Proposal Kualitatif
Proposal Kualitatif
Dosen pengampu:
Di susun oleh:
Jonathan Bastian
210811050102
2023
Daftar isi :
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I
Judul........................................................................................................................I
Bidang ilmu.............................................................................................................II
Latar belakang........................................................................................................III
Identifikasi masalah................................................................................................IV
Batasan masalah.....................................................................................................V
Rumusan masalah..................................................................................................VI
Tujuan penelitian...................................................................................................VII
BAB I
Pendahuluan.....................................................................................................
BAB II
BAB III
Metodologi ..............................................................................................
BAB IV
BAB V
Penutup ........................................................................................................
I. JUDUL
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MENGENAI ISU PEMANASAN GLOBAL
1. Ilmu Lingkungan: Penelitian dalam bidang ini dapat mengkaji dampak pemanasan
global pada ekosistem, biodiversitas, dan konservasi lingkungan.
2. Ilmu Atmosfer: Penelitian dalam ilmu atmosfer dapat melibatkan pemodelan iklim,
analisis polusi udara, atau pengukuran gas-gas rumah kaca.
3. Ilmu Kelautan: Ini mencakup penelitian tentang dampak pemanasan global pada
lautan, termasuk pemahaman terhadap kenaikan permukaan laut, perubahan suhu laut,
dan masalah terkait.
4. Ekonomi Lingkungan: Studi ini fokus pada dampak ekonomi pemanasan global,
termasuk analisis biaya dan manfaat tindakan mitigasi.
5. Sosiologi Lingkungan: Penelitian ini melibatkan analisis perilaku manusia, persepsi
masyarakat, dan faktor sosial yang memengaruhi tindakan terkait pemanasan global.
Isu pemanasan global atau global warming masih menjadi topik yang masih kurang dibicarakan, ada
yang mengangkat topik mengenai isu ini namun tidak mendapatkan begitu banyak perhatian. Seiring
berjalannya waktu pemanasan global semakin terlihat dan terasa nyata dampaknya, Pemanasan
global berpengaruh langsung pada lingkungan, kehidupan manusia, dan planet kita secara
keseluruhan. Contoh nyata pengaruhnya terhadap lingkungan adalah terjadinya perubahan iklim
yang dapat mengancam ekosistem alam, termasuk terancamnya spesies-spesies hewan dan
tumbuhan, perubahan pola hujan, dan peningkatan cuaca ekstrem, dapat melelehkan es yang
kemudian menjadikan ekspansi termal air laut yang lebih hangat dan menyebabkan kenaikan
permukaan laut. Ini dapat mengancam pesisir, pulau-pulau kecil, dan kota-kota pesisir di seluruh
dunia. Pemanasan global juga dapat mengganggu pola cuaca dan musim tanam, mengakibatkan
kerugian dalam pertanian dan ketidakstabilan pasokan makanan. Perubahan iklim yang drastis dapat
menyebabkan migrasi manusia, konflik atas sumber daya alam, dan kerugian ekonomi yang
signifikan. Pemanasan global kemudian dapat mempengaruhi kehidupan laut, mengakibatkan
pemutihan terumbu karang, perubahan dalam pola migrasi ikan, dan ancaman terhadap
keanekaragaman hayati laut. Pertumbuhan populasi dan kebutuhan energi dunia yang terus
meningkat telah meningkatkan emisi gas rumah kaca, yang berkontribusi pada pemanasan global.
Pemanasan global dapat menyebabkan kepunahan spesies dan hilangnya keanekaragaman hayati,
mengancam rantai makanan dan ekosistem. Perubahan iklim juga dapat berdampak pada kesehatan
manusia melalui penyebaran penyakit, panas ekstrem, dan masalah kesehatan yang terkait dengan
polusi udara. Pemanasan global dapat mengakibatkan konflik atas sumber daya alam, migrasi besar-
besaran, dan masalah keamanan nasional yang lebih kompleks. Dari berbagai masalah yang dapat
dipicu oleh pemanasan global dapat dikatakan bahwa pemanasan global adalah masalah yang serius
dan harus segera diatasi. Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan
global, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, menggunakan energi terbarukan, dan menanam
pohon. Namun bagaimana untuk meningkatkan awareness atau kesadaran untuk orang-orang agar
lebih peduli dengan isu ini. Cara yang bisa menjadi efektif dan dapat menjangkau banyak audiens
adalah dengan media sosial. Media sosial dapat berperan menjadi media untuk menyuarakan isu ini.
Kemajuan teknologi media sosial telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir,
membentuk cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan berbagi informasi secara drastis. Media sosial
memungkinkan kita untuk dengan cepat membagikan berita terkini, artikel, video, dan informasi
lainnya, dengan fitur komentar dan obrolan langsung, media sosial memfasilitasi interaksi real-time
antara pengguna. Ini memungkinkan diskusi, pertanyaan, dan tanggapan langsung terhadap
informasi yang dibagikan. Konten yang menarik dapat dengan cepat menjadi viral di media sosial,
mencapai audiens yang luas dalam waktu singkat. Hal ini memungkinkan pesan atau informasi yang
penting untuk mendapatkan sorotan yang lebih besar. Platform media sosial seperti Instagram,
Pinterest, dan TikTok fokus pada konten visual. Ini memungkinkan pengguna untuk berbagi gambar,
video, infografis, dan meme untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan cara yang lebih
menarik. Media sosial memberikan platform untuk berbicara tentang berbagai isu, termasuk politik,
lingkungan, dan sosial. Ini memungkinkan individu dan kelompok untuk memengaruhi opini publik
dan mendukung perubahan. Melihat dari pentingnya isu pemanasan global dan fungsi media sosial
yang dapat menjadi alat untuk menyuarakan dan meningkatkan kesadaran terhadap isu ini, penulis
merasa perlu melihat dan meneliti lagi lebih dalam bagaimana peran media sosial dalam
menyuarakan isu-isu terkait terlebih khusus isu pemanasan global ini. Maka dari itu penulis rasa
perlu untuk meninjau mengenai peran Media Sosial Dalam Meningkatkan Kesadaran Mengenai Isu
Pemanasan Global
Berdasarkan latar belakang pemikiran dan alasan Judul yang telah dipaparkan diatas maka perlu
diidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut:
V. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah pada peran media sosial dalam
meningkatkan kesadaran mengenai isu pemanasan global
Berdasarkan dari batasan masalah yang berkaitan dengan judul diatas maka peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana peran media sosial dalam meningkatkan
kesadaran mengenai isu pemanasan global”
VII. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan yang hendak dicapai oleh peneliti sebagai berikut:
1. Untuk melihat bagaimana peran media sosial dalam isu pemanasan global
2. Untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu pemanasan global
3. Untuk mendapatkan gambaran situasi di media sosial mengenai topik pemanasan
global
4. Untuk mengetahui sejauh mana peran media sosial meningkatkan kesadaran
terhadap isu pemanasan global
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam pembahasan bab pertama merupakan bagian awal yang memberikan gambaran umum
mengenai pembahasan seluruh isi karya ilmiah ini. Bagian ini terdiri dari beberapa bagian yakni
menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan
masalah, serta tujuan dan manfaat dalam penulisan karya tulis ini, bagian terakhir dalam bab ini
yaitu sistimatika penulisan
Bab kedua menguraikan tentang landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan
permasalahan yang dikaji sehingga bisa dijadikan sebagai acuan penelitian. Juga berisi landasan
Alkitabiah mengenai masalah yang ada.
Bagian ini membahas mengenai metode penelitian. Metode-metode yang hendaknya digunakan
peneliti dalam pelaksanaannya penelitian
BAB V: PENUTUP
Bab kelima adalah bagian akhir, yang berisi bab penutup dari penulisan karya tulis ini, dalam bab
disampikan kesimpulan dari karya yang ditulis. Pada bagian ini juga mengemukakan saran-saran yang
hendak diberikan.
IX. KAJIAN TEORI
Untuk membantu peneliti dalam mengkaji mengenai pendampingan pastoral terhadap remaja dalam
membangun konsep diri yang positif.
Media sosial didefinisikan sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan
oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Sosial media menggunakan
teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media
sosial yang populer sekarang ini antara lain : Blog, Twitter, Facebook, Instagram, Path, dan Wikipedia.
Definisi lain dari sosial media juga di jelaskan oleh Van Dijk media sosial adalah platform media yang
memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun
berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai fasilitator online yang menguatkan
hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.
Menurut Shirky media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan
kemampuan pengguna untuk berbagi (to share), bekerja sama (to co-operate) diantara pengguna
dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada diluar kerangka institusional meupun
organisasi. Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling
membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat,
menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah
komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri.
Sedangkan menurut Phillip Kotler dan Kevin Keller, media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk
berbagi informasi teks, gambar, video dan audio satu sama lain dan dengan perusahaan, dan
sebaliknya. Meike dan Young mengatakan bahwa media sosial, sebagai perpaduan komunikasi
pribadi dalam arti berbagi antara individu (one-to-one sharing) dan media sosial, adalah tempat di
mana berbagi dapat dilakukan kepada semua orang, tanpa ada kekhususan pribadi. Pada saat yang
sama, Boyd menjelaskan, media sosial adalah kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan
individu dan komunitas untuk mengumpulkan, berbagi, dan berkomunikasi. Dalam beberapa kasus,
media sosial adalah tempat untuk berkolaborasi atau bermain satu sama lain.
Karakteristik Media Sosial Media sosial memiliki karakteristik serta ciri khusus tertentu yang hanya
dimiliki oleh media sosial dibanding dengan media lainnya. Berikut karakteristik media sosial:
• Jaringan (network) antar pengguna
Jaringan (network) dalam terminologi bidang ilmu komputer dapat diartikan sebagai suatu
infrastruktur yang menghubungkan komputer atau perangkat keras lainnya. Karakter media sosial
yang dikatakan jaringan (network) adalah media sosial yang terbentuk dari struktur sosial yang
terbentuk dalam jaringan atau internet. Sebagai karakteristik media sosial, jaringan (network)
berfungsi untuk menghubungkan penggunanya entah itu dalam dunia nyata atau dunia maya tidak
peduli saling kenal atau tidak. Kehadiran media sosial dan jaringan menjadi suatu perantara bagi
pengguna untuk membentuk suatu komunitas masyarakat.
• Informasi (information)
Informasi merupakan karateristik yang paling menonjol dalam media sosial, karena dari media sosial
lah penggunanya dapat memproduksi, mengkonsumsi, dan saling bertukar informasi. Dari
karakternya media sosial sebgai informasi dapat dijabarkan menjadi dua segi yaitu media sosial
merupakan suatu alat atau perantara yang dijalankan berdasarkan informasi dan informasi juga
merupakan suatu bahan dalam menggunakan media sosial. Informasi sebagai suatu bahan dalam
media sosial di sini adalah setiap pengguna media sosial harus menyertakan informasi pribadi
sebelum dapat mengakses lebih jauh ke aranah media sosial.
• Arsip (archieve)
Karakter yang adalam dalam media sosial selnajutnya adalah arsip, yang mana setiap informasi dan
kegiatan pengguna dalam media sosial dapat diakses kembali. Hal ini menjadi salah satu keunikan
dari media sosial, selain dalam penggunaannya media sosial menggunakan jaringan serta dapat
memberikan informasi, maka media sosial juga memiliki fasilitas arsip. Dengan adanya arsip dalam
media sosial memudahkan pengguna dalam mengakses dan menaruh informasi Yang telah diakses.
• Interaksi (interactivity)
Interaksi yang ada di media sosial merupakan salah satu ciri khas yang membedakan media sosial
dengan media lainnya, terlebih pada media tradisonal (old media). Dengan adanya karakteristik
interaksi dalam media sosial menjadikan pengguna media sosial dapat memperluas hubungan
pertemanan meskipun di dunia maya. Contoh interaksi sederhana yang terjadi di dalam media sosial
adalah dengan adanya komentar, adanya tanda seperti like, dan juga sebagai bentuk pembagian
perasaan pengguna satu dengan lainnya. Pada media lama kita tidak dapat menjumpai adanya
interaksi timbal balik antara pengguna satu dengan lainnya, seperti halnya media cetak koran kita
bisa mendapatkan informasi namun tidak dapat melakukan interaksi dengan pengguna atau
pembaca koran lainnya.
Pengertian simulasi ditelusuri dari karya Jean Baudrillad yang mengungkapkan bahwa simulasi dalam
pandangan media sosial merupakan kesadaran yang real di benak khalayak atau pengguna media
sosial semakin berkurang bahkan hampir tergantikan dengan realitas semu yang ada di dunia virtual
(internet). Karakteristik media sosial dikatakan sismulasi karena saat ini pengguna media sosial
seolah-olah berada diantara realitas atau kenyataan dan ilusi yang hanya berupa hayalan atau angan-
angan.
Istilah konten oleh pengguna dalam media sosial memiliki arti bahwa dalam media sosial
penggunanya dapat mengkonsumsi serta memproduksi konten. Hal ini yang menjadi pembeda
dengan media lama (ole media) di mana pada media lama seorang pengguna atau khalayak hanya
dapat menerima dan menjadi sasaran konten yang didistribusikan, sedangkan dalam media baru
(new media) yang mana media sosial juga termasuk dalam bagiannya seorang pengguna atau
khalayak dapat mengkonsumsi, memproduksi, mengarsipkan, serta menyirkulasikan konten media.
Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi dunia
saat ini. Pemanasan global berhubungann dengan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan
bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke
atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar infra
merah diserap oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke
atmosfer dan ditangkap oleh gas-gas rumah kaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi
meningkat. Gas-gas rumah kaca terutama berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida.
Kontribusi besar yang mengakibatkan akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfir adalah aktivitas
manusia. Temperatur global rata-rata setiap tahun dan lima tahunan tampak meningkat (Anonim,
2004).
2) Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap
lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Metodologi Penelitian
Penelitian dalam bahasa Inggris disebut research. Kata ini terdiri atas dua suku kata, re berarti
melakukan kembali atau pengulangan dan search yang berarti melihat, mengamati dan mencari
sehingga research berarti rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman baru
yang lebih terperinci dari suatu hal yang diteliti. Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat
deskriptif yang cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.Landasan teori juga
bermanfaat memberikan gambaran umum tentang latar belakang penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Metode penelitian sejarah adalah proses menganalisis dan menguji
kesaksian sejarah untuk mendapatkan data yang bisa dipercaya dan selanjutnya mengemukakan
hasil-hasil apa saja yang sudah didapatkan. Metode penelitian historis merupakan tahap kegiatan
untuk memecahkan masalah dengan menggunakan data dari masa lalu atau peninggalan-
peninggalan untuk mengetahui kejadian dan keadaan yang terjadi terlepas dari keadaan sekarang
dalam hubungan dengan masa lalu. Metodologi penelitian sejarah atau historis adalah penelitian
kritis terhadap keadaan, perkembangan serta pengalaman di masa lalu dengan mempertimbangkan
secara teliti dan juga hati-hati validitas dari seumber-sumber sejarah serta pendapat atau pandangan
dari sumber-sumber tersebut. Metode historis lebih memusatkan pada masa lalu yang berupa
peninggalan dokumen-dokumen dan arsip-arsip. Data tersebut tidak hanya diungkapkan dari sudut
kepentingan sejarahnya tetapi juga untuk memahami berbagai aspek dari kehidupan masa lalu.
Peneliti yang menyelidiki masalah pada dasarnya terbatas pada data yang sudah ada. Tujuan dari
penelitian historis adalah untuk pemulihan atau perbaikan masa lampau secara faktual dan
terstruktur dengan cara mengumpulkan dan mengkonfirmasi bukti-bukti untuk memperoleh
kesimpulan.
Lokasi Penelitian
Tempat dan lokasi penelitian yang dipilih peneliti berlokasi Media Sosial
Jenis Data
Jenis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif-deskriptif. Jadi
peneliti akan meneliti peran media sosial dengan memahamai fenomena dan masalah yang peneliti
amati ini. Peneliti akan berusaha mendeskripsikan serta mencari tauh lebih dalam tentang peran
media sosial dalam menyuarakan isu pemanas global
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
a.Wawancara
Untuk mengumpulkan data penelitian, wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat
digunakan. Wawancara secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu kejadian atau suatu proses
interaksi antara pewawancara dan orang yang akan diwawancarai melalui komunikasi langsung. Bisa
juga dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka antara pewawancara dengan
informan, dimana pewawancara dapat bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan yang
telah dirancang sebelumnya.
b.Observasi
Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan data banyak ditentukan oleh pengamat
sendiri. Sebab pengamat melihat dan mendengar suatu objek penelitian dan kemudian
menyimpulkan dari apa yang diamati pengamat. Pengamat merupakan kunci keberhasilan dan
ketepatan hasil penelitian karena dialah yang memberi makna tentang apa yang diamati dalam
realitas dan konteks yang alami. Pengamat yang bertanya dan melihat bagaimana hubungan antara
sutu aspek dengan aspek yang lain pada objek yang diamati.
c.Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang telah berlalu. Dokumen
tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa atau kejadian, dalam situasi sosial yang sesuai dan
terkait dengan fokus penelitian merupakan sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian
kualitatif. Dokumen dapat berbentuk teks tertulis, artefak, gambar maupun foto dan disamping itu
juga ada pula material budaya atau hasil karya seni yang merupakan sumber informasi dalam
penelitian kualitatif.
XIV. PENUTUP
Demikianlah Proposal Skripsi yang telah dibuat oleh peneliti. Atas perhatiannya diucapkan
terimakasih, Kiranya Tuhan sumber kehidupan akan terus memberkati kita semua.