Anda di halaman 1dari 46

BUKU PANDUAN

PENULISAN
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIQHBA
TA 2023/2024

Disusun Oleh:
Tim Dosen Prodi Profesi Ners
UNIQHBA
BUKU PANDUAN PENULISAN
KARYA ILMIAH AKHIR NERS (KIAN)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

Tim Penyusun

Dosen Program Profesi Ners

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS QOMARUL HUDABADARUDDIN BAGU
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

I
KATA PENGANTAR

Alhamduillah, puji syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas nikmat dan
karunia-Nya sehingga. Buku Panduan Tugas Akhir Profesi Ners ini bisa disusun dan
dapat diselesaikan. Buku panduan ini disusun untuk digunakan oleh dosen dan
mahasiswa profesi ners sebagai pedoman dalam penyusunan karya ilmiah akhir ners
yang merupakan bagian dari penugasan akhir profesi ners yang memiliki beban 2 sks
yang pelaksanaanya dimulai sejak awal profesi dimulai sampai dengan batas waktu
yang akan ditentukan oleh program studi. Buku panduan ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa, pembimbing klinis maupun akademik dalam menyusun karya
tulis ilmiah akhir sebagai tolak ukur capaian kompetensi program studi ners.
Buku panduan ini berisi langkah-langkah dalam penyusunan karya tulis ilmiah
akhir ners yang dilaksanan saat praktek peminatan profesi ners. Harapan kami dapat
memudahkan serta digunakan sebagaimana mestinya. Saran dan masukkan dalam
perbaikan buku panduan kedepan sangat kami perlukan.

Tim Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. II


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... III
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................................... IV
BAB I ....................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 1
DESKRIPSI KIAN ................................................................................................................................... 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN KIAN ...................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................................................... 5
SISTEMATIKA PENULISAN KIAN ...................................................................................................... 5
BAB III .................................................................................................................................................... 8
TEHNIS PENYUSUNAN KIAN.............................................................................................................. 8
TAHAP INISIASI .................................................................................................................................... 8
TAHAP IMPLEMENTASI ...................................................................................................................... 8
TAHAP HASIL ........................................................................................................................................ 8
BAB IV .................................................................................................................................................. 10
EVALUASI KIAN ................................................................................................................................. 10
BORANG PENILAIAN KIAN............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………XL

III
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format KIAN .................................................................................................. XII


Lampiran 2. Contoh Lembar Informed ............................................................................ XXX
Lampiran 3. Contoh Lembar Consent ............................................................................. XXXI
Lampiran 4. Format Penilaian Ujian KIAN .................................................................. XXXII
Lampiran 5. Contoh Manuscript Case Study……………………………………………....XXXIII

IV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahulan

AIPNI sejak tahun 2021 telah menerapkan standar kurikulum dalam pendidikan
profesi ners dengan menerapkan penyusunan karya ilmiah akhir ners sebagai rangkaian
tugas yang disusun mahasiswa profesi di akhir profesi ners. Karya ilmiah akhir ners
memiliki bobot 2 sks yang pelaksanaannya dapat dilakukan dari awal stase. Pemilihan
kasus dan departemen terkait yang akan diangkat sebagai judul KIAN bersifat fleksible
yaitu berdasarkan pada pilihan mahasiswa. Karya ilmiah akhir ners akan disusun dalam
bentuk case study / case report dengan memperhatikan prinsip etik serta menggunakan
pendekatan evidance based nursing practice (EBNP) dan atau teori keperawatan terpilih
dengan panduan penulisan yang telah ditetapkan program studi sesuai buku panduan ini.
Pendekatan ilmiah dalam penyelesaian masalah dimulai dari identifikasi
fenomena/masalah keperawatan yang kemudian dilakukan intervensi berbasis bukti
merupakan fokus mata kuliah karya ilmiah akhir ners ini (AIPINI, 2022).

1.2 Deskripsi KIAN


Karya ilmiah akhir ners merupakan rangkaian pembelajaran dalam program
profesi ners dengan bobot 2 SKS. Waktu pelaksanaan KIAN dapat dimulai saat stase
awal degan batas waktu yang akan ditetapkan oleh program studi. KIAN merupakan
produk akhir dari implementasi studi kasus (case study) yang dilakukan sesuai dengan
stase peminatan profesi ners yang dipilih oleh setiap mahasiswa. Studi kasus
didefinisikan sebagai sebuah metodologi atau pendekatan dengan pembelajaran yang
bersifat intesif pada individu dalam sebuah unit atau kelompok dalam sebuah unit
untuk melihat sebuah gambaran umum. Studi kasus dapat juga didefinsikan sebagai
sebuah pembelajaran yang intesnif, investigasi sistematis pada seorang individu,
kelompok atau komunitas tertentu dimana peneliti mengkaji secara mendalam beberapa
variable terkait dari beberapa sumber data yang relevan (Heale & Twycross, 2017).
Metode penulisan KIAN menggunakan pendekatan case study. Metodologi studi
kasus semakin populer dalam penelitian pelayanan kesehatan karena dapat melacak dan

1
memeriksa hubungan, konteks, dan sistem yang kompleks yang sesuai dnegan
perkembangan ilmu pengetahuan. Case study didefinisikan sebagai sebuah pendekatan
eksploratif peneliti tentang sebuah kondisi terkini secara detail, pengumpulan data
mendalam dengan sumber informasi beragam (observasi, wawancara, materi
audiovisual, serta dokumendan laporan). Unit analisis studi kasus dapat berupa kasus
multiple atau single case (Creshwell, 2018). Studi kasus merupakan sebuah metodologi
penelitian yang cocok digunakan pada penelitian bidang pelayanan kesehatan karena
dapat memberikan wawasan dalam konteks yang lebih beragam (Sibbald, 2021).

Proses penyusunan KIAN akan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap
inisiasi, tahap implementasi dan tahap hasil. Berikut penjelasan tiga tahaoan
penyususnan KIAN
1) Tahap insisiasi dimulai saat mahasiswa mengkaji sebuah fenomena unik di lahan
praktek,kemudian mencari intervensi berdasarkan EBN dan atau menggunakan
pendekatan teori keperawatan yang relevan. Setelah mahasiswa menemukan kasus
dan intervensi yang tepat, mahasiswa selanjutnya menghubungi pembimbing KIAN
apakah menyetujui kasus serta judul KIAN. Apabila pembimbing setuju, tahap
selanjutya mahasiswa dapat menyusun latar belakang dan mencari literatur
pendukung.
2) Tahap implementasi merupakan tahap pemberian intervensi. Pada tahap mahasiswa
diwajibkan memperhatikan dengan baik aspek legal etik. Salah satu aspek legal etik
yang harus dilakukan mahasiswa ialah meminta persetujuan pasien/klien dengan
memberikan informasi (informed) terlebih dahulu kemudian diikuti dengan
pernyataan ketersediaan (consent) dalam keikutsertaanya dalam penyusunan studi
kasus. Aspek legal etik ini dilakukan menggunakan dokumen adekuat berupa
formulir dengan dokumentasi yang baik
3) Tahap hasil merupakan tahap akhir dari kaya ilmiah akhir ners. Mahasiswa
menyusun laporan hasil dari studi kasus yang diangkat. Selama penyusunan laporan
kahir, diharapkan mahasiswa dan pembimbing dapat berkomunikasi lebih intensif
sehingga penyusunan laporan akhir dapat ditulis dengan baik dan sistematis.Selain
laporan akhir mahasiswa juga diwajibkan menulis manuskrip dari studi kasus yang
telah disusun. Manuskrip akan menjadi syarat bagi mahasiswa untuk dapat
melakukan ujian atau seminar hasil. Saat seminar hasil mahasiswa menggunakan

2
power point yang disususn secara menarik, ringkas dan detail sebagai media
presentasi mahasiswa saat seminar hasil.
Selama proses inisiasi, implementasi sampai mahasiswa siap memamparkan
hasil KIAN, mahasiswa akan dibimbing oleh satu pembimbing akademik yang telah
ditentukan oleh program studi. Mahasiswa akan memilih dua kasus berbeda pada
masalah keperawatan yang sama dengan menggunakan pendekatan keperawatan terkini
sesuai EBNP dan atau teori keperawatan terpilih sesuai judul KIAN yang telah
ditentukan. Mahasiswa dapat memilih kasus yang menarik sesuai stase yang diminati.
Karya ilmiah akan disusun sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah studi kasus.

1.3 Luaran KIAN


Hasil KIAN akan disusun dalam bentuk karya tulis dengan ketentuan yang telah
disusun oleh program studi. Selama proses KIAN (inisiasi, implementasi dan hasil)
mahasiwa harus mengedepankan prinsip etik. Tahap awal implementasi mahasiswa
diwajibkan melakukan infomed consent (informed assent untuk pasien anak atau kondisi
tertentu). Mahaiswa terlebih dahulu melakukan penyampaian informasi terkait
implementasi kepada pasien dan keluarga dilanjutkan dengan meminta persetujuan yang
didokumentasikan dalam form berisi tanda tangan perestujuan. Laporan karya akhir
akan dipesentasikan dihadapan dua penguji termasuk pembimbing KIAN yang akan
menjadi penguji 2 saat ujian hasil. Pembimbing dan penguji akan ditentukan oleh
program studi. Kelengkapan karya tulis menjadi salah satu syarat kelulusan program
ners.

1.3 Capaian Pembelajaran KIAN


Dengan adanya penyusunan karya tulis ilmiah akhir ners ini diharapkan
mahasiswa mampu:
1) Mampu mengintegrasikan keilmuan dengan praktek lapangan menggunakan
evidance based nuring yang up to date dan relevan
2) Mampu menyusun karya tulis dari implementasi praktek keperawatan
3) Mampu berpikir kritis, inovatif, rasional serta relevan dengan menjunjung tinggi
prinsip etik
4) Mampu menghasilkan karya tulis untuk dapat dipublikasikan sebagai pengayaan
keilmuan profesi dan institusi

3
5) Mampu dengan baik menghargai keragaman budaya, kepercayaan serta keunikan
individu selama proses penyusun KIAN berlangsung
6) Mampu melaksanakan implementasi keperawatan menggunakan pendekatan
keperawatan yang humanistik, holistik dan komprehensif
7) Mampu memecahkan masalah keperawatan dengan pendekatan keilmuan terkini

4
BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN KIAN

Tugas akhir pada mata kuliah karya ilmiah akhir ners pada pendidikan tahap
profesi ners merupakan sebuah karya tulis yang disusun dalam bentuk case study / case
report dengan sistematika penyusunan sebagai berikut:
1. Halaman Judul
Judul ditulis dengan menarik, informatif serta relevan antara kasus (masalah
keperawatan) dengan intervensi EBN sebagai pendekatan
Contoh:
➢ Play Therapy Menyusun Puzzle dalam Mengurangi Ketidaknyamanan Pasien Anak
yang Menjalani Hemodialisis
➢ Hipnosis Relaksasi dalam Mengurangi Kecemasan Ibu Intrapartum Kala 1
➢ Termoregulasi BBLR Mengunakan Pendekatan Levine Conservation Model di Unit
Neonatolgi RS xxx
➢ Pemberian Intervensi Kompres Hangat dan Aromaterapi Lavender Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Asam Urat pada…..
2. Lembar Pengesahan
Terlampir
3. Lembar Pernyataan Orisinalitas
Terlampir
4. Lembar Pernyataan Publikasi
Terlampir
5. Abstrak
Asbtrak merupakan ringkasan kasus, intervensi yang diberikan serta hasil
evaluasi yang disusun secara singkat dalam 150-250 kata. Astrak berbentuk narasi
ringkas yang tersusun atas latar belakang, deskripsi kasus dengan intervensi yang
diberikan dan terakhir kesimpulan.
Pada bagian bawah setelah abstrak, mahasiswa menuliskan beberapa kata kunci
yang relevan dan representatif dengan isi KIAN.

5
6. BAB I - PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Pendahulau berisi informasi terkait latar belakang mengapa membahas dan
mengagkat kasus yang dipilih penulis. Latar belakang kasus dapat dipilih berdasarkan
fenomena di lapangan, keunikan kasus disertai dengan intervensi terbarui serta layak
untuk dijadikan karya tulis dan publikasi ilmiah. Pendahulaun menjelaskan gambaran
singkat fenomena kasus yang didapatkan mahasiswa di lahan, menggambarkan
presentasi umum serta perkembangan dalam patologi secara umum penyakit termasuk
prognosis. Pada bagian pendahulan mahasiswa dapat mengutip literatur terkait yang
relevan jika diperlukan.
b) Metodologi
Metodologi yang digunakan adalah studi kasus (case study) dan implementasi
EBNP dengan menjelaksan intervensi yang akan diberikan dengan tujuan sesuai judul
yang telah ditetapkan.
c) Tujuan Penulisan
Mahasiwa menjelaskan tujuan studi kasus dengan menjelasakan intervesi apa
yang diberikan dan mengapa intervensi dilakukan
d) Manfaat Penulisan
Mahasiswa mendeskripsikan manfaat keilmuan dan praktis dari penyusunan
karya ilmia akhir ners yang bisa didapatkan. Manfaat dapat ditujukan untuk profesi,
manfaat akademis/ intitusi pendidikan dan untuk riset atau peneilitan selanjutnya.

7. BAB II - TINJAUAN LITERATUR


Mahasiswa menuliskan tinjauan teori terkait kasus dan intervensi secara ringkas,
padat dan jelas. Setiap teori terkait, konsep serta pendekatan terbaru yang berkaita
dengan studi kasus yang disusun akan diulas dibagian ini. Mahasiswa menjelaskan
setiap teori yang relevan dari kasus dan intervensi yang diberikan. Tinjauan literatur
menggunakan sumber tulisan ilmiah berupa textbook, artikel atau jurnal ilmiah baik
nasional maupun internasional dengan topik bahasan yang relevan dalam rentan waktu
sesuai ketentuan.

6
8. BAB III - GAMBARAN KASUS
Pada bagian awal deskrpsisi kasus mahasiswa mendeskripsikan kaarakteristik
klien dalam bentuk narasi yang ringkas, padat dan detail. Selanjtnya, mahasiswa
menuliskan deskrpisi intervensi yang diberikan yang sesuai dengan judul KIAN yang
telah ditetapkan mahasiswa. Pada bagian akhir mahasiswa menuliskan analisis respon
pasien setelah mendapatkan intervensi. Mahasiswa juga dapat menambahkan gambar,
tabel atau data pendukung laninnya. Mahasiswa menuliskan keunikan serta
menitikbertakan intervensi sebagai sebuah inovasi dengan pendekatan EBN. Intervensi
yang dipilih dapat juga berdasar pada salah satu pendekatan teori keperawatan yang
relevan dengan kasus. Pada bagian ini penulis menyajikan bagaimana respon
pasien/klien mendapatkan intervensi namun bukan dalam bentuk kesimpulan.

9. BAB IV - HASIL DAN PEMBAHASAN


a) Hasil
Mahasiswa menuliskan hasil yang didapatkan melalui proses observasi,
pengamatan, studi literatur atau melalui pengukuran data melalui hasil proses intervensi
keperawatan atau implementasi EBN yang telah di susun pada bab sebelumnnya.
b) Pembahasan
Mahasiswa menyajikan beberapa literatur relevan dengan kasus yang diangkat
kemudian membandingkan hasil temuan kasus ini dengan hasil temuan literatur
sebelumnya. Mahasiswa menjelaskan mengapa hasil temuan berbeda atau sama dari
literatur pembanding dengan harapan penulis mendapatkan pembelajaran lebih selama
pengelolaan kasus yang dipilih.

10. BAB V - PENUTUP


a) Kesimpulan
Mahasiswa menuliskan secara singkat kesimpulan hasil proses keperawatan
pada dua kasus dengan intervensi EBN yang dipilih.
b) Saran
Mahasiswa menuliskan saran serta rekomendasi penulis untuk praktisi,
akademisi atau penelitian selanjutnya.

11. Daftar Pustaka

7
Menuliskan daftar pustaka dengan baik dan benar. Format penulisan daftar
pustaka menggunkan American Psychology Association (APA) style edisi 7. Referensi
yang digunakan harus relevan dan up to date dengan rentang waktu 10 tahun untuk
referensi bersumber textbook dan 5 tahun untuk referensi bersumber jurnal.

8
BAB III
TEKNIS PENYUSUNAN KIAN

1. Tahap Inisiasi
Tahapi inisasi merupakan tahap awal penyusunan KIAN yang dimulai sejak
awal mahasiswa melakukan survei atau pengkajian fenomena atau kasus yang menarik.
Berikut beberapa tahap inisiasi:
a) Mencari fenomena atau kasus yang menarik
b) Menentukan intervensi yang relevan (keterbaharuan/teori keperawatan terpilih)
c) Berdiskusi dengan pembimbing KIAN terkait kasus dan intervensi yang telah
ditentukan dan meminta persetujuan (ACC)
d) Mencari literatur pendukung
e) Menyusun bagian latar belakang dan deskripsi kasus

2. Tahap Implementasi
a) Mahasiswa profesi menyampaikan informed kepada pasien dan atau informed
assent pada keluarga atau wali untuk pasien anak (usia < 18 tahun) terkait
intervensi yang akan diberikan, manfaat dan informasi terkait lainnya. Informasi
yang diberikan harus komprehensif
b) Mahasiswa meminta consent/assent setelah pasien mendapatkan dan memahami
dengan baik informasi yang diberikan mahasiswa profesi
c) Selama proses mahasiswa profesi dipersilahkan untuk komunikasi dengan
pemimbing KIAN
d) Bimbingan dilakukan selama stase berlangsung, bimbingan dapat dilaksanakan
secara sinkronus atau asinkronus sesuai kesepakatan waktu dengan masing-masing
pembimbing

3. Tahap Hasil
a) Setelah mahasiswa telah selesai menyusun KIAN dan mendapat persetujuan
pembimbing (ACC) silahkan mahasiswa menghubungi koordinator KIAN untuk
penjadwalan ujian dengan membayar adminitrasi ujian/seminar hasil KIAN sebesar
Rp.300.000 ke nomor rekening 1120-01-006912-50-3 atas nama Bq Fitria Frisma
Lita dengan keterangan “Administrasi ujian KIAN”

9
b) Setelah mahasiswa melakukan pembayaran administrasi, mahasiswa melakukan
konfirmasi melalui Whatsapp
c) Setelah menyelesaikan administrasi mahasiswa selanjutnya berkomunikasi untuk
kesepakatan waktu pelaksanaan ujian seminar hasil
d) Setelah mendapatkan kesepakatan waktu antara mahasiswa dan dewan penguji,
mahasiswa silahkan mengubungi bagian kesekertariatan untuk mendapatkan
formulir berita acara seminar hasil serta formulir penilaian
e) Mahasiswa juga menyusun manuskript sesuai format/templete manuskrip jurnal
keperawatan sebagai syarat untuk pelaksanaan semniar hasil
f) Maksimal 2 hari kerja sebelum ujian/seminar hasil dilaksanakan, mahasiswa telah
menyerahkan laporan kepada dewan penguji (1) dan pembimbing selaku dewan
penguji (2)
g) Mahasiswa mempersiapkan power point (PPT) yang menarik untuk dipresentasikan
saat seminar hasil
h) Ujian KIAN akan dilaksanakan bersama dua penguji dimana pembimbing akan
menjadi dewan penguji (2) serta moderator ujian seminar hasil. Moderator
membuka dan memandu selama seminar berlangsung.
i) Alokasi waktu seminar hasil maksimal 60-75
a. Pembukaan oleh moderator : 5 menit
b. Presentasi hasil oleh mahasiswa : 15 menit
c. Tanya jawab : 30 - 40 menit
d. Penentuan nilai akhir : 10 menit
j) Memperbaiki tugas akhri sesuai revisi atau masukan saat seminar hasil
k) Mahasiswa mengumpulkan halaman pengesahan yang ditandatangani oleh dewan
penguji (1) dan pembimbing selaku dewan penguji (2) dan kepala program studi
setelah mendapatkan ACC revisi
l) Mahasiswa menyerahkan bukti berupa text full dengan halaman persetujuan kepada
bagian kesekertariatan profesi sebagai salah satu syarat mengikuti yudisium ners

10
BAB IV
EVALUASI KIAN

4.1 Borang Penilaian


Penilaian akan dilakukan saat pelaksanaan seminar hasil yang akan diberikan oleh
penguji 1 dan penguji 2

Tabel 1.1 Borang penilaian akhir KIAN


Komponen 0 - 0,9 1 - 1,9 2
Sistematika penulisan

(Penyusunan yang baik dan Tidak sistematis, Alur tidak terlalu dapat Sistematis, tata
sistematis (sesuai alur), terdapat banyak dibaca dengan mudah, penulisan baik,
kerapian dalam penulisan kesalahan dalam masih terdapat kesalahan penulisan
(apakah terdapat kesalahan penulisan kesalahan penulisan sedikit atau tidak ada
penulisan, EYD, kata baku,
susunan kata dan kalimat,
penulisan daftar pustaka)
Keunikan dan Values

Kasus, intevensi dan Urgensi kasus tidak Urgensi kasus standar, Urgensi kasus baik,
pendekatan yang menarik. kuat, intervensi intervensi dapat intervensi relevan
Implementasi sebagai sebuah kurang relevan dan diberikan secara sesuai EBN terbaru,
tahap pembelajaran tidak terbarukan, relevan namun tidak EBN mendukung
EBN tidak kuat terbarukan dengan baik
EBN ada namun tidak
terlalu kuat
Orisinalitas dan referensi

Implementasi benar-benar Tidak ada data Didukung beberapa Dokumentasi kuat,


dilakukan, keaslian peulisan dokumentasi dokumentasi, referensi refersni kuat dan up
serta intervensi, dukungan pendukung, sumber cukup baik date serta relevan
sumber bacaan adekuat bacaan kurang up date
dan dan relevan
Interpretasi hasil
Mahasiswa kurang Mahsiswa mampu Dapat dengan baik
Mahasiswa dapat memahami proses memahami namun menyampaikan
menginterpretasikan hasil dari yang dilalui serta hasil sedikit kesulitan dalam interpretasi hasil
intervensi yang diberikan intrepretasi penyampaian
interpretasi
Manuskrip

Penyusunan manuskrip sesuai Penulisan tidak Sistematis, disusun


kaidah penulisan jurnal sistematis dengan baik, rapi dan
keperawatan menarik
Seminar hasil

Presentasi dan tanya jawab PPT kurang menarik, PPT sudah bagus Penyajian presentasi
(PPT singkat, padat, jelas, terlalu banyak tulisan, namun ada beberapa bagus, mampu
informatif dan menarik, kurang informatif, yang harus diperbaiki menjawab dengan baik
menjawab pertanyaan dari tidak mampu dalam penyajian, setiap pertanyaan yang
penguji) menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan diberikan
penguji dengan baik penguji cukup baik

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛


Nilai akhir: x 100
12

11
LAMPIRAN

XII
Lampiran 1 (Format KIAN)

JUDUL KIAN (Times New Roman 14 pt)

KARYA ILMIAH AKHIR NERS (Times New Roman 14 pt)

NAMA MAHASISWA
NIM

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU
BULAN TAHUN (NOVEMBER 2023)

XIII
JUDUL KIAN (Times New Roman 14 pt)

KARYA ILMIAH AKHIR NERS (Times New Roman 14 pt)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ners (Times
New Roman 12 pt)

NAMA MAHASISWA
NIM

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU
BULAN TAHUN (DESEMBER 2023)

XIV
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ilmiah Akhir Ners ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama :

NIM :

Tanda Tangan :

Tanggal :

XV
HALAMAN PENGESAHAN

Tesis ini diajukan oleh:


Nama :

NIM :

Program Studi :

Judul KIAN :

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk gelar Ners pada Program Studi Profesi
Ners, Fakultas Kesehatan, Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu.

DEWAN PENGUJI

Penguji : ( )

Penguji : ( )

Ditetapkan di : Bagu

Tanggal :

XVI
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat- Nya, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah akhir ners ini. Penulisan karya
ilmiah akhir ners ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Ners pada Program Studi Profesi Ners, Fakultas Kesehatan, Universitas
Qamarul Huda Badaruddin Bagu. Saya menyadari bahwa, tidak mudah menyelesaikan
tugas akhir ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada:
1. ………., selaku Ketua Program Studi S1/Ners Keperawatan
2. ………., selaku dosen pembimbing
3. dst
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga karya ilmiah akhir ners ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan.

Bagu, Bulan Tahun

TTD
Nama Mahasiswa

XVII
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu, saya yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIM :
Program Studi :
Fakultas :
Jenis Karya :

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu Hak Bebas Royalti Nonekslusif ( Non-
exclusive Royalty- Free Right ) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Judul Karya Ilmiah Akhir Ners

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Bagu
Tanggal
TTD menyatakan

(Nama Mahasiswa)

XVIII
ABSTRAK

Nama :
Program Studi :
Judul :
Pembimbing :

Abstrak pada karya ilmiah akhir ners merupakan narasi ringkas yang tersusu atas latar
belakang, deskripsi kasus dengan intervensi yang diberikan dan terakhir kesimpulan
yang disusun secara singkat dalam 150-250 kata.

Kata kunci: gunakan kata kunci yang relevan dan represetatif

XIX
ABSTRACT

Name :
Study Program :
Title :
Counsellor :

Penulisan abstrak dalam bahasa inggris

Keyword:

XX
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ..........................................................XV


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... XVI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. XVI
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................XVIII
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................XVIII
ABSTRAK................................................................................................................... XIX
ABSTRACT ..................................................................................................................XX
DAFTAR ISI ............................................................................................................... XXI
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... XXII
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ XXIV
BAB 1 LATAR BELAKANG .................................................................................... XXV
1.1. Latar Belakang...................................................................................... XXV
1.2. Metodologi.................................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 3
1.4. Manfaat Penulisan ...................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS ....................................................................................... 4
2.1. Tinjauan Teoritis......................................................................................... 4
BAB 3 GAMBARAN KASUS......................................................................................... 7
3.1 Kasus 1 ....................................................................................................... 7
3.1 Kasus 2 .......................................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................................. 11
3.1. Pembahasan .............................................................................................. 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 14
4.1. Kesimpulan .............................................................................................. 14
4.2. Saran ......................................................................................................... 15
Daftar Pustaka................................................................................................................. 16

XXI
DAFTAR GAMBAR

XXII
DAFTAR TABEL

XXIII
DAFTAR LAMPIRAN

XXIV
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Metodologi
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
1.3.2. Tujuan Khusus
1.4. Manfaat Penulisan
1.4.1. Bagi Masyarakat
1.4.2. Bagi Pelayan Keperawatan
1.4.3. Bagi Pendidikan Keperawatan
1.4.4. Bagi Peneliti Keperawatan

XXV
BAB I
TINJAUAN TEORI

2.1. Tinjauan Teori


2.1.1. Sub Teori 1 (Masalah)
2.1.2. Sub Teori 2 (Intervensi)
2.1.3. 2.2.3 Teori Keperawatan Terpilih

XXVI
BAB III
GAMBARAN KASUS
3.1 Studi Kasus
3.1.1 Deskripsi / Karakterisik Pasien Kasus 1
3.1.2 Deskrpisi / Karakteristik Pasien Kasus 2

XXVII
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pembahasan

XXVIII
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.2.1 Praktisi Keperawatan
4.2.2 Intitusi Pendidikan
4.2.3 Peneliti Selanjutnya

XXIX
DAFTAR PUSTAKA

XXX
Lampiran 2 (Form Informed)

Assalamualaikum warrahmatullahiwabarokatuh
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Baiq Fitria Frisma Lita
NPM : 1906337702
Pembimbing : 1. Prof. Yeni Rustina, S.Kp.,M.App.Sc.,Ph.D
2. Ns. Defi Efendi,M.Kep.,Sp.An
Status : Mahasiswa Residensi Spesialis Keperawatan Anak
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Bermaksud melakukan proyek inovasi berjudul Efektifitas edukasi audiovisual dalam


pelaksanaan discharge planning pada orang tua dengan bayi baru lahir kurang bulan
di unit perinatologi RSCM
Berikut penjelasan beberapa hal terkait penelitian saya, meliputi:

1. Proyek inovasi ini bertujuan untuk menilai efektifitas edukasi audiovisual terhadap
peningkatan pengetahuan orang tua dengan bayi baru lahir kurang bulan terhadap
perawatan bayi di RSUPN Cipto Mangunkusumo.
2. Proyek inovasi ini tidak akan mempengaruhi atau merugikan bapak/ibu karena
tidak merupakan tindakan invasive dengan memasukan alat atau obat kedalam tubuh
pasien
3. Partisipasi bersifat sukarela tanpa paksaan dan apabila responden tidak berkenan
untuk menjadi partisipan maka tidak akan mendapat sanksi apapun.
4. Tindakan akan dilaksanakan dalam waktu 15 menit dan jika ada hal hal yang masih
perlu dklarifikasi maka akan dilakukan kontrak ulang sesuai dengan kesepakatan yang
telah dibuat oleh peneliti dan partisipan.
5. Selama proyek inovasi dilakukan, peneliti akan menggunakan media video animasi,
pengisian kuesioner
6. Laporan hasil proyek inovasi menggunakan kode responden dan bukan nama asli
dari responden.

Jakarta, April 2022

Peneliti,
Baiq Fitria Frisma Lita

XXXI
Lampiran 3 (Form Consent)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama (Inisial) : .....................................

Umur :.....................................

Alamat :......................................

Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan proyek inovasi ini (terlampir), maka
saya memahami tujuan proyek inovasi ini yang nantinya akan bermanfaat bagi anak
saya. Saya juga memahami hak-hak yang saya peroleh selama penelitian ini.

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden proyek inovasi yang
dilakukan oleh Baiq Fitria Frisma Lita mahasiswa residensi spesialis keperawatan
anak Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia. Saya mengerti dan
memahami bahwa proyek inovasi ini tidak akan berakibat negatif terhadap saya, oleh
karena itu saya bersedia tanpa paksaan dan bersifat sukarela untuk menjadi responden
pada proyek inovasi ini.

Jakarta, April 2022


Responden Penelitian

(………………………….)

XXXII
Lampiran 4 Format Penilaian KIAN

Komponen 0 - 0,9 1 - 1,9 2


Sistematika penulisan

Keunikan dan Values

Orisinalitas dan referensi

Interpretasi hasil

Manuskrip

Seminar hasil

XXXIII
Lampiran 5 Contoh Manuscript Case Study
(5.1 naskah singkat sesuai format JKI)

APLIKASI TEORI PARENT-CHILD INTERACTION DALAM


ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR KURANG
BULAN DENGAN RISIKO GANGGUAN PERLEKATAN

Baiq Fitria Frisma Lita, Yeni Rustina, Defi Efendi


Faculty Of Nursing Universitas Indonesia, Depok, 16424 Indonesia

Abstract
Application of Parent-Child Interaction theory in the care of preterm newborns at risk of
attachment disorders. Preterm newborns are at high risk of experiencing health problems due to
immaturity. The condition of immaturity of newborns requires the intensive care in the hospital.
Hospitalization for preterm newborns causes the baby to separate from their parents and hinders the
attachment process in early of life. The purpose of this case study is to find out the effect of the
application of Parent-Child Interaction theory in overcoming the problem of risk of attachment
disorders in newborns undergoing hospitalization. This case study uses a descriptive design in five
cases of preterm newborns. Nursing problems in the cases including: ineffective breathing patterns, the
risk of nutritional deficits, the risk of thermoregulation disorders and the risk of attachment disorders.
Nursing interventions according to nursing problems using the Indonesian Nursing Intervention
Standards and promoting a first relationship to overcome the risk of attachment disorders. This is the
first case study regarding the risk of attachment disorders in preterm newborns. The conclusion is that
attachment disorders are a problem that has the potential to occur in preterm newborns with
hospitalization. The nursing approach with attachment promotion interventions can effectively
overcome the problem of attachment disorders experienced by parents and babies. Nurses as a health
care team have an important role in promoting the interaction of preterm newborns undergoing
hospitalization with their parents in the early stages of life.

Key Words: preterm newborn, attachment, hospitalization, parents, interaction

Abstrak
Aplikasi teori Parent-Child Interaction dalam asuhan keperawatan bayi baru lahir kurang bulan
dengan risiko gangguan perlekatan. Bayi baru lahir kurang bulan berisko tinggi mengalami masalah
kesehatan karena imaturitas sehingga membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit pada awal
kehidupannya. Perawatan di rumah sakit atau hospitalisasi bayi baru lahir kurang bulan menyebakan
bayi berpisah dari orang tua dan menghambat proses perlekatan di awal kehidupan. Tujuan dari studi
kasus ini adalah untuk mengetahuai pengaruh aplikasi teori Parent-Child Interaction dalam
mengatasi masalah risiko gangguan perlekatan pada bayi baru lahir yang menjalani hospitalisasi.
Studi kasus ini menggunakan desain deskriptif pada lima kasus bayi baru lahir kurang bulan. Bayi
pada 5 kasus ialah bayi kurang bulan dengan berat badan rendah yang menjalani hospitalisasi dengan
masalah keperawatan diantaranya: pola penafasan tidak efektif, risiko defisit nutrisi, risiko gangguan
termoregulasi dam risiko gangguan perlekatan. Asuhan keperawatan yang diberikan menggunakan
pendekatan Parent-Child Interaction dengan intervensi sesuai dengan masalah keperawatan
menggunakan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia serta promoting first relationship untuk
mengatasi risiko gangguan perlekatan. Studi kasus ini merupakan studi kasus pertama mengenai risiko
gangguan perlekatan pada bayi baru lahir kurang bulan. Kesimpulan dari studi kasus yang telah
dilakukan adalah gangguan perlekatan merupakan masalah yang berpotensi terjadi pada bayi baru
lahir kurang bulan dengan hospitalisasi. Pendekatan keperawatan dengan intervensi promosi
perlekatan secara efektif dapat mngatasi masalah gangguan perlekatan yang dialami orang tua dan
bayi. Perawat sebagai tim layanan kesehatan memiliki peran penting dalam promosi interaksi bayi
baru lahir kurang bulan yang menjalani hospitalisasi dengan orang tua mereka pada masa awal
kehidupan.

Kata Kunci: bayi baru lahir kurang bulan, perlekatan, hospitalisasi, orang tua, interaksi.

XXXIV
Pendahuluan

Bayi lahir kurang bulan atau bayi preterm merupakan bayi yang lahir pada usia
gestasi kurang dari 37 minggu, salah satu penentu prognosis yang berisiko merugikan
bagi kondisi kesehatan bayi baru lahir yang secara global menjadi penyebab kematian
dan kesakitan tertinggi pada populasi bayi baru lahir. Bayi prematur sangat rentan
mengalami komplikasi karena imaturitas yang mengganggu fungsi sistem pernapasan,
kesulitan dalam pemberian makan, pengaturan suhu tubuh yang buruk serta risiko
tinggi terhadap infeksi (World Health Organization, 2015). Penanganan pada periode
natal yang tepat untuk bayi baru lahir berisiko tinggi dengan ketersediaan NICU
dengan level tinggi terbukti meningkatkan prognosis yang baik seperti penurunan
tingkat kematian, waktu penggunaan ventilator yang secara signifikan lebih rendah,
bantuan oksigen yang lebih sedikit, waktu perawatan di unit NICU lebih singkat,
insiden kesakitan yang menurun seperti sindrom distress pernapasan, perdarahan
intraventrikuler, enterokolitis nekrotikan, serta healthcare associated infections (HAIs)
(Usuda et al., 2022).

Bayi yang dirawat di NICU beserta keluarganya menghadapi pengalaman traumatis


dan lingkungan yang menantang yang dapat menciptakan stres psikososial orang tua,
seperti pemisahan dini antara orang tua dan bayi, peran orang tua yang berubah atau
terganggu, lampu dan suara buatan, prosedur medis invasif yang tak terhindarkan, dan
kurangnya kontak dan interaksi dalam pasangan orang tua-bayi (Kim & Kim, 2022).
Bayi lahir kurang bulan dapat dianggap sebagai kelompok berisiko tinggi dalam hal
risiko gangguan perlekatan karena potensi perpisahan yang berkepanjangan. Potensi
perpisahan ini membentuk sebuah pengalaman sensorik pertama neonatus setelah
lahir yang dapat berbeda secara signifikan dari bayi sehat yang lahir cukup bulan
(Leahy-Warren et al., 2020).

Pada bayi preterm terjadi ganggaun terkait proses ikatan atau perlekatan setelah bayi
lahir baik secara emosional, fisik, serta interaksi sosial dan lingkungan yang terputus
karena sebagian besar bayi preterm harus mendapatkan perawatan intensive di ruang
neonatal intensive care unit (NICU) (Kim et al., 2020). Pembentukan ikatan
emosional yang positif antara orang tua dan bayinya merupakan salah satu fondasi
paling signifikan dalam pembangunan hubungan orang tua-bayi yang sehat dan
fundamental bagi perkembangan bayi baru lahir dikemudian hari (Ettenberger et al.,
2021).

Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat. Asuhan
keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang diberikan secara langsung kepada klien/pasien diberbagai tatanan pelayanan
kesehatan (Purba, 2015). Perawat memiliki beberapa peran dalam melaksanakan
asuhan keperawatan diantaranya sebagai care giver, kolaborator, edukator, konselor,
advocator dan pengembangan keilmuan dan penelitian. Perkembangan keilmuan
keperawatan tidak terlepas dari beberapa model konsetual keperawatan yang
dikembangkan oleh beberapa teoris keperawatan.

XXXV
Model koseptual dan teori keperawatan merupakan sebuah dasar dalam pemberian
asuhan keperawatan yang terstruktur, berdasarkan fenomena, pemikiran langsung,
observasi serta interpretasi sebagai kerangka untuk menyediakan asuhan keperawatan
dalam bentuk implementasi termasuk sebagai kerangka dasar dalam pengembangan
keilmuan keperawatan dan penelitian (Premkumar et al.,2017). Model Parent-Child
Interaction digunakan untuk menilai hubungan utama antara ibu dan anak, yang
dirancang khusus untuk anak dibawah usia tiga tahun yang dikembangkan oleh
Kathryn Barnard pada tahun 1994. Model Parent-Child Interaction menjelaskan
tentang interaksi pengasuh, lingkungan dan anak serta pengaruhnya terhadap perilaku
anak pada tahap perkembangan selanjutnya (Mathew, 2016).

Gambaran Kasus

Studi kasus ini terdiri dari lima kasus bayi baru lahir kurang bulan yang dirawat di
ruang Perinatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pada periode April – Mei 2022.
Studi kasus yang dikelola merupakan kasus bayi baru lahir kurang bulan (<37
minggu), post menstrual age (PMA) saat pengkajian <37 minggu, dengan berat badan
lahir rendah tanpa kelainan bawaan atau kasus bedah. Berikut ini lima kasus yang
disajikan dalam tabel 1 yang menggambarkan deskripsi dari setiap kasus bayi baru
lahir kurang bulan:

Tabel 1 Karakteristik Bayi Baru Lahir Kurang Bulan pada Lima Kasus Kelolaan

Inisial Bayi PMA Jenis Kelamin Berat Badan Masalah Keperawatan


By.Ny.Fa 33 Minggu Perempuan 1340 gram Pola nafas tidak efektif, ikterik
neonatorum, risiko defisit
nutrisi, risiko termoregulasi
tidak efektif, Risiko gangguan
perlekatan
By.Ny.K 34 minggu Laki-laki 1320 gram Pola nafas tidak efektif, , risiko
defisit nutrisi, risiko
termoregulasi tidak efektif,
Risiko gangguan perlekatan
By.Ny.S 32 minggu Perempuan 1350 gram Pola nafas tidak efektif, , risiko
defisit nutrisi, risiko
termoregulasi tidak efektif,
Risiko gangguan perlekatan
By.Ny.Fr 34 minggu Laki-laki 1200 gram Pola nafas tidak efektif, ikterik
neonatorum, risiko defisit
nutrisi, risiko termoregulasi
tidak efektif, Risiko gangguan
perlekatan
By.Ny.A 32 minggu Perempuan 1140 gram Pola nafas tidak efektif, ikterik
neonatorum, risiko defisit
nutrisi, risiko termoregulasi
tidak efektif, Risiko gangguan
perlekatan

Usia bayi dari lima kasus saat dilakukan implementasi awal diantarannya adalah satu
bayi dengan PMA 31 minggu, dua bayi dengan PMA 32 minggu dan dua bayi dengan
PMA 33 minggu dan satu bayi dengan PMA 34 minggu. Seluruh kasus merupakan
bayi dengan berat badan rendah (< 1.500 gram). Pada masa awal pengkajian semua
bayi masih menggunakan alat bantu pernafasan dimana dua bayi menggunakan High

XXXVI
Nasal Flow (HFN) dan tiga bayi menggunakan Continous Positive Airway Pressure
(CPAP) dengan diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah pola nafas tidak
efektif. Tampak retraksi dinding dada saat bayi bernafas. Diagnosis medis yang
ditegakkan terkait masalah pernafasan untuk kelima kasus adalah respiratory distress
syndrom (RDS). Tiga dari lima bayi didapatkan dengan ikterik neonatorum dengan
hasil pengkajian satu bayi dengan kremer 2 dan dua bayi dengan kremer 3.

Prematuritas merupakan kontributor utama hospitaliasai bayi baru lahir yang


mendapatkan perawatan di NICU termasuk pneumonia, penyakit kuning,
gastroschisis, dan penggunaan obat oleh maternal selama kehamilan (Ghosh &
Wojtowycz, 2021). Kelahiran prematur yang erat kaitannya dengan hospitalisasi bayi
baru lahir NICU adalah peristiwa kehidupan yang tidak mudah bagi orang tua dan
bayi. Stres, kecemasan, serta gejala depresi, keterbatasan dalam menggendong atau
menyentuh bayi, dan komplikasi medis selama perawatan di NICU dapat berdampak
negatif pada kesehatan mental orang tua (Ettenberger et al., 2021).

DISKUSI

Pola nafas tidak efektif pada bayi baru lahir kurang bulan akibat imaturitas pernafasan
yang belum berkembang dengan sempurna. Imaturitas menyebabkan sindrom distress
pernafasan atau RDS yang mengharuskan bayi baru lahir kurang bulan harus
mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. RDS didefinsikan sebagai kondisi
dimana paru belum matang (imatur) pada bayi baru lahir kurang bulan untuk
menghasilkan surfaktan yang cukup. Produksi surfaktan dimulai sejak usia gestasi 22
minggu dan terus menuju matur sampai akhir trimester ke tiga (Nugraha, 2014).

Intervensi yang diberikan pada masalah pola nafas tidak efektif dengan pemantauan
respirasi, dukungan ventilasi dan pengaturan posisi.Evaluasi dilakukan dalam jangka
waktu perawatan dua sampai tiga pekan. Hasil dari intervensi pola nafas tidak efektif
adalah pada kasus dua bayi masih menggunakan bantuan alat pernafasan minimal
yang sebelumnya CPAP menjadi HFN. Masalah pola nafas tidak efektif pada tiga
kasus lainnya telah teratasi ditandai dengan bayi telah mampu bernafas spontan
dengan laju pernafasan dalam rentang normal tanpa retraksi dinding dada. Intervensi
pada masalah keperawatan ikterik neonatorum dilakukan dengan terapi sinar dan
dukungan cairan serta nutrisi yang adekuat . Evaluasi masalah keperawatan ikterik
neonatorum yang ditemukan pada tiga bayi telah teratasi. Bayi tidak ikterik setelah
dilakukan intervensi.

Intervensi pada masalah risiko defisit nutrisi dilakukan dengan pemantauan


pertumbuhan dan dukungan nutrisi yang adekuat. Bayi baru lahir kurang bulan belum
mampu secara mandiri menelan dan menghisap nutrisi yang diberikan karena
imaturitas. Oleh karena itu, intervensi pemenuhan kebutuhan nutrisi suportif diberikan
dengan penggunaan selang orogastrik agar nutrisi dapat diterima bayi menuju saluran
pencernaanya. Keterampilan oral bayi prematur dibagi ke dalam empat fase, yaitu
berkembangnya reflek menghisap, kematangan proses menelan, kematangan fungsi
pernapasan, koordinasi gerakan menghisap, menelan dan bernapas. Komponen refleks
menghisap sudah mulai ada sejak usia kehamilan 28 minggu, namun sinkronasi masih

XXXVII
tidak teratur, dan bayi mudah mengalami kelelahan. Sejalan dengan proses
pematangan, maka mekanisme yang lebih teratur akan didapatkan pada usia
kehamilan 32-36 minggu (Saputro & Megawati, 2019).
Masalah keperawatan risiko defisit nutrisi teratasi ditandai dengan peningkatan berat
badan setiap pekan pada kelima bayi. Kenaikan berat badan sesuai dengan
rekomendasi kenaikan berat badan bayi prematrur yang dipantau menggunakan grafik
Fenton sampai PMA 40 minggu. Umumnya target penambahan berat badan bayi baru
lahir kurang bulan di unit pelayanan intensive neonatal ialah untuk mencapai
pertumbuhan seperti halnya capaian pertumbuhan janin pada trimester ke tiga
intrauterin dengan kenaikan berat badan sekitar 15gram/hari (Greer & Olsen, 2013).
Pada grafik pemantauan pertumbuhan bayi baru lahir prematur, penilaian risiko
perinatal dapat dilakukan dengan kriteria persentil berat badan, pengukuran
antropometrik lainnya seperti panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada serta berat
badan dalam mengidentifikasi bayi baru lahir yang berisiko (Roy et al., 2021).

Intervensi keperawatan pada masalah risiko termoregulasi tidak efektif dilakukan


dengan perawatan inkubator pada beberapa pekan pertama perawatan. Tidak ada
instabilisasi suhu yang ditemukan. Setelah bayi stabil dan ibu siap, perawatan metode
kanguru mengurangi risiko termoregulasi tidak efektif. Evaluasi setelah beberapa
pekan dilakukan perawatan pada lima bayi didapatkan hasil bahwa masalah risiko
termoregulasi tidak efektif teratasi. Sejak diperkenalkan beberapa dekade lalu, banyak
penelitian berkelanjutan dan praktek klinis telah membuktikan bahwa metode
perawatan kanguru secara efektif memberi manfaat dalam stabilisasi suhu, proses
menyusui, hubungan bayi dan ibu, meningkatkan kesehatan BBLR, bayi lahir kurang
bulan maupun bayi lahir cukup bulan (Davanzo et al., 2013).

Masalah keperawatan risiko gangguan perlekatan pada kelima kasus teratasi. Kualitas
interaksi ibu dengan bayi tergantung pada kemampuan bayi untuk memberikan isyarat
komunikasi dalam menanggapi ibu dan kemampuan ibu untuk peka terhadap isyarat
bayinya, meringankan penderitaan bayinya, dan meningkatkan pertumbuhan
sosioemosional dan kognitif bayi. Sensitivitas ibu merupakan komponen kunci dalam
model Parent-Child Interaction dari Barnard. Barnard mendefinisikan kepekaan
terhadap isyarat bayi sebagai sebuah kemampuan pengasuh untuk mengenali dan
menanggapi isyarat anak. Kebiasaan ibu harus terbentuk sebagai sebuah bentuk
tanggapan secara tepat dalam mengartikan dan cepat dalam menaggapi isyarat bayi
(Stiles, 2010). Promoting first relationship antara bayi dengan orang tua antara lain
dengan cara memotivasi keterlibatan orang tua dalam perawatan seperti kehadiran
orang tua, sentuhan orang tua kepada bayi mereka dalam upaya peningkatan rasa
percaya diri orang tua dan ikatan antara keduanya (Pineda et al., 2017).

Perawatan metode kanguru adalah intervensi yang dilakukan untuk masalah risiko
gangguan perlekatan. PMK dapat dilakukan sebagai langkah awal promoting first
relationship dalam mendukung interaksi secara fisik dan emosional bayi dan orang
tua. Selama implementasi PMK kepada lima kasus, bayi tampak nyaman dan tidur
dengan nyenyak selama perawatan metode kanguru. Aspek maternal juga merasakan
manfaat PMK dalam hal interaksi emosiaonal serta rasa nyaman yang dirasakan oleh
ibu selama melakukan PMK karena dapat mendengarkan nafas bayi, dan suara
jantung bayi. Ibu menyatakan rasa kekhawatiran dan kurang percaya diri dalam
berinteraksi dengan bayi berkurang setelah pengalaman melakukan PMK.. Perawatan
metode kanguru memberi kesempatan untuk bayi baru lahir dalam berbagi kontak

XXXVIII
kulit dengan kulit dengan orang tua untuk mendapatan kehangatan dari perpindahan
panas konduktif untuk meningkatkan pengalaman ibu yang baru melahirkan.
Perawatan metode kanguru terbukti memberi manfaat kesehatan jangka panjang bayi
selama hospitalisasi (Vasconcellos et al., 2022).

