Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG

“KERAJINAN LAMPU HIAS DARI BAMBU”


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal. Proposal ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN. Dalam penyusunan
proposal, penulis mengalami kesulitan dan penulis menyadari dalam penulisan proposal ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan proposal ini.

Maka, dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada guru pembimbing, yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan
kepada penulis selama proses penyelesaian proposal ini. Penulis sangat berharap semoga
proposal ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Lubuk Sikaping , Januari 2024


Peneliti
Daftar isi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di Indonesia kerajinan merupakan salah satu industri yang bernilai ekonomi tinggi.
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan
dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan), Kerajinan
yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini dapat menghasilkan
hiasan atau benda yang memiliki nilai estetis maupun menjadi barang yang memiliki fungsi
guna.

Produk kerajinan pada awalnya untuk kepentingan fungsional, baik untuk kepentingan
keagamaan (religius) maupun kebutuhan praktis. Dalam perkembangannya kerajinan
mengalami pergeseran orientasi kearah nilai keindahan (estetis). Di Indonesia sendiri
industri kerajinan semakin berkembang dan berbagai inovasi. Kekayaan alam Indonesia
merupakan modal untuk menghasilkan banyak produk kerajinan.

Dalam perkembangannya komoditas kerajinan tersebut dapat meningkatkan perekonomian


dalam masyarakat dan juga mampu menyerap tenaga kerja dengan berbagai tingkat
pendidikan dan mengurangi pengangguran Industri kecil (kerajinan mangan) merupakan
salah satu usaha dari berbagai usaha. Seperti yang diketahui ada begitu banyak industri
kecil atau rumahan yang menghasilkan VERSI produk-produk kerajinan yang bernilai
ekonomi. Umumnya pekerjanya hanyalah masyarakat kecil yang datang dari kelas
menengah ke bawah.

Menurut Suprayogi (dalam jurnal Vol. 10, No.2, Juni 2014:61) menjelaskan Bahwa:
SNEG Pada beberapa produk tertentu misalnya, produsen bahkan tidak perlu lagi harus
membuat pabrik yang besar yang membutuhkan investasi sangat besar, mereka bahkan
membuat pola kerja sama dengan perajin-perajin rumahan dimana kerja sama hulu dan hilir
menjadi suatu bentuk kerja sama saling menguntungkan yang dikembangkan, sehingga
tidak lagi suatu perusahaan atau pabrik memonopoli semua aktivitas produksi mereka.
Disisi lain banyak orang-orang kreatif melirik usaha/industri rumahan menjadi alternatif
pengembangan usaha yang cukup menjanjikan untuk ditekuni sebagai peluang bisnis yang
didasarkan atas perkembangan pengetahuan, teknologi, informasi dan seni.

Dengan Wilayah Republik Indonesia yang terbentang cukup luas mempunyai bermacam-
macam wilayah budaya daerah dan sumber kekayaan alam. Daerah-daerah perkotaan yang
selalu sibuk, lebih memilih produk-produk mewah yang dihasilkan dari perusahaan atau
industri besar tertentu.

Dalam aplikasinya industri kerajinan perkembangannya tidak terlalu pesat atau tidak
mengalami kemajuan yang berarti karena para pelaku bisnis kerajinan ini masih terhalang
beberapa kendala yang terletak pada minimnya modal usaha, terbatasnya penyediaan bahan
dasar dan juga harganya yang mahal. Seandainya potensi ini terus dapat dikembangkan
dengan memanfaatkan bahan baku dari alam, tentunya sangat menekan biaya produksi dan
mendukung terhadap prospek pengembangan kewirausahaan. Di sekitar kita banyak
tersedia bahan-bahan dari alam yang bernilai ekonomis yang dapat dikelola menjadi hasil
kerajinan tangan salah satu contohnya adalah bambu.

Lebih lanjut dijelaskan dalam Zulkifli (dalam jurnal Vol.3, No. 2, Desember 2006: hal. 165)
mengatakan:

Masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia secara nasional diantara-Nya adalah
bagaimana memberdayakan segenap potensi alam dan lingkungan untuk membuka
lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran. Pemberdayaan potensi alam dan
lingkungan ini, termasuk upaya mendayagunakan barang dan benda-benda yang selama ini
dianggap tidak berguna untuk dijadikan produk yang bernilai guna, dan bernilai ekonomis,
sehingga pada gilirannya bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Bambu merupakan tanaman masyarakat Indonesia yang sudah dikenal secara luas dan
memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Pemakaian bambu
baik sebagai bahan bangunan maupun sebagai alat diduga sudah sangat tua umurnya. Sudah
sejak dahulu bambu akrab dengan kehidupan manusia di Indonesia baik untuk menjawab
kebutuhan praktis seperti rumah dan peralatan rumah maupun kebutuhan kebudayaan
seperti alat-alat musik seruling dan angklung.

Bambu adalah salah satu sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan karena memiliki
sifat-sifat yang menguntungkan yaitu batang yang lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah
dibentuk, mudah dikerjakan, dan mudah diangkat. Selain itu, bambu juga relatif murah
dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena banyak ditemukan di sekitar pemukiman
di pedesaan. Bambu memiliki serat yang cukup kuat dan mudah dikerjakan dengan
peralatan sederhana memang menjanjikan harapan untuk memenuhi bermacam-macam
kebutuhan sehari-hari. IVERSI Bambu juga merupakan tanaman berumpun yang sangat
cepat pembiakannya dan pertumbuhannya.

B. VISI DAN MISI


• Visi
Menjadikan perusahaan dengan produk bambu yang berkualitas, sehingga di
percaya oleh masyarakat luas, serta menjadikan barang bekas memiliki nilai
jual.
• Misi
~ Memperkenalkan lampu hias dari bambu ke masyarakat luas.
~ Menciptakan variasi warna lampu hias yang beragam, cantik, rapi, dan
menarik dengan harga yang terjangkau.

C. TUJUAN
Untuk merangsang permintaan, meningkatkan hasrat konsumen untuk mencoba
produk, meningkatkan pembelian konsumen, juga bisa mendorong konsumen untuk
membeli lebih banyak serta meminimalisir perilaku berganti-ganti merek, atau
mendorong konsumen untuk mencoba pembelian produk baru. Tujuan lainnya adalah
untuk mendorong pembelian ulang produk, dapat menarik pelanggan baru,
mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru.

D. MANFAAT
Lampu hias mampu memberikan suasana yang berbeda pada ruangan dengan
keindahannya. Warna cahaya, redup terangnya cahaya, dan bentuk yang dihasilkan
lampu dapat memberikan nuansa ruang yang berbeda. Ruangan juga tampak cantik
dengan cahaya yang terang atau remang-remang.

BAB 2

RENCANA USAHA

A. NAMA USAHA
: Lampu hias dari bambu

B. RENCANA LOKASI USAHA


: SMAN 1 LUBUK SIKAPING

C. TARGET PASAR
: Dalam usaha lampu hias memiliki target pasar dari berbagai kalangan masyarakat,
baik anak-anak, orang dewasa, orang tua, kaum millenial karena produk diminati dan
di sukai dari berbagai kalangan. Produk bisa sebagai kado baik itu ulang tahun,
pernikahan, Anniversary dan konsumsi pribadi karena lampu hias multifungsi
disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Pelanggan juga bisa juga melakukan request
mengenai desain produk sesuai dengan permintaan sehingga konsumen puas dengan
produk yang di tawarkan.

D. JENIS USAHA
: “Kerajinan Lampu hias dari bambu”

E. ANALISIS SWOT
• Strength ( Kekuatan )
~ Bahan baku mudah di dapatkan.
~ Harga terjangkau.
~ Produk dijual untuk semua kalangan.
~ Biaya produksi relatif rendah.
~ Tampilan bambu yang unik dan eksotis.
• Weakness ( Kelemahan )
~ Proses produksi yang membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak.
~ Memerlukan keahlian khusus.
~ Masih belum memiliki toko untuk melayani penjualan offline sehingga untuk
strategi penjualan awal menggunakan platform Online berupa media sosial.
• Opportunities ( Peluang )
~ Peluang pasar yang luas.
~ Kesadaran akan pentingnya produk ramah lingkungan semakin meningkat.
~ Kerajinan lampu bambu salah satu alternatif penerangan hemat energi .
~ Produk yang kreatif dan inovatif.
• Threats ( Ancaman )
~ Persaingan semakin ketat.
~ Keminiman akses dan informasi membuat hambatan dalam memenuhi
kebutuhan modal untuk pengembangan usaha.

F. RANCANGAN PRODUK
Sumber : https://images.app.goo.gl/vmSsMvfk9cZEqUVH9

BAB 3

RENCANA BIAYA

A. BIAYA TETAP
B. BIAYA VARIABEL

PENUTUP ( PERSETUJUAN)

Demikianlah proposal ini saya buat, semoga dapat memberikan informasi mengenai rencana
pembuatan kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang. Atas perhatian bapak saya
ucapkan terima kasih.

Lubuk Sikaping, 15 Januari 2024


Dibuat oleh,

Keyshya Aprilia Putri

Disetujui Oleh Guru Mata Pelajaran

Hayatul Anas, S.Pd


NIP. 198807212022211004

Anda mungkin juga menyukai