Anda di halaman 1dari 10

THEORY OF BANKRUPTCY

Theory of Bankruptcy
Prediksi Kebangkrutan adalah suatu analisis dari kondisi suatu
perusahaan dengan menggunakan komponen Laporan Keuangan dan Rasio-
rasio Keuangan untuk mengetahui suatu perusahaan masuk dalam klasifikasi
Perusahaan yang Sehat atau Perusahaan yang menuju kebangkrutan
(FAILED). Dengan asumsi bisnis bahwa:
 Perusahaan dijalankan degan motif ekonomi, bisnis akan dijalankan
sepanjang pasar memberikan yield yang wajar

 Kerugian jangka pendek dapat diterima jika terdapat potensi yang kuat
dimasa mendatang akan memperoleh laba yang tinggi

 Dalam Kondisi yg wajar Perusahaan yang menderita kerugian terus


menerus akan dilikuidasi/ dipailitkan.
Fungsi Theory of Bankruptcy

• Bagi Pemilik Modal dan Investor Prediksi Kebangkrutan dilakukan


untuk mengetahui kondisi dari Perusahaan sebelum memutuskan
untuk berinvestasi.

• Bagi sebuah bank hal ini juga sangat penting dilakukan sebelum
memutuskan untuk memberikan Kredit.

• Bagi otoritas Perpajakan Prediksi Kebangkrutan bisa digunakan


sebagai salah satu cara untuk melakukan maping Wajib Pajak dan
menemukan indikasi awal suatu perusahaan telah memenuhi
kewajiban perpajakan secara wajar atau patut dipertanyakan
Model atau Formula Kebangkrutan yang terkenal
dan sering dipakai dunia Internasional :

 Model Z-Score
 Model H-Factor
 Model Springate.

Ketiga Model ini lebih sering digunakan karena dalam


kenyataannya menghasilkan prediksi dengan keakuratan yang
tinggi. Metode ini digunakan juga oleh perusahaan securitas atau
perusahaan research untuk menentukan Going Concern (the
assumption that the business is not about to go broke or be
liquidated) suatu perusahaan yang dianalisis.
analisis tools

File analisis tools.xls adalah file excel sederhana dari perusahaan


JaxWorks (gratis) bisa diubah dan disesuaikan menurut kebutuhan
masing-masing Pemeriksa dan AR.

http://www.jaxworks.com/
1. Altman Z-Score Analysis

Indikator Altman Z-score atau disebut Model Altman


dikemukakan oleh Edward I. Altman, Professor and Vice-Director of
New York University's Salomon Center, Leonard N. Stern School of
Business. Dr Altman dikenal sebagai bapak pendiri penggunakan
teknik statistik untuk memprediksi kegagalan perusahaan/Teori
kebangkrutan. Ia mengembangkan analisis Z-Score hampir 30 tahun
lalu, dan merupakan penulis beberapa buku, termasuk The Z-Score
Bankruptcy Model: Past, Present, and Future (New York: John
Wiley & Sons, 1977), and Corporate Financial Distress and
Bankruptcy, 2nd edition (New York: John Wiley & Sons, 1993).
2. Fulmer H-Factor Model

Indikator H-Factor model dikemukakan oleh Fulmer, John


G. Jr., Moon, James E., Gavin, Thomas A., Erwin, Michael J., "A
Bankruptcy Classification Model For Small Firms". Dengan
menggunakan 40 Rasio keuangan Fulmer melakukan step-wise
multiple discriminate analysis untuk menganalis 60 perusahaan
dimana 30 Perusahaan dalam keadaan sehat dan 30 Perusahaan
dalam keadaan sakit. Dari Pengujian ini Fulmer melaporkan
tingkat akurasi 98% dalam mengklasifikasikan perusahaan uji
satu tahun sebelum Kebangkrutan dan tingkat akurasi 81% lebih
dari satu tahun sebelum kebangkrutan
3. Springate Bankruptcy Predictor

Model Springate dikemukakan oleh Gordon L. V. Springate


pada tahun 1978 dengan mengikuti prosedur yang dikembangkan
oleh Altman. Springate menggunakan step-wise multiple
discriminate analysis dengan memilih 4 dari 19 Rasio keuangan
yang paling populer/terbaik sehingga dapat digunakan untuk
membedakan Perusahaan yang berada dalam possisi sehat (GOOD)
atau Perusahaan dalam posisi gagal ( FAILED/Bankruptcy is
likely). Dari 40 Perusahaan yang dianalisis Springate dapat
memprediksi Perusahaan mana yang sedang dalam keadaan sehat
atau FAILED dengan tingkat akurasi 92%.
The Beneish M score was created by Professor Messod Beneish. In
many ways it is similar to the Altman Z score, but optimized to
detect earnings manipulation rather than bankruptcy. This is the link to
the original M score for earnings manipulation paper.

Beneish used all the companies in the Compustat database between


1982-1992.

Read more: http://www.oldschoolvalue.com/blog/investment-


tools/beneish-earnings-manipulation-m-score/#ixzz3Ubn5He6K
Wajib Pajak melakukan penghindaran pajak melalui berbagai cara
misalnya :
 Thin capitalization, back to back loan

 Biaya ke induk yang tidak wajar, misalnya perusahaan telah


mengeluarkan biaya management yang besar padahal sebenarnya
perusahaan tersebut dalam kondisi Failed bertahun-tahun. What For?
(transfer pricing)

 Under Invoice, pembukuan yang tidak benar

 dll

Anda mungkin juga menyukai