Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tiara Aprianingsih

Kelas : XI - RPL
Remedial Cerpen
“Makna Keluarga dan Arti keluarga Sesungguhnya”

Cerpen Karangan : Tiara Aprianingsih


Kategori : Cerpen Kehidupan,Cerpen Keluarga.

Dari sejak awal aku sudah menyadari bahwa kehidupan tidaklah


Seindah dan sesuai dengan yang diharapkan. Dan aku tahu bahwa
keberadaanku di dunia bukanlah sesuatu yang diharapkan.
Sejak diriku menginjak masa dimana seseorang mencari jati dirinya
sendiri , aku begitu paham apa arti dari ‘putus asa’ terhadap kelemahan
dan kekurangan terhadap diri sendiri. Aku tidak bilang bahwa diriku
tidak menyukai kehidupanku. Tetapi, jika dirimu mengatakan “apa aku
tidak mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepadamu” . Aku akan
menjawab ‘ya’, karena hidup ini menyedihkan dan lagi – lagi itu tidak
bisa menyimpulkan tentang sebesar apa rasa ‘sedih’ yang dapat kalian
bayangkan. Bukan tentang tidak keharmonisan sebuah keluarga, ataupun
tentang segala bentuk kekurangan. Yang membuat diriku merasa
menyedihkan yaitu karena aku tidak dapat menikmatinya. Aku terlahir
sebagai salah satu anak perempuan dikeluargaku, yang paling dewasa
diantara adik – adik ku karena aku anak pertama dari empat bersaudara ,
paling menjengkelkan, dan yang sedikit tertutup. Begitu berbanding
terbalik dengan adik – adik ku. Yang mudah dalam mengambil hati
orang tua ku jika menginginkan sesuatu, orang tua ku pernah berkata
“Sukses lah jika kamu ingin mengharapkan sesuatu dan rubahlah derajat
orangtua dengan hasil kerja keras mu sendiri, tanpa bantuan oranglain
dan buktikan kepada orang – orang yang menganggap keluarga kita
sebelah mata, terutama saudara – saudaramu”.

Hatiku menjawab ‘ya, akan kubuktikan ’. Dan aku harap hatiku


benar – benar melakukannya, karena benar apa yang dikatakan orangtua
ku . Yang membingungkan adalah mengapa adik – adik ku dengan
mudahnya dapat menjalankannnya. Sedangkan aku merasa sulit untuk
menjalankannya, mungkin aku selalu saja menganggap bahwa diriku
hanyalah sumber dari setiap masalah hehe.
Pemikiranku di awal bisa dikatakan ‘Salah’ , karena apa? Karena aku
selalu berfikir “apakah mereka mengharapkanku?, “apakah aku selalu
menjadi beban mereka selama ini?” ataukah “mereka merasa tidak
bahagia atas kehadiranku?”. Dan pasti jawabannya ‘Tidak’, walaupun
kalimat itu tak pernah ku ucapkan dari mulutku , hanya saja sejak hari
itu aku mengetahui bahwa orangtua ku benar – benar mengharapkanku
dan mereka begitu memperdulikanku. Secara tidak langsung , tapi aku
tahu dalam hati mereka selalu membicarakan “Bagaimana kedepannya
untuk kehidupan diriku nantinya disaat aku sudah mulai beranjak
dewasa”. Sungguh aku sangat bersalah telah memikirkan sesuatu yang
fakta nya tidak seperti aku fikirkan selama ini , hari itu aku mulai
merubah segala hal yang aku pikirkan selama ini tentang pandanganku
terhadap keluargaku dan bangkit untuk menjalankan kehidupan.

Hari itu hari dimana orangtuaku berusaha mendapatkan dana untuk


segala tunggukan biaya sekolahku dan adik – adikku. Aku melihat raut
wajah kebingungan pada orangtuaku. Dan aku mengerti bahwa benar
tidak mudah untuk menjadi seorang orangtua, apalagi kepala rumah
tangga yang mempunyai tanggung jawab yang begitu besar terhadap
keluarga yang dibangunnya. Apalagi aku mendengar segala makian,
cacian, yang oranglain berikan kepada keluarga ku. Sejak kejadian -
kejadian buruk yang menimpa keluargaku, disitulah pola pemikiran yang
salah mulai terbentuk mengenai ‘makna keluarga dan arti keluarga’.

“ Aku harap aku bisa membalas semua perjuangan orangtua


ku selama ini dan bisa menerapkan arti keluarga sesungguhnya
kepada keluargaku suatu saat nanti , terutama terhadap anakku
nantinya hehee”.

SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai