahat. (08.00-09.00 WIB) dan sore hari (15.00-16.00
Perilaku unggas adalah refleksi dari WIB) selama 7 hari. Populasi ayam KUB
status kesejahteraan mereka pada saat yang digunakan untuk kajian ini sebanyak 5
tertentu, dan itu terkait dengan faktor ekor Jantan dan 30 ekor betina umur 20
internal (fisiologis) dan eksternal minggu.
(lingkungan). Beberapa perilaku alami yang
mendukung kesejahteraan, serta perilaku HASIL DAN PEMBAHASAN
yang tidak diinginkan, dapat dirangsang
oleh pengayaan lingkungan. Interpretasi Kondisi Kandang Ayam KUB Balai
yang benar dari perilaku yang Besar Pelatihan Peternakan Batu Rataan
diekspresikan oleh unggas, termasuk suhu selama kajian sebesar 23ºC (pagi),
frekuensi, durasi, dan urutannya, dapat 27ºC (siang) dan 26ºC (sore). Terlihat pada
digunakan untuk memperkirakan Ilustrasi 1 berikut ini. Rataan kelembaban
kesejahteraannya (Costa et al., 2012). udara yang dicacat setiap pagi dan sore
Informasi tentang tingkah laku ayam adalah masing-masing sebesar 71,30% dan
KUB di kandang tertutup sangat minim 65,6% . Kondisi suhu dan kelembaban yang
sehingga diperlukan sebuah kajian tentang tinggi akan berpengaruh terhadap kondisi
perilaku ayam KUB untuk mengetahui dan aktivitas Ayam KUB antara lain faktor
prilaku ayam agar tingkat kesejahteraan ekternal dan internal yang akan
terpenuhi sehingga dapat berproduksi mempengaruhi perilaku asli dan Perilaku
maksimal. Ayam KUB di Kandang Balai Besar
Pelatihan Peternakan Beberapa aktivitas
METODE PENELITIAN tingkah laku normal yang biasa dijumpai
pada unggas, antara lain mandi debu (dust
Kajian tingkah laku ayam KUB bathing), tingkah laku makan (Ingestive
dilaksanakan di instalasi ayam KUB yang Behaviour), seksual (Sexual Behaviour),
menggunakan sistem kandang tertutup di Bertarung (Agonistik Behaviour), meniru
Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Kota (Alellomimetic Behaviour), berlindung (Shelter
Batu Jawa Timur. Kajian dilaksanakan Behaviour), mengamati (Investigative
dengan mengunakan metode one zero Behaviour), membuang kotoran (Eliminative
sampling. Nilai satu diberikan bila ada Behaviour) membuat sarang (nesting),
aktivitas yang dilakukan dan nol bila tidak tingkah laku bertengger (perching) dan
ada aktivitas (Martin dan Batesson, 1988). berjalan (walking), tingkah laku mencoker-
Data diperoleh di analisis secara deskriptif. coker (scratching)

11
Sutanto / Tropical Animal Science 3(2):9-15

Tingkah laku ternak merupakan makan yang mendukung tingkat


ekspresi suatu binatang yang disebabkan produktivitas Ayam KUB. Persentase
oleh semua faktor yang mempengaruhinya aktivitas Ayam KUB selama pengamatan
modifikasi. Aktivitas ayam KUB yang pada sore hari sebesar 21,4% ditunjukkan
diamati terdiri dari dua macam, yaitu pada Ilustrasi 2.
aktivitas yang berhubungan langsung Begitu dengan aktivitas membuang
dengan aktivitas makan (makan, minum, kotoran jarang sekali ditemukan
BAB, dan bertenger) dan aktivitas yang dikarenakan sering dilakukan pada
memengaruhi aktivitas makan (lokomosi, menjelang pagi hari (dini hari). Terdapat
grooming, kawin dan istirahat). perilaku pembuangan kotoran pada sore
Pengamatan 21,8%.dilakukan selama 7 hari hari, gangguan suara, dan manusia yang
di waktu pagi dan sore hari. Persentase mendekat meningkatkan perilaku Buang
aktivitas Ayam KUB selama pengamatan kotoran.
pada pagi hari ditunjukan pada Ilustrasi 1.
Pada Ilustrasi 1. memperlihatkan bahwa Aktivitas yang mempengaruhi aktivitas
aktivitas prilaku ayam KUB terbesar adalah makan Ayam KUB
aktivitas makan
Minum
Ayam meminum sebanyak 1,5 . 2 gram
Tingkah Laku Pagi Hari air untuk setiap gram pakan yang
25 21.8 dikonsumsi atau rata-rata 220 ml pada
19.6 ayam dewasa. Pada kandang modern ayam
20 17.8
16.4 disediakan Niple, secara alami Perilaku
Persentase

14.4
15 minum pada ayam biasanya dilakukan
sambil menenggelamkan paruh kedalam
10
tempat minum, kemudian dalam selang
5 2.6 2.8 2.4 2.2 beberapa detik ketika ayam meminum air
biasanya ayam tersebut mengangkat kepala
0
sambil membuka paruhnya (Mishra et al.,
2005). Aktivitas minum pada ayam KUB
pada kandang relatif tinggi. Hal ini terlihat
dalam persentase 20,2% dari total aktivitas
Aktivitas
pada pagi hari. Menurut Nuriyasa (2003)
Ilustrasi 1. Persentase aktivitas ayam selama fluktuasi penyinaran matahari juga akan
pengamatan. mempengaruhi iklim mikro dalam kandang
ternak. Penyinaran matahari selama
Tingkah laku makan dipengaruhi oleh pengamatan di sore hari dapat
faktor genetik, suhu lingkungan, jenis meningkatkan tingkat stres pada ayam
makanan yang tersedia dan habitat KUB. Pemeliharaan ayam KUB dengan
(Warsono, 2002). Pada Ilustrasi 1 suhu udara kandang yang lebih tinggi dari
memperlihatkan bahwa aktivitas prilaku kebutuhan optimal akan menyebabkan
ayam KUB terbesar adalah aktivitas makan ternak mengalami stres panas atau
sebesar 21,8 %. Sturkie (1986) menyatakan hipertermia. Untuk mengatasi kondisi
bahwa ayam akan makan pada keadaan tersebut ayam melakukan aktivitas minum
dingin dan tidak makan selama keadaan untuk mengurangi stres panas.
panas, karena kebutuhan energi yang lebih Kebutuhan air minum sebaiknya
tinggi. Perilaku aktivitas ayam KUB di pagi disediakan secara ad libitum sehingga
hari didominasi oleh aktivitas yang ketersediaan tempat minum di kandang
berpengaruh langsung terhadap aktivitas

12
Sutanto / Tropical Animal Science 3(2):9-15

dalam manajemen pemeliharaan Ayam untuk mengeksplor lingkungan sekitarnya


KUB menjadi hal penting. sehingga ayam dapat beradaptasi dengan
lingkungan tersebut. Hal ini sejalan dengan
Tandiabang (2014) menyatakan bahwa
tingkah laku berjalan sering terlihat ketika
Tingkah Laku Sore Hari ayam merasa terganggu dengan adanya
25 21.4 keberadaan manusia dan ayam menjadi
20.2
20
waspada.
Persentase

15 12.8 12.8 12.4 13.8


Grooming
10 Grooming adalah aktivitas
5 2.8 membersihkan diri atau merawat diri,
1.6 2.2
seperti mematuk badan, mandi pasir atau
0 litter alas kandang. Aktivitas grooming
mempunyai nilai persentase yaitu sebesar
16,4% pada pagi hari dan 12,4% pada sore.
Aktivitas ini biasanya dilakukan ketika
Aktivitas
Ayam KUB sedang melakukan setelah
Ilustrasi 2. Persentase aktivitas ayam selama makan pada pagi hari. Aktivitas grooming
pengamatan didominasi dengan mandi litter berupa
sekam yang ada dikandang. Sehingga
Lokomosi dalam managemen pemeliharaan Ayam
Lokomosi adalah aktivitas pergerakan KUB sebaiknya dalam kandang disediakan
yang dilakukan dari suatu titik ke titik pasir atau litter dalam kandang.
tertentu. Persentase akitivitas ini sebesar Aktivitas grooming pada pagi hari sangat
14,4%. Aktivitas ini biasanya dilakukan tinggi yaitu sebesar 16,4% dari total
ketika ayam sedang melakukan aktivitas keseluruhan aktivitas. Hal ini dikarenakan
makan. Gambaran ini memperlihatkan pada pagi hari ayam KUB diberi pakan
bahwa ternak sangat menyukai wilayah sehingga setelah makan biasanya satwa
yang luas, sehingga pada budidayaayam tersebut melakukan grooming. Aktivitas ini
KUB memerlukan kandang yang sesuai akan turun pada sore hari menjadi 12,4%,
dengan kebutuhannya. disebabkan sedang istirahat, dimana jarang
Menurut Fadilah dan Fatkhuroji (2013), melakukan grooming.
standar kepadatan ayam petelur grower
ideal adalah 15 kg/ m2 atau setara dengan 6- Istirahat
8 ekor ayam pedaging dan 12-14 ekor m2 Menurut Mishra et al. (2005) tingkah
ayam petelur grower (pullet). Kandang yang laku ini biasa dilakukan ayam ketika dalam
terlalu padat akan meningkatkan kompetisi situasi yang sepi dan ayam biasanya
dalam mendapatkan ransum, air minum istirahat lebih dari 2 menit. Aktivitas
maupun oksigen. Kompetisi ini akan istirahat memperlihat persentase yang
memunculkan ayam yang kalah dan rendah sebesar 2,2% dari total aktivitas sore
menang sehingga pertumbuhannya hari. Rendahnya persentase aktivitas
menjadi tidak seragam dan organ istirahat bisa diakibatkan oleh suhu udara
reproduksi akan terganggu. Sebaliknya lingkungan sekitar. Suhu udara waktu sore
apabila kepadatan kandang terlalu rendah hari yang relatif stabil dalam sistem closed
maka akan terjadi pemborosan ruangan house menyebabkan ayam KUB nyaman
dimana ayam akan banyak bergerak dan lebih banyak istirahat. Bozakova et al.
sehingga energi akan banyak terbuang (2012) menyatakan bahwa pengaruh suhu
Aktivitas lokomosi oleh ayam digunakan lingkungan yang tinggi dan peningkatan

13
Sutanto / Tropical Animal Science 3(2):9-15

konsentrasi amonia menunjukkan semakin dengan usaha untuk melindungi anaknya


sering tindakan agresif dan jumlah makan, dan usaha memperebutkan pakan. Pada
bertelur, membersihkan bulu, mandi debu unggas yang dipelihara secara intensif,
yang rendah. kanibalisme dapat menjadi masalah yang
serius. Tingkah laku agonistik sering
Aktivitas Agonistik pada Ayam KUB muncul pada kasus kanibalisme yang dapat
Aktivitas agonistik adalah aktivitas diawali saling bertengkar dan patuk-
dimana Ayam waspada dan siap mematuk untuk berebut pakan ataupun
menyerang sesama ayam. Aktivitas ini karena sifat bawaan (Prayitno dan
ditandai dengan ayam saling patuk Sugiharto, 2015).
mematuk dan kanibal terhadap ternak lain.
Ayam KUB akan mengembangkan bulu Bertengger
sehingga seluruh tubuh terlihatan penuh Aktifitas bertengger termasuk dalam
dengan mengepak gepakan sayap. Selain salah satu tingkah laku berlindung (shelter
itu ayam juga bertindak agresif dengan behavior). Pada umumnya ayam akan
menyerang, selanjutnya siap menyerang mencari perlindungan ketika merasa
dengan cara berusaha menancapkan taji datangnya gangguan dari luar
kaki tajam ke dalam ayam yang lain. (lingkungan), seperti sinar matahari, angin,
Aktivitas agonistik mempunyai hujan, dan predator seperti serangga. Ayam
persentase sebesar 2,8% dari aktivitas total akan naik ketempat yang lebih tinggi untuk
pada pagi hari. Hal ini menujukan bahwa bertengger. Umumnya ayam menyukai
ayam melakukan kompetisi merebutkan duduk dan berdiri di dekat tenggerannya.
pakan yang diberikan ke kandang. Selain Hubungan performa dengan tingkah laku
aktivitas diatas yang dilakukan ayam bertengger biasanya tidak saling
dalam tingkah laku hariannya ternyata mempengaruhi satu sama lain (Mishra et
masih ada aktivitas lain yaitu berusaha al., 2005). Penyediaan tempat bertengger
bertengger dan berusaha menggali alas mengarah pada manfaat kesejahteraan
kandang dengan cara mengais litter dalam hal berkurangnya rasa takut dan
kandang. Aktivitas ini merupakan sifat agresi serta kondisi tubuh yang lebih baik
ayam yang ada di alam liar, sehingga û ˜—Š••œ˜—1•Š—1 ˜——Ž••ð1XVWXüï1 ”•’Ÿ’•Šœ1
terkadang masih dilakukan didalam bertengger memperlihat prosentase sebesar
kadang. Sehingga dalam desain kandang 17,8% pagi hari dan 13,8 pada sore hari dari
ayam KUB dibuatkan tempat bertengger. total aktivitas sore hari. Dimana ayam
Tingkah laku agonistik adalah tingkah masih melakukan aktivitas kegiataan
laku yang ditunjukkan oleh unggas untuk menjelang senja hari.
mempertahankan diri saat terjadi konflik
sosial antar unggas. Secara umum, agonistic KESIMPULAN
behaviour pada unggas melibatkan
ancaman, agresi, penaklukan, usaha untuk Aktivitas ayam KUB yang dominan
menghindar dan kepasifan (sifat apatis). adalah aktivitas makan dan minum baik
Dibandingkan dengan unggas betina, pada pagi hari maupun sore hari sebesar
unggas jantan cenderung lebih 10% dan 11,8%. Hal ini menunjukkan
memperlihatkan tingkah laku agonistik gambaran bahwa ayam KUB umur 20
terutama terkait dengan usaha minggu muncul perilaku tingkah laku demi
memperebutkan ungags betina untuk memenuhi tingkat kesejahterannya untuk
dikawini. persiapan berproduksi secara maksimal.
Meskipun demikian, unggas betina
juga menunjukkan tingkah laku agonistik
pada kondisi tertentu, misalnya terkait

