Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

MAGNETIC SEPARATOR

Oleh:

Nama : Abyyu Candra Kusuma


Nim : 2019090101035
Kelompok/Kelas : 4/A
Asisten : Safira Salsabilla Yasmin

LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG DAN PENGOLAHAN


BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2023
I Judul
Magnetic Separator
II Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum magnetic separator ini meliputi sebagai berikut :
1. Mengetahui mekanisme pemisahan dengan menggunakan Magnetic Separator.
2. Menentukan kadar besi dalam feed, berat dan kadar besi di tailing, recovery,
nisbah konsentrasi, efisiensi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi Wet
Magnetic Separator.
III Tinjauan Pustaka
3.1 Magnetic Separator
Magnetic separator adalah proses pemisahan suatu mineral yang tedapat pada
bahan galian dengan memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan mineral tersebut.
Mineral dalam bijih bereaksi terhadap medan magnet sesuai dengan sifat
kemagnetannya. Mineral yang tertarik medan magnet dikelompokkan ke dalam
mineral magnetik, sedangkan mineral yang tidak tertarik medan magnet
dikelompokkan ke dalam mineral non-magnetik (Sajima, 2020). Sehingga syarat
dilakukanya pemisahan adalah adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh magnet
permanen atau electromagnet terhadap material.
3.2 Sifat Kemagnetan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet
yang menghasilkan gaya tarik menarik. Medan magnet merupakan bagian pada magnet
itu sendiri yang memiliki pengaruh sifat kemagnetan. Timbulnya medan magnet akibat
adanya gaya tarik-menarik dan tolak menolak yang besar pada kutub-kutub magnet.
Medan magnet bersifat tidak menghalangi dan mampu menembus benda penghalang,
akan tetapi mengalami penurunan gaya secara linier terhadap jarak dari sumber paparan
(Sudarti, 2010).
Ginting (2015) menyatakan bahwa, sifat magnetik material secara alamiah
berbeda antara yang satu dengan yang lain. Terdapat penggolongan sifat kemagnetan,
yaitu ferromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik. Penjelasan lebih lnjut sebagai
berikut:
1. Diamagnetik
Diamagnetik merupakan benda yang tidak mampu atau tidak dapat ditarik oleh
magnet. Sehingga benda seperti ini tidak temasuk kedalam benda magnetik. Contohya
seperti emas, merkuri, seng.
2. Paramagnetik
Paramagnetik, merupakan benda yang ditarik lemah oleh magnet. Benda seperti
ini hanya akan bisa ditarik apabila kekuatan dan daerah magnetnya besar. contohnya
seperti aluminium, timah, tembaga, platina.
3. Feromagnetik
Feromagnetik merupakan suatu benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh
magnet. Sehingga benda magnetik yang bukan magnet mampu untuk diolah kedalam
bentuk magnet. namun perlu digaris bawahi bahwa benda tersebut memiliki tingkat
kesulitan tersendiri. contohnya magnet dalam hal ini misalnya besi, nikel, baja dan
lainnya
3.3 Prinsip Kerja Magnetik Separator
Prinsip pemisahan magnetik ialah memisahkan mineral berharga dari
pengotornya berdasarkan atas derajat kemagnetannya atau magnetic susceptibility.
Magnetic susceptibilitymerupakan sifat material yang menentukan mudah
atautidaknya material mengalami pengaruhdalam medan magnet.
Magneticsusceptibility dapat dibagi atas tiga macam, yaitu feromagnetik,diamagnetik
dan paramagnetik (Moniz, 1994)
Umpan dimasukkan satu kesatuan dan jatuh masuk ke dalam drum yang
bergerak. Drum yang bergerak memutar memiliki aliran magnet. Di bawah drum
terdapat tiga wadah untuk memfilter mineral bedasarkan sifat kemagnetan. Mineral
non-magnetik akan jatuh cepat meninggalkan drum dan masuk ke wadah khusus non-
magnetik. Dan mineral yang memiliki sifat magnet yang sangat kuat akan terus
mengikuti gerak drum dan akan menarik magnet serta jatuh masuk ke wadah khusus
mineral yang bersifat magnet. Begitu pula mineral yang middlings akan masuk ke
wadahnya. Selain medan magnet, gaya gravitasi juga sangat berpengaruh dalam proses.
Dengan cara mengatur intensitas medan magnet dari satu ujung ke ujung yang lain
maka pemisahan mineral dari non magnetik sampai yang bersifat sangat magnetik
dapat dilakukan.
3.4 Jenis-Jenis Magnetik Separator
Jenis-jenis magnetik separator dibagi menjadi 4 jenis yaitu: (Mular,
2000)
a. Low intensity magnetic separator Memisahkan material karena perbedaan sifat
magnet yang sangat besar.(diamagnetik dan ferromagnetik). Separator jenis ini
biasa digunakan dalam industri pengolahan mineral karena digunakan untuk
material yang bersifat ferromagnetik sehingga tidak memerlukan magnet dengan
intensitas yang tinggi.
Terdiri dari tiga model dan jenis.
- Jenis concurrent tipe ini digunakan untuk bijih yang biasanya kurang dari 10
mm dengan ukuran halus
- Jenis countercurrent di gunakan buat bijih yang berukuran satu mm dengan
ukuran halus
- Jenis counter- rotation digunakan untuk pemisahan biji berukuran kurang dari
8 mm dengan ukuran halus.
b. High Intensity Magnetic Separator proses memisahkan dengan cara memisahkan
berdasarkan sifat fisik magnet yang lumayan besar sehingga akan terpisah anatar
magnetic dan nonmagnetic (diamagnetik dan para magnetik).
c. High Gradient Memisahkan material karena perbedaan sifat magnetnya yang
kecil (paramagnetik dengan paramagnetik maupun feromagnetik dengan
feromagnetik)
d. Super conducting Memisahkan material yang memiliki perbedaan sifat magnet
yang sangat kecil(Feromagnetik dengan yang super konduktor)
IV Metodologi Penelitian
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini sebagai berikut :
- Ember
- Alat Pencampur
- Magnetic Separator
- Timbangan
4.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini sebagai berikut :
- Biji Besi 500g
- Pasir silika 4500g
- Air
4.2 Diagram Alir
4.2.1 Proses

Pulp/Larutan

- Ditimbang dan dicampurkan 527g biji besi dengan 4500g


pasir silika
- Diisi ember dengan air, dimasukkan campuran silika dengan
besi, diaduk
- Dimasukkan kedalam alat pengaduk dan digerakkan
pengaduknya
- Dijalankan ban magnetik separator dan dihubungkan aliran
listrik melalui magnetik
- Ditampung produk yang dihasilkan kedalam 2 ember
setelah pulp dialirkan masuk ke alat magnetic separator
- Diperoleh konsentrat dan tailing, kemudian dikeringkan dan
ditimbang
Hasil
4.3 Prosedur Kerja
Percobaan dilakukan dengan mencampur F𝐸3𝑂4 sebanyak 527 gram dan SiO2
4500 gram dengan air. Campuran dimasukkan kedalam alat pencampur magnetic
separator dan digerakkan pengaduknya. Ban pada alat magnetic separator dijalankan
dan aliran listrik dihubungkan melalui magnectic. Produk yang dihasilkan ditampung
pada dua buah ember setelah pulp dialirkan masuk ke alat magnetic separator.
Konsentrat dan tailing yang diperoleh dikeringkan kemudian ditimbang.
V Data dan Perhitungan
5.1 Data
Data yang didapatkan sebagai berikut:

Tabel 5.1 Data Perhitungan Magnetik Separator


Diketahui:
527 gram FE3O4
Feed
4500 SiO2
280 FE3O4
Konsentrat
80% Kadar Konsentrat

5.2 Perhitungan
Rumus Perhitungan yang digunakan:
W besi
- Kadar besi dalam feed = ((W besi+W silika)) x 100 %

- Material balance, F= C + T
- Metallurgical balance, F.f = C.c + T.t
C.c
- Recovery = x 100 %
(F.f )
F
- RoC =
C
Berat mineral konsentrat
- Efisiensi = x 100 %
berat mineral di feed

1. Kadar besi dalam feed


527
=( ) x 100%
(527+4500)

= 10,4834%
2. Kadar Besi dalam tailing
Berat Besi dalam tailing
F = C+T
527 = 280+T
T = 247
Kadar Besi
247
=( ) x 100%
(247+4500)

= 5,20329 %
3. Recovery
(280 x 80)
=( ) x 100%
(527/10,4834)

= 4,4559 %
4. Nisbah Konsentrasi
527
=
280
= 1,88214
5. Efisiensi
280
= x 100 %
527
= 53,1309 %
VI Hasil dan Pembahasan
6.1 Hasil
Hasil yang didapatkan yaitu :
Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Magnetik Separatort
Diketahui: Kadar besi dlm feed 10.48%
527 gram FE3O4 Kadar besi dlm tailing 5.20%
Feed
4500 SiO2 Recovery 4.46%
280 FE3O4 Nisbah konsentrasi 1.88
Konsentrat
80% Kadar Konsentrat Efesiensi 53.13%
6.2 Pembahasan
Pada praktikum magnetic separator kali ini memisahkan material yang telah
disedikan berupa pasir dan silika berdsarkan sifat kemagnetannya. Bahan yang
digunakan antara lain bijih besi 527 gram dan pasir silika 4500 gram dengan tujuan
praktikum yaitu mengetahui mekanisme pemisahan dengan menggunakan magnetic
separator dan menentukan kadar besi dalam feed, kadar besi dalam tailing, recovery,
nisbah konsentrasi, dan efisiensi.
Percobaan dilakukan dengan mencampurkan 527 gram bijih besi dengan 4500
gram pasir silika, campuran tersebut dimasukkan ke dalam ember berisi air dan diaduk
hingga membentuk larutan bijih besi dan pasir silika. Setelah itu campuran dituang ke
dalam HMS mixer dan diaduk dengan mixer, tujuan dari pencampuran ini adalah agar
tercampur lebih baik. Cincin pemisah magnet dioperasikan dan arus listrik
dihubungkan secara magnetis.Pada saat pemisah cincin magnet dihidupkan, material
yang bersifat magnetis terbawa bersama dengan cincin tersebut sehingga material
tersebut dapat dipisahkan. Produk yang dihasilkan disimpan dalam dua ember, yang
dibagi menjadi residu dan residu ketika massa mengalir ke pemisah magnetik.
Konsentrat dan residu yang dihasilkan dikeringkan dan ditimbang, setelah itu informasi
yang diperoleh dari penimbangan diproses menurut rumus yang telah ditentukan.
Hasil yang didapatkan dalam praktikum ini yaitu berat pasir besi FE3O4 dalam
feed yaitu 527 gram dan berat silika SiO2 dalam feed yaitu 4500 gram, berat F𝐸3𝑂4
dalam konsentrat yaitu 280 gram dan kadar konsentrat yaitu 80%. Didapatkan hasil dan
perhitungan menggunakan rumus yang telah ditentukan hingga didapat nilai kadar besi
dalam feed sebesar 10,48%, kadar besi dalam tailing sebesar 5,20%, recovery sebesar
4,45 %, nisbah konsentrasi sebesar 1,88, dan efesiensi sebesar 53,13%. Sehingga
didapat nilai kadar besi dari tailing adalah setengah dari nilai kadar besi dalam feed hal
ini sesuai dengan nilai efesiensi yang diperoleh yaitu 50% dengan nilai recovery yang
tinggi yaitu 4,05% serta nilai nisbah konsentrasi yang rendah yaitu 1,88.
VII Penutup
7.1 Kesimpuan
Kesimpulaan yang diperoleh pada praktikum percobaan ini yaitu :
7.1.1 Mekanisme pemisahan menggunakan magnetic separator berlangsung dimana
partikel yang tertarik magnet (feromagnetik dan paramagnetik) dilakukan
pemisahan dengan kuas menuju bagian tampungan konsentrat. Sementara
material yang tidak menempel akan terus berjalan mengulangi poses masuk
kedalam feeder dan masuk ke tailing.
7.1.2 Hasil yang diperoleh dari percobaan ini diketahui dimana kadar besi dalam feed,
kadar besi dalam tailing, recovery, nisbah konsentrasi, dan efesiensi secara
berturut-turut yaitu 10,48% ; 5,20% ; 4,45% ; 1,88 ; dan 53,13%. Efisiensi alat
diengaruhi oleh laju feed, sifat kemagnetan dari bahan, ukuran partikel,
kecepatan roler, kuat arus dan lain-lain.
7.2 Saran
Saran pada praktikum ini adalah praktikan diharapkan mempelajari terkait
modul magnetic separator sebelum melakukan kegiatan praktikum, sehingga dapat
memahami lebih mendalam terkait prinsidan cara kerja magnetic separator.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, I. (2015). Percobaan peningkatan kadar Mangan menggunakan magnetic
separator. Metalurgi, 26(1), 27-34.
Mular, L., Andrew, 2000. Elements of Mineral Process Engineering. Canada:
University of British Columbian
Sajima, S., Sudaryadi, S., & Sari, E. P. (2020). Pemisahan Zirkon dari Tailing Tambang
Timah Menggunakan Magnetic Separator. Indonesian Journal of Chemical
Science, 9(3), 174-178.
Sudarti. (2010). Mekanisme Peningkatan Kalsium Sel Germinal Pada Mencit Bulb/C
yang Dipapar Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) 100-150 μT .
Jember: Universitas Jember.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai