3.1 PENDAHULUAN
Terlepas dari besarannya, kegiatan pembangunan Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
akan memberikan dampak terhadap Lingkungan Hidup. Peratruran Menteri Negara
Lingkungan Hidup No 11 tahun 2006 mewajibkan wajibkan kegiatan dengan luasan tertertu
untuk dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup karena dampak
penting yang diprakirakan akan terjadi masih perlu dikaji baik dari segi besaran dampak,
maupun luas sebaran dampaknya. Untuk kegiatan dengan luasan yang lebih kecil dari yang
tercantum pada Peraturan tersebut tidak berarti tidak menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup, tetapi pola pengelolaan dan pemantauan terhadap dampak yang
diprakirakan akan timbul sudah diketahui. timbul , harus di susun Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
1. Maksud penyusunan pedoman teknis UKL dan UPL pada kegiatan konstruksi
pembangunan bidang Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak adalah memberikan
acuan teknis dalam upaya pengelolaan Lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan
lingkungan (UPL) untuk kegiatan pembangunan bidang Jaringan Reklamasi Rawa dan
Tambak berdasarkan norma-norma Lingkungan hidup yang berlaku.
2. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai acuan penyelenggaraan UKL dan UPL, sehingga
dampak negatif dari pelaksanaan pembangunan dapat dikelola dan dikendalikan.
3.1.3 PENGGUNAAN
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 1
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
2. Pedoman Teknis penyusun UKL den UPL digunakan untuk memberikan arahan kepada
penyusun dan pemrakarsa/ pengguna jasa untuk merumuskan UKL-UPL, mengenai :
a. Sumber dampak.
b. Komponen lingkungan yang terkena dampak dan jenis dampak yang timbul.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL dan UPL) berisi
upaya penanganan dampak dari suatu rencana. Uraian tentang deskripsi kegiatan harus
memuat status dan jadwal kegiatan sehingga dapat diketahui kondisi rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan, serta informasi mengenai kondisi lingkungan pada saat disusun
dokumen UKL dan UPL disekitar lokasi kegiatan yang akan menjadi dasar penyusun Upaya
pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan. Dokumen UKL dan UPL perlu
memuat peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai landasan hukum.
Dokumen UKL dan UPL berisikan berbagai upaya untuk mengelola dampak yang timbul
akibat rencana kegiatan dengan menggunakan teknologi tepat guna. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka dokumen UKL dan UPL harus disusun secara terarah dan memuat:
1. Menguraikan informasi setiap usaha/ kegiatan yang bersifat spesifik untuk masing-
masing kegiatan yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
3. Dokumen UKL dan UPL harus spesifik untuk setiap kegiatan sehingga berbagai upaya
pengelolaan terhadap suatu dampak benar-benar efektif sesuai tahapan kegiatan.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 2
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dokumen UKL dan UPL
adalah:
b. Dokumen UKL dan UPL harus menguraikan institusi yang bertanggung jawab
dalam upaya penanganan dampak yang timbul, sehingga apabila terjadi suatu
kasus pencemaran lingkungan maka memudahkan untuk koordinasi.
c. Dokumen UKL dan UPL yang diajukan oleh Pemrakarsa/ pengguna jasa kepada
Pemerintah Propinsi atau Kabupaten/ Kota dan dinilai/ diperiksa oleh dinas/
instansi penanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup Propinsi atau
Kabupaten/ Kota.
Penentuan batas wilayah dalam kajian dokumen UKL dan UPL diperlukan untuk membatasi
ruang lingkup studi UKL - UPL sehingga sesuai dengan sasarannya. Dokumen UKL dan UPL
harus dapat menentukan wilayah studi dengan memperhatikan batas kegiatan proyek,
batas administrasi, batas ekologis dan batas sosial dengan mempertimbangkan keberadaan
sumber daya seperti dana, tenaga dan waktu yang dapat disediakan.
Dampak yang timbul akibat suatu rencana kegiatan harus ditentukan dengan
mempertimbangkan:
1. Komponen kegiatan
2. Komponen Lingkungan
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 3
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Dokumen UKL dan UPL harus berisi uraian yang jelas mengenai maksud dan tujuan serta
status proyek pada saat dokumen UKL dan UPL dibuat. Dokumen UKL dan UPL harus
menyajikan uraian yang jelas mengenai deskripsi kegiatan, komponen lingkungan yang
terkena dampak, dampak yang timbul dan upaya pengelolaan dan pemantauan dampak
serta mekanisme pelaksanaannya.
3.3.1 PENDAHULUAN
Bagian ini mengungkapkan alasan perlunya dibuat studi UKL / UPL untuk kegiatan sektor
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak. Selain itu perlu dikemukakan status rencana
kegiatan pada saat penyusunan UKL-UPL dilakukan.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 4
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
a. Undang-undang
b. Peraturan Pemerintah
d. Peraturan Daerah
o Keputusan Gubernur
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 5
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
1. Bagi Pemerintah
3. Bagi Masyarakat
Batas wilayah studi UKL dan UPL perlu ditentukan agar tepat sasaran, yaitu dengan
mempertimbangkan luasnya daerah dampak yang terpengaruh oleh kegiatan proyek dan
meliputi batas tapak proyek, batas ekologi dan batas administrasi.
Batas kegiatan proyek wilayah studi ditentukan berdasarkan Ijin Pemanfaatan Tanah
dari Pemerintah Daerah Bersangkutan.
2. Batas Ekologis
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 6
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Batas ekologis wilayah studi ditentukan oleh sebaran polutan dari kegiatan seperti
limbah cair terhadap badan air penerima limbah atau emisi gas buang terhadap
kualitas udara ambient.
3. Batas Administrasi
4. Batas Sosial
Batas sosial merupakan kesatuan-kesatuan sosial masyarakat lokal dan tenaga kerja
pendatang yang berinteraksi secara aktif dan diprakirakan mengalami perubahan
akibat adanya proyek.
Batas wilayah studi yang meliputi batas proyek, administrasi, sosial dan ekologis harus
disajikan pada sebuah peta dengan skala memadai.
Tim penyusun disesuaikan dengan jenis kegiatan khususnya dengan dampak potensial
yang menjadi isu potensial seperti limbah cair, emisi gas, kemacetan, kerawanan sosial dan
sebagainya.
1. Nama Instansi :
2. Alamat Instansi
a. Nama Jalan :
b. Desa/kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kabupaten :
4. Nama Pimpinan :
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 7
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
5. Jabatan :
6. Jenis Kegiatan :
7. Status Lahan :
1. Sebelah Utara :
2. Sebelah Timur :
3. Sebelah Selatan :
4. Sebelah Barat :
Diisi dengan informasi tentang peruntukan lahan usaha proyek dan sekitarnya
berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) atau Rencana Pengembangan
Wilayah Daerah yang bersangkutan (dilengkapi dengan nomor dan tanggal Peraturan
Daerah yang mengatur tentang RUTR dimaksud).
b. Sekolah :m
c. Pasar :m
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 8
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
d. Tempat Ibadah :m
e. Puskesmas :m
f. Rumah Sakit :m
h. Sempadan Sungai :m
j. Pemukiman penduduk :m
Hal-hal tersebut di atas harus ditampilkan dalam peta situasi lingkungan dengan skala yang
memadai dalam radius 1 .000 m dari lokasi kegiatan.
Kegiatan proyek perlu diuraikan dari mulai tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan
tahap operasi.
Jelaskan secara singkat luasan lahan yang dibebaskan, status tanahnya dan jenis
penggunaanya. Apabila lahan tersebut adalah lahan produktif seperti sawah beririgasi
teknis, maka perlu dihitung potensi ekonominya sehingga dapat terlihat potensi
kehilangan pendapatan bagi penggarapnya.
Uraikan secara jelas kegiatan konstruksi yang terdiri dari penerimaan tenaga kerja,
mobilisasi alat dan material, pematangan tanah, pembangunan sarana dan prasarana,
serta pelepasan (demobilisasi) tenaga kerja.
Tampilkan gambar tata letak bangunan beserta ruangannya dalam skala yang memadai
yang menggambarkan setiap jenis penggunaan bangunan.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 9
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
a. Tenaga Kerja
Uraian tenaga kerja yang dibutuhkan oleh proyek terdiri dari dua kriteria, yaitu
tenaga kerja borongan dan tenaga kerja tetap. Tenaga kerja borongan berada di
bawah tanggung jawab pemborong sehingga Pemrakarsa/ pengguna jasa sebagai
pengawas. Tenaga kerja borongan sebagian besar merupakan tenaga kasar yang
berada di bawah koordinasi mandor pemborong, sedangkan tenaga kerja
berkeahlian khusus adalah sebagai Pengawas, Direksi dan administrasi. Uraian 1
harus ditampilkan pada tabel. Uraian ketenagakerjaan tersebut diperlukan untuk
menekan keresahan sosial akibat kecemburuan tidak dilibatkannnya tenaga lokal
di proyek.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 10
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
dibuang ke luar lokasi kegiatan harus disebutkan jumlahnya, cara angkutnya dan
lokasi penimbunannya.
Uraikan rute pembuatan jalan, saluran irigasi atau drainase, pondasi yang
digunakan serta lahan yang tertutup bahan kedap air dan lahan terbuka
sebagai sempadan. Gambarkan rute tersebut secara jelas sehingga terlihat
permukiman, sawah, saluran alami atau buatan dan penggunaan lainnya yang
terpotong rute tersebut. Lengkapi dengan jadwal kegiatan.
o Persampahan
o Perumahan
3. Tahap Operasi
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 11
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Uraikan jenis operasional kegiatan misalnya jalan raya, IPAL/IPLT, TPA sampah,
operasional persampahan dan sebagainya yang tergolong sektor pekerjaan umum
yang akan dilakukan. Kegiatan utama yang perlu dijelaskan untuk masing-masing
kegiatan tersebut adalah :
Kegiatan pada tahap operasional meliputi pengoperasia jalan, saluran irigasi dan
drainase dan perawatan. Untuk pengoperasian jalan harus diinformasikan
bangkitan lalulintas di jalan tersebut serta di persimpangan yang terpotong jalan
baru. Sedangkan untuk saluran irigasi atau drainase harus dijelaskan juga
mengenai saluran awal yang diambil airnya serta saluran akhir tempat
bermuaranya, sehingga dapat terlihat konflik kepentingan tentang penggunaan
air.
c. Persampahan
d. Perumahan
Pada bab ini perlu diuraikan komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak
berdasarkan jenis kegiatan yang diuraikan pada bab di atas (deskripsi kegiatan).
Komponen lingkungan tersebut antara lain kualitas air yang terdiri dari air sungai dan air
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 12
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
tanah, kualitas udara, hidrogeologi, Flora dan fauna, prasarana dan sarana umum, sosial,
serta komponen lainnya. Lokasi sampling harus dicantumkan dalam gambar dengan skala
yang memadai. Informasi rona lingkungan di daerah sekitar kegiatan meliputi:
1. lklim
Kualitas udara dan kebisingan, meliputi beberapa parameter kualitas udara yang
diukur mengacu kepada isu utama misalkan untuk persampahan adalah gas hasil
dekomposisi sampah organik seperti gas H2S, NH3 dan hidrokarbon, serta gas NOx,
SO2 dan CO dan partikulat apabila ada pembakaran. Lokasi pengambilan contoh udara
adalah di lokasi kegiatan dan di luar lokasi kegiatan khususnya permukiman penduduk
sebelah downstream arah angin dominan. Pengukuran kualitas udara dan kebisingan
penting dilakukan terutama untuk kegiatan transportasi (jalan dan jembatan).
Tabel 3-2 : Kualitas Udara dan Kebisingan (Khusus Untuk Kegiatan Sektor
Transportasi/Jalan dan Jembatan)
Diluar lokasi
Baku mutu
Ruangan kegiatan
Parameter Satuan
produksi Dalam
Sebelum Sesudah Dihalaman
Ruangan
Data lapangan
1. temperatur C
2. kelembaban %
udara
3. kecepatan m/dt
angin
4. arah angin o
5. kondisi cuaca -
Data lab :
1. H2S µg/m3
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 13
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Ketentuan:
- baku mutu yang diacu harus jelas
- gambar lokasi sampling harus disajikan
- hasil analisis laboratorium resmi harus disajikan dalam lampiran
- parameter yang diukur disesuaikan dengan potensi cemaran kegiatan
4. Kualitas Air
Untuk kegiatan jaringan reklamasi rawa dan pantai, data kualitas air penting untuk
diambil. Data kualitas air tersebut meliputi kualitas air air permukaan baik upstream
maupun downstream dan air tanah untuk air baku dan air tanah milik penduduk yang
terdekat dengan kegiatan.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 14
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Tabel 3-6 : Data Kualitas Air Limbah (Khusus Untuk Sektor Pemukiman dan
Gedung)
Hasil pengukuran Baku mutu
No Parameter Satuan
Hulu Hilir lingkungan
1 Suhu C
2 Warna Sakal TCU
3 pH Mg/l
4 Minyak dan Mg/L
5 Lemak Mg/L
6 BOD Mg/L
COD
Ruang Lahan meliputi inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lahan yang
berpotensi untuk dikembangkan (Rencana Umum Tata Ruang yang disusun oleh
Pemerintah Kabupaten/ Kota).
6. Lalulintas
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 15
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
mewakili radius 100 m dari pintu masuk ke lokasi kegiatan atau disesuaikan dengan
lokasi kegiatan.
Flora Darat meliputi tanaman pekarangan, binaan dan alami, sedangkan Fauna Darat
meliputi satwa peliharaan, ternak dan satwa liar yaitu di lokasi kegiatan dan di sekitarnya
pada radius 250 m.
1. Kependudukan, meliputi jumlah dan ratio berdasarkan jenis kelamin serta komposisi
penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dan umur sehingga diketahui potensi tenaga
kerjia di lokasi bersangkutan.
2. Sosial ekonomi meliputi peluang kerja dan berusaha dan mata pencaharian.
Pada bab ini perlu diuraikan jenis-jenis dampak potensial yang diperkirakan akan timbul
akibat rencana kegiatan. Dampak dikelompokkan sesuai dengan tahapan kegiatan
(prakonstruksi, konstruksi dan operas). Untuk mengidentifikasi dampak masing-masing
kegiatan proyek terhadap lingkungan mulai dari tahap prakonstruksi sampai tahap operasi
dapat digunakan matrik identifikasi dampak. Matriks tersebut menyajikan hubungan antara
aktifitas proyek dan komponen lingkungan secara kualitatif.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 16
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Dalam uraian dampak yang diprakirakan akan timbul harus dapat mengkuantifikasi
(menghitung) besaran dampak berdasarkan kajian antara rona lingkungan sebelum ada
kegiatan dengan prakiraan rona lingkungan akhir pada saat kegiatan beroprasi.
Komponen
Survey
Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. FISIKA –KIMIA
1.Kualitas udara
2.Kebisingan
3.Fisiografi & geologi
4.Kualitas air
5.Lalulintas
6.Ruang lahan dan tanah
B.BIOLOGI
7.Flora
8.Fauna
9.Biota air
C. SOSEKBUD
10.Kependudukan
11.Pendapatan penduduk
12.Kamtibmas
13.Proses sosial
14.Persepsi masyarakat
15.Kesehatan masyarakat
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 17
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
1. Komponen kegiatan
2. Komponen Lingkungan
a. Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap lingkunga hidup dan jenis
dampak terhadap lingkungan hidup yang terjadi.
e. Dan hal-hal lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan dampak lingkungan
yang akan terjadi terhadap lingkungan hidup.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 18
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Beberapa isu utama (dampak) yang perlu diperhatikan untuk masing-masing kelompok
kegiatan Konstruksi Pembangunan Bidang Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak adalah:
b. Tahap Konstruksi
c. Tahap Operasi
b. Tahap Konstruksi
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 19
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
o Peningkatan erosi dan sedimentasi di badan air penerima pada saat konstruksi.
c. Tahap Operasi
b. Tahap Konstruksi
c. Tahap Operasi
4. Persampahan
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 20
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
b. Tahap Konstruksi
c. Tahap Operasi
o Timbulnya penyakit akibat lalat atau vektor penyakit melalui media sampah.
5. Perumahan
b. Tahap Konstruksi
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 21
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
c. Tahap Operasi
o Penurunan muka air tanah akibat pengambilan air tanah dan berubahnya
tutupan lahan.
Pada bab Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) perlu diuraikan suatu upaya yang perlu
dilakukan Pemrakarsa/ pengguna jasa untuk menangani suatu dampak yang terjadi pada
masing-masing tahapan kegiatan yang direncanakan. Pendekatan yang dapat dilakukan
untuk mengelola suatu dampak adalah:
1. Pendekatan Teknologi
Pendekatan ini dilakukan untuk mencari suatu bentuk teknologi yang tepat dalam
upaya pengelolaan yang dilakukan terhadap potensi dampak yang menimbulkan
perubahan kualitas lingkungan baik komponen fisik - kimia, biologi, maupun sosial
ekonomi dan sosial budaya. Contoh pendekatan teknologi yang tepat adalah disain
instalansi pengolahan air lindi, penggunaan incinerator. penggunaan alat penangkap
debu (scriber, electrik precipirator) dan lainnya.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 22
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Pendekatan ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari adanya suatu kegiatan
khususnya terhadap aspek sosial ekonomi dan budaya yaitu terciptanya peluang kerja
dan peluang usaha, perekonomian lokal, interaksi sosial, serta kerawanan sosial
(persepsi masyarakat).
3. Pendekatan Institusional
Pengelolaan yang perlu dilakukan dalam suatu kegiatan adalah dampak yang ditimbulkan
oleh proyek dan direkomendasikan dalam bab Dampak yang Diprakirakan akan Timbul
yang tergolong perlu dikelola, yang apabila tidak dikelola akan menimbulkan dampak
potensial dan menyebabkan kerawanan sosial.
Uraian upaya pengelolaan lingkungan pada satiap tahapan kegiatan harus diringkas pada
suatu tabel seperti terlihat pada tabel 3.9 yang menguraikan tentang :
1. Sumber Dampak
Dampak yang ditimbulkan bersumber dari suatu kegiatan misal pembebasan lahan.
2. Jenis Dampak
Dampak yang timbul oleh kegiatan di atas misalkan terhadap kehawatiran masyarakat
akan hilangnya sumber mata pencaharian khususnya bagi penggarap bukan pemilik
lahan, sehingga kondisi tersebut berpotensi menimbulkan kerawanan sosial.
3. Indikator Dampak
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 23
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Upaya yang dilakukan untuk mengelola dampak pembebasan lahan tersebut misalkan
dengan:
c. Sosialisasi dan musyawarah harus melibatkan Kepala Desa, Camat dan tokoh
masyarakat sehingga kedua belah pihak tidak merasa dirugikan.
5. Lokasi Pengelolaan
6. Waktu Pengelolan
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 24
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Catatan:
1. Agar dilampirkan gambar disain dari setiap upaya pengelolaan yang akan dilakukan sebagai
dasar penentuan rancangan spesifikasi disain unit pengelolaan dampak.
2. Lampirkan proses penyelesaian ganti rugi dengan masyarakat terkait bagi yang telah
membe|baskan lahan seperti akta jual beli, surat tidak keberatan pemilik lahan dan
sebagainya.
3. Lampirkan peta lokasi pengelolaan.
2. Indikator dampak.
3. Sumber dampak.
5. Metoda pemantauan.
6. Lokasi pemantauan.
7. Periode pemantauan.
8. Institusi pemantauan.
2. Sistem Pemantauan
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 25
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Data-data yang diperoleh selama kegiatan pemantauan, dicatat dalam data khusus,
kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi dan diagram atau grafik untuk
mempermudah dalam analisa dan interpretasi data secara statistik maupun deskriptif.
Pemantauan yang perlu dilakukan dalam suatu kegiatan adalah dampak yang
ditimbulkan oleh proyek dan direkomendasikan dalam bab Dampak Yang Diprakirakan
Akan Timbul tergolong perlu dikelola, yang apabila tidak dikelola akan menimbulkan
dampak potensial.
Uraian upaya pemantauan lingkungan pada setiap tahapan kegiatan harus diringkas pada
suatu tabel seperti terlihat pada Tabel 3 -10 yang menguraikan tentang:
1. Sumber Dampak
Yaitu suatu dampak yang ditimbulkan kegiatan misalkan bersumber dari kegiatan
pembebasan lahan.
2. Jenis Dampak
3. Indikator Dampak
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 26
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
4. Metode pemantauan
5. Lokasi pemantauan
6. Periode pemantauan
Pelaksana : Pemrakarsa/ pengguna jasa atau ada pihak lain yang berkepentingan.
Catatan:
1. Kegiatan pemantauan agar dapat berfungsi sebagai peringatan dini timbulnya gejala
penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan proyek.
2. Agar dilengkapi dengan peta lokasi pemantauan terhadap dampak kegiatan dengan skala
yang memadai
3. Hasil pemantauan dan hasil pemeriksan laboratorium agar ditampilkan.
4. Jenis dampak yang dipantau agar disesuaikan dengan jenis dampak yang akan dikelola.
Pemrakarsa/ Pengguna Jasa wajib dan bertanggung jawab untuk melaksanakan UKL dan
UPL secara konsisten.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 27
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
Pada bab sistematika pelaporan berisi rincian tentang mekanisme pelaporan terhadap
pelaksanaan kegiatan UKL dan UPL pada saat rencana kegiatan dilaksanakan. Pelaporan
pelaksanaan UKL dan UPL oleh pemrakarsa/ pengguna jasa dibuat menurut sistematika
yang telah ditetapkan.
Pelaporan ditujukan kepada dinas terkait di lingkungan Kabupaten/ Kota serta propinsi
dimana lokasi kegiatan berada.
2. Gambar lay out proyek yang menunjukkan lokasi pemantauan dan pengelolaan yang
dilakukan.
3. Deskripsi kegiatan.
7. Data dari hasil pemantauan yang dicatat selama 6 (enam) bulan untuk melaksanakan
pengisian format UKL-UPL.
3.3.9 PERNYATAAN
Surat pernyataan ini harus dibuat dalam rangka pengajuan UKL-UPL dengan format
sebagai berikut:
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 28
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
PERNYATAAN PELAKSANAAN
Nama :
Alamat :
Jabatan :
Nama Instansi :
Telepon :
Faksimile :
Lokasi kegiatan :
Berdasarkan studi upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan (UKL dan UPL),
bersama ini kami menyatakan bahwa :
2. Kami bersedia dipantau dampak dari kegiatan kami oleh pihak yang memiliki surat
tugas dari pejabat yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Kami bersedia memperbaharui dokumen UKL dan UPL ini apabila terjadi
perubahan kegiatan mendasar seperti perluasan, peralihan kepemilikan,
perubahan tahapan kegiatan, proses dan lain-lain sehingga tidak sesuai lagi
dengan dokumen UKL dan UPL yang kami susun atau 5 (lima) tahun sekali sejak
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 29
Penyusunan Manual Perencanaan Teknis
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak
------------------------------------------------- --------------------------------------------------
-- -
Kepala Dinas Penanggung jawab UKL & UPL
Daftar pustaka memuat sumber data dan informasi yang dipakai untuk penyusun dokumen
UKL dan UPL yang disesuaikan dengan tata cara penulisan kepustakaan yang baku.
3.3.11 LAMPIRAN
Dokumen UKL dan UPL harus dilengkapi dengan berbagai perijinan dan kelengkapan surat-
surat yang mendukung kegiatan pemrakarsa/ pengguna jasa.
3.4 PENUTUP
1. Dokumen UKL dan UPL disetujui oleh Kepala Dinas dan atau institusi lain yang
bertanggungjawab dalam pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Propinsi dan atau
Kabupaten/ Kota yang bersangkutan.
2. Petunjuk Teknis Penyusunan UKL den UPL ini merupakan arahan dan panduan yang
harus diikuti dalam penyusunan dokumen UKL dan UPL Kegiatan Pembangunan Bidang
Jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak.
3. Pemrakarsa/ pengguna jasa harus mengetahui dan memahami isi materi dokumen UKL
dan UPL serta menyadari bahwa upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang
dikemukakan dalam dokumen tersebut wajib ditaati dan dilaksanakan.
Volume IV : Manual Kajian Lingkungan pada Perencanaan Jaringan Rawa dan Tambak 30