Simpulan
Diagnosis keperawatan yang muncul pada bayi baru lahir kurang bulan yang
menjalani hospitalisasi salah satunya adalah masalah risiko gangguan perlekatan
karena bayi dan orang tua terpisah selama bayi mendapatkan perawatan
(hospitalisasi). Intervensi keperawatan disusun menggunakan intervensi promoting
first relationship dengan memastikan kondisi bayi stabil untuk mulai membangun dan
menjalin interaksi di awal masa kehidupan bayi dengan orang tua dan memastikan
orang tua siap menerima informasi baru. Evaluasi perlekatan atau interaksi antara
bayi baru lahir kurang bulan dengan orang tua pada lima kasus kelolaan menunjukkan
telah terbangun dengan baik ditandai dengan peningkatan kesiapan ibu dan bayi
dalam melakukan interaksi setelah beberapa pekan perawatan berlangsung.

Daftar Pustaka
Davanzo, R., Brovedani, P., Travan, L., Kennedy, J., Crocetta, A., Sanesi, C., Strajn, T., & De Cunto,
A. (2013). Intermittent kangaroo mother care: A NICU protocol. Journal of Human Lactation, 29(3),
332–338. https://doi.org/10.1177/0890334413489375

De Luca, D. (2021). Respiratory distress syndrome in preterm neonates in the era of precision medicine:
A modern critical care-based approach. Pediatrics and Neonatology, 62, S3–S9.
https://doi.org/10.1016/j.pedneo.2020.11.005

Ettenberger, M., Bieleninik, Ł., Epstein, S., & Elefant, C. (2021). Defining attachment and bonding:
Overlaps, differences and implications for music therapy clinical practice and research in the neonatal
intensive care unit (nicu). International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(4),
1–10. https://doi.org/10.3390/ijerph18041733

Fenton, T. R., Nasser, R., Eliasziw, M., Kim, J. H., Bilan, D., & Sauve, R. (2013). Validating the
weight gain of preterm infants between the reference growth curve of the fetus and the term infant.
BMC Pediatrics, 13(1), 1. https://doi.org/10.1186/1471-2431-13-92

Greer, F. R., & Olsen, I. E. (2013). How fast should the preterm infant grow? Current Pediatrics
Reports, 1(4), 240–246. https://doi.org/10.1007/s40124-013-0029-1

Hoffenkamp, H. N., Tooten, A., Hall, R. A. S., Croon, M. A., Braeken, J., Winkel, F. W., Vingerhoets,
A. J. J. M., & van Bakel, H. J. A. (2012). The impact of premature childbirth on parental bonding.
Evolutionary Psychology, 10(3), 542–561. https://doi.org/10.1177/147470491201000311

Kim, A. R. (2020). Addressing the needs of mothers with infants in the neonatal intensive care unit: A
qualitative secondary analysis. Asian Nursing Research, 14(5), 327–337.
https://doi.org/10.1016/j.anr.2020.09.004

Kim, A. R., Kim, S. Y., & Yun, J. E. (2020). Attachment and relationship-based interventions for
families during neonatal intensive care hospitalization: A study protocol for a systematic review and
meta-analysis. Systematic Reviews, 9(1), 1–7. https://doi.org/10.1186/s13643-020-01331-8

Kim, S., & Kim, A. (2022). Attachment-and relationship-based interventions during NICU
hospitalization for families with preterm/low-birth weight infants: A systematic review of RCT data.

XXXIX
International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(3).
https://doi.org/10.3390/ijerph19031126

Leahy-Warren, P., Coleman, C., Bradley, R., & Mulcahy, H. (2020). The experiences of mothers with
preterm infants within the first-year post discharge from NICU: Social support, attachment and level of
depressive symptoms. BMC Pregnancy and Childbirth, 20(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12884-
020-02956-2

Lee, N. H., Nam, S. K., Lee, J., & Jun, Y. H. (2019). Clinical impact of admission hypothermia in very
low birth weight infants: Results from Korean neonatal network. Korean Journal of Pediatrics, 62(10),
386–394. https://doi.org/10.3345/kjp.2019.00206

Mathew, G., Gupta, V., Santhanam, S., & Rebekah, G. (2018). Postnatal weight gain patterns in
preterm very-low-birth-weight infants born in a tertiary care center in South India. Journal of Tropical
Pediatrics, 64(2), 126–131. https://doi.org/10.1093/tropej/fmx038

Mathew, M. (2016). Conceptual application of child health assessment interaction model (CHAIM) in
assessment toddler’s behavioral problems. International Journal of Innovative Research and Advanced
Studies, 3(7), 137–139.

Mohamed, S. O. O., Ahmed, S. M. I., Khidir, R. J. Y., Shaheen, M. T. H. A., Adam, M. H. M., Ibrahim,
B. A. Y., Elmahdi, E. O. A., & Farah, A. S. M. (2021). Outcomes of neonatal hypothermia among very
low birth weight infants: a Meta-analysis. Maternal Health, Neonatology and Perinatology, 7(1), 1–9.
https://doi.org/10.1186/s40748-021-00134-6

Muhihi, A., Sudfeld, C. R., Smith, E. R., Noor, R. A., Mshamu, S., Briegleb, C., Bakari, M., Masanja,
H., Fawzi, W., & Chan, G. J. Y. (2016). Risk factors for small-for-gestational-age and preterm births
among 19,269 Tanzanian newborns. BMC Pregnancy and Childbirth, 16(1), 1–12.
https://doi.org/10.1186/s12884-016-0900-5

Roy, S. K., Shrivastava, A. K., & Choudhary, P. R. (2021). The physical characteristics and
anthropometric measurements among different gestational age of newborn infants. International
Journal of Contemporary Pediatrics, 8(3), 528. https://doi.org/10.18203/2349-3291.ijcp20210523

Usuda, H., Carter, S., Takahashi, T., Newnham, J. P., Fee, E. L., Jobe, A. H., & Kemp, M. W. (2022).
Perinatal care for the extremely preterm infant. Seminars in Fetal and Neonatal Medicine, 27(2),
101334. https://doi.org/10.1016/j.siny.2022.101334

Valle Vasconcellos, M. T., Gonçalves Brantes, A. L., Cruz, I. R., & Santos Curado, M. A. (2022).
Parental opinions about the benefit of kangaroo care in the Neonatal Intensive Care Unit. Journal of
Neonatal Nursing, January, 0–3. https://doi.org/10.1016/j.jnn.2022.03.009

World Health Organization. (2015). WHO recommendations on interventions to improve preterm birth
outcomes. www.who.int/reproductivehealth

XL
Daftar Pustaka

AIPNI. (2022). Panduan Karya Ilmiah Akhir. www.aipni-ainec.org

Heale, R., & Twycross, A. (2018). What is a case study ? 21(1), 2017–2018.

John W.Creswell, C. N. P. (2018). Qualitative Inquiry & Reserarh Design Choosing


Among Five Approaches Fourth Edition. In SAGE Publications (Vol. 53, Issue
9).

Sibbald, S. L., Paciocco, S., Fournie, M., Asseldonk, R. Van, & Scurr, T. (2021).
Continuing to enhance the quality of case study methodology in health services
research. https://doi.org/10.1177/08404704211028857

XLI

Anda mungkin juga menyukai