Anda di halaman 1dari 1

Wid, selama ini km sudah seringkali menunjukkan dan atau menyebut barang2 yg km miliki, barang

mewah dan barang tidak murahan. Km tlh bercerita bahwa km hidup dlingkungan bukan org biasa,
mencakup mmlki tmn2 yg bkn org biasa pula. Km jg sdh cerita, bnyak pria mapan yg naksir sama km. Aku
gak ngerti arti semua hal ini dan kenapa tertuang ketika aku dalam posisi telah mengatakan bahwa aku
mau menikah dgnmu untuk sekali seumur hidup dan siap berkomitmen. Dan dalam posisi kamu masih
mempertimbangkan aku, dengan alasan masih trauma. Demi allah, aku berkata dengan kejujuran
kepadamu. Dan dengan demi allah:

Mengenai km yg sdh seringkali menunjukkan dan atau menyebut barang2 yg km miliki, barang mewah
dan barang tidak murahan. Terhadap hal ini, aku berfikir kamu pasti akan mulai jatuh hati kepadaku jika
aku memberikan hal-hal materil yang kamu sukai. Aku tidak memandang bahwa kamu perempuan
materialistis. Tidak. Aku memandangmu sebagaimana seorang perempuan seperti perempuan pada
umumnya, yaitu ingin kehidupan bahagia. Sehubungan dengan hal ini, aku berpendapat pula bahwa
hal-hal materil umumnya dapat mendatangkan kebahagiaan untuk di dunia maupun untuk di akhirat.
Aku harus jujur kepada diriku dan kepada dirimu, bahwa aku saat ini adalah pria yang belum punya apa-
apa dan belum punya masa depan yang jelas. Karena itu, aku belum bisa memberikan materi yg bernilai
setara atau lebih dari barang mewah dan tidak murah yang kamu miliki. Aku malu mengakui, bahwa
saat ini aku cuma bisa menunjukkan sikap-sikap non materil. Jadi, aku tahu diri, jika pada akhirnya
ketidakmapanan membuat bilang cinta saja tidak cukup. Karena cinta seringkali diartikan dengan
sesuatu yang materil. Meskipun yang sesungguhnya cinta adalah cinta dan materi adalah materi.
Menurutku manusia membutuhkan cinta dan materi. Dan keduanya bagiku susah dicari. Namun saat
aku bilang bahwa aku mau menikah denganmu untuk sekali seumur hidup. Aku tidak memiliki hasrat
materialistis. Tidak pula punya keinginan numpang hidup padamu. Aku hanya cinta dan cinta. Itu saja.
Kamu pernah blg kalo km tidak ingin hidup susah di umur 40 thun. Aku sangat setuju dan mendukung,
walaupun masih pada perbuatan baru bisa hanya dgn doa-doa. Karena cinta adalah untuk mencintai.
Sekarang dan seterusnya. Aku tidak ingin menyusahkanmu. Aku tidak ingin dianggap merepotkanmu.
Aku juga tidak ingin mempersulitmu untuk berfikir, memutuskan, dan berbuat. Tidak ada yang aku
tutupi. Orang sebaik kamu tidak pantas dibohongi. Sekarang, Yah, aku adalah pria yang penuh
kekurangan, keterbatasan, dan ketidaksempurnaan. Kelebihanku hanya tidak seperti pria pada
umumnya. Jadi, aku sudah menjelaskan tentang diriku terhadapmu. Semuanya kembali kepadamu.
Apapun itu, aku tahu diri dan tidak akan memaksa.

Anda mungkin juga menyukai