Anda di halaman 1dari 13

Bab 6

BAHASA INDONESIA
Name : Grade : Date :

A. Penulisan Huruf Kapital, Angka, dan Bilangan

Kaidah Penulisan Huruf Kapital


Penulisan huruf kapital atau huruf besar diatur dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).

1. Huruf kapital pada awal kalimat


Contoh:
Acara ulang tahun dihadiri oleh teman-temannya.

2. Huruf kapital pada nama orang


Contoh:
Atlet bulu tangkis itu bernama Alena Akifazallea.
3. Huruf kapital untuk nama suku bangsa
Contoh:
Dinda berasal dari suku Sunda.

4. Huruf kapital untuk nama geografi


Contoh:
Rumahku berada di Jalan Semarang.
Kota Semarang berada di Provinsi Jawa Tengah.

5. Huruf kapital untuk petikan langsung


Contoh:
Fadhil berkata, “Aku senang mengoleksi buku cerita.”
6. Huruf kapital untuk nama agama, kitab suci, dan kata ganti untuk nama Tuhan
Contoh:
Kitab suci agama Islam adalah Al-Qur’an.
Kita harus senantiasa bersyukur kepada Sang Pencipta.
7. Huruf kapital untuk jabatan
Contoh:
Taman kota itu telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta.

8. Huruf kapital untuk gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang
diikuti nama orang
Contoh:
Raden Ajeng Kartini, Sultan Hasanuddin
9. Hurufkapital untuk nama hari dan bulan
Contoh:
Avi lahir pada Minggu, 14 April 2014.

10. Huruf kapital untuk peristiwa sejarah


Contoh:
Setiap 28 Oktober bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda.

11. Huruf kapital untuk nama negara, lembaga, dan dokumen


Contoh:
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

12. Huruf kapital untuk judul


Contoh:
Celine membaca artikel “Manfaat Air Putih”.

13. Huruf kapital untuk singkatan gelar


Contoh:
Cut Zahrah Tusyifa, S.H.

14. Huruf kapital untuk sapaan kekerabatan


Contoh:
Tolong bantu aku membawa buku-buku ini, Kak.

Bukalah bukumu halaman 130, coba kerjakan latihan tersebut!

Penulisan angka dan bilangan juga diatur dalam EYD.


Terdapat dua jenis angka dan bilangan yang biasa dipakai,
yaitu angka arab dan angka romawi.

Angka Arab
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi
I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X
Kaidah Penulisan Angka dan Bilangan
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu kata ditulis dengan huruf, kecuali
jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Contoh:
Jumlah anak ayamnya mencapai lima ekor.
Kelas kami berjumlah 40 siswa, 21 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.


Contoh:
Empat kursi dipindahkan ke ruang perpustakaan.
BUKAN
4 kursi dipindahkan ke ruang perpustakaan.

3. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu kata ditulis dengan huruf. Apabila
bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu kata, susunan kalimatnya
diubah atau didahului kata sebanyak, sejumlah, dan sebesar.
Contoh:
Sebanyak 1.500 orang menghadiri konser musik itu.

4. Penulisan bilangan dapat ditulis dengan bilangan utuh dan bilangan pecahan.
Bilangan pecahan
Bilangan utuh
Contoh:
Contoh:
setengah (1/2)
tiga puluh enam (36)
delapan persen (8%)

5. Penulisan bilangan dapat ditulis dengan angka romawi, angka arab, atau huruf.
Contoh:
abad II, abad ke-2, atau abad kedua

6. Penulisan bilangan digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
Contoh:
Simpanglima

7. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf agar lebih
mudah dibaca.
Contoh:
Uang donasi korban kebakaran sudah terkumpul 87 juta.

8. Penulisan angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.

Contoh:
Jalan Siak No. 4; Hotel Warna, Kamar 611; Gedung Serba Guna Lantai 1
9. Penulisan angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Contoh:
Bab I, Pasal 5, halaman 20

10. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut.
Contoh:
tiga lembar uang 5.000-an; tahun 2000-an

11. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan
perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Contoh:
Telah diterima uang sebanyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk pembayaran
kursus piano.

Bukalah bukumu halaman 133, coba kerjakan latihan tersebut!


B. Kalimat Perintah, Ajakan, Harapan, dan Larangan
1. Kalimat Perintah
Kalimat yang berisi permintaan atau menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang
kita kehendaki.
Kalimat perintah memuat imbuhan -lah atau -kan.
Berikut contoh kalimat perintah.

2. Kalimat Ajakan
Kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki.
Kalimat ajakan ditandai dengan kata ayo atau mari.

Berikut contoh kalimat ajakan.


3. Kalimat Harapan
Kalimat yang memuat permintaan atau keinginan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kalimat harapan ditandai dengan kata tolong, harap, mohon, atau hendaknya.
Berikut contoh kalimat harapan.

4. Kalimat Larangan
Kalimat yang ditujukan untuk melarang seseorang berbuat sesuatu.
Kalimat larangan ditandai dengan kata jangan atau dilarang.

Berikut contoh kalimat larangan.

Buka buku paketmu halaman 135,


tentukan mana yang termasuk ajakan,
harapan, atau larangan!
C. Informasi dalam Brosur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), brosur adalah ‘cetakan yang hanya
terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid’.
Brosur berisi informasi tentang produk, seperti makanan dan harga buku; bangunan,
seperti sekolah, rumah sakit, universitas, dan tempat wisata; serta produk lain yang
disertai gambar pendukung.
Brosur biasanya dibagikan secara gratis kepada masyarakat umum dengan tujuan
mempromosikan atau sekadar memberikan informasi terkait produk yang dimaksud.

Perhatikan contoh brosur berikut.

Brosur tersebut memiliki beberapa informasi. Untuk mengetahui informasi-informasi tersebut,


kamu dapat membacanya dengan cermat.
Ada salah satu teknik membaca, yaitu teknik membaca memindai.

Teknik membaca memindai merupakan teknik untuk mendapatkan informasi tanpa


membaca yang lain-lain secara cepat dan tepat.
Teknik membaca memindai dapat dilakukan ketika kita membaca teks, seperti brosur,
kamus, atau buku telepon.
Teknik Membaca Memindai
1. Tentukan kata yang ingin dicari. Misalnya, pada brosur, kita akan mencari kata fasilitas.
2. Bacalah teks dari atas ke bawah tanpa melihat kanan dan kirii.
3. Jika sudah menentukan kata yang dicari, bacalah informasi keseluruhan dari kata tersebut.

Buka bukumu halaman 141, kerjakan latihan soal tersebut!


Buka bukumu halaman 143, ayo cari tahu perbedaan pengumuman dan surat undangan!

D. Pengumuman dan Surat Undangan


1. Pengumuman
Pengumuman adalah pemberitahuan atau informasi yang ditujukan kepada orang banyak dan
bersifat umum.
Berikut ciri-ciri pengumuman.
Ditujukan untuk umum.
Tidak bersifat rahasia.
Disampaikan secara terbuka, baik secara lisan maupun tulisan.
Isinya menyangkut keperluan orang banyak.
Dapat menggunakan bahasa resmi dan tidak resmi, sesuai dengan isi pengumuman.

Berikut contoh pengumuman resmi.

Berikut contoh pengumuman tidak resmi.


2. Surat Undangan
Surat undangan merupakan jenis surat yang digunakan untuk mengundang ke suatu keperluan.
Ada surat undangan resmi dan surat undangan tidak resmi.

Surat undangan resmi pada umumnya dikeluarkan oleh suatu lembaga atau instansi.
Surat undangan resmi memiliki sistematika dalam penyusunannya serta menggunakan kalimat
efektif dan kosakata baku.

Contoh surat undangan resmi, yaitu undangan rapat guru, undangan orang tua murid, atau
undangan dari instansi lainnya.

Ayo, perhatikan contoh surat undangan resmi berikut.


Surat undangan tidak resmi tidak memiliki bentuk atau sistematika tertentu.
Bahasa yang digunakan dalam surat undangan tidak resmi juga tidak harus bahasa baku.
Kita bisa menggunakan bahasa sehari-hari.
Contohnya, surat undangan ulang tahun dan undangan pengajian.

Ayo, perhatikan contoh surat undangan tidak resmi berikut.


E. Teks Narasi Sejarah dan Teks Deskripsi
Teks narasi sejarah adalah teks yang menceritakan sejarah.
Teks narasi sejarah dapat memuat banyak informasi penting tentang sejarah bangsa Indonesia.
Informasi penting suatu teks dapat ditemukan dengan cara membaca teks secara menyeluruh
dan mengaitkan pengetahuan kita tentang topik yang dibahas pada teks.

Ayo, baca teks narasi sejarah berikut!

Setelah mencermati teks tersebut, dapat


diketahui bahwa teks tersebut berisi cerita
tentang peristiwa Rengasdengklok.

Dalam teks tersebut terdapat informasi


penting berupa:
1. Rengasdengklok terjadi pada tanggal
16 Agustus 1945
2. Para pemuda Indonesia mengasingkan
tokoh proklamator ke Rengasdengklok
3. Tokoh proklamator Indonesia Bung
Karno dan Bung Hatta

Informasi penting juga dapat ditemukan dengan cara menemukan ide pokok terlebih dahulu.
Ide pokok adalah ide yang menjadi dasar dikembangkannya suatu paragraf.
Ide pokok terdapat pada kalimat utama.

Perhatikan contoh ide pokok pada paragraf pertama.

Ide pokoknya terdapat pada awal paragraf, yaitu peristiwa


Rengasdengklok terjadi sehari sebelum hari kemerdekaan. Hal
ini didukung oleh kalimat lainnya sebagai kalimat penjelas
yang memuat ide pendukung.

Dengan mengetahui informasi penting, ide pokok, dan ide


pendukung, kamu dapat membuat ringkasan dan simpulan isi
teks.
Teks deskripsi merupakan teks yang menggambarkan sesuatu secara terperinci sehingga pembaca
seolah-olah dapat ikut melihat, mendengar, serta merasakan hal yang dideskripsikan.

Berikut ciri-ciri teks deskripsi.


Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
Penggambaran sesuatu tersebut dilakukan secara terperinci dengan melibatkan pancaindra.
Membuat pembaca seolah-olah ikut merasakan atau mengalami sesuatu hal yang dibicarakan.

Kalian bisa membaca teks deskripsi pada buku paket halaman 126!

Anda mungkin juga menyukai