NPM: 22331123026
HUKUM CYBER NOTARIS
PERJANJIAN KAWIN
Nomor: 02.-
-----------------------Pasal 1--------------------------
dilangsungkan. --------------------------------------
memperolehnya; --------------------------------------
c) Semua harta yang diperoleh karena hibah dan warisan -
-----------------------Pasal 2--------------------------
-----------------------Pasal 3--------------------------
-----------------------Pasal 4--------------------------
-----------------------Pasal 5--------------------------
perhitungan. -------------------------------------------
perhitungan. -------------------------------------------
-----------------------Pasal 6--------------------------
di Denpasar. -------------------------------------------
ini. ---------------------------------------------------
-Sebagaisaksi-saksi. -----------------------------------
para penghadap dan para saksi, maka pada ketika itu ----
menandatanganinya. ------------------------------------
NURISA, SH.,M.Kn.
2. Jawaban Nomor 2
Pelayanan notaris di masa globalisasi telah bergerak menuju pelayanan
berbasis elektronik (Cyber). Cyber notary merupakan salah satu bentuk
adaptasi dari cara kerja notaris, dari yang awalnya dilakukan secara
konvensional menjadi digital, dengan mengikuti perkembangan teknologi
yang Ada. Penerapan cyber notary memang bukan suatu hal yang mudah.
Pekerjaan seorang notaris yang selalu bersinggungan dengan dokumen
legalitas dan terikat dengan ketentuan perundangan yang berlaku, memaksa
pejabat notaris harus selalu memperhatikan setiap aturan yang ada. Itulah
sebabnya, penerapan cyber notary harus didasari dengan dasar hukum yang
kuat dan pastinya membutuhkan dukungan menyeluruh. Konsep Cyber
Notary adalah konsep yang memanfaatkan kemajuan teknologi bagi para
notaris untuk membuat akta otentik dalam dunia maya serta menjalankan
tugasnya setiap hari. Misalnya: penandatanganan akta secara elektronik dan
Rapat Umum Pemegang Saham secara telekonference. Hal ini bertujuan
untuk mempermudah para pihak yang tinggalnya berjauhan, sehingga
dengan adanya cyber notary, jarak tidak menjadi masalah lagi. Istilah Cyber
Notary terdapat pada penjelasan Pasal 15 (3) Undang-undang Nomor 02
Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004
tentang Jabatan Notaris.
Untuk Lebih lengkapnya berikut Kewenangan Notaris bedasarkan UUJNP:
Pasal 15
a) Notaris berwenang membuat Akta autentik mengenai semua
perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta autentik, menjamin
kepastian tanggal pembuatan Akta, menyimpan Akta, memberikan
grosse, salinan dan kutipan Akta, semuanya itu sepanjang pembuatan
Akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain
atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.
b) Kewenangan lain dalam UUJN selain Pasal 15 ayat (1):
a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal
surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
b. membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam
buku khusus;
c. membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan
yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan
dalam surat yang bersangkutan;
d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat
aslinya;
e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan
pembuatan Akta;
f. membuat Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau
g. membuat Akta risalah lelang.
c) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2), Notaris mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam
peraturan perundang- undangan.
Yang dimaksud dengan “kewenangan lain yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan”, antara lain, kewenangan mensertifikasi transaksi
yang dilakukan secara elektronik (cyber notary), membuat Akta ikrar
wakaf, dan hipotek pesawat terbang.