Anda di halaman 1dari 4

518/8013/LA

Kasus Modul 1

VHT/WEN/K-asset
Siapa Coach yang Baik?
518/8013/LA
1

SIAPA COACH YANG BAIK?

A. SUSAN

Susan adalah manajer dari suatu usaha catering yang melayani


makan siang pabrik-pabrik dan kantor-kantor. Bawahannya diberi
instruksi secara rinci apa yang harus dilakukan. Mereka sering
diberi pelatihan secara periodik untuk mengingatkan mereka akan
kualitas, kesehatan, keamanan, dan kebersihan. Dia melakukan
pengawasan yang cukup ketat pada pelaksanaan pekerjaan dan
menunjukkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh bawahan
dengan cara yang ramah. Ia sering meminta umpan balik dari
pelanggan dan memuji bawahan atas umpan balik positif dan
melakukan tindakan koreksi atas umpan balik negatif yang
diterimanya dari para pelanggan.

Kebanyakan bawahan menyukai Susan, senang pada pekerjaannya dan


juga ada perusahaan. Tetapi ada sebagian staf muda yang tidak
suka cara Susan yang dirasakan terlalu “campur tangan urusan
bawahan”, mereka merasa sulit berkembang.

B. PRASETYO

Prasetyo adalah area sales manager dari suatu perusahaan


komputer. Dia membawahi 6 orang salesman di wilayahnya dan
beberapa staf teknis dan administratif. Ketika baru diangkat,
Prasetyo menemani bawahan dalam beberapa kunjungan, namun tidak
banyak campur tangan. Namun pada pertemuan berikutnya ia
berbicara dengan bawahan mengenai apa yang ingin dilakukan
bawahan dan alasannya. Prasetyo mencatat hal-hal yang
disampaikan oleh bawahan dan kemudian melalui diskusi bersama
dia mencoba menantang dan membuat bawahannya melihat persoalan
dari perspektif yang berbeda.

Tiap salesman ditemani kunjungannya sekali dalam sebulan.

PROGRAM PENGEMBANGAN EKSEKUTIF


PPM Manajemen
Siapa Coach yang Baik?
518/8013/LA
2

Mereka masing-masing punya proyek pengembangan yang direview


sebulan sekali. Pada saat melakukan review, Prasetyo memberi
umpan balik kepada bawahan. Dia berusaha menciptakan hubungan
yang dialogis, oleh karena itu pada setiap sesi umpan balik, dia
meminta pendapat dari bawahannya. Pada akhirnya, hasil review
adalah hasil kesepakatan bersama, bukan hanya berdasarkan
keinginan Prasetyo saja.

Pendekatan Prasetyo cukup berhasil. Lima dari enam salesman


bekerja dengan baik, salah satu dari kelima salesman
dipromosikan jadi manajer wilayah lain. Supervisor keenam
keluar untuk mendirikan suatu usaha baru.

C. PARTOGI

Partogi adalah direktur suatu perusahaan konsultan dan pelatihan


manajemen. Ia berusia hampir 50 tahun dan 10 tahun terakhir
menerima sejumlah staf-staf muda yang berbakat. Bertentangan
dengan nasihat-nasihat rekan-rekannya yang sebagian besar lebih
suka memilih staf yang telah mempunyai pengalaman kerja minimal
3 tahun. Ia sering dituduh pilih kasih, namun ia mendapatkan
hasil luar biasa dari “anak emas” ini, ia memberi mereka tugas-
tugas yang menantang, sehingga mereka sering harus memanajemeni
bawahan yang lebih tua dan lebih berpengalaman dari mereka
sendiri.

Komentar salah satu bawahan Partogi sebagai berikut: “Ia


menyadarkan saya, bahwa kalau saya mau, saya pasti bisa. Karena
saya tidak ingin mengecewakannya, saya menerima pekerjaan sulit
yang diberikannya. ia juga sering berbicara tentang
pekerjaannya sendiri dan kesulitan-kesulitannya. Dia banyak
memberikan tips-tips untuk mencapai kesuksesan berdasarkan
pengalaman dia selama ini. Dia juga tidak segan-segan
memperkenalkan saya ke jejaring yang lebih luas. Di luar
keluarga, ia adalah orang yang paling penting dalam kehidupan
saya”

PROGRAM PENGEMBANGAN EKSEKUTIF


PPM Manajemen
Siapa Coach yang Baik?
518/8013/LA
3

Pertanyaan :

Berdasarkan informasi di atas, peran apakah yang sedang dijalankan Susan,


Prasetyo dan Partogi? Jelaskan jawaban anda

VHT/WEN/K-asset

PROGRAM PENGEMBANGAN EKSEKUTIF


PPM Manajemen

Anda mungkin juga menyukai