Anda di halaman 1dari 5

Nama / NIM : Nurul Azizah / F1D220010

Pertemuan Ke : -2-
Judul Praktikum : Mengukur Kemiringan Lereng Dengan Menggunakan Kompas
Geologi
Hari / Tanggal : Kamis / 18 Maret 2021
Tempat : Sekitaran Danau Universitas Jambi
Asisten : 1. Ahd. Hadi Kurniawan (F1D216033)
2. Luhut Fredianto Parapat (F1D216029)
3. Mulyadi Syaifullah (F1D216023)
4. Eva Sumarni Afriana (F1D216007)

Prinsip Teori
Topografi merupakan bentuk permukan bumi dipandang dari kemiringan lereng dan
beda tinggi dari permukaan laut. Permukaan tanah dengan beda tinggi dan
kemiringan yang sangat besar, maka disebut topografinya bergunung, sedangkan
untuk beda tinggi dan kemiringan yang lebih rendah secara berurutan disebut
berbukit, bergelombang, dan berombak. Ilmu yang membahas tentang topgrafi ini
disebut geomorfologi. Dua unsur topografi yang banyak dibahas dan besar
pengaruhnya terhadap erosi adalah panjang lereng (length,) dan kemiringan lereng
(slope).
Kemiringan lereng terjadi akibat perubahan permukaan bumi di berbagai
tempat yang disebabakan oleh daya-daya eksogen dan gaya-gaya endogen yang
terjadi sehingga mengakibatkan perbedaan letak ketinggian titik-titik diatas
permukaan bumi. Kemiringan lereng mempengaruhi erosi melalui runoff. Makin
curam lereng makin besar laju dan jumlah aliran permukaan dan semakin besar erosi
yang terjadi. Selain itu partikel tanah yang terpercik akibat tumbukan butir hujan
makin banyak (Arsyad, 2000).
Kemiringan lereng mempengaruhi erosi melalui runoff. Kemiringan lereng
(slope) merupakan suatu unsur topografi dan faktor erosi. Kemiringan lereng terjadi
akibat perubahan permukaan bumi diberbagai tempat yang disebabkan oleh gaya-
gaya eksogen dan endogen yang terjadi sehingga mengakibatkan perbedaan letak
ketinggian titik-titik di atas permukaan bumi (Kartasapoetra, 1986).
Tujuan Praktikum
1. Dapat mengetahui apa itu kemiringan lereng
2. Dapat mengukur kemiringan lereng dengan menggunakan kompas geologi
3. Dapat melakukan perhitungan dari data kemiringan lereng yang didapat

Pelaksanaan Praktikum
 Alat
1. Kompas Geologi
2. Meteran
3. Alat tulis
4. Penggaris
5. Papan clipboard
6. Sarung tangan
7. Masker
 Bahan
1. Kertas milimeter block
2. Kertas HVS

Hasil dan Pembahasan


Hasil pengukuran lereng dengan menggunakan kompas geologi
Hasil Pengukuran
Rata-Rata Jarak
NO Titik
I II III Pengukuran Sebenarnya

1 A-B 9˚ 8˚ 5˚ 7,3˚ 6m

2 B-C 9˚ 4˚ 4˚ 5,6˚ 6m

3 C-D 8˚ 7˚ 3˚ 6˚ 6m

4 D-E 7˚ 5˚ 5˚ 5,6˚ 6m

Perhitungan :
Rumus Jarak Datar Rumus Beda Tinggi
Cb = AB Cos α AC = AB Sin α

 A–B
CB = AB Cos α AC = AB Sin α
= 6 Cos 7,3o = 6 Sin 7,3o
= 6 (0,991) = 6 (0,127)
= 5,951 = 0,762
 B–C
CB = AB Cos α AC = AB Sin α
= 6 Cos 5,6o = 6 Sin 5,6o
= 6 (0,995) = 6 (0,097)
= 5,971 = 0,585
 C–D
CB = AB Cos α AC = AB Sin α
= 6 Cos 6o = 6 Sin 6o
= 6 (0,994) = 6 (0,104)
= 5,964 = 0,624
 D–E
CB = AB Cos α AC = AB Sin α
= 6 Cos 5,6o = 6 Sin 5,6o
= 6 (0,995) = 6 (0,097)
= 5,971 = 0,585

Pada praktikum kali ini kami membahas mengenai kemiringan lereng, mulai
dari penetuan titik kemiringan lereng hingga ke perhitungan dari kemiringan lereng
tersebut. dalam pengukuran lereng kami menggunakan kompas geologi untuk
penentuan sudut kemiringannya. Untuk menghitung kemiringan lereng, kami terlebih
dahulu menentukan titik posisi yang akan dijadikan acuan dalam perhitungan. Disini
kami memilih 5 (lima) titik yang akan menjadi acuan perhitungan, yaitu titik A, B, C,
D dan E, masing-masing dari titik ini kami beri jarak sejauh 6 (enam) meter. Dalam
pengukuran menggunakan kompas geologi, kami menggunakan klinometer untuk
menentukan sudut dari kemiringan lereng tersebut, yaitu dengan cara membidik
objek yang menjadi acuan terlebih dahulu dengan menggunakan jendela pandang
lalu atur sudut pada klinometer dengan menempatkan gelembung pada nivo tabung
ditengah, lalu catat hasil pengukuran pada kertas milimeter block.
Setelah dilakukannya pengukuran menggunakan kompas geologi, selanjutnya
kami melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus yang telah diajarkan oleh
asisten labor, yaitu menghitung jarak datar serta beda tinggi dari kemiringan lereng
tersebut. disini kami melakukan 3 (tiga) kali pengukuran pada setiap antar titik
dengan tujuan agar tidak terjadinya kekeliruan. Setelah melakukan pengukuran
selanjutnya masuk ke perhitungan dengan memasukkan seluruh data pengukuran tadi
ke rumus yang telah tersedia lalu lakukan perhitungannya sehingga didapat hasil
seperti diatas.

Kesimpulan dan Saran


 Kesimpulan
1. Kemiringan lereng terjadi akibat perubahan permukaan bumi di berbagai
tempat yang disebabakan oleh daya-daya eksogen dan gaya-gaya endogen
yang terjadi sehingga mengakibatkan perbedaan letak ketinggian titik-titik
diatas permukaan bumi
2. Dalam pengukuran menggunakan kompas geologi, kami menggunakan
klinometer untuk menentukan sudut dari kemiringan lereng tersebut, yaitu
dengan cara membidik objek yang menjadi acuan terlebih dahulu dengan
menggunakan jendela pandang lalu atur sudut pada klinometer dengan
menempatkan gelembung pada nivo tabung ditengah, lalu catat hasil
pengukuran pada kertas milimeter block.
3. Dalam melakukan perhitungan kemiringan lereng, digunakan 2 (dua)
rumus sebagai berikut, rumus jarak datar (Cb = AB Cos α) dan rumus
beda tinggi (AC = AB Sin α).

 Saran
Untuk praktikum kedepannya diharapkan praktikan dapat lebih konfusif
dalam melaksanakan praktikum sehingga praktikum dapat berjalan dengan
baik
Daftar Pustaka
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.
Kartasapoetra, A. Gunarsih. 1986. Klimatologi: Pengaruh Iklim TerhadapTanah dan
Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai