Anda di halaman 1dari 3

NAMA: AFIRA DESPRIANI

KELAS: XII IPS 4


PEL: SEJARAH INDONESIA (PTS)

1.Dalam historiografi bangsa Indonesia terjadi banyak sekali ancaman


disintegrasi yang disebabkan. beberapa perbedaansalah satunya perbedaan
ideologiPerbedaan ideologi menjadi yang paling berbahaya jika dilihat dari
aspek ruang dan waktunyamengapa perbedaan ideologi menjadi paling
berbahaya dan analisa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan
ideologi!
= Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan ideologi dalam konteks Indonesia dapat
mencakup:

1. Sejarah Kolonialisme: Indonesia telah mengalami berabad-abad penjajahan oleh berbagai kekuatan
kolonial.

2. Keragaman Etnis dan Agama: Indonesia adalah negara yang sangat beragam etnis dan agama.

3. Perubahan Sosial dan Ekonomi: Perubahan sosial dan ekonomi dalam masyarakat Indonesia juga
dapat mempengaruhi perkembangan ideologi.

4. Pengaruh Global: Globalisasi telah membawa pengaruh ideologi dari luar negeri ke Indonesia.

5. Politik Elit: Perbedaan ideologi dalam politik sering kali mencerminkan perbedaan pandangan di
kalangan elit politik.

2. Sebutkan dan jelaskan latar belakang dari pemberontakan DI/TII!


= Pemberontakan DI/TII adalah singkatan dari Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, yang
merupakan gerakan pemberontakan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1948 hingga akhir
1960-an. Gerakan ini memiliki latar belakang yang kompleks dan melibatkan faktor-faktor
politik, agama, sosial, dan ekonomi. Berikut adalah latar belakang pemberontakan DI/TII: Asal
Mula Ideologi, Pengaruh Kolonialisme dan Perang Kemerdekaan, Ketidakpuasan Terhadap
Pemerintahan, Faktor Sosial dan Ekonomi, Perpecahan Politik, Pengaruh Asing, Kedekatan
dengan PKI.

3. Munculnya berita terkait memburuknya kondisi Presiden Soekarno membuat


PKI merasa perlu mengambil tindakan yang akhirnya meletuskan peristiwa
G30SJelaskan mengapa berita tsb menjadi distraction bagi PKI untuk segera
bergerak mengamankan kepentingannya!
= Berita tentang memburuknya kondisi Presiden Soekarno dapat dianggap sebagai
distraction bagi PKI karena situasi politik yang labil pada masa itu. PKI mungkin
merasa bahwa Presiden Soekarno, yang merupakan pendukung utama mereka,
akan melemahkan dalam menghadapi krisis kesehatan atau politiknya. Oleh
karena itu, PKI mungkin merasa perlu untuk segera mengambil tindakan guna
menjaga kepentingan dan pengaruh politik mereka, terutama jika mereka percaya
bahwa kelompok oposisi atau militer dapat memanfaatkan situasi ini untuk
mengurangi pengaruh PKI dalam pemerintahan. Peristiwa G30S kemungkinan
dianggap sebagai upaya PKI untuk mempertahankan kekuasaan mereka dan
mengatasi potensi ancaman terhadap kelompok tersebut.

4. Mengapa pemberontakan PRRI/Permesta disebut sebagai konflik yang berat


untuk diatasi oleh Pemerintah Indonesia?
= Pemberontakan ini dianggap berat untuk diatasi oleh pemerintah Indonesia karena beberapa
alasan berikut:

1. Pemberontakan Bersamaan: PRRI muncul di Sumatera Barat, sedangkan Permesta


muncul di Sulawesi Utara.
2. Faktor Regionalisme: Pemberontakan PRRI dan Permesta memiliki akar regionalisme
yang kuat.
3. Dukungan Eksternal: Pemberontakan PRRI dan Permesta mendapatkan dukungan dari
pihak-pihak eksternal.
4. Ketidakstabilan Politik Nasional: Saat pemberontakan PRRI/Permesta terjadi, Indonesia
mengalami ketidakstabilan politik di tingkat nasional.
5. Kekuatan Militer Pemberontak: Para pemberontak PRRI dan Permesta memiliki
kekuatan militer yang cukup untuk menantang pemerintah.
6. Kompleksitas Sosial dan Politik: Pemberontakan ini juga terkait dengan kompleksitas
sosial dan politik di Indonesia pada waktu itu.

Meskipun pemberontakan PRRI/Permesta akhirnya berhasil diredam oleh pemerintah


Indonesia, konflik ini menghasilkan kerugian besar dalam hal korban jiwa dan kerusakan,
serta meninggalkan bekas sejarah yang kompleks dalam perkembangan politik Indonesia.

5. Analisa mengapa Republik Indonesia Serikat tidak dapat bertahan


lama dan kemudian Indonesia kembali lagi menjadi Kesatuan!
= Republik Indonesia Serikat (RIS) adalah bentuk pemerintahan Indonesia yang hanya
berlangsung selama beberapa tahun, yakni dari tahun 1949 hingga tahun 1950, sebelum
akhirnya Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ada
beberapa faktor yang menyebabkan RIS tidak dapat bertahan lama dan mengapa Indonesia
kembali menjadi kesatuan:

1. Ketidaksetujuan Politik dan Ideologis: Salah satu faktor utama adalah ketidaksetujuan
politik dan ideologis di antara para pemimpin regional Indonesia.
2. Pengaruh Militer: Di beberapa negara regional, terdapat pengaruh militer yang kuat
yang dapat memengaruhi dinamika politik.
3. Tekanan Internasional: Tekanan dari negara-negara asing juga memainkan peran
penting dalam pembubaran RIS.
4. Krisis Ekonomi dan Sosial: Selama masa pemerintahan RIS, Indonesia mengalami krisis
ekonomi dan sosial yang serius.
5. Kemunculan Pancasila: Pancasila menjadi ideologi yang lebih diterima secara nasional
dan dianggap sebagai landasan ideologis yang dapat menyatukan berbagai kelompok
regional dan etnis di Indonesia.
6. Peran Figur Soekarno: Presiden Soekarno memainkan peran penting dalam
mengamankan kembali kesatuan Indonesia.
7. Konflik Militer: Pemberontakan dan konflik militer lokal di beberapa wilayah regional
Indonesia juga berkontribusi pada keruntuhan RIS.

Sebagai hasil dari faktor-faktor ini, Republik Indonesia Serikat akhirnya tidak dapat bertahan
lama dan Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang tetap
menjadi bentuk pemerintahan yang berlangsung hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai