Anda di halaman 1dari 20

ALLAH SWT,

MANUSIA &
ALAM
KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK

ZAINAL JAYADI SUCI NUR K M.AKBAR ADI F AA KURNIAWAN ALYA AZZAHRA


03221002 03221008 03221015 03221047 03221062

JILDAN GHAFARA ADHITYA H AINURRIDHO D F AGUNG AGUS WARDANI


03221066 03221069 03221080 03221101 04221012
OUTLINE

1 Latar Belakang

2 Rumusan Masalah

3 Tujuan

4 Pembahasan

5 Kesimpulan & Saran


LATAR BELAKANG
tema yang mendalam dan kompleks, mencakup aspek-aspek yang luas dan mendalam
tentang eksistensi, tujuan, hubungan antara manusia dan alam, serta peran Tuhan atau
kekuatan ilahi dalam menciptakan dan mengatur semesta. Manusia dianggap sebagai
makhluk yang unik dan istimewa dalam banyak tradisi keagamaan dan filosofis. Manusia
memiliki kebebasan berpikir, kehendak, dan kemampuan untuk memahami kebenaran moral
serta memiliki peran dalam menciptakan makna dan tujuan hidup mereka. Dalam beberapa
keyakinan, manusia juga dianggap sebagai makhluk yang diciptakan menurut gambar dan
rupa Tuhan, sehingga memiliki nilai intrinsik yang tinggi. Alam semesta dianggap sebagai
ciptaan Allah yang menakjubkan dan kompleks, yang mengungkapkan keagungan dan
kebesaran-Nya. Pandangan tentang alam mencakup diskusi tentang hubungan antara
manusia dan lingkungan mereka, tanggung jawab manusia terhadap alam, dan keberadaan
makhluk hidup lainnya.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana konsep Allah, Manusia, dan


1 Alam berdasarkan ajaran beragama?

Apa peran kebebasan berpikir dan kehendak dalam


2 pandangan tentang Allah, Manusia,
dan Alam ?

Bagaimana hubungan antara manusia dan alam


3 dipahami, termasuk tanggung jawab
manusia terhadap lingkungan dan makhluk hidup
lainnya?
TUJUAN
Pemahaman yang lebih baik tentang
1
eksistensi dan peran Allah SWT

Pemahaman tentang manusia dan


2 nilai-nilai moral

Kesadaran akan hubungan manusia


3 dengan alam

Peningkatan kesadaran spiritual


4

Dialog antaragama dan


5 pemahaman lintas budaya
BERDASARKAN KEPERCAYAAN MENGENAI AJARAN
Kehadiran manusia dimuka bumi, tidaklah diturunkan begitu saja tanpa ada
pendamping hidup. Tuhan sudah memberikan fasilitas yang begitu sempurna untuk
mengawal kehidupan manusia di dunia ini. Adam sebelum diturunkan ke bumi,
ditransitkan dulu ke surga, untuk diberikan pembekalan sebelum turun ke bumi.
Surga yang ditempati Adam dilengkapi banyak fasilitas, setidak ada dua fasilitas
yaitu fasilitas perintah dan fasilitas larangan. Perintah untuk menikmati kehidupan
di surga yang begitu nikmat, mereka berdua bebas untuk menikmati seluruh
fasilitas surga.

Dibalik perintah Tuhan dalam Al-Qur'an itu mengandung suatu kenikmatan, namun
kadang manusia tidak merasakannya karena manusia tidak khusyu' dalam
menjalankan ajaran agama, disamping ada pengaruh atau godaan-godaan yang
sifatnya duniawi. Begitupun seluruh larangan-larangan dalam Al-Qur'an itu akan
membawa manusia yang melanggar larangan tersebut, akan terjatuh ke lembah
yang hina
BERDASARKAN KEPERCAYAAN MENGENAI AJARAN

Beriman itu adalah bagian dari fitrah kemanusiaan, potensi keberimanan juga
bagian dari fitrah kemanusiaan. Namun demikian iman itu sifatnya dinamis atau
fluktuatif. Dalam bahasa hadits iman itu bisa "Yazid" bisa juga "yankus", yakni
bertambah dan berkurang, jadi iman itu pada hakekatnya adalah wujud atau
kategori yang dinamis. Iman bukanlah wujud atau kategori statis, yaitu sesuatu
yang sekali terbentuk maka dia akan ada menurut bentuknya itu tanpa berubah.
Ada yang menarik dari keberimanan orang kafir Quraisy, seperti diungkapkan dalam
Al-Qur'an,
‫َو َل ِئ ْن َس َأْل َت ُه ْم َم ْن َخ َل َق ُه ْم َل َي ُق و ُلَّن ُهَّللاۖ َف َأَّنٰى ُي ْؤ َف ُكو َن‬

"Dan jika engkau (Muhammad) bertanya kepada mereka (kaum musyrik), 'Siapa yang
menciptakan langit dan bumi? Pasti mereka akan menjawab, Allah, Maka
bagaimana mereka dapat terpalingkan (dari kebenaran)?' (QS Az-Zukhruf : 87)
DEFINISI MANUSIA & ALAM

Manusia dan alam memiliki


hubungan yang sangat kompleks,
dengan saling ketergantungan
menjadi elemen kunci. Alam
memberikan berbagai sumber daya
kepada manusia, termasuk air,
makanan, bahan bakar, dan lainnya.
Sebaliknya, usaha manusia seperti
polusi dan pengrusakan lingkungan
telah menghasilkan dampak negatif
yang serius pada lingkungan.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN
Alquran menjelaskan, tujuan penciptaan manusia tak
lain untuk beribadah kepada Tuhan. Di sisi lain,
banyak pula ayat-ayat yang menyerukan agar bersikap
baik atau akhlaqul karimah dengan sesame manusia,
bahkan menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan
lil alamin).
Allah SWT menciptakan manusia sebaik-baiknya
kejadiaan dan menganugrahkan yang terhormat
kepada manusia dibandingkan dengan mahkluk yang
lainnya. kedudukan ini ditandai dengan pemberian
daya pikir,kemampuan berkreasi dan kesadaran
moral.Dalam potensi tersebut sangat memungkinkan
manusia menjalankan dua fungsi yaitu fungsi hamba
dan fungsi kholifah fil ardi.demikian pula manusia
menjalankan fungsi-fungsi ketuhanan yang
lain.intinya bahwa pancaran keindahan masuk
kedalam jiwa manusia untuk selalu berbuat kebaikkan
dan keindahan walaupun ada nilai tidak mungkin ada
kesamaan antara mahkluk dengan sang pencipta.
HUBUNGAN TUHAN, MANUSIA DAN ALAM.

Allah SWT telah memberikan aturan-aturan dalam hidup setiap hambaNya baik secara
vertikal maupun horisontal, hubungan antara manusia langsung dengan Sang Maha Hidup
dan hubungan manusia dengan Alam sekitarnya. Aturan-aturan itu diwahyukan-Nya melalui
beberapa RosulNya yang memang ditugaskan untuk mensiarkan hal tersebut (Aturan Hidup).
Beberapa mahluk berjalan menuruti aturannya. Tumbuh-tumbuhan hanya akan hidup bila
alam dan
Beberapa lingkungan
mahluk mendukung
berjalan menuruti aturannya.terhadap perkembangannya,
Tumbuh-tumbuhan seperti
hanya akan hidup bila alam danpohon teh mendukung
lingkungan hanya akan terhadap
hidup di dataran
perkembangannya, tinggi
seperti pohon tehyang
hanya dingin kalau
akan hidup puntinggi
di dataran adayang
teh tumbuhan
dingin di teh
kalau pun ada dataran
tumbuhanrendah yang
di dataran rendah yang
memiliki
memiliki panas
panas yang
yang cukup cukup
kuat kuat
maka akan makapenyesuaian
dilakukan akan dilakukan penyesuaian
suhu dengan suhu
dataran tinggi. itu kalau dengan dataran
ada. itu hanya contoh kecil
mungkin, masih banyak lagi contoh yang yang nggak mungkin saya sebutkan disini.
tinggi. itu kalau ada. itu hanya contoh kecil mungkin, masih banyak lagi contoh yang yang
nggak mungkin saya sebutkan disini.
Mahluk yang bernama "Manusia" yang dalam Al-Qur'an disebutkan mahluk paling sempuma.
(Baca Q.S At Tiin ayat 4 dijelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sempuma. "Sungguh te lah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya." Artinya ayat tersebut mengisyaratkan bahwa secara fisik, jelas kesempurnaan
telah Allah berikan kepada kita sebagai manusia.
HUBUNGAN TUHAN, MANUSIA DAN ALAM.

Dalam sebuah hadits pun Rasulullah menerangkan: "Sesungguhnya aku diutus ke dunia untuk
menyempurnakan akhlak" (Al Hadits). Dari hadits ini Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa
setelah Allah menyempurnakan fisik kita, melalui Rasul-Nya Allah memberikan kesempatan
pada kita untuk menyempurnakan akhlak kita baik akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama
dan juga akhlak kepada alam semesta.)
Beberapa
Namun mahluk berjalan
karena menuruti memiliki
manusia aturannya. Tumbuh-tumbuhan
kecenderungan hanya akan hidup
menuruti bila alam
hawa dan lingkungan
nafsunya, makamendukung
merekaterhadap
sering
perkembangannya, seperti pohon teh hanya akan hidup di dataran tinggi yang dingin kalau pun ada teh tumbuhan di dataran rendah yang
kali melanggar aturan-aturan yang telah dibuat untuk alam semesta. Memang tidak semua
memiliki panas yang cukup kuat maka akan dilakukan penyesuaian suhu dengan dataran tinggi. itu kalau ada. itu hanya contoh kecil
manusia memiliki sifat masih
mungkin, yangbanyak
samalagi
ada sebahagian
contoh darimungkin
yang yang nggak mereka sayayang juga
sebutkan memiliki akhlak yang
disini.
lebih baik antara mereka dari takaran manusia. Bahkan sebahagian itu sering kali
memperingkatkan. Dan mereka yang diperingatkan mengikutinya. Akan tetapi sesaat kemudian
lupa atau sengaja melupakannya. Itulah manusia kadang dia menuruti untuk kembali ke jalan
Allah. Hal ini terjadi jika nafsu lunaknya bekerja. Tetapi kala nafsu tidak lagi bisa diajak
berembug dan manusia sudah keluar dari aturan dan tatanan yang berlakukan oleh Allah SWT.
BERDASARKAN KEBEBASAN BERPIKIR

Manusia dianggap sebagai makhluk yang unik dan istimewa dalam banyak tradisi
keagamaan dan filosofis. Manusia memiliki kebebasan berpikir, kehendak, dan
kemampuan untuk memahami kebenaran moral serta memiliki peran dalam
menciptakan makna dan tujuan hidup mereka.

Pandangan tentang manusia juga bervariasi di antara berbagai tradisi keagamaan


dan filsafat. Misalnya, dalam Kristen, manusia dianggap sebagai makhluk yang
jatuh ke dalam dosa dan memerlukan keselamatan oleh anugerah Tuhan. Dalam
Hinduisme, manusia dianggap sebagai bagian dari siklus reinkarnasi yang terus-
menerus, dengan kesempatan untuk mencapai pembebasan dari siklus kelahiran
dan kematian (moksha).
BERDASARKAN KEBEBASAN BERPIKIR
Secara sederhana kebebasan dapat dirumuskan sebagai sebuah keleluasaan untuk
bertindak atau tidak bertindak berdasarkan pilihan yang tersedia bagi seseorang. Artinya,
seseorang dapat dikatakan bebas jika tak ada hambatan dan larangan baginya untuk
melakukan apa saja. Dimana, kebebasan muncul dari doktrin bahwa setiap orang
memiliki hidupnya sendiri dan memiliki hak untuk bertindak menurut pilihannya. Dalam
konteks sosial, kebebasan seseorang dibatasi oleh kebabasan orang lain. Dengan kata
lain, bahwa kebebasan manusia mengandung pengertian bahwa dibalik kebebasan
terdapat tanggung jawab artinya, tidak ada kebebasan tanpa tanggung jawab, dan begitu
pula sebaliknya, tidak ada tanggung jawab tanpa kebebasan.
Berpikir selalu ada batasan dan kekuatan yang tidak bisa dilawan. Batasan itu bisa
bersifat fisik dan bisa berupa moral keagamaan. Sebebas-bebas manusia, ia tetap terikat
dengan hukum fisik, sebagai misal hukum alam membatasi manusia untuk tidak bisa
mencapai semua imajinasi dan angan-angannya, terkait dengan keterbatasan ruang dan
waktu. Sebab, secara moral semua tindakan manusia akan dimnatai pertanggung
jawabannya. Oleh karena itu, kebebasan yang sejati adalah kebebasan seseorang agar
tidak terbelenggu oleh kebodohan dan kenistaan hidup. Dari sudut pandang moral
keagamaan, orang yang merdeka adalah mereka yang bebas dari keterikatan dan
ketundukan pada kekuatan yang menurunkan derajat kemanusiaannya.
BERDASARKAN HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
Alam semesta adalah ciptaan Allah SWT. Allah menentukan ukuran dan hukum hukumnya.
Alam juga menunjukkan tanda tanda keberadaan sifat dan perbuatan Allah. Sebagai ciptaan
Allah alam berkedudukan sederajat dengan manusia namun Allah menundukkan alam bagi
manusia dan bukan sebaliknya. kehidupan akhirat akan dicapai dengan sukses jika
kehidupan manusia benar benar fungsional terhadap alam dan beramal shaleh.

Hubungan manusia dengan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Manusia sebagai makhluk hidup yaitu mempertahankan
hidupnya dengan cara membutuhkan alam semesta sebagai tempat hidupnya. Tetapi
disamping itu alam semesta akan terjamin kelangsungan dan kelestarian nya sangat
tergantung pada manusia. Dalam konteks ilmu alam inilah yang disebut sistem simbiosis
mutualisme bahwa antara manusia dengan alam semesta memiliki ketergantungan satu
sama lain.
BERDASARKAN HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM

Hubungan manusia dengan alam secara struktur mempunyai hubungan yang setara yaitu
sebagai makhluk.
Tuhan memberikan kewenangan kepada manusia sebagai khalifah,disebabkan oleh potensi
dan prestasinya.
Kewenangan tersebut untuk mengatur dan memanfaatkan lingkungan sesuai dengan
tujuan penciptaannya. Bumi dan isinya diciptakan oleh Allah untuk kehidupan makhluk-Nya.

‫َج ِم يًع ا‬ ‫ُه َو ا َّل ِذ ي َخ َل َق َل ُكْم َم ا ِف ي ا َأْلْر ِض‬

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu” (Q.S. Al-Baqarah: 29.)
ALAM CERMINAN TUHAN
Mengapa kita bercermin?
Karena kita tidak dapat melihat wajah kita secara langsung dan secara keseluruhan. Kita
ingin melihat wajah kita, maka kita membutuhkan cermin. Pada saat kita melihat cermin,
kita jadi tahu seperti apa rupa wajah kita. Tapi pada saat yang sama, kita pun yakin bahwa
wajah yang tampak di cermin itu bukan wajah kita yang sebenarnya, la tidak betul-betul
ada, sebab kita tahu wajah yang kita lihat itu hanyalah bayangan dari wajah kita yang asli,
yang kita rasakan menempel di atas leher kita. Ketika kita melihat ke dalam cermin dan
mendapati ada sebentuk wajah di dalamnya (kita sebut "wajah-dalam-cermin"), secara
otomatis kita tahu pasti bahwa ada wajah asli yang sedang nampang di depan cermin (kita
sebut "wajah- depan-cermin). Terlihatnya wajah-dalam-cermin meniscayakan adanya wajah-
depan-cermin. Seperti itulah analogi alam semesta dalam kaitannya dengan Tuhan. Alam
semesta ibarat wajah-dalam-cermin, la dapat kita lihat, tapi kita tahu ia bukan yang
sebenarnya. Jika ada wajah-dalam-cermin, niscaya ada wajah-depan- cermin. Kita yakin
adanya, meski kita tak melihatnya. Itulah Tuhan. Dan kita umat islam dan itulah Allah SWT.
KESIMPULAN
Manusia sebagai mahluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya sesuai jika ketika tindakan-tindakan yang ia ambil itu benar. dan sebagai
makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan
tempat tinggalnya (alam). Disini alam adalah ciptaan yang Maha kuasa, alam diciptakan
untuk kemakmuran manusia bahwa segala kebutuhan diduniawi semuanya ada di
dalam alam, dan manusia itu sendiri ialah ciptaan tuhan untuk hidup di dunia ini. Allah
SWT sangat menginginkah hambahnya hidup dalam jalan yang benar, dengan berbagai
cobaan yang diberikannya. Manusia diharapkan bisa mengatasi semua itu, dari
keikatan Tuhan, manusia, dan alam, manusia diharuskan bisa menjaga diri dari Tuhan
dan Alam sehingga menjadikan titik keseimbangan yang kuat dalam
menjalani hidup ini.
SARAN
1.Sebagai manusia yang bertuhan, bahwa
sifat- sifat manusia yang penuh dengan sifat
negatif dapat kita hindarkan dari kesadaran
diri kita masing-masing dengan bertolak pada
Tuhan, yaitu Menambah keimanan beribadah.
Dan kekhusukan menjalankannya.
2.Dengan pengetahuan tentang Tuhan,
manusia, dan alam penulis juga menyarankan
kepada para pembaca untuk menjaga dan
mawas diri dalam penghadapi permasalahan,
bahwa kita di ciptakan oleh Tuhan seharusnya
berserah kepada tuhan dan ikhtiarlah yang
sesunggunya baik untuk kita, juga alam itu
tidak untuk dirusak dan dikotori namun alam
itu untuk dilestarikan sehingga dalam bentuk
ciptaan Tuhan kita sama-sama bersujud
kepada-NYA dan saling tolong.
TERIMA KASIH
‫َك‬
‫ًر ا ِث ْي ًر ا‬ ‫ْك‬ ‫ُش‬

Anda mungkin juga menyukai