Anda di halaman 1dari 18

BAB.

3
Minggu-2
PENGOLAHAN AIR DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

Air limbah industri merupakan masalah rumit yang menantang


kemampuan para Insinyur kimia. Masalah pencegahan pencemaran dan
perlindungan lingkungan sudah menjadi bagian biaya operasi yang harus
dikeluarkan. Baik karena pertimbangan moral maupun adanya Undang undang
yang mengatur batas pencemaran air dan udara.

Air Tanah
Pemilihan lokasi pabrik sangat menentukan kwalitas dan kwantitas air yang
tersedia.

Air tanah cocok digunakan sebagai air pendingin karena suhunya pada musim
dingin dan panas relatif konstan.

Biasanya air tanah bersifat sadah yang dapat menyebabkan pembentukan


kerak yang mengganggu perpindahan kalor. Ketidakmurnian air dari sumber
satu dengan sumber lainnya tidak sama.

Air sadah ( hard water) adalah air yang mengandung garam- garam kalsium
dan magnesium dalam jumlah yang besar, biasanya dalam bentuk garam
bikarbonat, klorida, sulfat , nitrat garam ini berbentuk endapan dengan sabun.
Kalsium sulfat, karbonat dan silikat dapat membentuk kerak yang
mempunyai konduktivitas thermal rendah didalam ketel uap. Magnesium
silikat dan kalsium karbonat juga dapat menghambat perpindahan kalor.

Air Hujan
Setiap hari rata rata 1,6 x 1010 m3 air turun sebagai hujan di seruruh Amerika
Serikat, 70 % di daur kembali ke udara karena penguapan atau pernapasan
tumbuh tumbuhan namun karena pertumbuhan penduduk dan industri di
beberapa daerah maka terjadi kekurangan air. Volume air yang digunakan di
Amerika Serikat th. 1960 1,18 x 1010 m3 / hari, th. 1980 2,11 x 1010 m3 / hari
jumlah air yang tersedia adalah 2,46 x 1010 m3 / hari jadi kebutuhan hampir
mengejarnya.

1
Masalah kwalitas air, daur ulang dan pencemaran air merupakan masalah
yang sangat kompleks, sehingga untuk memilih dari berbagai alternatif sumber
air dan pengolahan yang optimum dari segi biaya, diperlukan pengkajian yang
mendalam. Keputusan biasanya diambil dari pertimbangan rencana
penggunaannya yaitu: untuk pembangkit tenaga, pemanasan, pendingin,
penggunaan didalam membuat produk atau proses pembuatan produk.

Air Sadah
Kesadahan air dibagi dua kelompok yaitu:
• Kesadahan karbonat dan non karbonat atau kesadahan sementara
( temporary) penyebabnya kesadahan karbonat yaitu kalsium dan
magnesium bikarbonat.
Untuk menurunkan kesadahaan sementara biasanya dengan pemanasan.
• Kesadahan permanen (kekal) disebabkan kandungan sulfat dan klorida,
kalsium dan magnesium. Untuk menurunkan kesadahan permanen
dilakukan dengan penambahan bahan kimia.
Disamping kesadahan terdapat pula kandungan garam natrium, silikat
alumina, besi dan mangan.
Kandungan logam atau garam biasanya dinyatakan dalam satuan ppm ( part
per million), mgr/L
Bahan tak larut yang melayang layang (Suspended insoluble matter),
kekeruran (turbidity), bahan bahan organik, warna. Gas terlarut seperti
karbon dioksida bebas, oksigen, nitrogen, didalan air yang mengandung
belerang, hidrogen sulfat.

2
PENGOLAHAN AIR
Metode Pemurnian air dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada
rencana penggunaan air itu sendiri.
Pelunakan ( Softening) digunakan untuk proses menyingkirkan atau
mengurangi kesadahan air.
Pemurnian (purification) yaitu menyingkirkan bahan bahan organik dan
mikroorganisme dari air. Klasifikasi (clasification) amat penting digunakan
bersamaan dengan pengendapan (precipitation) dalam pelunakan air dingin.

Reaksi Pelunakan air dengan penukar ion, Lambang R menunjukkan radikal


penukar kation
Pertukaran Ion.

Ca (HCO3)2 HCO3
Ca
SO4 + 2 Na R Mg R2 + Na 2 SO4
Cl2
Mg Cl2

Kalsium Bikarbonat Penukar Penukar Bikarbonat


dan/atau Sulfat Kation Kation Natrium Sulfat
Magnesium Dan/atau Natrium Kalsium Dan/atau
klorida dan/atau Klorida
magnesium

Larut (tak larut) (tak larut) (Larut)

Bila tanur penukar kation sudah habis kemampuannya untuk menghasilkan air
lunak, unit pelunak dihentikan, lalu dicuci balik untuk membersihkan dan
mengklasifikasi resin didalam tanur itu kembali, kemudian diregenerasi dengan
larutan garam ( NaCl) yang menyingkirkan kalsium dan magnesium dalam
bentuk klorida yang dapat larut dan mengembalikan penukar kation itu
kedalam bentuk natriumnya. Tanur dibasuh lagi untuk membersihkan dari hasil
samping yang dapat larut dari kelebihan garam.

3
Reaksi regenerasi dengan menggunakan larutan garam (atau H2SO4 dalam
siklus hidrogen) adalah berikut:

Ca Ca
Mg R2 + 2 Na Cl 2 Na R + Cl2
Mg

Penukar Penukar Kalsium


Kalsium Kation Dan/atau
(larut) Natrium Magnesium
dan/atau
Magnesium Clorida

(tak larut) (tak larut) (larut)

Gambar 3.2. adalah alat pelunak otomatis jenis penukar natrium, berupa
tangki tertutup tempat zeolit disangga oleh koral berukuran tertentu. Air yang
akan dilunakkan mengalir kebawah didalam tangki. Pencucian dan regenerasi
dapat dilakukan secara otomatis.

4
Air yang mengalami proses ini biasanya yang tingkat kesadahannya kurang
dari 1 ppm (sebagai kalsium karbonat), jika air berkesadahan bikarbonat yang
sangat tinggi dianjurkan mengolah dengan proses gamping terlebih dahulu.
Kemudian diikuti dengan pertukaran kation.

Proses gamping akan menurunkan kandungan zat padat terlarut dengan jalan
mengendapkan kalsium karbonat dan magnesium hidroksida dari air.
Sedangkan resin kation akan menukarkan kalsium dan magnesium dengan
natrium.

Pertukaran Kation – Hidrogen


Hampir serupa dengan pertukaran kation natrium kecuali bahwa resinnya
mengandung ion hidrogen yang dapat digunakan untuk menyingkirkan semua
kation.

Proses pertukaran Kation Hidrogen

Ca dengan
Reaksi Ca
Mg (HCO3)2 + 2HR Mg R2 + 2 H2O + 2 CO2
Na2 Na2

Penukar
Kation
ksi dengan sulfat dan klorida , menggunakan R untu menyatakan radikal organik penukar ion
hidrogen
dinyatakan sebagai berikut:
larut ( tak larut) (tak larut) (larut)

Ca Ca SO4
SO4
Mg + 2 HR Mg R2 + H2 Cl2
Cl2
Na Na

Penukar
kation
hidrogen
(larut) (tak larut) (tak larut) (larut)

5
Regenerasi dengan asam sulfat , reaksinya sebagai berikut:

Ca Ca
Mg R2 + H2SO4 2HR + Mg SO4
Na2 Na2

Penukar penukar
Kation kation hidrogen
Tak larut larut tak larut larut

Air yang asam tidak bisa digunakan, oleh karena itu air yang keluar dari
penukar kation hidrogen harus dinetralisasi atau dicampur dengan dengan air
hasil pengolahan dengan natrium zeolit. Jika didemineralisasi air itu dilewatkan
melalui bahan penukar anion.

Penukar anion terdiri dari dua jenis Resin, resin yang sangat basa dan yang
agak basa. Kedua jenis resin ini dapat menyingkirkan asam yang sangat

6
terionisasi seperti: asam sulfat, asam klorida dan asam nitrat. Tetapi hanya
penukar ion yang sangat basa yang dapat menyingkirkan asam asam terionisasi
sedikit seperti asam silikat dan asam karbonat.

Untuk penukaran anion asam yang sangat terionisasi, reaksinya sebagai


berikut:

R4N adalah gugus penukar anion yang kompleks ( sebagian R itu bisa berupa
hidrogen):

H2SO4 + 2 R4NOH (R4N)2 SO4 + 2 H2O

(larut) (tak larut) (tak larut) (larut)


Regenerasi

(R 4N)2SO4 + 2 NaOH 2 R4NOH + Na2 SO4


(tak larut) (larut) (tak larut) (larut)

Penukar anion basa kuat di Regenesasi dengan soda kaustik, penukar anion
basa lemah di Regenerasi dengan soda kaustik, soda abu dan amonium
hidroksida.

Proses Gamping Soda.


Penerapan secara modern dapat dikelompokkan sebagai proses gamping
dingin (cold-lime process) dan proses gamping panas soda (hot-lime–soda
process)

Disini ion kalsium disingkirkan sebagai CaCO3, sedang ion magnesium sebagai
Mg(OH)2

Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 2 CaCO3 + 2 H2O

Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 1 MgCO3 + CaCO3 + 2H2O

Karena MgCO3 sulit larut maka diperlukan gamping lebih banyak

MgCO3 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCO3


7
Untuk garam garam larut nonkarbonat, kalsium dan magnesium,

MgCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCl2

CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + 2 NaCl

CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 + Na2SO4

MgSO4 + Na2CO3 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCO3 + Na2SO4

Kwantitas bahan - bahan dibawah ini untuk menyingkirkan 100 ppm


kesadahan dalam 1000 m3 air
Kesadahan kalsium bikarbonat (dinyatakan sebagai CaCO3 ), membutuhkan
62,4 kg gamping
Kesadahan magnesium bikarbonat (dinyatakan sebagai CaCO3), 124,7 kg
gamping:
1000 m3 = 1000.000 L jika kandungan bikarbonatnya 100 ppm 100 mgr/L
100
= 1000.000x = 100.000 gr/1000 m3
1000
100.000 𝑔𝑟
Jumlah molnya = = 617 , 284 mol
162 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
Membutuhkan gamping sebesar 617,284 mol x 100 gr/mol = 61.728,4 gr
Atau 61,73 kg
Untuk menghilangkan kesadahan magnesium karbonat membutuhkan 2 x
61,73 = 123,456 kg
Kesadahan kalsium non karbonat (dinyatakan sebagai CaCO3), 103, kg soda abu
Kesadahan magnesium non karbonat (dinyatakan sebagai CaCO3), 105,6 kg
soda abu dan 62,4 kg gamping.

8
Dibutuhkan air sebanyak 100 m3/ hari dimana kandungan kesadahan Carbonat
nya adalah 70 ppm, sedang kan yang diijinkan adalah 0 ppm , jika pengalohan
dilakukan dengan batu gamping maka dibutuhkan berapa kg batu
gampingnya?
Penyelesaian:

Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 2 CaCO3 + 2 H2O

Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 1 MgCO3 + CaCO3 + 2H2O

Karena MgCO3 sulit larut maka diperlukan gamping lebih banyak

MgCO3 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCO3

Jumlah air 100 m3/hari , 1 m3 = 1000 Liter


100 m3 = 100.000 L jika kandungan Calsium bikarbonatnya 70 ppm
atau 70 mgr/L
70
= 100.000x = 7.000 gr/1000 m3
1000
7.000 𝑔𝑟
Jumlah molnya = = 43,21 mol
162 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
Membutuhkan gamping sebesar 43,21 mol x 100 gr/mol = 4.321,0 gr
Atau 4,32 kg
Untuk menghilangkan kesadahan magnesium karbonat membutuhkan 2 x 4,32
= 8,64 kg

Proses Soda Dingin


Proses soda dingin digunakan terutama untuk pelunakan sebagian,
menggunakan gamping yang murah sebagai pereaksi. Proses ini bisa
menurunkan sampai 35 ppm. Proses ini cocok untuk air perkotaan, gambar
3.4. dan 3.5.

9
10
Proses Gamping - Soda- Panas
Pengolahan ini digunakan untuk pengolahan air ketel. Proses ini bekerja
pada suhu didih air ketel, karena itu prosesnya sangat cepat demikian pula
koagulasi dan presipitasinya, gas yang terlarut seperti karbon dioksida dan
udara terdesak keluar.

Proses gamping panas soda terdiri dari urutan sbb: gambar 3.6:
- Analisis air mentah
- Pemanasan air mentah dengan uap bekas
- Pencampuran dengan gamping dan soda yang diperhitungkan sesuai
dengan analisis air mentah
- Pemompaan bubur gamping dan soda
- Reaksi dengan gamping dan soda, dibantu dengan percampuran disertai
atau tidak dengan pemanasan awal
- Koagulasi atau pelepasan “ Supersaturasi” dengan berbagai metode,
misalnya pengadukan lambat , atau kontak dengan benih melalui
resirkulasi lumpur
- Pengendapan dan penyingkiran endapan dengan atau tanpa
penyaringan.
- Penyaringan air lunak ke luar
- Pencucian lumpur secara berkala dari kerucut dasar tangki ( dan filter
penjernih).
Jika reaksi kimia berlansung sampai habis, kesadahan air itu akan turun
sampai kelarutan teoritis.

11
Pengolahan dengan Fosfat

Digunakan berbagai macam fosfat, proses ini di gunakan untuk


pengolahaan intern air ketel, air dingin dan air proses. Ortofosfat seperti
trinatrium fosfat, fosfat kompleks seperti natrium hexametafosfat, keduanya
digunakan didalam ketel uap yang mengendapkan sisa sisa kalsium yang masih
ada didalam air ketel setelah pengolahan pertama atau kebocoran kondensor.
Natrium hexametafosfat sangat berguna jika air terlalu alkali, zat ini
mengurangi kelebihan alkali dengan jalan kembali ke ortofosfat asam didalam
ketel. Zat ini mencegah pengendapan pada air biasanya kalsium karbonat,
karena terlalu alkali atau dipanaskan. Natrium hexametafosfat digunakan
untuk mencegah korosi dan penyerapan besi oleh air didalam sistem sirkulasi
pendingin, sistem distribusi air pabrik, dan didalam air minum perkotaan.

Penyingkiran Silika.
Silika tidak bisa disingkirkan dengan pertukaran kation-hidrogen atau
pertukaran natrium zeolit, biasanya hanya tersingkir sebagian didalam proses
gamping-soda, dingin maupun panas. Silika dapat menyebabkan pembentukan
12
kerak yang melekat sangat kuat. Silika dapat disingkirkan dari air ketel dengan
menggunakan gamping dolomit atau magnesia aktif. Sebagian silika dapat
disingkirkan dengan koagulasi feri. Metode ini dapat menurunkan konsentrasi
silika sampai cukup rendah sehingga dapat mencegah pembentukan kerak
didalam ketel. Cara lain adalah dengan Demineralisasi.

Deaerasi
Deaerasi adalah pembuangan gas terlarut dari air, ini diperlukan dalam
pengolahan air untuk umpan ketel. Oksigen yang terlarut dapat mempercepat
korosi melalui berbagai reaksi, tergantung kondisi yang ada. Dipercepat oleh
kondisi oksigen dalam kondisi alkali atau netral.

Tahapan reaksi korosi besi didalam air:

Fe (s) Fe2+ (aq) + 2e

Reaksi ini berhenti jika mencapai kondisi tertentu, oksigen dapat bereaksi
dengaan air membentuk ion OH- pada katoda,

O2 (g) + 2 H2O (l) + 4e 4 OH- (l)

Fe2+ bereaksi dengan OH- , elektronnya dinetralisasi oleh aliran arus listrik
antara anoda dan katoda.

Fe2+ (aq) + 2 OH- (aq) Fe (OH)2 (s )

Korosi elektrokimia ini dapat disingkat sbb:

2 Fe (s) + O2 (g) + 2H2O (l) 2Fe (OH)2 (s )

Fero hidroksida dapat berubah menjadi Feri Hidroksida oleh udara dan air .
korosi dapat dihentikan dengan menghalangi salah satu reaksi dalam urutan
diatas, dengan menyingkirkan oksigen, dengan polarisasi elektroda, dengan
hibitor organik, dan dengan garam pelindung.

Garam pelindung misalnya kromat, silikat, fosfat dan alkali. Yang mungkin
berfungsi sebagai inhibiror inodik dengan membentuk film yang melapisi
anoda.

13
Oksigen yang masih tersisa direaksikan dengan reagen pembersih sisa oksigen
seperti natrium sulfit atau hidrozina hidrat.

O2 + 2 Na2SO3 2 Na2 SO4

O2 + N2H4 . H2O 3 H2O + N2

Deoksigenasi total seperti ini dapat mengurangi korosi didalam ketel.

Demineralisasi dan Pembuangan garam

Demineralisasi digunakan bukan hanya untuk pengolahan air umpan ketel


bertekanan tinggi tapi juga untuk air proses dan air cuci. Pemilihan sistem
penukar ion ini tergantung:

1. Tergantung volume dan komposisi air mentah.


2. Persaratan kwalitas hasil pengolahan
3. Biaya investasi dan operasi.
Singkatnya jika penyingkiran silika tidak diperlukan, maka sistem terdiri dari
unit penukar kation hidrogen, unit penukar anion basa lemah dan dikuti unit
degasifikasi. Dengan deaerasi, karbon dioksida akan terbentuk dari bikarbonat.
Jika ada silika yang harus dibuang maka sistemnya terdiri atas unit penukar
kation- hidrogen dan unit penukar anion basa kuat, biasanya ada unit
degasifikasi diantara keduanya.
Proses lain untuk menyingkirkan semua ion adalah dengan cara distilasi.

Pengangkutan air distilasi maupun deionisasi ialah dengan pipa aluminium,


pipa kaca, polivinil klorida, polietilena, polipropilena dan polikarbonat.

Penghilangan garam atau Desalinisasi

Desalinisasi biasanya untuk demineralisasi parsial atau total air yang berkadar
garam tinggi seperti air laut (35,000 ppm garam terlarut) atau air payau.
Pertama menurunkan kadar garam sampai air layak diminum (≤ 500 ppm).
Proses ke dua untuk menyingkirkan menyeluruh terutama untuk umpan air
ketel uap bertekanan tinggi dan untuk air industri.

14
Proses pertukaran ion tidak cocok untuk air berkadar garam tinggi. Cara lain
seperti yang dikembangkan di Amerika Serikat adalah Elektrodialisis dan
Osmosis terbalik (reserve osmosis). metode yang lain adalah evaporasi kilat
bertingkat banyak (multistage flash evaporation), evaporasi tabung vertikal
(vertical tube compression), kompresi uap (vapor compression) dan kompresi
uap vakum – beku ( vacuum-freeze vapor compression). Proses proses ini
biaya nya mahal karena mahalnya enegi kalor. Sehingga yang banyak
digunakan adalah osmosis terbalik.

Osmosis Terbalik (reserve osmosis,RO) menggunakan tekanan yang lebih tinggi


dari tekanan osmosis untuk mendorong air murni melalui membran
semipermeabel dari larutan air garam. Kebalikan dari osmosis biasa yaitu air
mengalir dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat.

Ada dua jenis proses: jenis bundel kapiler halus dan jenis lembaran balut
spiral.

Bahan yang digunakan sebagai membran adala selulosa asetat ( untuk air
payau) atau poliamida ( cocok untuk air laut).

Proses Elektrodialisis (ED) menggunakan membran penukar ion didalam


medan listrik. Bila arus listrik searah dialirkan melalui air garam dengan
sederet membran penukar kation dan penukar anion yang dipasang rapat dan
berselang seling, maka kation akan berpindah melalui membran penukar
kation dan anion melalui membran penukar anion. Akibatnya salinitas akan
berkurang di satu ruang dan akan bertambah diruang berikutnya. Seluruh
susunan nya lihat gambar 3.7. yang kadar garannya tinggi dibuang dan yang
kadar garamnya berkurang dilewatkan ke deret berikutnya lagi.

15
Pemurnian

Persyaratan penyediaan air bersih perkotaan adalah mengharuskan


kebebasan total dari mikroorganisme patogen dan suspensi zat padat, air juga
sebaiknya walaupun tidak harus lunak, tidak mempunyai rasa dan bau yang
tidak dikehendaki. Untuk menyingkirkan bahan bahan organik biasanya cukup
dengan koagulasi dan filtrasi melalui pasir dan batubara keras, oksidasi dengan
cara aerasi. Pengolahan ini sekaligus membersihkan dari sebagian
mikroorganisme. Untuk mendapatkan air minum yang aman biasanya
diperlukan pembersihan lebih lanjut dengan menambahkan klor.

Senyawa lain yang digunakan adalah klor-amina, ozon dan klor dioksida. Klor
amina dibuat dengan menambahkan amonia kedalam air berklor:

2 NH3 + Cl2 NH2Cl + NH4Cl

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
Perlindungan lingkungan menuntut perhatian yang lebih besar dari para
insinyur kimia. Faktor lingkungan hampir mempengaruhi semua sektor
industri. Biaya untuk pengendalian pencemaran sangat besar. Pembuang
pencemar diatur undang undang. Membuang limbah diatur undang undang,
pemberian izin bukan berarti mengizinkan pencemaran, tetapi hanya
mengendalikan jumlah dan jenis buangan dari setiap sumber.

16
AIR LIMBAH INDUSTRI
Masalah penanganan air limbah industri jauh lebih kompleks dan lebih
sulit dari pada limbah rumah tangga. Peraturan peraturan setempat yang
melarang atau membatasi pencemaran air sungai dan air danau sangat
ketat. Untuk menentukan cara termurah dalam memenuhi ketentuan
ketentuan hukum tersebut serta mengurangi biaya dan mendapatkan
keuntungan dari penjualan bahan yang dapat dijual perlu dilakukan studi
kelayakan teknis dan ekonomis. Faktor lain seperti turunnya nilai lahan ,
bahaya bagi penduduk dan kerusakan margasatwa juga harus diperhitungkan.

LIMBAH PADAT INDUSTRI

Kebanyakan limbah padat yang dipisahkan dari lumpur dalam proses atau
air limbah diolah terlebih dahulu agar tidak terlalu berbahaya pada waktu
dibuang. Bahan berbahaya ini mengandung mulai dari bahan bahan anorganik
dan senyawa senyawa organik sampai bahan radioaktif. Setiap bahan
memerlukan cara pengolahan yang berbeda.

PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara, atau pengotoran atmosfir merupakan masalah yang


sangat serius. Penyebab pencemaran udara antara lain kegiatan industri,
kegiatan transportasi dan pembakaran sampah rumah tangga

17
18

Anda mungkin juga menyukai