Anda di halaman 1dari 6

Bernardo, et al. / Identifikasi Risiko dan Perancangan Mitigasi Risiko Mutu/Jurnal Titra, Vol. 8, No 1, Januari 2020 pp.

67-72

Identifikasi Risiko dan Perancangan Mitigasi Risiko Mutu


Di PT Ryan Eka Pratama Balikpapan

Richard Ryan Bernardo1, I Nyoman Sutapa2

Abstract: The aim of this research is to identify risk and mitigation at PT Ryan Eka
Pratama. PT Ryan Eka Pratama does not yet have the ISO 9001:2015 certification. One
of the ISO 9001:2015 requirements are risk identifigaton and mitigation. The research
had done directly on field to identify the risk from quality side. Based on the findings,
developed risk mitigation strategies that are needed

Keywords: risk identification, mitigation, ISO 9001:2015

Pendahuluan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan


produk. Sistem manajemen mutu merupakan
PT Ryan Eka Pratama merupakan perusahaan kerangka manajemenuntuk mencapai tujuan
kontraktor tambang batu bara di Kota dan sasaran mutu, dapat mebentuk pola kerja
Balikpapan, Kalimantan Timur. Perusahan ini untuk berbaikan berkesinambungan dalam
didirikan tahun 1999, dan memiliki karyawan meningkatkan probabilitas peningkatan
sebanyak 200. Departemen yang terdapat adalah kepuasan pelanggan dan kepuasan pihak terkait
Overburden, Coal, Engineering, HRD, Plant, lainnya. (Iskandar [1]). Dalam sistem
Safety dan Gudang dan Pembelian. Kapasitas manajemen mutu ada dua istilah yang sering
produksi batu bara rata-rata 80.000 ton per digunakan yaitu quality control dan quality
bulan. Perusahaan menerapkan sistem prouksi assurance. Quality control adalah kegiatan
make to order, dengan pelanggan yang berasal teknik dan kegiatan memantau, mengevaluasi
dari local dan luar negri (Asia). Persaingan dan menindaklanjuti agar persyaratan yang
usaha kontraktro batubara di Indonesia sangatt telah ditetapkan dapat tercapai. Quality
ketat, agar unggul dalam mutu perusahaan assurance merupakan semua tindakan
perlu menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO terencana dan sistematis yang diterapkan, yakni
9001:2015 (BSN ISO 9001:2015). PT. Ryan Eka untuk meyakinkan pelanggan bahwa hasil dari
Pratama masih belum menerapkan ISO proses kerja kontraktor akan memenuhi
9001:2008 dan ISO 9001:2015. persyaratan. (Lumeno et al. [2]). Sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015 merupakan
Metode Perancangan standar internasional ini menggunakan
pendekatan proses, yang menggabungkan siklus
Metode perancangan yang digunakan untuk Plan Do Check Act (PDCA) dan pemikiran
menyelesaikan permasalahan penelitian ini berbasis resiko. Siklus PDCA bertujuan untuk
adalah menggunakan metode PDCA (plan, do mencegah resiko dan memaksimalkan
check, act). Menurut (Lumeno et al [1]). Sistem keuntungan dari peluang akan hasil yang tidak
managemen mutu ISO 9001:2015 menurut diinginkan oleh organisasi. Siklus PDCA sendiri
(Iskandar [2]). Analisa Risiko menurut (Sompie dapat diaplikasikan terhadap semua proses –
dan Sumajouw [3]) proses dan terhadap sistem manajemen mutu.
Siklus PDCA dapat dilihat pada Gambar 1.
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Menurut Lumeno et al. [2] ada beberapa manfaat
potensial suatu organisasi yang
Sistem manajemen mutu merupakan sekumpulan mengimplementasikan sistem manajemen kualitas
prosedur yang terdokumentasi serta praktik-praktik berdasarkan ISO 9001:2015, berikut merupakan
standar untuk manajemen sistem yang bertujuan manfaatnya:
● Kemampuan untuk menyediakan
produk dan jasa secara konsistensi yang
1,2Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, memenuhi kebutuhan pelanggan dan
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
60236. Email: richardryan710@gmail.com, mantapa@petra.ac.id

67
Bernardo, et al. / Identifikasi Risiko dan Perancangan Mitigasi Risiko Mutu/Jurnal Titra, Vol. 8, No 1, Januari 2020 pp. 67-72

persyaratan hukum serta peraturan Probabilitas 3 = 10-40%


yang berlaku. Probabilitas 4 = 40-60%
● Memfasilitasi peluang untuk Probabilitas 5 = 60-100%
meningkatkan kepuasan pelanggan.
kesesuaian terhadap persyaratan sistem Tabel1. Keriteria penilaian dampak internal
manajemen mutu yang ditentukan. < 100 Juta 1
Risiko adalah sesuatu yang mengarah pada Mutu
Produk 100-200 juta 2
ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa selama selang waktu tertentu yang dari 250-500 juta 3
mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu Kerugian 500-1miliar 4
kerugian, baik kerugian kecil maupun Finansial
>1 miliar 5
kerugian besar. Risiko dipandang sebagai
sesuatu yang negatif, bahaya dan lain-lain. Tabel 2. Keriteria penilaian dampak eksternal
Kerugian tersebut merupakan bentuk Komplain bisa
ketidakpastian yang seharusnya dipahami diterima 1
dan dikelola secara efektif oleh organisasi
sebagai bagian dari strategi sehingga dapat Komplain tidak bisa
menjadi nilai tmabah. (Sompie dan Sumajouw diterima 2
[3]) Customer minta ganti
Eksternal
rugi sebagian 3
Customer minta ganti
rugi full 4
Citra perusahaan
jatuh 5

Tabel 3. Matriks tingkat terjadinya risiko.


Dampak
1 2 3 4 5
1
2
Prob 3
4
5
Gambar 1. Siklus pada PDCA

Hasil dan Pembahasan


Risiko Mutu dan Probabilitas
Kebijakan Mutu Perusahaan
Penilaian dampak dan tingkat keparahan.
Tujuanya adalah mengetahui seberapa besar Kebijakan mutu dari perusahaan adalah sebagai
nilai dampak kegagalan bagi perusahaan berikut:
tersebut. Tingkat keparahan juga menentukan 1. Mengutamakan kepuasan pelanggan
kategori setiap kegagalan dengan nilai kisaran melalui pelayanan jasa kontraktor
satu sampai lima. Dampak dari risiko mutu pertambangan.
tersebut terbagi menjadi dua keriteriaa yaitu 2. Melakukan perbaikan secara
dampak internal dan dampak eksternal. kesinambungan dalam kinerja mutu.
Probabilitas merupakan potensi frekuensi
terjadinya kegagalan risiko mutu yang terjadi. Tinjauan Gap Analisis Awal ISO 9001:2015
Identifikasi penyebab dan probabilitas
terjadinya risiko mutu. Tujuannya adalah Gap analissi bertujuan untuk mengethaui sejauh
mencari penyebab dari potensi kegagalan. mana perusahaan memenuhi persyaratan untuk
Probabilitas merupakan frekuensi terjadinya mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015.
kegagalan tersebut. Tinjauan gap analisis dilakukan untuk
Probabilitas 1 = 0-5% mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. Tinjuan
Probabilitas 2 = 5-10%
72
Bernardo, et al. / Identifikasi Risiko dan Perancangan Mitigasi Risiko Mutu/Jurnal Titra, Vol. 8, No 1, Januari 2020 pp. 67-72

gap analisiis sistem manajemen mutu di PT. Tabel 5. Sasaran Mutu


Ryan Eka Pratama dilakukan berdasarkan Key
N Departe- Sasaran
kesesuaiaan kondisi actual perusahaan dengan Awal Success Frekuensi
o men Mutu
klausul-klausul yang ada. Analisa gap awal Criteria
tersebut memiliki rata-rata presentase klausul 1 Produks- Ketepatan 72,5% 85% 1 bulan
yang rendah yaitu diangka 31,80%. i Jumlah
Produksi
Tabel 4. Analisa gap awal Utilitas 46% 56% 1 bulan
Kesesuaian
Persentase 2 Enginee- Ketepatan 88% 90% 6 bulan
Klausul Tidak Total ring Sequence
Sesuai Klausul
Sesuai Penambanga
Klausul 4 7 11 18 38,89% n
Klausul 5 15 11 26 57.69% 3 HRD Pelatihan 1 kali 1 kali 1 tahun

Klausul 6 0 23 23 0% Karyawan
4 Plant Ketersedian 58% 75% 1 bulan
Klausul 7 11 17 28 39.28%
Mekanis
Klausul 8 60 57 117 51.28% 5 Gudang Tingkat 80% 95% 6 bulan
Klausul 9 15 27 42 35,71% & Ketepatan
Klausul Pembeli stock barang
0 15 15 0%
10 an
Rata-rata 31,80%
Analisa Risiko Sasaran Mutu Departemen
Sasaran Mutu dan Pencapaian Awal Produksi

Sasaran mutu merupakan target yang ingin dicapai a. Sasaran Mutu Ketepatan Jumlah Proudksi
perusahaan. Setiap departemen memiliki sasaran Pada sasaran mutu ketepatan jumlah
atau target yang ingin dicapai. Sasaran mutu dilihat produksi memiliki lima aktivitas proses
dari kondisi aktual perusahaan sesuai dengan yaitu menggali batubara, diangkut ke
frekuensi audit sasaran mutu. Hasil dari pencapaian dumptruck, stop jika terlihat batubara,
sasaran mutu di perusahaan tidak semuanya dumptruck berangkat ke pelabuhan, dan
mencapai, ada beberapa yang tidak mencapai mengatur jumlah kendaraan. Nilai RPN
sasaran mutu, terdapat empat departemen yang dengan kategori risk yang tinggi adalah
tidak mencapai yaitu departemen produksi, aktivitas proses dumptruck berangkat ke
engineering, plant, dan departemen produksi pelabuhan aktivitas proses ini memiliki nilai
Sasaran mutu dan pencapaian awal PT. Ryan Eka 8 dan perlu dilakukanya mitigasi.
Pratama dapat dilihat pada Tabel 5.
b. Sasaran Mutu Utilitas
Analisa Risiko Pada sasaran utu utilitas, akitivitas
prosesnya terdapat tiga. Ketiga aktivitas
Dalam analisis Risiko (Klausul 6.1), membahas tersebut adalah laporan unit rusak,
mengenai penerapan mengenai analisis risiko penambangan, dan mengatur jumlah unit
dan peluang, dalam klausul ini PT. Ryan Eka yang siap digunakan, aktivitas dengan risiko
Pratama telah mempelajari berbagai risiko dan paling tinggi adalah aktivitas penambangan
peluang dengan mempertimbangkan isu-isu dengan nilai 15 dan aktivitas sisanya
eksternal dan internal. Tujuan dengan merupakan aktivitas risiko kedua paling
dibuatnya langkah perbaikan ini dapat tinggi dengan nilai delapan, yang perlu
mengurangi dan mencegah dari dampak risiko dilakukanya mitigasi adalah RPN delapan
yang tidak diinginkan serta dapat melakukan karena bias diatasi, sedangkan RPN 15 tidak
perbaikan berkelanjutan yang dapat tercapainya dapat dilakukan pencegahan.
manajemen mutu. Analisis risiko harus sering
dilakukan evaluasi secara rutin selama enam Analisa Risiko Sasaran Mutu Departemmen
bulan sekali. Adanya penanganan risiko akan Engineering
mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Pada departemen engineering memiliki dua
aktivitas proses dan nilai RPN masing-masing
aktivitas proses menujukkan nilai 2. Nilai 2

69
Bernardo, et al. / Identifikasi Risiko dan Perancangan Mitigasi Risiko Mutu/Jurnal Titra, Vol. 8, No 1, Januari 2020 pp. 67-72

tersebut masih dalam kategri ditoleransi dan Mitigasi yang dirancang adalah dilakukan adalah
tidak perlu dilakuukanya mitigasi. melakukan penyirmaan jalan. Nilai RPN yang
diaharapkan adalah 4.
Analisa Risiko Sasaran Mutu Departemen
HRD b. Sasaran Mutu Utilitas
Pada sasaran mutu utuilitas ada dua
aktivitas proses yang perlu dilakukanya
Pada departemen HRD, aktivitas prosesnya mitigasi. Pertama adalah laporan unit rusak.
hanya terdapat satu. Nilai RPN yang dihasilkan Potensi kegagalanya adalah laporan unit
menujukkan hasil 6. Kategori tersebut rusak tidak sampai ke departemen plant.
termasuk dalam kategori sedang dan tidak Dampaknya adalah waktu produksi
perlu dilakukanya mitigasi. berkurang sehingga di komplain customer.
Penyebabnya adalah informasi kerusakan
tertahan di bagian produksi tidak sampai ke
Analisa Risiko Sasaran Mutu Departemen plant. Mitigasi yang dirancang adalah
Plant membuat form kerusakan maksimal 3 jam
berita kerusakan sampai ke departemen
Pada departemen plant, aktivitas prosesnya plant. Nilai RPN yang diharapkan adalah 4.
terdapat tiga. Nilai RPN paling tinggi
Kedua, aktivitas mengatur operator sesuai
ditunjukkan dengan nilai 8. Nilai 8 tersebut
merupakan dalam kategori tinggi dan perlu jumlah unit yang ready. Potensi
dilakukanya mitigasi. kegagalanya adalah operator masuk tidak
sesuai dengan jumlah unit yang ready.
Mitigasi Risiko Mutu
Dampaknya adalah kelebihan operator atau
kekurangan operator. Penyebabnya adalah
Mitigasi merupakan upaya untuk mengurangi data unit ready tidak sesuai jumlah
risiko yang terjadi. Pada penelitian ini ada operator. Mitigasi yang di rancang adalah
beberapa analisis risiko yang memerlukan departemen plant melakukan update data
mitigasi. setiap pergantian shift. Nilai RPN yang
Mitigasi dilakukan jika hasil dari nilai RPN diharapkan adalah 4.
menunjukkan kategori tinggi atau tidak dapat
ditoleransi. Mitigasi yang dilakukan bedasarkan Mitigasi Risiko Departemen Plant
kondisi lapangan yang sesungguhnya dan
persetujuan dengan pihak perusahaan. Pada departemen plant hanya terdapat satu
aktivitas yang dilkaukan mitigasi yaitu order
Mitigasi Risiko Departemen Produksi barang. Potensi kegagalanya adalah barang
yang datang tidak sesuai. Dampaknya adalah
a. Sasaran mutu ketepatan jmlah produksi maintenance terhambat sehingga produksi juga
Aktivitas proses yang perlu dimitigasi terhambat. Penyebabnya adalah selama
adalah dumptruck berangakt ke pelabuhan. pengorderan hanya menggunakan telepon tidak
Potensi kegagalnya adalah dumptruk lama memberikan foto barangnya dengan detail
samapai ke pelabuhan. Dapak yang terjadi sehingga terjadi salah pendengaran saat order .
adalah komplain dari customer karena ret Mitigasi yang dirancanga adalah setiap order
duptruck tidak tercapai. Penyebab barang mengirimkan foto detail dan part number
terjadinya adalah debu tebal sehingga jarak menggunakan media sosial sehingga pada saat
pandang berkurang dan kecepatan pengorderan barang tidak terjadi kesalahan-
dumptruck berkurang. kesalahan dan juga setiap merek memiliki
partnumber yang berbeda-beda. Nilai RPN yang
Tabel 6. Mitigasi risiko sasaran mutu diharapkan setelah dilakukan mitigasi adalah 4.
departemen produksi
Saat yang lalu Akan datang
Aktivitas Potensi Pengendalian
Proses Kegagalan Dampak Penyebab D P RPN Kategori saat ini Mitigasi D P RPN
Komplain
Kecepatan
Dumptruck Dumptruck ret
berkurang Penyiraman
ke lama sampai dumptruck 2 4 8 Tinggi Tidak ada 2 2 4
karena jalan
pelabuhan kepelabuhan tidak
debu tebal
tercapai

72
Bernardo, et al. / Identifikasi Risiko dan Perancangan Mitigasi Risiko Mutu/Jurnal Titra, Vol. 8, No 1, Januari 2020 pp. 67-72

Mitigasi Risiko Departemen Gudang Penjelesan denah A1: Top Roller, A5: Spring, B1: Fuel
Filter B5: Primary Filter A2: Treck Roller, A6: Kuku
Pada departemen gudang terdapat dua akvitias excavator, B2: Oil Filter, B6: Secondary Filter, A3
proses yang perlu dilakukanya mitigasi. Idler, A7: Cutting edge, B3: Separator Filter, B7:
Pertama adalah meletakan barang datang pada Racor Filter A4: Recoil, A8: Endbit, B4: Hydrolic
tempatnya. Potensi kegagalanya adalah barang Filter, B8: Air Cleaner.
tidak diletakan pada tempatnya. Dampaknya
adalah kerugian finansial karena kehilangan Prediksi Sasaran Mutu Setelah Mitigasi
barang. Penyebabnya adalah barang tidak ditata
dengan rapi. Rancangan mitigasinya adalah Setelah dilakukan mitigasi, maka penulis
menata tempat penyimpanan barang agar memiliki harapan menaikkan presentase
mudah di identifikasi dan diambil. Nilai RPN pencapaian akhir sasaran mutu untuk
yang diharapkan adalah 6. Kemudian penataan departemen produksi, gudang & pembelian dan
tempat penyimpanan harus sesuai dengan denah plant. Sasaran mutu departemen produksi
yang telah dibuat. Denah dapat dilihat pada terbagi menjadi dua yaitu ketepatan jumlah
Gambar 2 dan 3. Gambar 2 menujukkan denah produksi dan utilitas, ketepatan jumlah produksi
gudang tampak atas sedangkan Gambar 3 berkaitan dengan proses mitigasi penyiraman
menujukkan tampak samping. Penyusunan jalan ke pelabuhan yang berjarak kurang lebih
denak bedasarkan berat sparepart yang 25 kilometer dari tambang dengan
bobotnya berat dan ringan, bobot berat seperti menggunakan truck tangki air sebesar 10.000
part-part besi sedangkan yang ringan seperti liter. Utilitas dan ketersediaan mekanis unit
filter-filter. Rak penyimpanan barang terbagi berhubungan dengan aktivitas proses laporan
menjadi dua rak, rak atas dan rak bawah. Bobot unit rusak menggunakan form kerusakan yang
yang berat akan diletakkan pada rak bagian diberikan dan pengorderan sparepart dengan
bawah agar mudah diambil dan rak bagian atas cara memberikan smartphone. Sasaran mutu
merupakan part dengan bobot yang ringan lain adalah tingkat ketepatan stock barang,
sehingga tidak berbahaya. Pengaturan denah untuk meningkatkan pencapaian akhir sasaran
bermanfaat di perusahaan sehingga dapat mutu dilakukan mitigasi merapikan layout
dengan cepat mengidentifikasi sparepart dan gudang agar sparepart mudah diidentifikasi dan
lebih rapi. menambah orang dari departemen plant untuk
Kedua, melakukan stock opname. Potensi membantu melakukan stock opname. 6 bulan
kegagalanya adalah data software tidak sesuai sekali. Pencapaian akhir sasaran mutu yang
dengan realita. Dampaknya adalah barang hilang terdapat pada Tabel 3. yang merupakan harapan
karena tidak sesuai dengan data stok. Peneyebabnya yang diinginkan oleh penulis untuk
Staff kualahan untuk melakukan stok opname mencapainya sasaran mutu perusahaan.
usulan yang diberikan. Rancangan mitigasi yang Harapan setelah mitigasi dilakukan adalah
dilakukan adalah menambah orang untuk bagian ketepatan jumlah produksi mengalami
update data. Penambahan pegawai tidak merekrut kenaikkan sebesar 12.5%, rata-rata utilitas
orang baru tetapi mengambil pegawai dari mengalami kenaikan sebesar 14%, ketersediaan
departemen plant selama beberapa minggu untuk mekanis naik sebesar 17%, dan tingkat
membantu departemen gudang. Nilai RPN yang ketepatan stock barang naik sebesar 15%.
diharapkan adalah 4 setelah dilakukannya mitigasi Kenaikan tersebut semuanya mencapai sasaran
dengan menurunkan probabilitas terjadinya risiko. mutu kecuali sasaran mutu utilitas alat berat
melebihi sasaran mutu sebanyak 4%.

Gambar 3. Denah gudang tampak samping

Gambar 2. Denah gudang tampak atas

71
Bernardo, et al. / Identifikasi Risiko dan Perancangan Mitigasi Risiko Mutu/Jurnal Titra, Vol. 8, No 1, Januari 2020 pp. 67-72

Tabel 7. Pencapaian akhir sasaran mutu


Awal Akhir Key Success
Sasaran Mutu
No Departemen Criteria Frekuensi
Ketepatan Jumlah 72,5% 85%
85% 1 bulan
1 Produksi Produksi
Utilitas 46% 60% 56% 1 bulan
Ketepatan Sequence 88% 88%
90% 6 bulan
2 Engineering Penambangan
3 HRD Pelatihan Karyawan 1 kali 1 kali 1 kali 1 tahun
4 Plant Ketersedian Mekanis 58% 75% 75% 1 bulan
Gudang & Tingkat Ketepatan stock 80% 95%
95% 6 bulan
5 Pembelian barang

Penutup Rancangan pengendalian untuk potensi bahaya


berisiko tinggi dengan perbaikan pengukuran
Penyebab dari kegagalan mutu sebagian besar tanah dengan alat ukur yang sesuai.
berasal dari lingkungan (debu), metode, dan
orang. Penyebab dari bahaya adalah tidak ada Daftar Pustaka
alat ukur kondisi tanah. Kemudian dampak yang
paling banyak dari kegagalan mutu tersebut 1. Lumeno, S., Mandagi, R.J.M & Wartuny, W.R.,
adalah komplain dari customer. Sedangkan Model Pnerapan Sistem Manajemen Mutu
dampak dari bahaya longsor adalah korban jiwa. Bebasis ISO 9001:2015 Pada Kontraktor di
Rancangan pengendalian untuk potensi Propinsi Papua Barat, Jurnal Sipil Statistik. 6(8),
kegagalan mutu yang berisiko tinggi dengan 579-588, 2018
2. Iskandar, I. Panduan Penerapan ISO 9001:2015
perbaikan melakukan update data setiap ganti
Untuk Industri Air Minum Dalam Kemansan
shift, penyiraman jalan menggunakan tangki air, (AMDK), Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007
membuat from untuk laporan unit rusak, order 3. Sompie, B.F. & Sumajouw, M.D.J., Manajemen
barang sesuai insturksi kerja yang diusulkan, Risiko Pada Perusahaan Jasa Pelaksana
merapikan gudang sesuai peta baru dan Konstruksi Di Provinsi Papua, Jurnal Ilmiah
menambah orang dari departemen plant untuk Media Engineering, 4(2), 2014
stock opname.

72

Anda mungkin juga menyukai