1. Sejarah Kolonialisme: Indonesia telah mengalami berabad-abad penjajahan oleh berbagai kekuatan
kolonial.
2. Keragaman Etnis dan Agama: Indonesia adalah negara yang sangat beragam etnis dan agama.
3. Perubahan Sosial dan Ekonomi: Perubahan sosial dan ekonomi dalam masyarakat Indonesia juga
dapat mempengaruhi perkembangan ideologi.
4. Pengaruh Global: Globalisasi telah membawa pengaruh ideologi dari luar negeri ke Indonesia.
5. Politik Elit: Perbedaan ideologi dalam politik sering kali mencerminkan perbedaan pandangan di
kalangan elit politik.
1. Ketidaksetujuan Politik dan Ideologis: Salah satu faktor utama adalah ketidaksetujuan
politik dan ideologis di antara para pemimpin regional Indonesia.
2. Pengaruh Militer: Di beberapa negara regional, terdapat pengaruh militer yang kuat
yang dapat memengaruhi dinamika politik.
3. Tekanan Internasional: Tekanan dari negara-negara asing juga memainkan peran
penting dalam pembubaran RIS.
4. Krisis Ekonomi dan Sosial: Selama masa pemerintahan RIS, Indonesia mengalami krisis
ekonomi dan sosial yang serius.
5. Kemunculan Pancasila: Pancasila menjadi ideologi yang lebih diterima secara nasional
dan dianggap sebagai landasan ideologis yang dapat menyatukan berbagai kelompok
regional dan etnis di Indonesia.
6. Peran Figur Soekarno: Presiden Soekarno memainkan peran penting dalam
mengamankan kembali kesatuan Indonesia.
7. Konflik Militer: Pemberontakan dan konflik militer lokal di beberapa wilayah regional
Indonesia juga berkontribusi pada keruntuhan RIS.
Sebagai hasil dari faktor-faktor ini, Republik Indonesia Serikat akhirnya tidak dapat bertahan
lama dan Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang tetap
menjadi bentuk pemerintahan yang berlangsung hingga saat ini.