Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL KEGIATAN
Analisis Tingkat Emosional Remaja Berdasarkan Genre Lagu yang
Didengar

BIDANG KEGIATAN:
PKM RSH-Riset Sosial Humaniora

Diusulkan Oleh:
Daniya Putri Jaya 2111102433133 Angkatan 2021
karimah Nur Hasanah 2111102433125 Angkatan 2021
Agnes Fitri Cahyadewi 2111102433140 Angkatan 2021
Yuniar Irawati 2111102433116 Angkatan 2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


SAMARINDA
2022
Daftar Isi

Daftar Gambar.................................................................................................................................
Daftar Lampiran...............................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................
1.3 Luaran yang diharapkan.........................................................................................................
1.4 Tujuan Kegiatan.....................................................................................................................
1.5 Manfaat Kegiatan...................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
GAMBARAN UMUM....................................................................................................................
2.1 Gambaran umum genre musik...............................................................................................
2.2 Gambaran umum tingkat emosional remaja..........................................................................
BAB III..........................................................................................................................................
METODE PELAKSANAAN........................................................................................................
3.1 Tahap Perencanaan..............................................................................................................
3.2 Tahap Persiapan...................................................................................................................
3.3 Tahap Pelaksanaan...............................................................................................................
3.4 Tahap Evaluasi.....................................................................................................................
BAB IV..........................................................................................................................................
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................................................................
4.1 Anggaran Biaya....................................................................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................

2
Daftar Gambar

Table 1. Metode Pelaksanaan……………………………………………………………… 10


Table 2. Anggaran Biaya……………………………………………………………………12
Table 3. Jadwal Kegiatan…………………………………………………………………... 12

3
Daftar Lampiran

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Kegiatan………………………………………………… 15


Lampiran 2. Susunan Organnisasi Tim Kegiatan…………………………………………… 16

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja merupakan sesuatu kelompok orang yang menempati daerah tertentu dengan
kisaran usia antara 10 sampai 19 tahun WHO (dalam Virgandiri, S., Lestari, D. R., &
Zwagery, R. V. 2020:2014). Pada masa ini remaja juga mengalami perubahan fisik
maupun perilaku dari masa kanak-kanak ke masa yang lebih dewasa atau yang bisa
disebut dengan masa pubertas. Dalam masa pubertas inilah tahap dimana seorang remaja
mencari jati diri mereka. Remaja memiliki kedudukan yang cukup penting pada
perkembangan hidup manusia, sebab pada masa remaja ini umumnya mereka mencari
identitas diri mereka, apa yang terjadi di masa remaja disebabkan dari apa yang telah
terjadi pada masa kanak-kanak mereka dan apa yang telah terjadi di masa remaja akan
berpengaruh pada masa dewasanya kelak.
Selain itu, pada masa ini minat remaja terhadap musik juga meningkat, ditambah
dengan seiringnya perkembangan musik di era modern, tentunya melalui gaya hidup
ataupun pergaulannya, remaja di era modern tak ingin lepas dari trend musik dan selalu
ingin mengikutinya. Remaja masa kini sangat mudah terpengaruh ataupun terbawa oleh
alunan musik yang mereka dengarkan. Misalnya pada musik dengan nada yang melow
atau sendu ditambah dengan lirik yang menyayat hati, maka dengan sekejap remaja yang
sedang patah hati juga ikut terbawa suasana dalam musik tersebut atau yang biasa
disebut dengan galau, bahkan diantara dari mereka ada yang menangis karena
mendengarkan lagu-lagu galau tersebut.
Pada era globalisasi ini musik semakin berkembang dan selalu berdampingan
dengan manusia di kehidupan sehari-hari, termasuk bagi para kaum remaja saat ini
memiliki minat yang tinggi terhadap musik. Baik musik dengan genre seperti pop, jazz,
rap, ballad, dan lain-lainnya tentunya memiliki dampak tersendiri terhadap remaja yang
mendengarkannya. Ada beberapa dampak positif dan dampak negatif bagi kondisi
psikologis seorang remaja yang mendengarkan musik, terlebihnya pada masa remaja
adalah masa dimana mereka ingin mencoba segala sesuatu yang dirasa mereka menarik
ataupun sedang trend pada masa tersebut.
Sangat mudah bagi kita untuk menemukan beberapa bukti nyata dari dampak musik
terhadap psikologis remaja, contohnya seperti musik galau yang dapat membuat
pendengarnya menjadi sedih, kemudian ada juga musik pop, hip-hop, edm, dan musik
dengan nada bersemangat lainnya yang membuat pendengarnya bersemangat,
mengembalikan mood mereka, hasrat ingin menari dan bersenang-senang, kemudian
adapun musik-musik santai ataupun tenang yang membantu remaja untuk fokus belajar
ataupun fokus dalam melakukan sesuatu, biasanya musik tersebut ber genre jazz, ballad,
orchestra, dan musik dengan alunan nada yang tenang lainnya.

5
1.2 Perumusan Masalah
a. Apa efek emosional pada remaja saat mereka mendengarkan musik dengan genre
tertentu?
b. Adakah hal yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari mereka berdasarkan lagu
yang mereka dengarkan?

1.3 Luaran yang diharapkan


Dengan diadakannya analisis ini diharapkan remaja dapat mengetahui bagaimana
musik sangat berpengaruh pada tingkat emosional remaja.

1.4 Tujuan Kegiatan


Dapat mengenali dan menganalisis tingkat emosional pada remaja berdasarkan genre
lagu yang mereka dengar.

1.5 Manfaat Kegiatan


Untuk mengetahui seberapa efisien musik untuk mengontrol emosional pada remaja.

6
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran umum genre musik


Musik dan musikologi adalah konstruksi yang terpisah dan terkait. Musik, sebagai
kegiatan praktis, memiliki sejarahnya sendiri, tetapi musikologi, sebagai proses belajar,
penyelidikan dan refleksi, sementara itu membentuk konteksnya sendiri dan
menggunakan konsep-konsep yang berbeda, jelas bergantung pada dan mencerminkan
musik sebagai subjeknya.
Sebuah narasi sejarah yang mungkin untuk musikologi dapat menunjukkan bahwa
titik asal dapat terletak di dalam refleksi pada alam, isi dan fungsi musik yang ada di
masa lalu Yunani kuno dan teori Plato (428/427-348/347 SM) dan puisi Aristoteles
(384–322 SM) (Barker, 1989). Belakangan, tetapi masih jauh, tulisan-tulisan tentang
musik mengambil bentuk risalah dan polemik Abad Pertengahan (Medieval) dan
Renaisans (Renaissance). Pencerahan (Enlightenment) abad ke-18 menyaksikan
rasionalisasi pengetahuan dan akibatnya lebih meningkatkan posisi dan status musik
dalam suatu wacana intelektual.
Pencerahan juga melahirkan munculnya kesadaran sejarah baru yang akan
berkembang lebih lanjut selama abad kesembilan belas. Abad ke-18 juga membawa
fokus penyelidikan filosofis ke dalam sifat musik dalam bentuk estetika musik.
Historisme dan estetika menjadi ciri sentral abad ke-19 dan Romantisme yang
mendefinisikan saat itu. Romantisme mencerminkan dimensi kesusastraan linguistik
pengalaman musik, yang secara bersamaan ditinggikan dan diruntuhkan oleh dampak
modernisme pada awal abad ke-20 dengan rasionalisasi modernitas yang menyediakan
konteks untuk studi sistematis musik dalam bentuk musikologi.
Mendengarkan lagu telah menjadi kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari
masyarakat dengan berbagai tujuan, dan setiap waktu ada lagu yang disebarkan ke
masyarakat salah satunya lewat penyedia layanan pemutar lagu. Pengguna layanan pun
dihadapi pada keterbatasan untuk menjelajahi pilihan-pilihan lagu yang melimpah
dengan banyaknya layanan pemutar lagu yang ada. Musik selain sebagai hiburan dapat
dimanfaatkan dalam berbagai tujuan. Berdasarkan hal tersebut analisis ini bertujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan pemanfaatan genre musik terhadap tingkat
emosional pada remaja.
Pada saat ini musik juga sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi manusia. Bagi
pencipta musik, musik menjadi suatu luapan emosi jiwa, dimana perasaan yang ada di
pencipta musik tersampaikan. Bagi penikmat musik, dengan mendengar musik yang
sesuai dengan suasana hati maka harapannya agar bisa merasa lebih rileks dan lebih baik.
Secara fidiologis, musik berhubungan dengan indra pendengaran, namun secara
psikologis musik berhubungan dengan berbagai fungsi psikis manusia seperti persepsi,
abstraksi, mood dan berbagai fungsi psikologis lainnya. Perbedaan cepat-lambat tempo
lagu contohnya, mempengaruhi persepsi terhadap rangsang pendengaran yang merujuk
7
pada penafsiran makna yang berbeda. Penafsiran lagu bertempo cepat diartikan dengan
sesuatu yang menggugah semangat dibandingkan lagu yang bertempo lambat. Pemilihan
lagu bernada tinggi cenderung dipersepsi sebagai sesuatu yang mengandung emosi yang
lebih kuat dibandingkan yang rendah.

2.2 Gambaran umum tingkat emosional remaja


Masa remaja merupakan salah satu periode dalam perkembangan manusia yang
menarik perhatian untuk dibicarakan. Pada masa remaja, individu banyak mengalami
berbagai perubahan meliputi perubahan fisiologis maupun psikologis (Berk, 2012). Salah
satu perubahan psikologis yang terjadi pada masa remaja adalah perubahan
sosioemosional, dimana remaja memiliki ketegangan emosi yang cukup tinggi. Hal ini
dijelaskan oleh Hall (dalam Berk, 2012) bahwa remaja umumnya mengalami konflik
yang kompleks, sehingga masa remaja sering dikenal dengan masa “storm and stress”.
Berk (2012) menjelaskan bahwa pada masa remaja, individu akan mulai memiliki
ketertarikan pada lawan jenis, minat karir dan eksplorasi identitas.
Menurut Neff dan McGehee (2010) hal tersebut menimbulkan tekanan tersendiri
bagi remaja, seperti 149 Jurnal Psikologi, Volume 15 Nomor 2, Desember 2019 tekanan
yang dirasakan atas kinerja akademis, kebutuhan untuk menjadi populer, keinginan untuk
diterima, merasa cocok dalam suatu kelompok sosial yang tepat, permasalahan hubungan
dengan lawan jenis dan body image. Keadaan yang demikian, ditambah dengan
perubahan emosional yang dirasakan remaja, perubahan minat, peran dan kondisi
lingkungan yang menimbulkan tekanan sosial, membuat ketegangan emosi pada remaja
semakin bertambah tinggi.
Pada masa ini remaja juga mengalami perubahan fisik maupun perilaku dari masa
kanak-kanak ke masa yang lebih dewasa atau yang bisa disebut dengan masa pubertas.
Dalam masa pubertas inilah tahap dimana seorang remaja mencari jati diri mereka.
Remaja memiliki kedudukan yang cukup penting pada perkembangan hidup manusia,
sebab pada masa remaja ini umumnya mereka mencari identitas diri mereka, apa yang
terjadi di masa remaja disebakan dari apa yang telah terjadi pada masa kanak-kanak
mereka dan apa yang telah terjadi di masa remaja akan berpengaruh pada masa
dewasanya kelak.
Selain itu, pada masa ini minat remaja terhadap musik juga meningkat, ditambah
dengan seiringnya perkembangan musik di era modern, tentunya melalui gaya hidup
ataupun pergaulannya, remaja di era modern tak ingin lepas dari trend musik dan selalu
ingin mengikutinya. Remaja masa kini sangat mudah terpengaruh ataupun terbawa oleh
alunan musik yang mereka dengarkan. Misalnya pada musik dengan nada yang melow
atau sedih ditambah dengan lirik yang menyayat hati, maka dengan sekejap remaja yang
sedang patah hati juga ikut terbawa suasana dalam musik tersebut atau yang biasa
disebut dengan galau, bahkan diantara dari mereka ada yang menangis karena
mendengarkan lagu-lagu galau tersebut.
Sangat mudah bagi kita untuk menemukan beberapa bukti nyata dari dampak musik
terhadap psikologis remaja, contohnya seperti musik galau yang dapat membuat
pendengarnya menjadi sedih, kemudian ada juga musik pop, hip-hop, edm, dan musik

8
dengan nada bersemangat lainnya yang membuat pendengarnya bersemangat,
mengembalikan mood mereka, hasrat ingin menari dan bersenang-senang, kemudian
adapun musik-musik santai ataupun tenang yang membantu remaja untuk fokus belajar
ataupun fokus dalam melakukan sesuatu, biasanya musik tersebut ber genre jazz, ballad,
orchestra, dan musik dengan alunan nada yang tenang lainnya.

9
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Table 1. Metode Pelaksanaan

N Metode Pelaksanaan Indikator


O Tah Bentuk Kegiatan
ap
Perencanaan Pembentukan dan Berhasil membentuk team dan
1 Pembekalan ilmu dapat memenuhi pengetahuan
. bagi para team terkait materi sesuai judul
PKM

Persiapan Mencari responden Mendapatkan


2 untuk melakukan responden
. analisis sesuai dengan untuk
pokok judul. melakukan
analisis

Pelaksanaan Melakukan Wawancara mengenai genre lagu


pendampingan pada yang didengar dan tingkat
3 responden dan emosinya
. melakukan
wawancara
4 Evaluasi Memberi Solusi Mengetahui dan evaluasi
. pada permasalahan hasil wawancara kepada
yang ada responden

10
Adapun uraian tahapan pelaksanaan progam sebagai berikut:

3.1 Tahap Perencanaan


Tahap perencanaan dilakukan dengan pembekalan tim PKM-RSH yang terdiri
dari 4 orang dan selanjutnya Menyusun proposal yang kemudian diajukan.

3.2 Tahap Persiapan


Tahap persiapan dilaksanakan selama satu hingga dua minggu yaitu berupa
melakukan kesepakatan bersama kepada pihak responden yang terkait, penyusunan
jadwal wawancara, lalu melaksanakan wawancara kepada responden mengenai
judul terkait.

3.3 Tahap Pelaksanaan


1. Tahap Sosialisai.
Tahap sosialisasi mengenai pengenalan jurusan, program yang akan dilakukan
dengan melakukan prosedur wawancara pada remaja.
2. Tahap Pendampingan.
Tahap pendampingan merupakan pendampingan ke biro mengenai konsultasi
terkait analisis yang dilakukan.

3.4 Tahap Evaluasi


Pada tahap ini dilakukan untuk memberi solusi terhadap permasalahan tingkat
emosianal pada remaja. Pada tahap ini juga di harapkan bisa memberi solusi atau
saran pada tingkat emosional yang dihadapi oleh remaja agar mereka dapat
mengendalikan emosional mereka.

11
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Table 2. Anggaran Biaya


NO Jenis Pengeluaran Biaya pengeluaran
1 Transportasi Rp. 216.000.00
2 Perlengkapan Yang Diperlukan Rp. 951.000.00
3 BIRO Layanan Konsultasi Rp. 1.000.000.00
4 Lain-lainnya Rp. 3.000.000.00
TOTAL Rp. 5.167.000.00

4.2 Jadwal Kegiatan

Table 3. Jadwal Kegiatan


Bulan
Ke-
NO. Jenis Kegiatan 1 2 3 PJ
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perancanaan
Pembentukan All
Tim
Pembekalan Tim All
PKM
2. Persiapan
Mencari KNH
Responden
Mencari Biro DPJ
Untuk
Bekerjasa
ma
Penyusunan All
Jadwal
Pembelian AFC
Peralatan dan
Perlengkapan

12
3. Pelaksanaan
Pendampingan YI
& Sosialisasi
Evaluasi ALL
Keterangan: PJ : Penanggung Jawab
All : Semua
AFC : Agnes Fitri Cahyadewi
KNH : Karimah Nur Hasanah
YI : Yuniar Irawati
DPJ : Daniya Putri Jaya

13
DAFTAR PUSTAKA

Niswati Khoiriyah, Syahrul Syah Sinaga. (2017). Pemanfaatan Pemutaran Musik


Terhadap Psikologis Pasien Pada Klinik Ellena Skincare Di Kota Surakarta.
JURNAL SENI MUSIK,.

Amri Yahya Azhari. (2017). psychological review demy song lyrics.


http://simki.unpkediri.ac.id/

Rahmawati, W. K. (2015). Keefektifan Peer Support untuk Meningkatkan Self


Discipline Siswa SMP. Jurnal Konseling Indonesia, 15-20.

14
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Kegiatan

FORMAT JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

N Jenis Pengeluaran Volu Harga Nilai (Rp)


o me Satuan(R
p)
1 Perlengkapan Yang Diperlukan

a.Perlengkapan 2 Pack 30.000 Rp. 60.000


tulis(Pulpen,Pensil,DLL)
b.Kertas HVS 1 Pack 60.000 Rp. 60.000
c.Masker Medis Sensi 1 Pack 130.000 Rp. 130.000
d.Hand Sanitizer 7 Pcs 23.000 Rp. 161.000
e.Paket Data Internet 62 GB 240.000 Rp. 240.000
f.Biaya Print 200 1.500 Rp. 300.000
SUB TOTAL Rp. 951.000

2 Transportasi

a.Bahan Bakar Kendaraan 9 liter 12.000,00 Rp. 108,000


Pergi
b.Bahan Bakar 9 liter 12.000,00 Rp. 108,000
Kendaaraan
Pulang
SUB TOTAL Rp. 216,000

3 Lain-Lainnya

Pembekalan Rp.
3.000,000,00
SUB TOTAL Rp.
3.000,000,00
4 Biro Layanan Konsultasi 1.000,000,0 Rp. 1.000,000
0
SUB TOTAL Rp.
1.000,000
TOTAL Rp.
KESELURUHAN 5.167,000

15
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan

N Nama Program Alokasi Uraian Tugas


0. Studi Waktu
1. Karimah Nur Psikologi 10 Menentukan responden
Hasanah Jam/Minggu

2. Daniya Putri Psikologi 10 Menentukan Biro


Jaya Jam/Minggu untuk layanan
konsultasi

3. Yuniar Irawati Psikologi 10 Pendampingan &


Jam/Minggu Sosialisasi

5. Agnes Fitri Psikologi 10 Membeli


Cahyadewi Jam/Minggu perlengkapan dan
peralatan

16

Anda mungkin juga menyukai