Anda di halaman 1dari 1

Berita 5 - Aspek Meraja dari Hayat yang Matang yang Terlihat dalam Kehidupan

Yusuf
1. Visi Meraja dari Hayat Matang (Kej. 37:2, 41:39-44)
a. Menurut pengalaman rohani, Yakub dan Yusuf adalah satu orang. Yusuf mewakili aspek meraja dari Yakub yang
matang. Di atas diri Yakub, kita melihat proses bertumbuh dalam hayat mencapai kedewasaan. Yakub mengalami
pengubahan atau transformasi. Ketika Yakub matang dalam hayat itulah aspek meraja di atas diri Yusuf. Seorang
yang matang dalam hayat, dikonstitusi oleh Kristus adalah orang yang meraja dalam hayat.
b. Dimulai dari mimpi Yusuf (Kej. 37:19, 5-11). Dimana Yusuf bermimpi berkas gandum yang penuh hayat dan benda-
benda angkasa yang penuh dengan terang. Ini adalah mimpi yang diberikan Allah kepada Yusuf, menyingkapkan
pandangan ilahi Allah, mengenai sifat, kedudukan, fungsi, dan sasaran umat Allah di bumi. Di dalam perjanjian
baru, mimpi ini adalah visi. Maka kita perlu memiliki visi yang demikian, sampai ini mengendalikan kehidupan kita
dan mengarahkan kehidupan kerohanian kita.
c. Ciri-ciri meraja dalam hayat dari figur Yusuf. Ada empat ciri:
i. Menundukkan amarah dan menaklukkan hawa nafsunya (Kej. 39:7-23).
ii. Menikmati hadirat Allah. Dan dimana ada hadirat Allah, di sana ada otoritas, kuasa yang mengatur (Kej.
39:2-5, 21-23).
iii. Seorang yang mengucapkan kata-kata iman (2 Kor. 4:13). Yusuf sekalipun mimpinya belum digenapi,
tetapi memiliki iman dan keberanian untuk menafsirkan mimpi dari 2 orang temannya dalam penjara.
Termasuk menafsirkan mimpi Firaun.
iv. Dia seorang yang memperhidupkan Kristus sekalipun ada di dalam penjara. Kita perlu belajar tinggal di
“penjara bawah tanah”, sampai kita lulus dan menerima mahkota.
2. Lambang Kristus menerima kemuliaan dan pemberian-pemberiaan dalam kenaikan-Nya
a. Berkat Yakub kepada Yusuf (Kej. 49:22). Berkat ini adalah bahwa Yusuf dalam segala kondisi memperbesar
Kristus, memperhidupkan Kristus. Gambaran ini adalah lambang Kristus yang perlu kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kita perlu terus berada dekat dengan mata air, yang melambangkan Allah sebagai Sumber Kesuburan,
berakar di dalam-Nya dan menyerap segala kekayaan-Nya, supaya kita sebagai ranting Kristus menjalar ke tembok,
kita dapat menyebarkan Kristus melewati setiap batasan, memperbesar dalam segala keadaan.
b. Ketika Yusuf menerima kedudukan sebagai perdana menteri Mesir, mendapatkan cincin, pakaian, dan kalung emas.
Ini melambangkan pemberian-pemberian yang Kristus terima dalam kenaikan-Nya ke surga. Pemberian itu Dia
berikan kepada gereja.
i. Pertama, kita menerima pemeteraian Roh bagi keselamatan.
ii. Kedua, kita menerima pakaian keadilbenaran dan mulai memperhidupkan Kristus.
iii. Ketiga, leher kita mengenakan kalung, tekad kita harus ditaklukkan dan ditundukkan oleh Roh Kudus.
3. Pemerintahan Roh Itu
a. Bahwa pemerintahan Roh itu adalah aspek meraja dari kaum saleh yang matang. Di dalam kehidupan meraja dalam
hayat, selalu berada dalam larangan dan batasan hayat ilahi.
b. Kehidupan di bawah pemerintahan Roh itu adalah suatu kehidupan yang menyangkal ego sebagai pelaksanaan dari
kehidupan Kerajaan.
c. Seorang yang memiliki kasih karunia yang luar biasa dan roh yang unggul. Seperti figur Yusuf (Kej. 50:20). Yusuf
menyadari bahwa Allah yang mengirim dia ke Mesir. Ini adalah realitas dari perkataan Paulus dalam Rm. 8:28-29.
Yusuf dapat menerima semua yang saudara-saudaranya lakukan kepadanya sebagai sesuatu yang dari Allah dan ia
menghibur orang-orang yang telah bersalah kepadanya.
d. Hasil dari meraja dalam hayat adalah mendapatkan kekayaan suplai hayat dalam Kerajaan 1000 tahun dan
mendapatkan berkat universal dalam Yerusalem Baru.

SUBYEK UMUM: KENIKMATAN ATAS KRISTUS DAN PERTUMBUHAN KITA DALAM HAYAT KEPADA KEMATANGAN

Anda mungkin juga menyukai