14
Sutanto / Tropical Animal Science 3(2):9-15

DAFTAR PUSTAKA Prayitno, D.S. dan Sugiharto. 2015.


Kesejahteraan dan Metode
Bozakova, N., S. Popova- Penelitian Tingkah Laku Unggas.
Ralcheva, V. Sredkova, Universitas Diponegoro Press.
V.Gerzilov, S. Atanasova, A. Semarang.
Atanasov, Sotirov and N. Rosganda, E dan S. Rusdiana . 2012. Peluang
Georgieva. 2012. Mathematical usaha ternak ayam kampung dan
welfare assessment model of manajemen usaha pada petani di
chicken breeder flocks. Bulgarian pedesaan. Pros. Seminar Nasinal
Journal of Agricultural Science. Unggal Lokal, Jakarta 4 Nopember
18(2). 2012, hal. 104-109.
Costa, L.S., D.F. Pereira, L.G.F. Bueno and Sartika, T., S. Iskandar dan H. Zainal. 2013.
H. Pandorfi. 2012. Some Aspects Seleksi galur betina ayam KUB
of Chicken Behaviour and calon GP (Grand Parent).Laporan
Welfare. Brazilian Journal of Penelitian Balai Penelitian Ternak
Poultry Science. 14(3). No. Protokol :
˜—Š••œ˜—ð1 ï ï1 Š—•1 ï ï1 ˜——Ž••ï1 XVWXï1 1806.010.003/F-02/APBN-2014.
The influence of access to aerial Sturkie, P.D. 1986. Avian Physiology. 5th Ed.
perches on fearfulness, social Editted by G.C. Whittow Academic
behaviour and production Press. New York.
parameters in free-range laying Sudrajat.S dan Agus.Y.Isyanto. 2018b.
hens. Animal Behaviour Science. Keragaan peternakan ayam sentul
142:1-2. di Kabupaten Ciamis, mimbar
Fadilah, R. dan Fatkhuroji. 2013. agribisnis Jurnal Pemikiran
Memaksimalkan Produksi Ayam Masyarakat Ilmiah Berwawasan
Ras Petelur. PT AgroMedia Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253
Pustaka. Jakarta. Suryana dan M. Yasin. 2013. Studi Tingkah
Iskandar S. 2010. Usaha tani ayam Laku pada Itik Alabio (Anas
kampung. Bogor (Indonesia): platyrhynchos borneo) di Kalimantan
Balai Penelitian Ternak Ciawi. Selatan. Seminar Nasional Inovasi
Martin, P. dan P. Beteson. 1988. Measuring Teknologi Pertanian.
Behaviour, An Introduction Guide. Tandiabang, B. 2014. Tingkah Laku Ayam
2nd Ed.Cambridge University Press. Ras Petelur Fase Layer yang
London. Dipelihara dengan Sistem Free-
Mishra, A., P. Kaone, W. Schouten, B. Range pada Musim Kemarau.
Sprujit, P. Van Beek, dan J.H.M. Fakultas Peternakan. Universitas
Metz, 2005. Temporal and Hasanuddin.
sequential structure of behaviour Warsono, I.U. 2002. Pola tingkah laku
and facility usage of laying Hens makan dan kawin burung
In An Enriched Environment. kasuari (Casuarrius Sp.) dalam
Poult. Sci. 84:979-991. penangkaran di Taman Burung
Nuriyasa, M. 2003. Pengaruh tingkat dan Taman Anggrek Biak.
kepadatan ternak dan kecepatan Makalah Pengantar Falsafah
angin dalam kandang terhadap Sains.Program Pascasarjana.
indeks ketidaknyamanan dan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
penampilan ayam
pedaging.Majalah Ilmiah
Peternakan. 5(3).

15

Anda mungkin juga menyukai