Anda di halaman 1dari 14

PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL

Rumpen (RUMAH PENDIDIK)


Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

SOAL DAN PEMBAHASAN MANAJERIAL


TRYOUT PPPK 2023 PAKET 2

1. Anda mengetahui rekan kerja Anda sering melakukan pelanggaran etik di tempat kerja yang dapat
merugikan perusahaan. Maka yang akan Anda lakukan adalah …

A. Menghadapinya secara pribadi untuk memahami alasannya dan menyampaikan


kekhawatiran saya.
(Poin 2): Menghadapi rekan kerja dapat memberikan kejelasan dan mungkin mencegah
pelanggaran di masa depan, namun pendekatan ini mungkin tidak sepenuhnya
menyelesaikan masalah.

B. Melaporkan pelanggaran tersebut kepada atasan atau departemen HR dengan bukti yang
relevan.
(Poin 4): Pelaporan langsung dengan bukti adalah pendekatan yang paling efektif dalam
menyelesaikan masalah pelanggaran etik di tempat kerja untuk melindungi perusahaan.

C. Berbicara dengan rekan kerja lain untuk mengetahui apakah mereka juga menyadari
pelanggaran tersebut.
(Poin 1): Ini mungkin tidak langsung menyelesaikan masalah dan dapat memicu gosip atau
spekulasi.

D. Meminta saran dari mentor atau atasan tanpa menyebutkan nama pelaku, untuk mendapatkan
perspektif tentang bagaimana menanganinya.
(Poin 3): Mencari perspektif dari orang yang lebih berpengalaman dapat memberikan
panduan yang berharga, meskipun ini mungkin tidak menyelesaikan masalah secara
langsung.

2. Dalam suatu proyek, Anda menyadari bahwa anggota tim Anda tidak bekerja dengan sepenuh hati
dan sering menyerahkan hasil kerja yang kurang memadai. Maka yang akan Anda lakukan adalah

A. Mengadakan diskusi individual untuk memahami hambatan yang mereka hadapi.


(Poin 3): Pendekatan ini menghargai perseorangan dan dapat mengidentifikasi masalah
spesifik yang mungkin mereka hadapi.

B. Memberikan feedback konstruktif tentang hasil kerja mereka dan menanyakan solusi
bersama. (Poin 4): Feedback langsung dan konstruktif adalah cara terbaik untuk
meningkatkan kualitas kerja dan kerjasama tim.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

C. Menyelenggarakan sesi pelatihan atau workshop untuk meningkatkan kualitas kerja.


(Poin 2): Ini dapat membantu dalam meningkatkan kualitas kerja tetapi mungkin tidak
menargetkan masalah spesifik yang dihadapi anggota tim.

D. Mengkomunikasikan pentingnya komitmen dan kualitas kerja bagi kesuksesan proyek


kepada seluruh tim.
(Poin 1): Meskipun penting, namun pendekatan ini bersifat umum dan mungkin tidak
menyelesaikan masalah yang spesifik.

3. Anda mendapat informasi bahwa perusahaan tempat Anda bekerja akan melakukan pemotongan
karyawan dalam jumlah besar. Maka yang akan Anda lakukan adalah …

A. Mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut dengan atasan atau HR.


(Poin 4): Langkah pertama yang paling penting adalah memastikan informasi yang didengar
benar adanya sebelum membuat keputusan lanjutan.

B. Memulai pencarian pekerjaan lain sebagai antisipasi jika saya termasuk dalam pemotongan.
(Poin 2): Meskipun ini adalah langkah yang realistis, namun sebaiknya dilakukan setelah
konfirmasi informasi.

C. Memperkuat jaringan profesional dan meningkatkan keahlian untuk meningkatkan peluang


di pasaran kerja.
(Poin 3): Mengembangkan diri dan memperkuat jaringan adalah langkah positif dalam
menghadapi ketidakpastian di tempat kerja.

D. Mengadakan diskusi dengan tim untuk mendukung satu sama lain dan mencari solusi
bersama.
(Poin 1): Meskipun mendukung tim adalah hal yang baik, namun mendiskusikan isu
pemotongan sebelum adanya konfirmasi mungkin menimbulkan kepanikan.

4. Rekan kerja Anda secara terbuka mengekspresikan ketidaksetujuannya atas ide yang Anda ajukan
di rapat tim, meskipun ide tersebut mendapat dukungan dari kebanyakan anggota. Maka yang akan
Anda lakukan adalah …

A. Mendekati rekan kerja tersebut setelah rapat untuk memahami alasan ketidaksetujuannya.
(Poin 3): Memahami perspektif orang lain dapat meningkatkan kolaborasi dan pemahaman
di antara anggota tim.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

B. Menghargai pendapatnya dan mempertimbangkan feedback yang diberikan untuk


meningkatkan ide saya.
(Poin 4): Menghargai dan mengintegrasikan feedback adalah kunci untuk meningkatkan ide
dan kerjasama tim.

C. Mengajak dia dalam diskusi lebih lanjut untuk mencari kompromi atau solusi bersama.
(Poin 2): Meskipun ini merupakan pendekatan kolaboratif, namun mungkin tidak selalu
menghasilkan solusi yang memuaskan semua pihak.

D. Mengkomunikasikan kepada tim tentang pentingnya mendengar setiap pendapat dan


berdiskusi dengan konstruktif.
(Poin 1): Ini adalah pendekatan yang bersifat umum dan mungkin tidak mengatasi konflik
yang spesifik.

5. Anda diberi tugas tambahan yang sebenarnya bukan bagian dari tanggung jawab Anda dan
memerlukan keahlian khusus yang Anda tidak miliki. Maka yang akan Anda lakukan adalah …

A. Mengkomunikasikan kepada atasan tentang keterbatasan saya dalam menyelesaikan tugas


tersebut.
(Poin 4): Komunikasi yang jujur dengan atasan tentang keterbatasan Anda adalah langkah
pertama yang penting untuk mengatur ekspektasi dan mendapatkan dukungan yang
dibutuhkan.

B. Mencari sumber belajar atau pelatihan yang bisa membantu saya menguasai keahlian yang
dibutuhkan.
(Poin 3): Inisiatif dalam meningkatkan keahlian adalah sikap yang positif, meskipun
mungkin memerlukan waktu dan sumber daya tambahan.

C. Menyusun tim atau meminta bantuan rekan kerja yang memiliki keahlian relevan.
(Poin 2): Kolaborasi dapat membantu, tetapi mungkin memerlukan koordinasi dan sumber
daya tambahan.

D. Mencoba menyelesaikan tugas tersebut sebaik mungkin sambil meminta feedback dan
bimbingan dari rekan atau atasan.
(Poin 1): Meskipun memiliki semangat untuk mencoba, tanpa keahlian yang tepat, hasilnya
mungkin tidak optimal dan dapat menimbulkan risiko bagi proyek atau tugas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

6. Jika Anda merasa terlalu banyak tugas yang harus diselesaikan, bagaimana Anda memutuskan
mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang bisa ditunda?

A. Memprioritaskan berdasarkan deadline dan urgensi tugas.


(Poin 3): Meskipun pendekatan ini efektif dan sering digunakan, terkadang tugas yang
mendesak bukanlah yang paling penting. Prioritas berdasarkan deadline bisa meninggalkan
tugas penting yang deadline-nya masih lama.

B. Menggunakan metode Eisenhower Box untuk menentukan urgensi dan kepentingan.


(Poin 4): Metode ini memungkinkan individu untuk memilah tugas berdasarkan kepentingan
dan urgensi, memastikan bahwa tugas yang paling penting dan mendesak mendapat
perhatian pertama.

C. Membahas dengan atasan atau rekan kerja untuk mendapatkan masukan.


(Poin 2): Meskipun diskusi ini bisa memberikan perspektif, ini mungkin tidak selalu
menghasilkan prioritas yang jelas, tergantung pada kualitas masukan yang diterima.

D. Berdasarkan dampak langsung tugas tersebut terhadap tujuan tim atau proyek.
(Poin 1): Mengukur dampak bisa menjadi subjektif dan bisa jadi tidak mempertimbangkan
urgensi atau deadline tugas tersebut.

7. Bagaimana Anda merespons jika Anda menemui rekan kerja yang sering menunda-nunda
pekerjaannya dan mengakibatkan penumpukan pekerjaan bagi tim?

A. Mendekati rekan kerja tersebut untuk mendiskusikan masalahnya secara langsung.


(Poin 3): Menghadapi masalah secara langsung bisa mengungkap alasan penundaan dan
membuka jalur komunikasi untuk mencari solusi.

B. Menawarkan bantuan atau saran untuk membantu mereka menyelesaikan tugasnya.


(Poin 4): Pendekatan kolaboratif ini mengakui masalah dan mencari solusi konstruktif untuk
mendukung rekan kerja.

C. Mengkomunikasikan dampak penundaan tersebut kepada tim dan atasan.


(Poin 2): Meskipun penting untuk melibatkan pihak lain jika masalah berlanjut, pendekatan
ini mungkin bisa menimbulkan konflik atau rasa tidak nyaman antar rekan kerja.

D. Mengusulkan sistem pelaporan atau pengawasan lebih ketat.


(Poin 1): Meskipun mungkin efektif dalam jangka panjang, pendekatan ini bisa dilihat
sebagai punitif atau kurang mendukung.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

8. Apa pendapat Anda tentang rekan kerja yang seringkali memberikan opini tanpa data atau fakta
yang mendukung?

A. Setiap opini penting, namun data dan fakta membantu dalam pengambilan keputusan yang
lebih objektif.
(Poin 3): Menghargai opini sambil menekankan pentingnya data memberikan keseimbangan
antara intuisi dan bukti empiris.

B. Mereka mungkin memiliki perspektif berbeda yang bisa berguna, meskipun data harus
menjadi prioritas.
(Poin 2): Meskipun pendekatan ini menghargai perspektif, mungkin tidak memberikan
cukup penekanan pada pentingnya data.

C. Hal ini dapat menimbulkan risiko dalam pengambilan keputusan.


(Poin 4): Peringatan ini langsung mengenai inti masalah dari membuat keputusan tanpa data
yang memadai.

D. Penting untuk selalu menanyakan dasar opini tersebut dan mendorong budaya berbasis data.
(Poin 1): Meskipun mendukung budaya berbasis data penting, pendekatan ini mungkin tidak
sepenuhnya mengatasi masalah opini tanpa data.

9. Bagaimana Anda menghadapi situasi di mana atasan Anda memberikan feedback yang tidak
konstruktif atau bahkan meremehkan kinerja Anda?

A. Bertanya lebih lanjut untuk memahami perspektif atasan dan mendapatkan feedback yang
lebih jelas.
(Poin 4): Pendekatan ini mencari pemahaman dan klarifikasi yang lebih dalam, membantu
membangun jembatan komunikasi dan memperkuat hubungan profesional.

B. Merefleksikan feedback tersebut dan mempertimbangkan langkah-langkah perbaikan.


(Poin 3): Menerima kritik dan mencari cara untuk memperbaikinya adalah tindakan proaktif
yang bisa memajukan kinerja seseorang.

C. Mencari masukan dari rekan kerja atau mentor lain untuk perspektif yang lebih berimbang.
(Poin 2): Meskipun mendapatkan perspektif lain bisa membantu, tergantung pada konteks,
ini mungkin tidak selalu relevan atau membantu.

D. Mengkomunikasikan perasaan dan pandangan saya secara konstruktif kepada atasan.


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

(Poin 1): Sementara komunikasi penting, respons ini mungkin tidak sepenuhnya mengatasi
isu asli dari feedback yang diterima.

10. Jika Anda mengetahui bahwa rekan kerja Anda sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugasnya, apakah Anda akan membantu, memberi saran, atau membiarkannya?

A. Menawarkan bantuan jika saya memiliki kapasitas dan keahlian dalam tugas tersebut.
(Poin 4): Pendekatan empatik ini menunjukkan kerjasama dan kesediaan untuk membantu
rekan kerja dalam kesulitan.

B. Memberikan saran atau mengarahkan ke sumber daya yang dapat membantu.


(Poin 3): Memberikan saran adalah langkah positif yang memungkinkan rekan kerja untuk
mencari solusi dengan dukungan.

C. Berbicara dengan mereka untuk memahami hambatan yang mereka hadapi.


(Poin 2): Memahami masalah mungkin langkah pertama yang baik, tetapi bisa jadi tidak
menyediakan solusi langsung.

D. Menginformasikan atasan atau tim agar dapat mencari solusi bersama.


(Poin 1): Meskipun komunikasi ini bisa membantu, jika dilakukan tanpa diskusi dengan
rekan kerja yang bersangkutan, bisa dilihat sebagai tindakan yang kurang mendukung atau
bahkan mengkhianati kepercayaan.

11. Menurut Anda, bagaimana cara terbaik untuk memberikan kritik kepada rekan kerja tanpa
menyinggung perasaannya?

A. Menggunakan teknik "sandwich" – memberikan pujian, lalu kritik, diikuti pujian lagi.
(Poin 3): Teknik ini memastikan bahwa kritik disampaikan dalam suasana yang positif.
Meskipun efektif, ada risiko pujian yang diberikan bisa dirasakan tidak tulus atau dipaksa.

B. Memberikan kritik dalam konteks pembelajaran dan pertumbuhan, bukan sebagai kesalahan.
(Poin 2): Meskipun ini mengarahkan kritik menjadi konstruktif, kadang-kadang dapat
mengecilkan keparahan masalah atau isu yang ada.

C. Berkomunikasi secara jelas dan objektif, menghindari bahasa yang menyerang.


(Poin 4): Komunikasi objektif menghindari penilaian emosional dan menyoroti isu secara
langsung, meminimalkan risiko menyinggung perasaan rekan kerja.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

D. Memastikan setting yang tepat, misalnya diskusi pribadi dan bukan di depan banyak orang.
(Poin 1): Meskipun setting penting, pendekatan ini tidak memberikan cara spesifik tentang
bagaimana menyampaikan kritik itu sendiri.

12. Apa yang Anda lakukan jika menemukan bahwa rekan kerja Anda tidak jujur dalam melaporkan
hasil kerjanya?

A. Menghadapinya secara langsung dan menanyakan alasan di balik laporan tersebut.


(Poin 2): Menghadapi masalah secara langsung bisa menjadi langkah pertama yang positif,
tetapi ada risiko konfrontasi.

B. Menginformasikan atasan atau tim tentang temuan saya.


(Poin 1): Meskipun penting untuk melaporkan masalah, langkah ini mungkin dilihat sebagai
tindakan yang tidak mendukung atau kurang kolaboratif.

C. Mengusulkan sistem pelaporan atau audit yang lebih ketat.


(Poin 3): Ini adalah pendekatan proaktif untuk mencegah masalah di masa depan, tetapi
mungkin tidak menyelesaikan masalah sekarang.

D. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki dan melaporkan kembali.


(Poin 4): Ini menunjukkan empati sambil memastikan integritas dalam pekerjaan, memberi
kesempatan untuk koreksi tanpa merusak hubungan kerja.

13. Bagaimana Anda merespons ketika mengetahui bahwa rekan kerja lain mendapatkan penghargaan
atau promosi yang menurut Anda seharusnya menjadi hak Anda?

A. Merefleksikan diri untuk melihat apa yang bisa ditingkatkan dari kinerja saya.
(Poin 2): Ini menunjukkan kesadaran diri tetapi tidak langsung mengatasi perasaan tidak
adil.

B. Mengkomunikasikan perasaan dan pandangan saya kepada atasan atau HRD.


(Poin 3): Mengungkapkan perasaan secara profesional adalah langkah penting, meskipun
bisa dilihat sebagai respons yang emosional.

C. Memberikan ucapan selamat kepada rekan kerja tersebut dan melanjutkan kerja dengan
semangat.
(Poin 4): Menunjukkan profesionalisme, kerja sama, dan kesediaan untuk menerima
keputusan dengan anggun.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

D. Mencari feedback tentang kinerja saya untuk memahami keputusan tersebut.


(Poin 1): Meskipun mencari feedback penting, tergantung pada konteks, ini mungkin tidak
memberikan gambaran penuh tentang keputusan.

14. Jika Anda memiliki kesempatan untuk memberikan masukan mengenai sistem kerja di tempat
Anda, apa yang akan Anda sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja tim?

A. Mengusulkan pelatihan atau workshop untuk meningkatkan keterampilan tim.


(Poin 3): Investasi dalam pengembangan profesional dapat meningkatkan kemampuan tim
dan produktivitas jangka panjang.

B. Menyarankan kegiatan team building untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama tim.
(Poin 4): Meningkatkan hubungan dan koordinasi dalam tim dapat meningkatkan kinerja
dan efisiensi dalam jangka pendek dan panjang.

C. Mengusulkan penggunaan teknologi atau alat baru yang dapat mempercepat proses kerja.
(Poin 2): Meskipun teknologi bisa meningkatkan efisiensi, perubahan ini mungkin
memerlukan waktu adaptasi dan pelatihan.

D. Menyusun sistem pelaporan yang lebih efektif dan transparan.


(Poin 1): Sistem pelaporan yang baik penting, tetapi mungkin tidak memiliki dampak
langsung pada produktivitas.

15. Dalam konteks kerja tim, menurut Anda, seberapa penting peran komunikasi dan bagaimana Anda
menerapkannya dalam keseharian kerja Anda?

A. Sangat penting; saya selalu berusaha berkomunikasi dengan jelas dan terbuka dengan semua
anggota tim.
(Poin 4): Menghargai komunikasi dan menerapkannya secara konsisten menunjukkan
komitmen terhadap kerjasama tim dan kesuksesan bersama.

B. Penting, namun perlu diimbangi dengan tindakan dan hasil kerja yang nyata.
(Poin 2): Meskipun tindakan penting, meremehkan peran komunikasi bisa menghambat
kerjasama tim.

C. Penting dalam beberapa situasi, terutama saat ada perubahan atau ketidakpastian.
(Poin 1): Membatasi pentingnya komunikasi hanya pada situasi tertentu bisa mengabaikan
banyak aspek lain dari kerja tim.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

D. Sebagai salah satu pilar utama kerja tim; saya mengadakan rutin check-in dengan tim untuk
memastikan semua orang sejalan.
(Poin 3): Rutinitas check-in memastikan konsistensi dan pemahaman bersama, namun harus
diimbangi dengan fleksibilitas dan pemahaman atas kebutuhan individual anggota tim.

16. Bagaimana Anda menangani situasi ketika ada anggota tim yang secara konsisten tidak memenuhi
target output yang telah ditetapkan?

A. Mengadakan sesi tatap muka untuk mendiskusikan alasan di balik rendahnya produktivitas.
(Poin: 3) Alasan: Langkah ini penting karena membuka jalur komunikasi dan memahami
perspektif anggota tim. Namun, ini hanya langkah pertama dan mungkin tidak langsung
mengatasi masalah kinerja.

B. Memberikan pelatihan atau dukungan tambahan untuk meningkatkan kinerjanya.


(Poin: 2) Alasan: Meskipun pendidikan dan dukungan tambahan bisa membantu, strategi ini
mungkin tidak efektif jika masalah kinerja bukan disebabkan oleh kurangnya keterampilan
atau pengetahuan.

C. Meninjau kembali target dan ekspektasi yang telah ditetapkan untuk memastikan kesesuaian.
(Poin: 1) Alasan: Sementara peninjauan target mungkin diperlukan, hal ini tidak langsung
mengatasi masalah kinerja anggota tim dan bisa jadi mengabaikan standar yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.

D. Menilai ulang pembagian tugas untuk memaksimalkan potensi semua anggota tim.
(Poin: 4) Alasan: Ini adalah solusi komprehensif yang tidak hanya mencari untuk
meningkatkan kinerja individu tetapi juga mengoptimalkan seluruh tim. Penilaian ulang
tugas berdasarkan kekuatan dan kelemahan bisa sangat meningkatkan produktivitas dan
moral.

17. Apakah Anda memiliki strategi khusus untuk menggalang ide-ide inovatif dari anggota tim Anda
selama sesi brainstorming sebelum pengambilan keputusan?

A. Mengadakan sesi tanpa hambatan di mana setiap ide dapat diajukan tanpa takut dinilai.
(Poin: 4)
Alasan: Menciptakan lingkungan yang terbuka dan mendukung di mana semua anggota tim
merasa nyaman untuk berbagi ide tanpa takut kritik adalah kunci untuk inovasi dan
kreativitas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

B. Menggunakan teknik tertentu seperti mind mapping atau six thinking hats. (Poin: 3)
Alasan: Teknik ini dapat memfasilitasi berpikir kreatif dan membantu mengorganisir ide,
tetapi mereka mungkin tidak sesuai untuk setiap individu atau setiap situasi diskusi.

C. Membagi anggota tim ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk diskusi mendalam. (Poin:
2)
Alasan: Diskusi kelompok kecil bisa mendalam, tetapi strategi ini dapat membatasi
keragaman ide dan perspektif yang muncul dalam sesi brainstorming yang lebih besar.

D. Mengundang pemikir eksternal atau pakar untuk memberikan perspektif segar. (Poin: 1)
Alasan: Sementara pandangan eksternal dapat berharga, terlalu bergantung pada mereka
dapat mengurangi rasa kepemilikan dan kontribusi anggota tim internal.

18. Dalam konteks pencapaian tujuan, seberapa pentingkah peran komunikasi dan kolaborasi antar
anggota tim menurut Anda?

A. Penting, namun ada faktor lain yang juga berkontribusi. (Poin: 3)


Alasan: Meskipun pengakuan bahwa ada faktor lain dalam keberhasilan adalah valid,
komunikasi dan kolaborasi tetap krusial.

B. Sangat penting; keduanya adalah tulang punggung dari setiap tim yang berhasil. (Poin: 4)
Alasan: Komunikasi dan kolaborasi adalah inti dari keberhasilan tim. Tanpa keduanya, misi
tim bisa menjadi terfragmentasi dan tujuan tidak tercapai.

C. Terkadang penting, tergantung pada jenis proyek atau tugas yang dihadapi. (Poin: 1)
Alasan: Strategi ini terlalu pasif dan tidak mengakui pentingnya komunikasi dan kolaborasi
dalam hampir setiap aspek kerja tim.

D. Hanya menjadi salah satu dari banyak faktor penting lainnya. (Poin: 2)
Alasan: Meskipun benar bahwa ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan,
pernyataan ini mengurangi pentingnya komunikasi dan kolaborasi.

19. Jika terdapat target dari manajemen yang tampaknya tidak realistis, bagaimana strategi Anda untuk
merespons dan mengkomunikasikannya kepada tim Anda?

A. Mengadakan diskusi dengan manajemen untuk memahami alasan di balik target tersebut.
(Poin: 3)
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Alasan: Memahami perspektif manajemen adalah langkah penting, namun itu hanya bagian
dari proses yang lebih besar dalam mengatasi target yang tidak realistis.

B. Mencari cara untuk mengoptimalkan sumber daya dan waktu guna mencapai target tersebut.
(Poin: 2)
Alasan: Optimasi adalah respons proaktif, tetapi tanpa mengatasi realisme target, ini
mungkin mengakibatkan penggunaan sumber daya yang tidak efisien.

C. Mengkomunikasikan target tersebut dengan transparansi kepada tim sambil mencari


masukan. (Poin: 4) Alasan: Transparansi dan mencari masukan dari tim tidak hanya dapat
meningkatkan buy-in tetapi juga mungkin menghasilkan solusi kreatif untuk mencapai target
yang ambisius.

D. Menilai kemungkinan risiko dan dampak serta menyusun strategi kontingensi.(Poin:1)


Alasan: Sementara penting, fokus hanya pada risiko dan strategi kontingensi bisa
mengabaikan potensi solusi inovatif yang dapat diidentifikasi melalui komunikasi terbuka.

20. Ketika menghadapi masalah yang menghambat kemajuan tim untuk waktu yang lama, strategi apa
yang Anda terapkan untuk mengidentifikasi dan mengatasi akar permasalahan?

A. Melakukan analisis root cause untuk menemukan sumber masalah.


(Poin: 4) Alasan: Analisis root cause adalah metode yang sistematis dan mendalam untuk
mengidentifikasi akar permasalahan, yang kemudian dapat diatasi untuk mencegah masalah
serupa di masa mendatang.

B. Mengadakan sesi refleksi atau retrospektif dengan tim.


(Poin: 3) Alasan: Refleksi memungkinkan tim untuk memahami dan belajar dari pengalaman
mereka, namun itu mungkin tidak selalu mengarah pada solusi langsung.

C. Mencari bantuan atau masukan dari tim lain atau ahli di luar organisasi.
(Poin: 2) Alasan: Wawasan eksternal dapat berharga, tetapi tanpa pemahaman mendalam
tentang dinamika dan tantangan internal tim, solusinya mungkin kurang relevan.

D. Mengajukan saran untuk perubahan strategi atau pendekatan.


(Poin: 1) Alasan: Sementara beradaptasi dan berubah adalah penting, hanya mengajukan
saran tanpa analisis mendalam mungkin tidak mengatasi masalah inti.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

21. Dalam situasi di mana Anda mengalami kesulitan dalam suatu proyek, seberapa terbuka Anda
untuk mencari pendapat atau bantuan dari luar tim Anda?

A. Terbuka, namun hanya dalam situasi tertentu atau saat semua opsi lain telah dicoba.
(Poin: 3) Alasan: Meskipun pendekatan ini masih menunjukkan keterbukaan untuk
menerima masukan eksternal, pendekatan reaktif ini mungkin memperlambat proses
pemecahan masalah.

B. Hanya jika direkomendasikan oleh anggota tim atau manajemen.


(Poin: 2) Alasan: Mengebatasi pencarian bantuan eksternal berdasarkan rekomendasi
tertentu dapat membatasi peluang untuk mendapatkan solusi terbaik dalam waktu yang tepat.

C. Sangat terbuka; pendapat eksternal dapat memberikan perspektif yang berbeda.


(Poin: 4) Alasan: Kesediaan untuk mencari perspektif dan bantuan eksternal menunjukkan
pemahaman bahwa solusi dapat berasal dari mana saja. Pendapat eksternal seringkali
memberikan sudut pandang segar yang dapat membantu mengatasi tantangan yang dihadapi
oleh tim.

D. Lebih memilih untuk mengandalkan sumber daya dan pengetahuan internal tim.
(Poin: 1) Alasan: Meskipun penting untuk menghargai sumber daya internal, penolakan atau
enggan untuk mencari bantuan eksternal dapat menghambat tim dari mendapatkan perspektif
atau keahlian yang mungkin dibutuhkan untuk mengatasi tantangan.

22. Apa yang Anda identifikasi sebagai faktor kunci yang memungkinkan tim Anda untuk melampaui
target dengan frekuensi yang tinggi?

A. Komitmen tinggi dan motivasi dari setiap anggota tim.


(Poin: 4) Alasan: Motivasi dan komitmen individual adalah dasar dari setiap prestasi tim.
Ketika setiap anggota tim berdedikasi dan termotivasi, keseluruhan tim akan lebih mungkin
melampaui target.

B. Proses kerja yang efisien dan alat-alat bantu yang memadai.


(Poin: 3) Alasan: Proses dan alat yang efisien memang meningkatkan produktivitas, tetapi
tanpa motivasi dan komitmen individu, mereka mungkin tidak sepenuhnya dimanfaatkan.

C. Kemampuan adaptasi dan respons cepat terhadap perubahan.


(Poin: 2) Alasan: Kemampuan untuk beradaptasi adalah penting, namun ia sering bekerja
paling baik ketika didukung oleh komitmen dan motivasi serta proses yang efisien.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

D. Komunikasi yang baik dan kolaborasi yang erat antara anggota.


(Poin: 1) Alasan: Meskipun komunikasi dan kolaborasi adalah unsur penting dari kerja tim,
mereka adalah faktor pendukung yang memungkinkan elemen-elemen lain seperti motivasi
dan proses yang efisien untuk berfungsi dengan baik.

23. Ketika membagikan tugas, bagaimana Anda menyeimbangkan antara keahlian individual anggota
tim dengan tuntutan pekerjaan yang perlu diselesaikan?

A. Kadang-kadang memberikan tugas di luar zona kenyamanan untuk pertumbuhan pribadi.


(Poin: 3) Alasan: Meskipun penting untuk tantangan dan pertumbuhan, ini harus dilakukan
dengan pertimbangan dan dukungan yang memadai untuk memastikan anggota tim tidak
merasa kewalahan.

B. Menyusun tugas berdasarkan urgensi dan prioritas, kemudian menyesuaikan dengan


keahlian.
(Poin: 2) Alasan: Meskipun pendekatan ini memastikan bahwa tugas-tugas kritis ditangani
terlebih dahulu, itu mungkin tidak selalu memaksimalkan keahlian individu atau
mempromosikan pertumbuhan.

C. Membuat rotasi tugas agar semua anggota memiliki kesempatan yang sama.
(Poin: 1) Alasan: Rotasi tugas dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara keahlian dan tugas
serta mempengaruhi produktivitas dan kualitas pekerjaan.

D. Selalu berusaha untuk menyesuaikan tugas dengan keahlian anggota tim.


(Poin: 4) Alasan: Memaksimalkan keahlian individu adalah cara terbaik untuk memastikan
produktivitas dan kualitas pekerjaan yang tinggi. Ini juga meningkatkan kepuasan kerja dan
motivasi anggota tim.

24. Saat menilai kompetensi individu dalam tim, faktor-faktor apa yang Anda pertimbangkan selain
hasil kerja mereka?

A. Sikap kerja, kemampuan berkomunikasi, dan kerjasama dengan rekan kerja.


(Poin: 3) Alasan: Faktor-faktor ini sangat penting dalam konteks kerja tim dan kolaborasi.
Namun, mereka hanya salah satu dari beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan.

B. Kemampuan adaptasi, pemecahan masalah, dan kreativitas.


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

(Poin: 4) Alasan: Kemampuan untuk beradaptasi, memecahkan masalah, dan berpikir kreatif
adalah indikator utama dari kompetensi individu dalam banyak situasi kerja dan dapat
mempengaruhi hasil kerja secara langsung.

C. Keterampilan interpersonal dan kontribusi terhadap dinamika tim.


(Poin: 2) Alasan: Sementara keterampilan interpersonal sangat penting untuk kerja tim,
mereka harus dilihat dalam konteks yang lebih luas dari kompetensi keseluruhan.

D. Keberlanjutan kinerja dan potensi pertumbuhan di masa depan.


(Poin: 1) Alasan: Meskipun penting, menilai potensi masa depan bisa menjadi subjektif dan
bergantung pada banyak variabel.

25. Setelah selesai rapat, apa kriteria Anda dalam menilai keberhasilan pengambilan keputusan yang
telah dibuat, dan berapa sering Anda merasa kriteria tersebut terpenuhi?

A. Seberapa cepat dan efektif tindakan yang diambil berdasarkan keputusan tersebuT.
(Poin: 4) Alasan: Keefektifan tindakan yang diambil setelah keputusan adalah indikator
langsung dari keberhasilan keputusan tersebut.

B. Tingkat kepuasan dan keterlibatan dari semua peserta rapat.


(Poin: 2) Alasan: Meskipun kepuasan dan keterlibatan penting, mereka mungkin tidak selalu
mencerminkan efektivitas keputusan dalam prakteknya.

C. Kemajuan yang dicapai menuju tujuan yang telah ditetapkan.


(Poin: 3) Alasan: Mencapai tujuan adalah indikator penting dari keberhasilan keputusan,
namun mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk dievaluasi dibandingkan dengan
tindakan langsung.

D. Feedback dari anggota tim dan pihak lain yang terlibat setelah keputusan diimplementasikan.
(Poin: 1) Alasan: Feedback adalah alat evaluasi yang berharga, namun bisa bersifat subjektif
dan bergantung pada perspektif dan bias masing-masing individu.

Anda mungkin juga menyukai