Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 129
Evaluasi Penerapan Standarisasi Mutu (ISO) 9001:2008…………………………………………………………………….….. Frederika, Sudipta, dan Yoga
mutu (Quality Management System), oleh perusahaan itu telah terdaftar pada lembaga
karena itu seringkali disebut sebagai “ISO registratif bertaraf internasional, maka hal
9001, QMS” adapun tulisan 2008 menunjukkan itu berarti terbuka kesempatan pasar baru.
tahun revisi, maka (ISO 9001:2008) adalah
Proses untuk Mendapatkan ISO 9001:2008
sistem manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi
Bagi Kontraktor
tahun 2008. secara garis besar (ISO 9001:2008)
Kontraktor yang ingin mendapatkan
tidak terlalu jauh berbeda dengan pendahulunya
sertifikat ISO 9001:2008 dapat mengikuti
yaitu (ISO 9001:2000). adapun perbedaan
langkah-langkah yang secara garis besar
antara versi 2000 dan 2008 secara signifikan
sebagai berikut (Gaspersz, 2001):
lebih menekankan pada efektivitas proses yang
1. Adanya komitmen dari pimpinan puncak.
dilaksanakan dalam organisasi tersebut
Membentuk komite pengarah atau
(Setyawan, 2009).
koordinator ISO
ISO 9001:2008 bukan merupakan standar
2. Membentuk Komite berfungsi mengangkat
produk, karena tidak menyatakan persyaratan-
atau menunjuk salah satu atau lebih auditor
persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk
internal untuk (ISO 9001:2008).
(barang/jasa). Tidak ada kriteria penerimaan
3. Mempelajari persyaratan-persyaratan standar
produk dalam ISO 9001:2008, sehingga kita
dari sistem manajemen kualitas (ISO
tidak dapat menginspeksi suatu produk
9001:2008)
terhadap standar produk. ISO 9001:2008 hanya
4. Mengimplementasikan sistem manajemen
merupakan standar sistem manajemen kualitas.
kualitas (ISO 9001:2008).
Manfaat Penerapan ISO 9001:2008
Elemen-elemen ISO 9001:2008
Manfaat dari penerapan (ISO 9001:2008)
ISO 9001:2008 terdiri dari 8 elemen sebagai
telah diperoleh banyak perusahaan di antaranya
berikut:
sebagai berikut (Gaspersz, 2001):
1. Elemen 1. Ruang lingkup
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
Dalam elemen ini, persyaratan-persyaratan
pelanggan melalui jaminan kualitas yang
standar menekankan pemenuhan kepuasan
terorganisasi dan sistematik. Proses
pelanggan melalui efektivitas dari aplikasi
dokumentasi dalam ISO 9001:2008
sistem kualitas, termasuk proses-proses
menunjukkan bahwa kebijakan, prosedur,
untuk peningkatan terus-menerus dan
dan instruksi yang berkaitan dengan kualitas
jaminan kesesuaian.
telah direncanakan dengan baik.
2. Elemen 2. Referensi Normatif
2. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO
Elemen ini hanya memuat referensi yang
9001:2008 diijinkan untuk mengiklankan
harus dipersiapkan oleh kontraktor untuk
kepada media massa bahwa sistem
menerapkan sistem manajemen kualitas
manajemen kualitas dari perusahaan tersebut
(ISO 9001:2008) yaitu:
telah diakui secara internasional. Hal ini
a. Peraturan Pemerintah, baik pemerintah pusat
berarti meningkatkan image perusahaan
maupun daerah.
serta daya saing perusahaan dalam
b. Buku-buku panduan tentang kualitas.
memasuki pasar global.
3. Elemen 3. Istilah dan Definisi
3. Audit sistem manajemen kualitas dari
Elemen ini menyatakan bahwa istilah dan
perusahaan yang telah memperoleh sertifikat
definisi-definisi yang diberikan dalam ISO
(ISO 9001:2008) dilakukan secara periodik
9001:2008 (Quality management sistem-
oleh register dari lembaga registrasi,
fundamentals and vocabulary), diterapkan
sehingga pelanggan tidak perlu melakukan
pada (ISO 9001:2008). Demikian pula
audit sistem kualitas. Hal ini akan
istilah “produk” dapat berarti barang dan
menghemat biaya pelanggan dan
atau jasa. (ISO 9001:2008) menganggap
mengurangi duplikasi audit sistem kualitas
bahwa produk juga termasuk perangkat
oleh pelanggan.
keras, perangkat lunak, jasa dan material
4. Perusahaan yang telah memperoleh sertifikat
yang digunakan dalam proses.
(ISO 9001:2008) secara otomatis terdaftar
4. Elemen 4. Sistem Manajemen Mutu
pada lembaga registrasi, sehingga apabila
Persyaratan umum dalam memimpin dan
pelanggan potensial ingin mencari pemasok
mengoperasikan organisasi perlu dilakukan
bersertifikat ISO 9001:2008, akan
pengelolaan yang sistematis dan dengan cara
menghubungi lembaga registrasi. Jika nama
yang dapat dibuktikan. Manajemen
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 131
Evaluasi Penerapan Standarisasi Mutu (ISO) 9001:2008…………………………………………………………………….….. Frederika, Sudipta, dan Yoga
pelanggan.
7. Elemen 7. Realisasi Produk Simpulan & Saran
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 133
Evaluasi Penerapan Standarisasi Mutu (ISO) 9001:2008…………………………………………………………………….….. Frederika, Sudipta, dan Yoga
responden untuk elemen 4 ditampilkan pada Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Penilaian ISO
Tabel 1. 9001:2008
No. Elemen Persentase %
Tabel 1. Rekapitulasi Elemen 4 (Sistem Manajemen) 1 4 (Sistem Manajemen Mutu) 88%
No Kriteria R1 R2 R3 R4 2 5 (Tanggung jawab manajemen) 89,41
1 I.1 5 3 5 4 3 6 (Manajemen Sumber Daya Manusia) 84,99
2 I.2 5 4 5 4 4 7 (Realisasi Produk) 92,38
3 I.3 5 3 5 4 5 8 (Pengukuran,Analisis,dan Peningkatan) 87,22
4 I.4 5 4 5 3 Rata-rata 89,05
5 I.5 5 4 5 4
6 II.1 5 3 5 4 Kendala–kendala Penerapan Sistem ISO
7 II.2 5 4 5 4
8 II.3 5 4 5 5 9001:2008 pada PT. Multi Sarana
9 II.4 5 4 5 4 Propertindo
10 II.5 5 4 4 5
11 III.1 5 4 5 4
Penerapan Elemen 4 (Sistem Manajemen
12 III.2 5 4 4 4 Mutu) pada proyek Hotel Grand Whiz di
13 III.3 5 4 5 4 Legian sangat baik, tetapi tidak mencapai
14 III.4 5 4 5 4
15 III.5 5 5 5 4 100%, yang dikarenakan oleh kurangnya
16 III.6 4 4 4 4 konsistensi pihak pelaksana prosedur sistem
17 III.7 5 4 4 4 pengendalian dokumen masuk maupun keluar
18 III.8 4 4 5 3
19 IV.1 5 4 5 4 dan dibuktikan pada nilai rata–rata scoring
20 V.1 5 4 5 4 kuesioner sebesar 4 untuk keseluruhan
Jumlah 98 78 96 80 responden.
Persentase penerapan elemen 4 (Sistem Penerapan Elemen 5 (Tanggung Jawab
Manajemen Mutu) dihitung sebagai berikut: Manajemen) pada proyek Hotel Grand Whiz di
a. Total nilai skor hasil interview (A) 20 Legian dinilai sangat baik. Namun, faktor
pertanyaan elemen 4 (lampiran A): kendala yang mempengaruhi penilaiannya
- Responden 1 (R1): 98 adalah faktor tenaga kerja dan formulir yang
- Responden 2 (R2): 78 dibutuhkan. Faktor tenaga kerja yang dimaksud
- Responden 3 (R3): 96 adalah staf administrasi proyek kadang-kadang
- Responden 4 (R4): 80 lupa membuat dokumen mengenai mutu dalam
Nilai skor maksimum (B) elemen 4: 5 x 20 = 100 proyek serta beberapa staf yang menangani
Nilai skor minimum elemen 4 : 1 x 20 = 20 pengendalian mutu merangkap pekerjaan lain
Rentang interval: (100-20):5 = 16 juga. Hal ini menyebabkan kurangnya
b. Maka penerapan elemen 4 adalah: dokumentasi pada kriteria komitmen
manajemen.
