Anda di halaman 1dari 5

Bersyukur Akan Membuatmu Lebih Bahagia

Kapan terakhir kali kamu berdoa dan mengucapkan rasa syukur atas semua
yang kamu miliki? Mungkin bukan hanya kamu saja, ada banyak sekali
orang yang bahkan lupa akan hal ini, sebab hidup kita seringkali begitu
sibuk dan mengabaikan banyak hal di dalam diri kita sendiri.
Sebagian besar orang akan selalu melihat kehidupan orang lain begitu mudah,
begitu menyenangkan, begitu simpel, atau bahkan begitu beruntung. Bukan hanya
orang lain saja yang kadang terlihat seperti itu, namun teman atau bahkan saudara
kamu sendiripun juga bisa terlihat selalu lebih sesuatu daripada diri kamu sendiri.
Kamu akan mulai sibuk menghitung semua yang dimilikinya, semua yang ada
padanya dan tidak ada pada dirimu, atau bahkan semua hal yang terlihat begitu
mudah untuk selalu dilaluinya. Lalu, apakah sebenarnya kamu sendiri tidak punya
pekerjaan lain, selain hanya melihat dan menilai segala sesuatu yang dimiliki oleh
orang lain?
Kamu Bukan Dia atau Mereka
Tidak ada yang salah ketika kamu melihat dan menyaksikan kelebihan dan juga
keberuntungan orang lain, apalagi jika ternyata kamu bisa lebih bersemangat dan
terpacu untuk menjadi lebih baik lagi dari saat ini setelah menyaksikan itu semua.
Namun pada kenyataannya, hal seperti ini justru seringkali membuat kamu
membandingkan dan menghitung semua kekurangan yang kamu miliki, tentunya
ada banyak rutukan yang akan muncul di dalam hatimu, seperti: aku tidak secantik
dia, aku tidak sepintar dia, aku tidak seberuntung dia, dan masih banyak keluhan
yang lainnya.

Bukannya membenahi diri atas semua


hal itu, kamu justru hanya terpaku dan
menbayangkan jika kamu menjadi dia, atau
menjadi seseorang yang lebih dari kamu
saat ini. Kamu akan menghabiskan banyak
waktu untuk melakukan hal yang tidak
perlu ini, hingga rasa benci dan kesal kerap
hingga di hatimu. Bukan hanya itu saja,
biasanya hal ini akan dibarengi dengan rasa
kecewa yang berlebihan kepada diri sendiri,
sehingga kamu mulai menyalahkan diri
sendiri dan menganggap dirimu tidak
cukup baik dan sebanding dengan orang
lain. Pemikiran seperti ini jelas salah, dan
harus segera dihentikan!

Kamulah yang Terbaik


Cobalah untuk menghargai dan menghormati dirimu sendiri, sebab kamu lebih
daripada layak untuk hal seperti itu. Kamu juga bisa dan mampu untuk
mengupayakan hidup serta berbagai hal lainnya yang kamu inginkan, jadi mulailah
berusaha untuk segera berbenah. Pahamilah satu hal yang penting, bahwa kamu
adalah pribadi terbaik dan memiliki kepribadian yang baik dan bisa mengantarkan
kamu kepada langkah-langkah keberhasilanmu nanti.

Mulai saat ini, syukurilah apa yang telah kamu miliki, baik itu nikmat sehat atau
bahkan berbagai hal lainnya yang selama ini tidak pernah kamu anggap sebagai
sebuah berkat. Dengan begitu kamu akan merasa bebas dan tidak hidup di bawah
bayang-bayang milik orang lain, sebab kamu juga memiliki banyak hal berharga
lainnya yang tak kalah penting untuk selalu disyukuri olehmu. Nikmati saja apa
yang kamu miliki saat ini, sehingga kamu bisa menjalani hidup dengan lebih
bahagia dari sebelumnya. Jangan mengecilkan dirimu dengan cara melihat orang
lain, sebab hal seperti ini akan selalu membuatmu surut dan terbebani.

Kamu pantas dan layak untuk selalu bahagia setiap saat, sebab jika bukan kamu,
maka siapa lagi yang akan mengupayakan kebahagiaan itu untukmu?

Hidup ini tidak mudah, kita tentu sangat paham hal ini. Belakangan semuanya
menjadi lebih terasa sulit, bahkan untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok saja
kita harus berjuang mati-matian.

Harga yang mahal, pekerjaan yang sulit di dapatkan, atau bahkan berbagai
masalah yang terjadi di tengah-tengah keluarga kita selama ini juga terasa begitu
melelahkan. Lalu, haruskah kita mengambil berbagai tindakan yang mudah untuk
mengatasinya?

Kisah Seorang Janda Muda


Kisah ini terjadi di Kansas, Amerika Serikat. Seorang janda muda yang
memiliki enam orang anak sedang mengalami masalah keuangan yang sangat berat.

Ia tak lagi bisa memenuhi kebutuhan


anak-anaknya, bahkan untuk sekedar
memberi mereka makanan yang
layakpun ia sudah tidak mampu. Beban
hidupnya sebagai orangtua tunggal
begitu berat, setelah kematian suaminya
beberapa waktu yang lalu, ia harus
menghidupi 6 orang anak berusia antara
2,5 hingga 15 tahun.

Sarah Robinson, begitu nama wanita


itu. Suatu hari ia mendatangi sebuah
supermarket besar di kotanya, dengan
harapan ia dapat menemukan berbagai
kebutuhan anak-anaknya di sana. Tak
ada uang yang dibawanya, dan ia
mengambil sejumlah barang di sana
tanpa membayarnya.
Miris memang, mengingat keenam anaknya sangat membutuhkan
makanan serta barang lainnya seperti popok dan pakaian hangat. Sementara, ia
sendiri tidak memiliki uang untuk membeli semua kebutuhan tersebut. Seperti
dugaannya, petugas toko memergoki perbuatannya dan segera melaporkannya
kepada polisi setempat.

Rasa takut akan dimasukkan ke dalam penjara dan juga khawatir terhadap
kondisi anak-anaknya, membuat wanita ini tak bisa menahan airmatanya.

Perbuatannya jelas salah dan itu diakuinya dengan penuh penyesalan. Sarah
semakin ketakutan ketika Mark Engravelle yang bertugas di kepolisian Kansas
datang dan akan menangani kasusnya. Bayangan borgol dan penjara semakin jelas
di matanya.

Namun semua tak seperti dugaannya, sebab polisi yang bijak ini hanya
melakukan interogasi tanpa memborgol kedua tangan Sarah.

Ia kemudian mengantarkan wanita tersebut kembali ke rumahnya yang hanya


berupa sebuah mobil, sebab setelah kematian suaminya ia harus kehilangan
rumahnya dan terpaksa tinggal di mobil bersama dengan anak-anaknya.

Mark meresa trenyuh dan sedih melihat kondisi anak-anak Sarah yang begitu
menyedihkan, bahkan mereka tak memiliki sepatu dan hanya bertelanjang kaki
saja.

Polisi ini membawa Sarah dan anak-anaknya kembali ke supermarket tersebut,


dan membelikan mereka sepatu serta beberapa makanan yang dibutuhkan oleh
mereka.

Ia juga membelikan beberapa barang yang tadinya akan dicuri oleh Sarah
beberapa waktu yang lalu, agar wanita itu bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya
selama beberapa waktu ke depan.

Sarah telah menyadari kesalahannya dan ia menyesal atas perbuatan yang


sempat dilakukannya. Wanita ini juga mengucapkan terima kasih kepada Mark
yang telah begitu baik dan mau membantunya, meski ia telah berbuat kesalahan
sebelumnya.

Lalu, Mark membawa mereka kembali dan kisah ini kemudian diketahui oleh
banyak orang di wilayah tersebut.

Kantor polisi tempat Mark bekerja menerima banyak sekali telepon dari
masyarakat sekitarnya, mereka ingin membantu Sarah dan membuat hidup wanita
itu dan anak-anaknya menjadi lebih layak. Banyak bantuan yang datang setelah
kejadian tersebut dan Sarah sangat bersyukur atas semua itu.
Seperti kisah hidup Sarah Robinson yang begitu berat, kita juga mungkin akan
memiliki sejumlah masalah dan cobaan dalam hidup ini. Jangan putus asa dan
mudah menyerah, sebab masih ada kebaikan yang akan selalu datang di dalam
kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai