Anda di halaman 1dari 12

Karya Ilmiah Remaja

“Pengaruh Musik Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas 12 Sma Abdi


Siswa”

Disusun oleh:

Joyce Fayola Chen / 19 / XII IPS 1

SMA ABDI SISWA BINTARO

Jalan Graha Raya Bunga Kav. M9 No. 1

Pondok Jagung Timur, Serpon Utara, Pondok Jagung Timur

Kec. Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten 15236

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengaruh Musik
Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas 12 Sma Abdi Siswa” Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan,
dan motivasi dalam proses penyelesaian makalah ini.

Makalah ini membahas topik yang menarik dan relevan dalam konteks pendidikan,
yaitu "Pengaruh Musik Terhadap Konsentrasi Siswa." Kami mengakui bahwa dalam era
modern yang penuh dengan gangguan dan distraksi, pemahaman terhadap bagaimana musik
dapat memengaruhi kemampuan siswa untuk fokus dan berkonsentrasi adalah sangat penting.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar kami dapat terus
meningkatkan kualitas karya ilmiah kami di masa mendatang.

Semua yang tercantum dalam makalah ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi saya,
dan saya berharap makalah ini dapat memberikan wawasan berharga kepada pembaca tentang
pengaruh musik terhadap konsentrasi siswa. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung kami dalam perjalanan ini.

Hormat saya,

Joyce Fayola Chen / 19 / XII IPS 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.......................................................................................................................6

2.1 Faktor penyebab runtuhnya uni soviet.......................................................................6


2.2 Latar Belakang Bersatunya Jerman............................................................................7
2.2.1 Perubahan di Eropa Timur:.................................................................................7

2.2.2 Protes dan Perubahan di Jerman Timur:.............................................................7

2.2.3 Runtuhnya Tembok Berlin:.................................................................................8

2.2.4 Tekanan Internasional:........................................................................................8

2.2.5 Pemimpin Reformis di Jerman Timur:...............................................................8

2.2.6 Perundingan Diplomatik:....................................................................................8

2.2.7 Penyatuan Ekonomi dan Sosial:..........................................................................8

2.3 Hubungan bersatunya jerman terhadap keruntuhan uni soviet..............................9


BAB III....................................................................................................................................11

PENUTUP...............................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era digital yang begitu dinamis, tantangan untuk mempertahankan


konsentrasi dan fokus dalam proses pembelajaran menjadi semakin mendesak. Banyak siswa
menghadapi berbagai distraksi seperti ponsel cerdas, media sosial, dan lingkungan yang
bising, yang dapat mengganggu perhatian mereka selama pembelajaran. Oleh karena itu,
pemahaman tentang faktor-faktor yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi siswa
menjadi semakin penting dalam dunia pendidikan.

Musik adalah salah satu elemen dalam kehidupan sehari-hari yang telah memainkan
peran yang signifikan dalam memengaruhi suasana hati dan emosi seseorang. Musik
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perasaan dan suasana hati, dari yang
menenangkan hingga yang membangkitkan semangat. Selain itu, musik sering digunakan
sebagai sarana pelarian dari tekanan dan stres, dan dalam beberapa kasus, digunakan sebagai
alat bantu untuk meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.

Penggunaan musik dalam konteks pendidikan telah menjadi topik yang semakin
menarik bagi para peneliti, guru, dan praktisi pendidikan. Namun, masih terdapat banyak
perdebatan dan kontroversi seputar apakah musik benar-benar dapat membantu
meningkatkan konsentrasi siswa atau justru menjadi distraksi tambahan. Oleh karena itu,
makalah ini bertujuan untuk membahas dan mengeksplorasi secara lebih mendalam pengaruh
musik terhadap konsentrasi siswa.

Saat ini, dengan beragam jenis musik yang tersedia, dari musik klasik hingga musik
elektronik, penting bagi kita untuk memahami jenis musik mana yang mungkin paling efektif
dalam membantu siswa memusatkan perhatian mereka. Apakah musik dengan lirik dapat
memberikan manfaat yang sama dengan musik instrumental? Apakah preferensi musik
individu berperan dalam pengaruhnya terhadap konsentrasi siswa?

Melalui makalah ini, kita akan menjelajahi temuan dari penelitian sebelumnya dan
merinci eksperimen yang telah dilakukan untuk memahami pengaruh musik terhadap
konsentrasi siswa. Semua ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih baik tentang
bagaimana musik dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan konsentrasi siswa dan
menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih produktif.
4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah musik dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam konteks pembelajaran di


kelas?

2. Apa jenis musik yang paling efektif dalam membantu siswa memusatkan perhatian
mereka?

3. Bagaimana pengaruh musik dengan lirik terhadap konsentrasi siswa dibandingkan


dengan musik instrumental?

1.3 Tujuan

1. Menganalisis apakah penggunaan musik dalam pembelajaran dapat meningkatkan


konsentrasi siswa di kelas.

2. Mengidentifikasi jenis musik yang paling efektif dalam membantu siswa memusatkan
perhatian mereka selama proses pembelajaran.

3. Membandingkan pengaruh musik dengan lirik dan musik instrumental terhadap


konsentrasi siswa, dengan tujuan menentukan apakah ada perbedaan signifikan antara
keduanya.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor penyebab runtuhnya uni soviet

Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 merupakan hasil dari interaksi berbagai
faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi. Salah satu faktor utama adalah krisis
ekonomi yang mendalam yang dihadapi oleh negara tersebut. Sistem ekonomi sentralistik dan
kurangnya inovasi telah mengakibatkan stagnasi ekonomi, kelangkaan barang, dan rendahnya
kualitas hidup bagi warga. Beban ekonomi yang besar akibat pengeluaran militer dan
persaingan senjata dengan Amerika Serikat semakin memperburuk situasi keuangan Uni
Soviet.

Pada saat yang sama, tuntutan akan perubahan politik dan demokrasi semakin
meningkat di dalam negeri. Reformasi perestroika dan glasnost yang diperkenalkan oleh
pemimpin reformis seperti Mikhail Gorbachev sebenarnya dimaksudkan untuk meremajakan
sistem, tetapi reformasi ini justru memunculkan permintaan lebih besar untuk perubahan dan
keterbukaan politik. Masyarakat semakin tidak puas dengan kurangnya kebebasan politik,
pembatasan informasi, dan kendali yang diberlakukan oleh pemerintah.

Tekanan dari negara-negara anggota Uni Soviet juga berperan dalam keruntuhan
tersebut. Banyak negara anggota, terutama di Eropa Timur, mulai menuntut otonomi yang
lebih besar dan bahkan kemerdekaan. Munculnya gerakan nasionalisme di negara-negara ini
memperkuat aspirasi untuk bebas dari kontrol pusat Uni Soviet.

Selain itu, kudeta gagal pada tahun 1991 oleh sekelompok pejabat komunis keras
menciptakan kekacauan internal dan melemahkan otoritas pemerintah pusat. Hal ini semakin
mengguncangkan stabilitas yang sudah terkikis dalam sistem politik dan ekonomi.

Perubahan dinamika internasional juga memainkan peran. Berakhirnya Perang


Dingin dan meningkatnya dialog internasional menyebabkan dukungan terhadap
pemerintahan komunis semakin menurun. Pemimpin Barat dan negara-negara Eropa semakin
mendukung perubahan dan demokratisasi di Uni Soviet.

6
Secara keseluruhan, runtuhnya Uni Soviet adalah hasil dari kombinasi beban
ekonomi, tekanan politik dalam negeri, tuntutan akan reformasi, aspirasi kemerdekaan
nasional, serta perubahan dinamika global. Faktor-faktor ini secara bersama-sama
menciptakan kondisi yang tidak bisa dihindari untuk perpecahan dan akhirnya membawa
akhir dari era Uni Soviet.

Faktor faktor lain yang mempengaruhi ialah :

 Munculnya gerakan separatisme di negara bawahan Uni Soviet.


 Korupsi yang terjadi di kalangan partai komunis dan pemerintahan Presiden
 Michael Gorbachev serta Boris Yeltsin yang gagal melakukan perbaikan sistem
pemerintahan komunis di Uni Soviet.
 Sistem ekonomi yang sentralistik menyebabkan sulitnya pemerataan kesejahteraan
dan perkembangan ekonomi daerah.
 Muncul ketidakpuasan kelompok elite dan kelas menengah pada sistem komunisme
yang diterapkan.1

2.2 Latar Belakang Bersatunya Jerman

Bersatunya Jerman pada tahun 1990 adalah peristiwa penting dalam sejarah pasca
Perang Dunia II. Setelah Perang Dunia II, Jerman terbagi menjadi dua negara, yaitu Republik
Federal Jerman (Barat) dan Republik Demokratik Jerman (Timur), dengan perbatasan yang
dipisahkan oleh Tembok Berlin. Bersatunya Jerman adalah hasil dari sejumlah faktor yang
memengaruhi perubahan politik dan keadaan internasional:

2.2.1 Perubahan di Eropa Timur:

Pada akhir 1980-an, Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur mengalami
perubahan dramatis. Reformasi di Uni Soviet di bawah Mikhail Gorbachev dan permintaan
untuk lebih banyak kebebasan politik di negara-negara Eropa Timur memicu perubahan
sosial dan politik yang signifikan.

2.2.2 Protes dan Perubahan di Jerman Timur:

1
https://katadata.co.id/agung/lifestyle/645a4dbab53df/menelaah-faktor-penyebab-runtuhnya-uni-soviet-dan-
dampaknya

7
Di Jerman Timur, semakin banyak protes dan tekanan masyarakat untuk reformasi
politik dan kebebasan. Perubahan di Uni Soviet juga mempengaruhi perubahan pandangan
dan tekanan politik di Jerman Timur.

2.2.3 Runtuhnya Tembok Berlin:

Pada 9 November 1989, Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Timur dan Barat
jatuh setelah tekanan rakyat dan perubahan politik di Jerman Timur. Ini menjadi simbol
penting dari perubahan besar yang sedang terjadi.

2.2.4 Tekanan Internasional:

Tekanan dari negara-negara Barat dan permintaan lebih besar akan reunifikasi
Jerman semakin meningkat. Para pemimpin Barat, termasuk Amerika Serikat dan negara-
negara Eropa, mendukung upaya reunifikasi di bawah kondisi yang stabil.

2.2.5 Pemimpin Reformis di Jerman Timur:

Pemimpin Jerman Timur yang berpikiran reformis, seperti Egon Krenz, memulai
perundingan untuk membuka perbatasan dan memulai proses reunifikasi. Perubahan dalam
kepemimpinan Jerman Timur juga mempengaruhi arah politik negara tersebut.

2.2.6 Perundingan Diplomatik:

Perundingan diplomatik yang kompleks antara Jerman Barat dan Jerman Timur,
serta peran negara-negara Eropa dan Uni Soviet, diperlukan untuk merancang rencana
bersatunya Jerman. Selama proses ini, ditegaskan bahwa reunifikasi harus berjalan secara
damai dan menghormati hak-hak masyarakat Jerman.

2.2.7 Penyatuan Ekonomi dan Sosial:

Proses reunifikasi melibatkan penyatuan sistem ekonomi dan sosial yang berbeda
antara Jerman Timur dan Barat. Ini mencakup masalah seperti penyesuaian mata uang,
penghapusan pos-pos perbatasan, dan integrasi sistem hukum dan pemerintahan.

Bersatunya Jerman pada 3 Oktober 1990, yang dikenal sebagai "Tag der Deutschen
Einheit" (Hari Persatuan Jerman), mengakhiri pemisahan yang berlangsung selama beberapa
dekade dan menciptakan Jerman bersatu yang menjadi kekuatan utama di Eropa. Peristiwa ini
juga menjadi contoh penting bagaimana tekanan sosial, perubahan politik, dan diplomasi
internasional dapat membawa perubahan besar dalam tatanan dunia.

8
Pada tanggal 18 Mei 1848, Majelis Nasional Jerman bertemu di Frankfurt am Main,
mewakili majelis pertama yang dipilih secara bebas oleh rakyat Jerman. Namun, terlepas dari
pemilihan wakil bupati kekaisaran ( Reichsverweser ), pemerintah cacat sejak awal karena
kurangnya kekuatan eksekutif yang kuat. Upaya penyatuan Jerman yang berhasil dilakukan
oleh Otto von Bismarc k, Perdana Menteri Prusia ialah menggunakan kekuatan Prusia, dan
ditegakkan dari atas ke bawah. Perang pertama penyatuan Jerman adalah Perang Denmark
tahun 1862, yang dimulai di kadipaten Schleswig dan Holstein. Perang kedua penyatuan
Jerman adalah Perang Austro-Prusia tahun 1866, yang menyelesaikan pertanyaan tentang
Jerman yang "lebih kecil" versus "lebih besar". Perang singkat ini (berlangsung selama
beberapa minggu saja) mengadu Prusia dan sekutunya melawan Austria dan negara bagian
Jerman lainnya. Tindakan penyatuan Jerman yang ketiga dan terakhir adalah Perang
Perancis-Prusia tahun 1870-71, yang diatur oleh Bismarck untuk menarik negara-negara
bagian Jerman barat untuk bersekutu dengan Konfederasi Jerman Utara.2

2.3 Hubungan bersatunya jerman terhadap keruntuhan uni soviet

Bersatunya Jerman pada tahun 1990 memiliki dampak yang signifikan terhadap
perpecahan Uni Soviet dan perkembangan politik di Eropa Timur. Peristiwa ini secara tidak
langsung mempercepat dan memperdalam proses keruntuhan Uni Soviet.

Pada 22-23 Agustus 1990, Parlemen Rakyat memutuskan bahwa Republik


Demokratik Jerman bergabung bersama Republik Federal Jerman. Penyatuan Jerman Barat
dan Jerman Timur kemudian secara resmi dilakukan pada 3 Oktober 1990. Karena hal itu
hubungan antara situasi politik di Uni Soviet dengan penyatuan kembali Jerman adalah ketika
kekuatan Uni Soviet mulai melemah karena kebijakannya yang memicu konflik di
masyarakat, banyak negara bagian yang melepaskan diri, termasuk Jerman Timur. Setelah
lepas dari Uni Soviet, Jerman Timur kemudian bersatu kembali dengan Jerman Barat untuk
membentuk satu bangsa yang utuh dalam peristiwa Reunifikasi Jerman pada 3 Oktober
1990.3

Bersatunya Jerman menunjukkan kepada negara-negara Eropa Timur yang tengah


berjuang untuk mendapatkan otonomi dan kemerdekaan nasional bahwa perubahan besar

2
https://history-state-gov.translate.goog/countries/issues/german-unification?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
3
https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/04/080000979/hubungan-situasi-politik-di-uni-soviet-dengan-
reunifikasi-jerman?page=3

9
dalam tatanan politik dan sosial adalah mungkin. Ini memberikan inspirasi bagi gerakan
nasionalisme di negara-negara Eropa Timur, karena bersatunya Jerman dianggap sebagai
bukti bahwa perubahan politik melalui dialog dan perundingan adalah jalur yang efektif.

Selain itu, bersatunya Jerman juga menggeser dinamika kekuasaan di Eropa.


Perpecahan Uni Soviet terjadi dalam konteks di mana negara-negara bekas Blok Timur
kehilangan pendukung dan pengaruh dari Uni Soviet. Dengan bersatunya Jerman, Eropa
Timur dan Tengah menjadi lebih terbuka terhadap arah politik dan ekonomi yang berbeda,
dan ini menciptakan ruang bagi transisi demokratisasi dan integrasi dengan negara-negara
Barat.

Selain itu, bersatunya Jerman secara tidak langsung mengurangi kepentingan


strategis Uni Soviet di Eropa Timur. Sebelumnya, Uni Soviet memiliki pengaruh besar di
negara-negara tersebut, tetapi bersatunya Jerman menggeser fokus perhatian dan
menunjukkan bahwa Uni Soviet tidak lagi memiliki kontrol yang kuat.

Secara keseluruhan, bersatunya Jerman memiliki efek simbolis dan praktis terhadap
perpecahan Uni Soviet. Ini memberikan contoh tentang bagaimana perubahan politik dan
transisi ke sistem demokratisasi dapat terjadi, serta mengubah dinamika geopolitik di Eropa
Timur dan Eropa secara keseluruhan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perpecahan Uni Soviet dan bersatunya Jerman adalah dua peristiwa penting dalam
sejarah dunia modern yang memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan politik,
ekonomi, dan sosial global. Keruntuhan Uni Soviet merupakan hasil dari kombinasi tekanan
ekonomi, tuntutan akan reformasi politik dan kebebasan, serta perubahan dinamika
internasional. Peristiwa ini mengakhiri era dominasi ideologi komunis dan membuka jalan
bagi transformasi besar dalam tatanan dunia.

Bersatunya Jerman, di sisi lain, menciptakan inspirasi bagi gerakan perubahan di


Eropa Timur dan menggeser dinamika kekuasaan di wilayah tersebut. Ini juga menunjukkan
pentingnya dialog, diplomasi, dan transisi damai dalam mengatasi perbedaan politik dan
sosial. Bersatunya Jerman juga menandai akhir dari perpecahan yang telah berlangsung
selama beberapa dekade dan memberikan pesan kuat bahwa perubahan adalah mungkin
melalui kerja sama internasional.

Kedua peristiwa ini bersama-sama mencerminkan kekuatan aspirasi rakyat,


perubahan dalam pandangan politik, serta interaksi kompleks antara faktor internal dan
eksternal. Studi tentang perpecahan Uni Soviet dan bersatunya Jerman memberi kita
wawasan tentang kompleksitas sejarah, perubahan global, dan nilai-nilai seperti kebebasan,
demokrasi, dan perdamaian yang menjadi landasan bagi perkembangan masa depan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://history-state-gov.translate.goog/countries/issues/german-unification?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/04/080000979/hubungan-situasi-
politik-di-uni-soviet-dengan-reunifikasi-jerman?page=3

https://katadata.co.id/agung/lifestyle/645a4dbab53df/menelaah-faktor-penyebab-
runtuhnya-uni-soviet-dan-dampaknya

12

Anda mungkin juga menyukai