Anda di halaman 1dari 2

1.

Unsur-Unsur Pengendalian Manajemen


a) Struktur Organisasi
Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi perusahaan adalah pertimbangan bahwa
organisasi itu harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya penyusunan-penyusunan tanpa harus adanya
perubahan total.
b) Sistem wewenang dan prosedur pembukuan
Untuk dapat mengatasi transaksi-transaksi di dalam perusahaan yang berkenaan dengan data-data finansial
yang menyangkut perusahaan, harta, utang, modal dan hasil usaha dlaam suatu periode akuntansi perlu
dibuatkan suatu pedoman sistem dan prosedur akuntansi yang didalamnya tercakup klasifikasi rekening.
c) Praktek-praktek yang sehat
Praktek-praktek yang sehat adalah setiap pegawai dalam perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.Praktek yang sehat ini harus berlaku untuk ke seluruh prosedur yang ada, sehingga
pekejaan suatu bagian akna langsung dicek oleh bagian lainnya.
d) Pegawai yang cakap
Untuk mendapatkan pegawai yang cukup cakap harus dimulai sejak penerimaan pegawai baru yaitu melalui
tes-tes dan seleksi agar dapat ditentukan apakah yang bersangkutan memenuhi kriteria yang diinginkan.
Pegawai yang cukup cakap untuk suatu pekerjaan bukan berarti pegawai yang tingkat pendidikannya paling
tinggi, sehingga gajinya juga besar, tetapi mungkin dengan pendidikan menengah sudah cukup.
e) Pengawasan tambahan
Untuk menjamin pengawasan intern dengan baik selain terpenuhinya keempat unsur di atas, diperlukan
beberapa pengawasan tambahan yang terdiri :
 Laporan, hal yang penting dalam pelaksanaan pengawasan intern yang baik.
 Standar atau budget, merupakan alat untuk mengukur realisasi.
 Staf audit intern, merupakan bagian atau pegawai dalam perusahaan yang tugasnya melakukan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.

2.
A. Urutan tahapan Sistem Pengendalian Manajemen
a) Pemrograman (Programming), perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan
memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.
b) Penganggaran (Budgeting), program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu
periode tertentu, biasanya satu tahun.Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat
pertanggungjawaban.
c) Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting), dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber
daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan.
d) Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis), tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari
proses pengendalian manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.
B. Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Manajemen
Terdapat beberapa faktor yang dapat berpengaruh dalam berjalannya sistem pengendalian manajemen. Berikut ini
ialah faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen:
a) Ukuran Dan Penyebaran Enterprise, ukuran dan penyebaran perusahaan besar pasti akan berbeda
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini tentu akan menentukan isi dan sifat dari sistem kontrol untuk
setiap organisasi.
b) Struktur Organisasi, Delegasi Dan Desentralisasi, anggaran dasar dan konvensi mengatur struktur
organisasi dan sejauh mana desentralisasi dan delegasi di semua perusahaan.
c) Sifat Dan Pembagian Operasi, sifat dan pembagian oprasi merek harus mempengaruhi sistem pengendalian
manajemen.
d) Jenis Pusat Tanggunga Jawab, sistem kontrol yang berbeda diperlukan untuk berbagai pusat tanggung
jawab atau sub-sistem dalam sebuah organisasi.
e) Orang Dan Persepsi Mereka, persepsi orang di organisasi tentang dampak yang mungkin dari sistem kontrol
pada hidup mereka kerja, kepuasan kerja, keamanan kerja, promosi dan kesejahteraan umum dapat berbeda
di seluruh organisasi.

3. Fungsi pengendalian intern adalah :


a. Mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan sehingga tidak terjadi kerugian yang diinginkan.
b. Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan dan
peborosan-pemborosan.
c. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pegawai yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan
pekerjaan.
d. Mendidik para pegawai untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

4. Contoh kasus pengendalian manajemen:


 Krisis Volkswagen Dieselgate (tahun 2015): Pabrikan otomotif Jerman Volkswagen dilaporkan melakukan
manipulasi data emisi udara oleh diesel engine mereka. Manipulasi ini disebabkan oleh tujuan untuk
memperoleh nilai test emisi yang lebih rendah daripada yang benar. Dalam kasus ini menunjukkan bahwa
praktik pengendalian manajemen yang tidak etis dapat memiliki dampak yang merusak tidak hanya pada
perusahaan itu sendiri, tetapi juga pada industri secara keseluruhan, serta konsumen dan lingkungan.
Pentingnya integritas dalam pengendalian manajemen.
 Krisis Boeing 737 MAX (tahun 2019): Serangkaian kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat Boeing 737
MAX menimbulkan pertanyaan tentang proses sertifikasi keselamatan pesawat dan hubungan antara
produsen pesawat dengan regulator penerbangan. Pentingnya keselamatan penerbangan sebagai prioritas
utama, serta perlunya transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi yang erat antara produsen pesawat dan
regulator penerbangan dalam memastikan keamanan penerbangan.
 Skandal Wirecard (tahun 2020): Perusahaan pembayaran digital Jerman, Wirecard, terlibat dalam skandal
keuangan besar di mana sejumlah dana yang signifikan dilaporkan hilang dari laporan keuangannya. Kasus
ini menyoroti kelemahan dalam pengendalian internal dan audit perusahaan. Perlunya pengendalian internal
yang kuat, audit yang independen, serta pengawasan dan regulasi yang ketat untuk mencegah terjadinya
penipuan dan kecurangan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai