Anda di halaman 1dari 9

NAMA: NURISA

NPM: 22331123026
HUKUM CYBER NOTARIS

PERJANJIAN KAWIN

Nomor: 02.-

Pada hari ini, Senin, tanggal 15-01-2024 (lima belas ---

Januari dua ribu dua puluh empat), ---------------------

Pukul10.30 WITA (sepuluh lewat tiga puluh menit Waktu --

Indonesia Bagian Tengah), ------------------------------

hadir di hadapan saya, NURISA, Sarjana Hukum, Magister -

Kenotariatan, Notaris di Kota Denpasar, Wilayah Jabatan

Provinsi Bali, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang ---

saya, Notaris, kenal dan nama-namanya akan disebutkan --

pada bagian terakhir dariakta ini: ---------------------

1. Nona SEPTYANI VIRGIN, lahir di Denpasar, pada tanggal

01-04-1999 (satu April seribu sembilan ratus sembilan

puluh sembilan), Warga Negara Indonesia, Karyawan ---

Swasta, bertempat tinggal di Jalan Mawar Indah Gang -

I Nomor 2, Banjar Sakah, Desa Pemogan, Kecamatan ----

Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali. -----

- pemegang Kartu Tanda Penduduk, Nomor Induk -------

Kependudukan (NIK) 5103050104990002. -------------

-selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”. -------

2. Tuan ANTONIO, lahir di Jakarta, pada tanggal --------

25-08-1998 (dua puluh lima Agustus seribu sembilan --

ratus sembilan puluh delapan), Warga Negara ---------

Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan ---


Tamrin Gang Kancil Nomor 10, Kelurahan Mampang, -----

Kecamatan Mampang, Kota Jakarta Utara, Provinsi -----

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. ----------------

- pemegang Kartu Tanda Penduduk, Nomor Induk --------

Kependudukan (NIK) 3172022508980009. --------------

- untuk semetara waktu berada di Kota Denpasar. -----

-selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”. ---------

-Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. ------

-Bahwa antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah ------

sepakat akan melangsungkan perkawinan, dan untuk itu ---

para pihak telah setuju dan mufakat untuk membuat ------

perjanjian kawin dengan memakai syarat-syarat dan ------

ketentuan-ketentuan sebagaiberikut : -------------------

-----------------------Pasal 1--------------------------

a) Antara suami istri akan ada persekutuan harta -------

benda dengan nama sebutan apapun juga, baik ---------

persekutuan harta benda menurut hukum atau ----------

persekutuan untung dan rugi maupun persekutuan hasil

dan pendapatan akibat dari perkawinan yang akan -----

dilangsungkan. --------------------------------------

b) Semua harta benda yang bersifat apapun yang dibawa --

oleh para pihak ke dalam perkawinan atau yang -------

diperolehnya selama perkawinan karena pembelian, ----

warisan, hibah dan atau dengan cara apapun juga tetap

menjadi milik dari para pihak yang membawa atau yang

memperolehnya; --------------------------------------
c) Semua harta yang diperoleh karena hibah dan warisan -

yang setelah perkawinan berlangsung maka menjadi ----

milikdari para pihak yang memperolehnya. ------------

-----------------------Pasal 2--------------------------

-----------------------Pasal 3--------------------------

-Para pihak dapat mengurus dan mempertahankan haknya, --

baik dalam tindakan pengurusan maupun tindakan ---------

kepemilikan, menguasai sendiri harta bendanya, baik yang

bergerak maupun yang tidak bergerak, dan penikmatan ----

secara bebas dari penghasilannya dari harta yang -------

diperoleh sebelum perkawinan dan harta yang diperoleh --

dari hibah dan warisan yang setelah perkawinan, dan ----

segala biaya pengurusan terhadap harta kekayaan itu ----

dibiayai dan ditanggung masing-masing. -----------------

-Segala biaya pengurusan terhadap harta kekayaan yang --

diperoleh selama perkawinan maka menjadi biaya dan -----

tanggungan Pihak Kedua. --------------------------------

-----------------------Pasal 4--------------------------

-Biaya-biaya untuk keperluan rumah tangga, untuk -------

mendidik dan memelihara anak-anak yang dilahirkan dari -

perkawinan antara para pihak dipikul oleh Pihak Kedua. -

-Pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan tersebut di ---

atas yang dilakukan oleh Pihak Pertama, dianggap telah -

dilakukan dengan persetujuan dari Pihak Kedua. ---------

-Hutang-hutang atau tagihan-tagihan yang timbul dari ---

biaya-biaya tersebut di atas, harus ditanggung dan wajib


dibayar oleh Pihak Kedua, dan Pihak Pertama tidak dapat

ditagih atau digugat mengenai hal tersebut. ------------

-----------------------Pasal 5--------------------------

-Pakaian-pakaian dan perhiasan-perhiasan yang ada pada -

para pihak, pada saat berakhirnya perkawinan atau pada -

waktu diadakan perhitungan menurut hukum, dianggap -----

sebagai milik pihak yang memakainya atau dianggap ------

dimiliki oleh yang biasa memakai barang-barang tersebut,

sehingga terhadap barang-barang itu tidak akan diadakan

perhitungan. -------------------------------------------

-Segala macam barang-barang untuk keperluan rumah ------

tangga termasuk pula prabot-prabot makan, minum, tidur -

yang ada di dalam rumah para pihak saat berakhirnya ----

perkawinan atau pada saat diadakan perhitungan menurut -

hukum, dianggap miliknya Pihak Pertama, sehingga -------

terhadap barang-barang itu tidak akan diadakan ---------

perhitungan. -------------------------------------------

-----------------------Pasal 6--------------------------

-Tentang akta ini dan segala akibatnya, para pihak -----

memilih tempat kediaman hukum (domisili) yang umum dan -

tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Denpasar

di Denpasar. -------------------------------------------

-Para penghadap menyatakan dengan ini menjamin akan ----

kebenaran dan keabsahan semua Kartu Identitas/pengenal -

dan surat-surat/dokumen dan keterangan-keterangan ------

lainnya yang diberikan/disampaikan kepadasaya, Notaris -

dan para penghadap bertanggung jawabsepenuhnya atas hal


tersebut dan menyatakan melepaskan Notaris dari segala -

tuntutan hukum berkenaan dengan kebenaran dan keabsahan

KartuIdentitas/pengenaldan surat-surat/dokumen dan -----

keterangan-keteranganlainnya tersebut dan para penghadap

juga menyatakan telah mengerti dan memahami isi akta ---

ini. ---------------------------------------------------

----------------- DEMIKIAN AKTA INI -------------------

-Dibuat dan diselesaikan di Kota Denpasar, padahari, ---

tanggal serta pada jam seperti yang disebutkan pada ----

bagian awal akta ini dengan, dihadiri oleh: -----------

1. Tuan I MADE OKE, Sarjana Hukum, lahir di Cirebon, ---

pada tangga l11-04-1984 (sebelas April seribu -------

sembilan ratus delapan puluh empat), Warga ----------

Negara Indonesia, Karyawan Kantor Notaris, ----------

bertempattinggal di Jalan Kepaon Indah Nomor A32 ----

Denpasar, Banjar/Lingkungan Taruna Bhineka, Desa ----

Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, -

Provinsi Bali, pemegang Kartu Tanda Penduduk, Nomor

Induk Kependudukan (NIK) 5103051104840002; ----------

2. TuanI KADEK DWIPAYANA, lahir di Tabanan, pada tanggal

30-09-1991 (tiga puluh September seribu sembilan ----

ratus sembilan puluh satu), Warganegara Indonesia, --

Karyawan Kantor Notaris, bertempat tinggal di Jalan -

Gunung Salak Nomor 10, Banjar Kerobokan, Kelurahan --

Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, --

Provinsi Bali, pemegangKartu Tanda Penduduk, Nomor --


Induk Kependudukan (NIK)3578073005730004, untuk -----

sementara waktu berada di Kota Denpasar. ------------

-Sebagaisaksi-saksi. -----------------------------------

-Setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada -

para penghadap dan para saksi, maka pada ketika itu ----

juga para penghadap, para saksi dan saya, Notaris, -----

menandatanganinya. ------------------------------------

Dibuat dengan tanpa perubahan. -------------------------

Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna. --

Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna. --

Diberikan sebagai S A L I N A N yang sama bunyinya. ---

Notaris di Kota Denpasar

NURISA, SH.,M.Kn.
2. Jawaban Nomor 2
Pelayanan notaris di masa globalisasi telah bergerak menuju pelayanan
berbasis elektronik (Cyber). Cyber notary merupakan salah satu bentuk
adaptasi dari cara kerja notaris, dari yang awalnya dilakukan secara
konvensional menjadi digital, dengan mengikuti perkembangan teknologi
yang Ada. Penerapan cyber notary memang bukan suatu hal yang mudah.
Pekerjaan seorang notaris yang selalu bersinggungan dengan dokumen
legalitas dan terikat dengan ketentuan perundangan yang berlaku, memaksa
pejabat notaris harus selalu memperhatikan setiap aturan yang ada. Itulah
sebabnya, penerapan cyber notary harus didasari dengan dasar hukum yang
kuat dan pastinya membutuhkan dukungan menyeluruh. Konsep Cyber
Notary adalah konsep yang memanfaatkan kemajuan teknologi bagi para
notaris untuk membuat akta otentik dalam dunia maya serta menjalankan
tugasnya setiap hari. Misalnya: penandatanganan akta secara elektronik dan
Rapat Umum Pemegang Saham secara telekonference. Hal ini bertujuan
untuk mempermudah para pihak yang tinggalnya berjauhan, sehingga
dengan adanya cyber notary, jarak tidak menjadi masalah lagi. Istilah Cyber
Notary terdapat pada penjelasan Pasal 15 (3) Undang-undang Nomor 02
Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004
tentang Jabatan Notaris.
Untuk Lebih lengkapnya berikut Kewenangan Notaris bedasarkan UUJNP:
Pasal 15
a) Notaris berwenang membuat Akta autentik mengenai semua
perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta autentik, menjamin
kepastian tanggal pembuatan Akta, menyimpan Akta, memberikan
grosse, salinan dan kutipan Akta, semuanya itu sepanjang pembuatan
Akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain
atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.
b) Kewenangan lain dalam UUJN selain Pasal 15 ayat (1):
a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal
surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
b. membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam
buku khusus;
c. membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan
yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan
dalam surat yang bersangkutan;
d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat
aslinya;
e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan
pembuatan Akta;
f. membuat Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau
g. membuat Akta risalah lelang.
c) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2), Notaris mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam
peraturan perundang- undangan.
Yang dimaksud dengan “kewenangan lain yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan”, antara lain, kewenangan mensertifikasi transaksi
yang dilakukan secara elektronik (cyber notary), membuat Akta ikrar
wakaf, dan hipotek pesawat terbang.

Penerapan Cyber Notary seharusnya diatur lebih lanjut dalam peraturan


perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Hal ini guna menjamin
kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum kepada para pihak dan notaris terkait
dengan akta yang dibuatnya.
Berkaitan dengan notaris yang menjalankan profesinya dalam hal membuat akta
autuentik melalui konsep cyber notary saat ini belum dapat dilaksanakan. Akta
notaris termasuk akta otentik karena Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya
terkait dengan pembuatan akta otentik terikat kepada persayaratan formalitas
pembuatan akta menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan UUJN yang diatur
berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 7 UU Jabatan Notaris yang menyatakan bahwa
“Akta Notaris adalah akta autentik yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris
menurut bentuk dan tatacara yang ditetapkan Undang-Undang ini. Akta autentik
sebagaimana Pasal 1868 KUHPerdata, bahwa suatu akta otentik adalah suatu akta
yang dalam bentuknya ditentukan Undang- Undang, dibuat oleh atau dihadapan
pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu, ditempat dimana akta dibuatnya.
Ketentuan UUJNP Pasal 16 ayat (1) huruf c , Notaris wajib melekatkan surat dan
dokumen serta sidik jari penghadap pada Minuta Akta dan 16 ayat (1) huruf m
menyatakan bahwa notaris wajib membacakan akta di hadapan penghadap
dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 orang saksi, atau 4 orang saksi khusus
untuk pembuatan akta wasiat di bawah tangan, dan ditanda tangani pada saat
itu juga oleh penghadap, saksi, dan notaris.
Pasal 16 ayat (1) huruf c dan m tersebut apabila disandingkan dengan Pasal 15 ayat
(3) UUJNP terlihat seperti tidak berkesesuaian dan saling bertentangan karena
pembuatan akta notaris yang dilakukan secara elektronik (cyber notary) dapat
dilakukan notaris dengan pembacaan Akta secara online dan tanda tangan
secara elektronik serta tanpa adanya kehadiran saksi, sehingga hal tersebut tidak
memenuhi unsur dalam kewajiban notaris dalam menjalankan jabatannya.
Selanjutnya sesuai dengan asas tabellionis officium fideliter exercebo, yang artinya
bahwa seorang notaris harus bekerja secara tradisional menimbulkan permasalahan
terkait sidik jari penghadap dan kehadiran fisik para pihak dihadapan notaris.
Dengan Demikian konsep Cyber Notary saaat ini belum dapat diterapkan di
Indonesia karena ada payung hukumnya.

Anda mungkin juga menyukai