MIKROBIOLOGI
“FERMENTASI TAPE”
Disusun Oleh:
PUTRA DEVALDO PAREALO
CANA KLARA KALENGKONGAN
JELFIAN KAMAWO
AIDIL FITRA TOY
ABDULLAH HASAN
NULFI UNTE
HIKMAL APRIANSYAH
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO
2023
A. JUDUL “FERMENTASI TABE SINGKONG”
B. TUJUAN PRAKTIKUM
C. TINJAUAN PUSTAKA
Tapai merupakan hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang mengandung
karbohidrat seperti ubi kayu. Dalam proses fermentasi yang melibatkan aktifitas
mikroorganisme ini terjadi proses pengubahan karbohidrat menjadi etanol, sehingga bahan
makanan hasil fermentasi menjadi lebih enak rasanya.
Tapai mempunyai rasa sedikit manis dengan sedikit rasa alkohol dan aroma semerbak
yang khas. Tekstur lunak dan berair serta mengasilkan cairan yang merupakan efek dari efek
fermentasi. Rasa manis pada tapai dipengaruhi oleh kadar gula dari tapai itu sendiri. Tetapi
kadang – kadang pada sejenis tapai tertentu timbil rasa asam agak menyengat. Hal ini
biasanya disebabkan oleh perlakuan selama proses pembuatan yang kurang teliti, misalnya
penambahan ragi yang terlampau banyak, penutupan yang kurang sempurna selama proses
fermentasi berlangsung, ataupun karena proses fermentasi yang terlalu lama.
Fermentasi merupakan suatu cara yang telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak
jaman kuno. Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk
tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Fermentasi mempunyai
pengertian aplikasi metabolisme mikroba untuk mengubah bahan baku menjadi produk yang
bernilai lebih tinggi, seperti asam 1 asam organik, protein sel tunggal, antibiotika dan
biopolimer. Fermentasi merupakan proses yang relatif murah yang pada hakekatnya telah
lama dilakukan oleh nenek moyang kita secara tradisional dengan produk produknya yang
sudah biasa dimakan orang sampai sekarang.
Pada proses pembuatan tapai, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang
mengubah karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. peranan ragi dalam
pembuatan tape adalah mengubah gula menjadi alkohol. rasa manis pada tape dipengaruhi
oleh kadar gula yang ada dalam tape tersebut. dalam proses pembuatan tape, kadang-kadang
sering dijumpai adanya tape yang berasa masam. hal ini dapat disebabkan oleh adanya
kontaminasi sejenis bakteri karena proses pembuatan tape yang kurang teliti, misalnya
penambahan ragi yang berlebihan dan penutupan bahan pada saat fermentasi berlangsung
serta waktu fermentasi yang terlalu lama . Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi
tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis
serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda -
beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat,
glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5OH). Persamaan Reaksi Kimia:
Alat
1. Kompor
2. Panci
3. Baki plastic
4. Sendok + garpu
5. Pisau
6. Saringan
7. Plastik es
Bahan
1. Singkong 1,500 kg
2 . Gula 2 sdm
5. Air
E. CARA KERJA
1. Bagian kulit umbi singkong dikupas lalu dipotong-potong dengan Panjang ukuran 10 cm.
3. Singkong diangkat dan didinginkan dengan menatanya pada nampan. Alas daun pisang
digunakan pada wadah.
4. Ragi tape biasanya dalam bentuk butiran besar atau kepingan. Ragi tape lalu dihaluskan
dengan cara memasukkan ke dalam kantong plastik dan dipukul dengan sendok.
5. Ragi yang sudah halus ditaburkan pada singkong yg sudah dingin lalu dicampurkan
sampai merata setelah itu singkong disusun pada wadah sambil disusun ditaburkan lagi ragi
yg halus dan taburkan gula (dalam kondisi dingin).
6. Singkong yang telah diinokulasi ragi dan gula ditutupi lagi menggunakan daun pisang lalu
ditutup dengan rapat.
8. Setelah tape singkong jadi, Uji organoleptic dilakukan dengan meliputi warna, rasa,
tekstur, dan aroma pada tape singkong yang telah kalian buat.
9. Proses kegiatan pembuatan tape singkong didokumentasikan.
F. HASIL PERCOBAAN
0.5
0
TEKSTUR WARNA RASA AROMA KESELURUHAN
TES ORGANOLEPTIK
SINGKONG
G. PEMBAHASAN
Tapai merupakan hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang mengandung
karbohidrat seperti ubi kayu. Dalam proses fermentasi yang melibatkan aktifitas
mikroorganisme ini terjadi proses pengubahan karbohidrat menjadi etanol, sehingga bahan
makanan hasil fermentasi menjadi lebih enak rasanya. Tapai mempunyai rasa sedikit manis
dengan sedikit rasa alkohol dan aroma semerbak yang khas. Tekstur lunak dan berair serta
mengasilkan cairan yang merupakan efek dari fermentasi. Rasa manis pada tapai dipengaruhi
oleh kadar gula dari tapai itu sendiri.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tapai
yang telah disimpan selama 3 hari mengalami perubahan rasa dan aroma. Jika di analisis,
“fermentasi hari ke 3 didapatkan pertumbuhan mikroorganisme rendah”. Hasil pengamatan
menyatakan bahwa tapai memiliki aroma berbau alkohol dengan rasa yang agak manis. Pada
proses pembuatan tapai, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang mengubah karbohidrat
yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. peranan ragi dalam pembuatan tape adalah
mengubah gula menjadi alkohol. rasa manis pada tape dipengaruhi oleh kadar gula yang ada
dalam tape tersebut.
Hal yang dilakukan dalam pembuatan tape singkong ini yaitu dengan melakukan Uji
organoleptik. Tekstur yang diperoleh yaitu lembek, sedikit berair/berlendir dan berwarna
kuning keputih-putihan. Tekstur tape singkong yang mulanya tidak berlendir dan tidak putih
pucat berubah menjadi demikian karena kandungan glukosa pada singkong yang menjadi
alkohol dan CO2, hasil ini didasarkan atas perbandingan volume bahan tape dan air tape yang
dihasilkan, untuk aroma dan rasa yaitu beraroma sedikit daun pisang dan berasa manis.
Perubahan-perubahan yang terjadi secara umum berkesesuain dengan teori yang ada,
hasil tapai yang dibuat tidak maksimal karena tapai masih memiliki tekstur yang agak keras
dan belum memiliki banyak air serta rasa yang belum terlalu manis. Hal ini dikarenakan
waktu fermentasi yang singkat yaitu hanya selama 3 hari, pada fermentasi hari ke 3
didapatkan pertumbuhan mikroorganisme rendah dan didapatkan pertumbuhan dan tinggi
mikroorganisme yang tertinggi adalah waktu fermentasi 9 hari.
H. KESIMPULAN
Berlian, Z. (2016). Uji Kadar Alkohol Tapai Ketan Putih Singkong Melalui
29 hal
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2008). Biologi Edisi
Rukmana, Rahmat. Yuniarsih dan Yuyun. (2001). Aneka Olahan Ubi Kayu.
Yogyakarta: Kanisius
Santosa, A., dan Prakosa, C. (2010). Karakteristik Tapai Buah Sukun Hasil
Sutanto dan Teja D. (2006). Studi Kandungan Etanol Dalam Tapai Hasil
Fermentasi Beras Ketan Hitam Dan Putih. Jurnal Gradien. 2(1): 43-77
hal
Winarno, F.G. (1999). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
J. DOKUMENTASI
Bagian kulit umbi dikupas
Tiriskan singkong
Tutup rapat wadah agar tidak ada udara sedikitpun masuk dan diamkan selama
3 hari
Setelah fermentasi selama 3 hari