1. Responden 1 (R1): skor = x 100 = 98%
Kendala pada penerapan elemen 6
2. Responden 2(R2): Skor = x 100 = 78% (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah
kurangnya implementasi serta dokumentasi dari
3. Responden 3 (R3): Skor = x 100 = 96% prosedur K3 dan prosedur pelatihan staf. Dari
4. Responden 4 (R4): Skor = x 100 = 80%
hasil pengamatan di proyek, prosedur K3 sudah
dilaksanakan hanya saja para tenaga kerja ada
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 134
ISSN: 1411 – 1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol. 21 No. 2 Juli 2017 E-ISSN: 2541 – 5484
yang justru tidak mau melaksanakan seperti dilakukan peningkatan pelaksanaan sistem
penggunaan helm, kacamata saat pengelasan. manajemen mutu pada semua elemen, dari
Pada Elemen 7 (realisasi produk), elemen 4 sampai dengan elemen 8 untuk
penerapan elemen 7 pada proyek Hotel Grand memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
Whiz di Legian adalah yang tertinggi, tetapi 2. Hendaknya pihak manajemen dan staf
tidak 100% karena adanya kendala kurangnya proyek Hotel Grand Whiz di Legian lebih
konsistensi dalam dokumentasi dari beberapa tegas kepada para tenaga yang ada, dalam
item seperti selalu berubahnya gambar shop penerapan elemen 6 tentang keselamatan
drawing dari pihak owner, pembayaran upah dan kesehatan kerja.
yang melebihi dari target volume pekerjaan, 3. Karyawan/staf Multipro dituntut untuk
keterlambatan termin pembayaran dari pihak disiplin dalam melaksanakan sistem
owner kepada pihak kontraktor. prosedur operasi dan pengendalian
Kendala pada penerapan elemen 8 dokumentasi, tegas dan memiliki
(pengukuran, analisis, dan peningkatan) adalah pengetahuan yang cukup mengenai sistem
kurangnya dokumentasi daftar pertanyaan manajemen mutu.
mengenai kepuasan pelanggan dan evaluasi 4. Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut
keluhan pelanggan. mengenai kepuasan pelanggan untuk lebih
meyakinkan hasil dari audit sistem
SIMPULAN DAN SARAN manajeman mutu.
Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hasil analisis penerapan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 pada proyek konstruksi Alma, B. 2011. Statistika untuk Penelitian,
dengan studi kasus pelaksanaan Proyek Hotel Alfabeta, Bandung.
Grand Whiz di Legian, dapat disimpulkan Anonim. 2008. Sistem Manajemen Mutu–
bahwa: Persyaratan SNI ISO 9001:2008. Badan
1. Tingkat penerapan ISO 9001:2008 PT. Multi Standarisasi Nasional
Sarana Propertindo (MULTIPRO) pada Gaspersz, V. 2002. Manajemen Kualitas Dalam
proyek Hotel Grand Whiz sebesar 89,05% Industri Jasa, PT. Gramedia Pustaka
dan dapat dikategorikan baik sekali (80%- Utama, Jakarta.
100%). Gaspersz, V. 2001. ISO 9001:2000 and
2. Kendala dalam penerapan sistem manajemen Continual Quality Improvement, PT.
mutu ISO 9001:2008 adalah: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
a. Kurangnya dokumentasi di proyek sebagai Setyawan, W. 2009. Prinsip Dasar ISO
bukti bahwa implementasi sistem 9001:2008, www.infometrik.com
manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap Soeharto, I. 2001. Manajemen proyek (Dari
persyaratan-persyaratan yang dilaksanakan Konseptual Sampai Operasional) jilid 2,
pada proyek ini Erlangga, Jakarta
b. Pihak manajemen dan staf proyek Hotel Suardi, R. 2004. Sistem Manajemen Mutu ISO
Grand Whiz di Legian harus lebih tegas 9001:2000, PPM, Jakarta.
dalam mengimplementasikan K3 karena
para tenaga kerja yang tersedia justru tidak
mau melaksanakan sistem ini sehingga
nilai yang didapat justru tidak maksimal.
c. Masih ada asumsi dan pemikiran bahwa
standar sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 merupakan pekerjaan tulis–
menulis dan mengeluarkan biaya yang
banyak.
Saran
Mengacu dari hasil penelitian ini,
disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hendaknya penerapan sistem managemen
mutu yang telah diterapkan pada proyek
Hotel Grand Whiz tetap dipertahankan dan
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 135