Anda di halaman 1dari 1

NAMA : FRATAMA NDOEN

NIM : 12210028

DOSEN PA : PDT. MERENSIANA HALE, M.TH

JURNAL PASTORAL

Akhir-akhir ini, saya banyak menemukan berbagai berita dan juga cerita tentang
kekerasan dalam rumah tangga. Kekerasan juga tidak jarang, saya temukan di lingkungan
saya sendiri. Dalam kekerasan tersebut yang paling menjadi korban adalah perempaun(istri)
dan juga anak-anak. Tidak hanya dalam keluarga, di masa-masa berpacaran pun saya juga
pernah mendengar bahwa teman saya dipukul pakai helm di kepalanya, mendengar cerita dari
sahabat saya itu saya sangat marah dengannnya, karena walaupun sudah dipukul tapi teman
saya masih saja tetap diam dan bertahan.

Selama kasus kekerasan yang sering terjadi saya sempat melihat bahwa ternyata
korban tidak pernah melawan, ataupun melaporkan pada pihak yang berwajib. Saya sendiri
bertanya-tanya dalam hati dan merasa aneh akan hal tersebut. Bagi saya korban yang
mendapat perlakuan kekerasan sangat lemah dan tidak berbuat apa-apa.

Kekerasan yang dialami seseorang juga bisa membawa dampak yang sangat buruk
bagi kehidupannya setiap hari, saya melihat teman saya sangat trauma, teman saya juga selalu
takut bila ingin melakukan sesuatu. Orang yang menjadi korban kekerasan juga dapat
memilih untuk hidup menyendiri dan sulit bergaul dengan orang-orang yang ada disekitarnya.

Dari hal ini, saya berefleksi bahwa kita harus memastikan diri kita untuk tidak pernah
melakukan ataupun menjadi korban kekerasan karena hal itu sangat tidak baik, dan akan
membawa dampak yang buruk bagi masa depan kita, ketika kita juga mendengar ada orang
yang melakukan kekerasan kita perlu berdoa agar kekrasan berhenti namun tidak hanya
berdoa saja kita juga perlu mengambil tindakan aktiv, contohnya juga melapor kepada pihak
berwajib atau orang yang bisa melindungi kita, dengan demikian kita dapat mengurangi dan
menghilangkan kasus kekerasan di muka bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai