Anda di halaman 1dari 3

Bangunan Warungboto pada zaman dahulu ternyata adalah sebuah Pesanggrahan Rejawinangun.

Saat
ini Pesanggrahan lebih dikenal dengan nama Situs Warungboto Jogja yang merupakan sebuah situs
bersejarah dari abad ke-18.

Situs Warungboto dahulunya adalah rumah untuk raja dan keluarga, yang dibangun oleh Sultan
Hamengkubuwono II sejak ia masih menjadi seorang pangeran.

Ketika masa pemerintahannya selesai, maka Sultan berniat untuk menggunakan Pesanggrahan ini untuk
tempat beristirahat dan bersantai.

Bahkan tempat wisata di Jogja ini juga dilengkapi dengan taman dan air mancur yang dibangun
di lokasi. Kolam tersebut konon merupakan pemandian untuk raja dan keluarga. Tapi sekarang
air mancur dan kolamnya sudah kering.

Pesanggrahan Rejawinangun ini awalnya dibangun dengan menggunakan batu bata, tanpa
membutuhkan struktur kayu sama sekali. Bangunan Pesanggrahan Rejawinangun memiliki
dinding yang sangat tebal, khas bangunan tua yang uniknya masih tersisa sampai sekarang.

Situs ini sebelumnya sudah pernah mengalami keruntuhan namun kemudian situs ini direnovasi
hingga kemudian menjadi sebuah tempat wisata yang dibuka untuk kunjungan publik.

Baca juga: 20 Wisata Alam Paling I

Setelah dilakukan renovasi, situs ini dibuka sejak bulan Desember 2016 atau 3 tahun yang lalu.
Bahkan situs ini sudah mulai banyak yang mengunjungi walau masih terbilang baru diresmikan.

Di setiap harinya bekas Pesanggrahan Rejawinangun ini banyak dikunjungi oleh wisatawan
lokal, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bukan hanya wisatawan lokal saja, tapi setidaknya ada
juga puluhan turis yang turut mengunjungi situs bersejarah ini.
Bangunan Warungboto pada zaman dahulu ternyata adalah sebuah Pesanggrahan Rejawinangun. Saat
ini Pesanggrahan lebih dikenal dengan nama Situs Warungboto Jogja yang merupakan sebuah situs
bersejarah dari abad ke-18.

Situs Warungboto dahulunya adalah rumah untuk raja dan keluarga, yang dibangun oleh Sultan
Hamengkubuwono II sejak ia masih menjadi seorang pangeran.

Ketika masa pemerintahannya selesai, maka Sultan berniat untuk menggunakan Pesanggrahan ini untuk
tempat beristirahat dan bersantai.
Situs Warungboto Jogja memang menarik perhatian banyak wisatawan untuk datang karena
memiliki sebuah arsitektur bangunan yang sangat unik dan menarik.

Pesanggrahan yang dibangun pada era Sri Sultan Hamengku Buwono II ini memiliki banyak
ruang, mulai dari ruang utama hingga beberapa ruang pendukung.

Ruang utama Pesanggrahan Rejawinangun sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu ruang depan
dan kolam. Banyak wisatawan yang sengaja melihat situs ini untuk mengambil gambar yang
bagus karena arsitekturnya yang memang khas dan unik.

Hal menarik situs Warungboto Jogja ini adalah gerbang masuk ke bangunannya yang berbentuk
lengkung dan kolam luas yang kering di area utama. Salah satu sudut yang unik adalah tangga
yang terdapat di Warungboto ini yang berbentuk litograf.

Tangga ini mengarah ke atap di sayap kanan dan kiri dan Pins dapat melihat bangunan
Warungboto ini seperti labirin yang sangat unik.

Bisa dikatakan bangunan di Warungboto ini hampir sama keindahan dan keagungannya dengan
Taman Sari, namun Situs Warungboto ini jauh terlihat sangat cantik dan unik karena tangganya
jika dibandingkan dengan Taman Sari.
Bangunan Warungboto pada zaman dahulu ternyata adalah sebuah Pesanggrahan Rejawinangun. Saat
ini Pesanggrahan lebih dikenal dengan nama Situs Warungboto Jogja yang merupakan sebuah situs
bersejarah dari abad ke-18.

Situs Warungboto dahulunya adalah rumah untuk raja dan keluarga, yang dibangun oleh Sultan
Hamengkubuwono II sejak ia masih menjadi seorang pangeran.

Ketika masa pemerintahannya selesai, maka Sultan berniat untuk menggunakan Pesanggrahan ini untuk
tempat beristirahat dan bersantai.
Tidak heran jika ada banyak pengunjung yang datang hanya untuk mengambil foto di bangunan
ini karena sangat cocok sebagai spot foto menarik.

Jika Pins datang ke tempat ini untuk sekedar mengambil foto, maka disarankan untuk datang di
pagi hari karena kamu akan mendapatkan cahaya penerangan yang lebih baik.

Jika datang saat sore hari, maka lampu yang ada di tempat ini tidak akan mendukung
pencahayaan gambar. Namun jika kamu mengunjungi situs bersejarah untuk mencari tahu
tentang sejarahnya, maka Pins bisa bertanya langsung pada pengelolanya jika sedang berada di
tempat atau bertanya pada warga sekitar.

Anda mungkin juga menyukai