Panduan Belajar Soal HOTS Sejarah
Panduan Belajar Soal HOTS Sejarah
FacebookTwitterWhatsAppLine
Artikel ini membahas soal HOTS Sejarah, mulai dari definisinya, strategi belajar menghadapi soal
HOTS Sejarah, hingga contoh soalnya di SBMPTN.
Piye kabare? Ketemu lagi nih sama gue, Hilman. Kali ini gue mau ngajak lo ngobrol tentang
isu hot buat para pejuang PTN yaitu soal HOTS; khususnya di pelajaran sejarah. Di artikel blog
Zenius sebelumnya, kita udah bahas tentang soal HOTS di beberapa mata pelajaran, nah, sekarang
giliran Sejarah nih. Kalo kita ngomongin soal HOTS sejarah, gue beberapa
kali denger celetukan yang kayak begini:
Soal matematika-IPA yang ilmu pasti alias ilmu konkret dibikin HOTS aja masih bikin
bingung, gimana soal HOTS IPS yang abstrak?
Sebenernya, HOTS itu bisa mudah dan bisa susah. Ini berlaku di semua mata pelajaran. Untuk lebih
lengkapnya sih jelas ya disarankan banget lo harus baca dulu obrolannya Fanny di blog yang
tentang HOTS secara umum ini, tapi di sini gue coba bakal definisiin lagi secara singkat dan bakal
gue kasih fakta unik tentang HOTS dalam sejarah. BTW, berhubung mapel Sejarah tidak di-UN-
kan, gue hanya akan bahas soal HOTS Sejarah untuk SBMPTN, ya.
Soal di atas tadi itu adalah contoh soal tentang penelitian ilmu sejarah. Apanya yang HOTS ya?
Perasaan itu soal cuma nanya “tempat” yang bagus untuk melakukan proses historiografi. Nah, soal
di atas masuk ke kategori HOTS karena proses transfer antar konsep yang
menharuskan lo menganalisis tahapan berikut:
mengingat konsep historiografi,
menerapkan historiografi dalam proses penelitian; dan,
mengevaluasi pilihan tempat yang tepat untuk melakukan kegiatan historiografi.
Susah ga sih? Engga kok. Coba, sekarang gue mau kasih contoh soal yang sifatnya LOTS gampang
dan LOTS yang susah. Misalnya:
soal 1
soal 2
Soal nomor 1 di atas adalah soal LOTS karena hanya ingin menguji ingatan lo tentang nama tokoh
pemuda yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok. Demikian pula soal LOTS nomor 2 yang
ingin menguji kemampuan lo dalam mengklasifikasikan organisasi pergerakan nasional. Gimana,
susah atau gampang? Tergantung. Kalo lo lagi hoki ingetnya nama tokoh pemuda, ya itu gampang.
Kalo lo inget Perhimpunan Indonesia itu apa, ya itulah yang gampang. Eits, soal nomor 2 ga hanya
menuntut lo untuk mengingat apa itu Perhimpunan Indonesia, tapi lo harus tau dulu periode-periode
dalam pergerakan nasional dan lo cocokin deh mana yang sesuai sama PI. Syukur-syukur kalo
lo hafal langsung di periode mana sih, Perhimpunan Indonesia berlangsung. Kalo lupa, ya lo harus
mengaplikasikan pengetahuan yang ada untuk melengkapi pengetahuan yang kurang supaya pas saat
mau mengklasifikasikan. Jadi inget ya: HOTS belum berarti susah, LOTS belum berarti
gampang. Dua-duanya bisa susah dan bisa gampang.
Satu lagi. Tidak semua materi sejarah bisa dibuat soal HOTS. Coba aja, masa iya anak
sekolah disuruh menciptakan penjelasan lain mengenai peristiwa G30S-PKI? Masa anak sekolah
disuruh mengkritik mengenai proses penyebaran Islam di Indonesia? Masa anak sekolah disuruh
menganalisis dampak penyederhanaan partai politik era orde baru terhadap kondisi partai politik era
reformasi? Ada batasan-batasan materi dan lingkup yang dijadikan HOTS agar materi yang diujikan
tidak terlalu jauh melebar dan tidak terlalu jatuh ke dalam. Jadi tenang aja, soal HOTS dalam
sejarah gakan jauh-jauh dari apa yang ada di buku teks. Nah, ini berita baik dan juga berita buruk.
Berita baiknya, ya lo tinggal terapin saran gue tentang belajar sejarah secara investigatif untuk
menguasai semua materi sejarah. Berita buruknya, lo harus semakin waspada untuk ga percaya dari
satu sumber buku. Untuk keselamatan pikiran dari hoax, miskonsepsi, dan paham yang aneh-
aneh, lo tetap harus banyak baca sumber di luar buku teks ya.
Soal HOTS di SBMPTN
Contoh soal HOTS di atas adalah beberapa contoh soal yang baru-baru ini ada. Ternyata, sebenernya
soal HOTS itu udah ada dari zaman dulu. Emang baru sekarang-sekarang aja kita lagi hot–hot-nya
ngobrol tentang soal HOTS. Iya sih, kita banyak dikasih soal-soal LOTS yang bikin kesan kalau
sejarah adalah pelajaran yang kerjanya ngapal, ngapal, dan ngapal. Kenyataannya, dari dulu
ada nyelip soal-soal HOTS sejarah, salah satu contohnya adalah di SBMPTN. SBMPTN kemarin
pula; tahun 2018. Berikut butir soalnya:
Cara jawab soal macem begini bisa lo temukan di sini: Pembahasan Soal SBMPTN 2018 Sejarah
Kode 640 – nomor 1. Kalo lo udah liat pembahasannya, sekarang yuk kita ngobrol gimana cara
paling top menghadapi soal HOTS khususnya di sejarah.
Coba, Kelihatannya susah, tapi kalo lo perhatikan kata kunci di warna kuning dan dihubungkan
dengan warna biru, akan ketemu bahwa jawabannya… E. Gimana caranya?
Kata kunci warna biru muda itu meminta penjawab soal untuk membuka ingatan dan pemahamannya
mengenai semua informasi tentang era kolonial; terutama kolonialisme di Indonesia. Ada apa aja sih
waktu itu? Oh ya, ada penjajahan, ada rempah-rempah, ada tanam paksa, ada…perusahaan dagang!
Nah, ada VOC kan!
Mana pilihan jawaban yang paling mungkin menggambarkan tindakan dalam memberikan uang
amplop? Apakah:
1. Saat orang disuruh tanam paksa, orang nyogok pejabat untuk ga maksa nanem?
2. Saat sultan dan bangsawan di pulau Jawa dimintain bayar pajak tapi mereka
malah nyogok supaya ga diminta pajak? (Lah keluar-keluar duit juga sama aja boong.)
3. Politik Etis? Ini udah keluar konteks dari kata kunci yang ada.
4. Saat golongan Pribumi atau Timur Jauh nyogok pemerintah kolonial supaya bisa masuk
golongan Eropa? Helooow Meneernya ada.
5. Saat pejabat VOC saling sogok menyogok pake amplop supaya bisa jual rempah-rempah
atau nilep stok barang? Nah!
Gitu ya cara brainstorming-nya. Periksa segala kemungkinan berdasarkan kata kunci yang ada. Dari
informasi yang seiprit itu, lo dituntut untuk menggali informasi yang lo punya di dalem otak untuk
diolah dan diterapkan dalam bentuk pilihan jawaban yang tepat.
Uji Keterhubungan Pilihan Jawaban dengan Konteks Soal
“Apaan nih? Ribet bener!” Sebenernya engga kok. Jadi gini: akan ada soal yang super tricky karena
pilihan jawabannya mirip-mirip semua. Udah gitu, sistem penilaiannya ranking pula. Alias: pilihan
ABCDE semua benar, cuma masing-masing ada nilainya dari skala 1-5. Waduh?
Coba tengok contoh soal berikut.
Perhatikan kata kunci berwarna hijau. Topik soal ini tentang ‘revolusi hijau’. Di pilihan
jawaban, nyambung kan topik dengan materinya? Revolusi hijau ya ga jauh-jauh dari orde baru,
teknologi, intensifikasi, ekstentifikasi, diversifikasi, dll. Masalahnya, mana yang bener?
Di sinilah nalar lo bermain untuk memilih solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah
sempitnya lahan di Jakarta. Semua konsepnya sih bener, ya gak? Intensifikasi, ekstentifikasi,
diversifikasi; semua bisa dilakukan. Masalahnya, mana yang paling tepat dengan KONTEKS
SEMPITNYA LAHAN?
Apakah:
1. Nanem taneman cepat tumbuh? Terus kenapa? Kalo udah panen, tanahnya mau dibikin bedeng?
2. Tanam hidroponik bertingkat? Nanem tanpa tanah yang disusun ke atas?
3. Menggunakan dan memperbanyak bidang datar di atap bangunan buat bercocok tanam?
4. Menanam sambil mengolah hasil panen?
5. Beli tanah baru di Jakarta cuma buat nanem sawi sama bawang? Heloow, lo anak sultan??
Semua jawaban di atas tetap benar dan bisa dipilih, masalahnya ada yang bernilai 5 dan ada yang
cuma 1. Skor masing-masing pilihan tadi adalah sebagai berikut:
1. 3
2. 5
3. 4
4. 2
5. 1
Serupa dengan contoh soal dalam strategi nomor 2 sebelumnya tadi, kira-kira begitu caranya dalam
menghadapi soal HOTS. Cek dengan teliti kecocokan dari jawaban dengan konteks yang diminta
soal. Mudah, kan? Dengan menguasai 3 poin strategi yang sudah disebutkan di atas,
diharapkan lo akan siap menghadapi soal HOTS dan tidak tertipu dalam ilusi bahwa “waduh, soal
susah begini mah cuma nyuruh kita nebak keinginan si pembuat soal.” Soal HOTS yang baik selalu
bisa dibongkar dan memiliki unsur dari 3 strategi di atas.
Soal ini tentang bab peradaban Hindu-Buddha di Indonesia. Topiknya adalah warisan
peninggalan peradaban mereka, yaitu budaya dan tradisi yang masih ada. Isunya
mengenai agama dan kepercayaan. Soal ini bertanya, bahwa zaman dulu aja satu kerajaan bisa
ada dua agama yang diakui dan dianut resmi oleh para rakyatnya. Apa artinya itu semua?
Apakah:
1. Hindu-Buddha adalah agama yang sama? Yakin lo? Sekembar-kembarnya anak kembar,
mereka tetep beda, toh?
2. Kerajaan zaman dulu berhasil membangun toleransi? Kalo kerajaan Islam setelahnya atau
masyarakat animisme-dinamisme sebelumnya; toleran ga?
3. Gagasan baru? Contohnya? Hindu-Buddha? Islam? Kristen? Liberalisme? Politik Etis?
Modernisasi?
4. Akar toleransi? Misalnya: awalnya orang Indo itu animisme-dinamisme, lalu ada Hindu-
Buddha dateng, ya welcome? Terus pas Indo dalam peradaban Hindu-Buddha, Islam dateng
ya welcome? Ada misionaris Kristen, ya welcome?
5. Terdapat kehidupan bernegara yang damai dalam kerajaan Hindu-Buddha? Masa sih
dia doang yang damai? Pemberontakan Ranggalawe? Pemberontakan Paregreg? Lagian,
kerajaan Islam emang ga damai?
Jawaban yang paling tepat adalah: D. Mengapa? Karena pilihan ini sesuai dengan
konsep keberlanjutan dalam sejarah. Coba perhatiin: ketika orang asing menyebarkan Hindu-
Buddha. Diterima, kan? Apa cuma Hindu aja agama resmi kerajaan yang ada di Indo? Ada Buddha
juga, kan? Bahkan, selagi masih ada beberapa kerajaan Hindu-Buddha, masuklah penyebar agama
Islam. Diterima juga, kan? Begitu seterusnya. Di sini, lo mungkin terkecoh dengan kata
kunci ‘Hindu-Buddha’, padahal tadi lo harusnya fokus ke ‘peradaban Hindu-Buddha di Indonesia’.
Di situ lo harus ingat kembali kondisi masyarakat Indonesia yang MEMUNGKINKAN munculnya
peradaban Hindu-Buddha di Indonesia, yaitu toleransi. Maka, D adalah jawaban yang tepat.