Anda di halaman 1dari 1

1) Kasus

Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat
namun juga merasa khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet diberi pengarahan bahwa
Butet akan menjadi wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar
anak-anak di kelas tersebut adalah anak-anak yang sangat aktif dan seringkali tidak
mau mengikuti aturan yang diberikan dari guru-guru sebelumnya. Mendengar hal itu,
Butet pun sudah mempersiapkan beberapa rencana dalam memperkenalkan dirinya di
depan kelas nantinya. Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa khawatir
namun cukup percaya diri bahwa dirinya akan mampu menghadapi mereka. Waktu
menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, Butet memasuki ruangan kelas dan tiba-tiba se-
ember air jatuh di atas kepala Butet. Seluruh kelas pun tertawa terbahak-bahak.
Seketika itu juga Butet terbelalak hingga wajahnya memerah. Butet rasanya ingin
berteriak namun tidak mampu. Butet hanya berjalan menuju meja guru dan langsung
duduk sembari mengeringkan dirinya yang basah kuyup.

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.

Masalah yang dihadapi Butet adalah Butet menjadi guru baru sekaligus menjadi
wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola yang sebagian anak-anaknya
sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan guru-guru
sebelumnya. Ketika masuk ke kelas untuk pertama kali, Butet mengalami kejadian
di luar dugaannya (dalam hal ini kejadian buruk) yang membuat dirinya harus
menahan amarah dan emosinya.

2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana


penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Pada kasus ini, Butet sudah menerapkan komponen-komponen pembelajaran


sosial-emosional yaitu self-awareness (kesadaran diri) dan responsible desicion
making (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab). Pada self-awareness,
Butet sudah menerapkannya dengan memahami emosi pada dirinya ketika
mengalami kejadian tersebut meskipun ia harus malu dengan kondisinya saat itu.
Pada responsible desicion making, Butet menerapkannya dengan menunjukkan
bahwasanya ia harus menjaga emosi dan amarahnya dengan menahan dirinya
untuk tidak berteriak dan tidak terbawa situasi atau suasana saat mengalami
kejadian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai