TENTANG
KONFLIK DAN PERGOLAKAN YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM
PEMERINTAHAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
1. BOBI SAPUTRA
2. RIDHO
3. SALMAN
4. MUTIS
5. JENIA
6. SANDI
7. FARIS
DIBIMBING OLEH:
BAPAK WAHYUDI
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
"PRRI/PERMESTA (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan
Rakyat Semesta)" tepat waktu.
Makalah
(Pemerintah"PRRI/PERMESTA Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan
Rakyat Semesta)" disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Indonesia. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambah
wawasan untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai
PRRI/PERMESTA (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan
Rakyat Semesta).
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Lien Sudarlina,
S.Pd selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.
Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Terima kasih kepada para pembaca yang telah
membaca makalah ini hingga akhir.
*Latar belakang
Permasalahan ini muncul dimulai sejak Perundingan Linggarjati disetujui
dan ditanda tangani dan di perparah dengan penandatanganan perundingan yang
lainnya, seperti Roem-Royen. Konsep Negara Federal dan “Persekutuan” Negara
Bagian (BFO/Bijeenkomst Federal Overleg) mau tidak mau menimbulkan potensi
perpecahan di kalangan bangsa Indonesia sendiri setelah kemerdekaan.
Persaingan yang timbul terutama adalah antara golongan federalis yang
ingin bentuk negara federal dipertahankan dengan golongan unitaris yang ingin
Indonesia menjadi negara kesatuan.
Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946 misalnya,
pertemuan untuk membicarakan tatanan federal yang diikuti oleh wakil dari
berbagai daerah non RI itu, ternyata mendapat reaksi keras dari para politisi pro
RI yang ikut serta. Mr. Tadjudin Noor dari Makasar bahkan begitu kuatnya
mengkritik hasil konferensi.
Perbedaan keinginan agar bendera Merah-Putih dan lagu Indonesia Raya
digunakan atau tidak oleh Negara Indonesia Timur (NIT) juga menjadi persoalan
yang tidak bisa diputuskan dalam konferensi. Kabinet NIT juga secara tidak
langsung ada yang jatuh karena persoalan negara federal ini (1947)
Umumnya semua bermuara pada ketidakpuasan rakyat atau pimpinan di
luar Jawa (Daerah) terhadap penyelenggaraan pemerintahan (Pusat) yang
dilakukan para pemimpin RI karena dirasakan terlalu sentralistis & berorientasi
Jawa. Adapun latar belakang pemberontakan PRRI dan Permesta dapat di jelaskan
seperti point-point dibawah ini
1. Gagalnya perekonomian bangsa
2. Kesenjangan dalam internal tentara angkatan darat
3. Ancaman komunisme
4. Peristiwa Cikini
5. Intervensi asing
*Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut :
*Tujuan
Berdasarkan rumusan maslaah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
Pemerintahan
Suatu permasalahan berupa konflik atau pergolakan yang berkaitan dengan sistem
pemerintahan yang mengancam disintegrasi bangsa
BFO Negara Federal maupun BFO prinsipnya sama, yakni adalah suatu
negara yang secara resmi merdeka dan diakui kedaulatannya namun secara
de-facto berada di bawah kontrol negara lainnya. Permasalahan ini muncul
dimulai sejak Perundingan Linggarjati disetujui dan ditanda tangani dan di
perparah dengan penandatanganan perundingan yang lainnya, seperti
Roem-Royen.
*Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.