HIDUP
18 August 2022 22:47
admin
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan gambaran atau indikasi awal dari suatu kondisi
lapangan pada lingkup dan periode tertentu. Indikator kualitas lingkungan yang digunakan untuk
menghitung IKLH terdiri atas:
Untuk pemantauan kualitas air sungai di Kabupaten Tuban menggunakan metode survey lapangan meliputi
penentuan titik sampling air, pengukuran parameter lapangan dan pengambilan sampel air kemudian
analisis laboratorium. Lokasi pemantauan kualitas air sungai berada di 7 (tujuh) sungai yaitu Sungai
Bengawan Solo, Sungai Srunggo, Sungai Silowo, Sungai Kening, Sungai Banyulangse, Sungai Bektiharjo
dan Sungai Nglirip.
Pemantauan kualitas udara ambien di Kabupaten Tuban dilakukan pada 4 titik pemantauan yang mewakili
area transportasi, pemukiman, perkantoran dan industri. Parameter yang diamati adalah SO2 (Sulfur
dioksida) dan NO2 (Nitrogen dioksida)
Indeks Kualitas Lahan (IKL) erat kaitannya dengan data tutupan lahan. Tutupan lahan ini sendiri bisa
berupa hutan dan non hutan. Tutupan lahan berupa hutan merupakan salah satu komponen yang penting
dalam ekosistem. Selain berfungsi sebagai penjaga tata air, hutan juga mempunyai fungsi menjegah
terjadinya erosi tanah, mengatur iklim dan tempat tumbuhnya berbagai plasma nutfah yang sangat berharga
bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2021
tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, IKLH Kabupaten/Kota dihitung menggunakan rumus IKLH =
(0.376 x IKA) + (0.405 x IKU) + (0.219 x IKL)
Indeks Respons Kinerja Daerah yang dinilai berdasarkan :
2. Struktur dan pengembangan kompetensi personil dan kapaditas SDM yang menangani
pencemaran dan kerusakan lingkungan
Rumus perhitungan Indeks Respon, dengan nilai setiap kriteria pada suatu program akan ditotal
dengan bobot penilaian sebagai berikut :
c. Perencanaan kegiatan 15 %
d. Implementasi 40 %
f. Publikasi 10 %
g. Inovasi 5 %
Hasil kesepatan Rakernis Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Tanggal 15-17
Maret 2023 dengan tema CO-Elevation :
1) Perubahan target IKLH dilakukan pada rapat koordinasi teknis perencanaan dan pembangunan
(Rakortekrenbang)
2) Untuk mempercepat pengisian data indeks respon kinerja daerah perlu disusun surat Edaran
menteri LHK kepada Gubernur dan Bupati / walikota
3) Setiap indeks respon dibuat rencana aksi dan pelaksanaannya dilaporkan pada komponen
implementasi sebagai dasar evaluasi keberhasilan
4) Evaluasi validitas data indeks respon dilakukan oleh masing masing P3E bersama dengan Ditjen
PPKL
5) Penambahan kriteria pada indeks respon Prokasih berupa pemantauan sampah di sungai
dilakukan dengan cara memantau ada tidaknya Timbulan sampah di sepadan sungai
????
Dilakukan pembinaan secara khusus terhadap provinsi daerah otonomi baru (DOB): Papua tengah,
Papua pegunungan, Papua barat daya, dan Papua Selatan untuk pelaksanaan pencapaian target IKLH
tahun 2024
• PROPER
1) Tahun 2023 dilakukan penilaian PROPER terhadap angka 3.709 perusahaan oleh KLHK dan 33
provinsi, pembagian penilaian berdasarkan berita acara penetapan industry
2) Tahun 2023 dilakukan penilaian dengan mekanisme PROPER bagi usaha dan/atau kegiatan
perizinan berusaha pemanfaatan hutan dan perkebunan yang lokasinya berada pada ekosistem
Gambut
3) Kriteria PROPER bagi usaha dan/atau kegiatan perizinan berusaha pemanfaatan hutan dan
perkebunan di ekosistem Gambut yang ditetapkan melalui SK Dirjen PPKL nomor: SK.17 / PPKL /
PKEG / PKL.0 / 1 / 2023 Tanggal 20 Januari 2023 tidak ada perubahan berdasarkan hasil diskusi
Dilanjutkan dengan Penandatangan MOU Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan
Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan dan Perjanjian Kerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan
se- Indonesia.