USULAN PENELITIAN
Telah diperiksa oleh Pembimbing dan dinyatakan layak diajukan untuk Ujian
Seminar Proposal pada Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sinjai.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Muhammad Erik Kurniawan, S.Pt., M.Si Dr. Abdul Hakim Fattah, S.Pt., M.Si
NIDN. 0928108706 NIDN. 0922077102
Mengetahui;
Dr. Abdul Hakim Fattah, S.Pt., M.Si Bahri Syamsuryadi, S.Pt., M.Si
NIDN. 0922077102 NIDN.0925039101
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
proposal ini. Shalawat dan juga salam senantiasa tercurah kepada Junjungan kita
pihak-pihak yang mendukung baik secara moril dan juga materil. Maka, penulis
1. Kedua orang tua, ayahanda tersayang Andi Lukman dan ibunda tercinta Ratna
yang memberikan dukungan moril dan materil serta doa yang dipanjatkan
Muhammadiyah Sinjai.
iii
5. Bapak Bahri Syamsuryadi, S.Pt., M.Si, selaku Ketua Program Studi
Bapak Dr.Abdul Hakim Fattah, S.Pt.,M.Si sebagai pembimbing II, yang telah
sangat bermanfaat bagi penulis dalam penyusunan ini. Jasa-jasa beliau akan
panjang.
7. Ibu Azmi Mangalisu, S.Pt., M.Si, selaku Penasehat Akademik yang telah
memberikan banyak nasehat dan arahan mulai dari awal sampai akhir
semester.
8. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Universitar Muhammadiyah Sinjai yang telah
banyak memberikan ilmu dan bimbingan yang sangat bernilai dan bermanfaat
selama ini telah banyak membantu dan melayani penulis selama menjalani
kuliah hingga selesai. Terima Kasih atas bantuan dan informasi yang sangat
10. Peternakan Angkatan 2018, yang sudah menjadi teman sekaligus sahabat
Sinjai.
iv
11. Keluarga besar PETERNAKAN terima kasih atas bantuan, kerjasama dan
bahkan saudara yang selalu hadir memberikan motivasi, terima kasih atas
12. Kepada seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik
dalam bentuk materi maupun non materi, serta semua pihak yang tidak dapat
penulis sebut satu persatu, terima kasih telah membantu dan banyak menjadi
Penulis menyadari bahwa proposal yang penulis buat ini masih jauh dari
sempurna hal ini karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya saran dan masukan bahkan
kritik membangun dari berbagai pihak. Semoga proposal ini bisa bermanfaat bagi
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................3
E. Hipotesis......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Broiler..........................................................................................................4
B. Closed House………………………………………………………………7
C. Kecepatan Angin..........................................................................................9
D. Indeks Performance………………………………………..……………..10
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat....................................................................................13
B. Materi Penelitian.......................................................................................13
C. Rancangan Penelitian................................................................................13
D. Prosedur Penelitian....................................................................................14
E. Parameter Pengamatan..............................................................................16
F. Analisis Data.............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Broiler mampu tumbuh cepat dengan tujuan dapat dipanen dalam waktu
yang relatif singkat yaitu sekitar lima hingga enam minggu (Harumdewi, 2018).
Broiler dapat dipelihara dalam waktu cukup singkat yaitu 5 - 7 minggu dapat
broiler yaitu bersifat tenang, pertumbuhan badan cepat, bentuk tubuh relatif besar
menjadi kandang tertutup (closed house) dan kandang terbuka (opened house).
Kandang tertutup pada pemeliharaan broiler merupakan salah satu upaya untuk
mencapai lingkungan nyaman, udara sehat, dan minim kondisi stress (Alam, S.,
2018). Kandang tertutup, dindingnya tertutup dan biasanya terbuat dari bahan
Kandang closed house saat ini sudah banyak digunakan oleh peternak di
Indonesia dan salah satunya adalah PT. Perkasa Agung Sejati (PT. PAS).
Kandang Broiler Closed House Internal PAS ini berlokasi di Panciro, Kecematan
kandang yaitu panjang 60 meter, lebar 20 meter, dan tinggi 2,5 meter yang
memiliki populasi broiler sekitar 18.000 ekor yang perdana diopersikan pada
lingkungan seperti kecepatan angin. Menurut COBB Broiler Guide, 2018 tentang
kecepatan angin yang maksimal dalam kandang closed house adalah 3-4
di ujung bagian dalam exhaust fan, sedangkan untuk titik validasi kecepatan angin
maka semakin besar efek penurunan suhu yang dirasakan tubuh broiler.
debu dari alas kandang yang memicu gangguan pernapasan karena udara kotor
yang berasal dari debu. Selain itu, suhu efektif yang dirasakan broiler yang terlalu
indeks performance (IP) broiler pada kandang closed house ditinjau dari
kecepatan angin.
B. Rumusan Masalah
2
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut di atas,
pada kandang closed house ditinjau dari kecepatan angin dapat menghasilkan
C. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis indeks
performance (IP) broiler pada kandang closed house ditinjau dari kecepatan angin.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi peternak yang
closed house.
E. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah pengaruh kecepatan angin diduga dapat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Broiler
sumber protein hewani. Menurut Loen (2017) usaha peternakan broiler lebih
jenis unggas yang lain. Salah satu keuntungannya yaitu masa pemeliharaan yang
relatif singkat (umur panen 30-35 hari) sehingga peternak dapat segera meraup
keuntungan dan bisa memutar modal dengan cepat, berbeda dengan beternak
ayam kampung atau ayam petelur yang harus menunggu hingga 6 bulan lamanya
baru bisa di panen. Badan pusat statistik (Susenas 2017) mengatakan bahwa
konsumsi protein tertinggi jenis daging oleh masyarakat indonesia adalah daging
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Divisi : Carinathae
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
sistematis sehingga tumbuh dan mencapai bobot badan tertentu dalam kurun
waktu yang cepat (Murwani, 2010). Yuwanta (2004) menyatakan bahwa broiler
panen broiler relatif singkat. Penambahan bobot badan pada minggu pertama
mencapai empat kali bobot pada saat Day Old Chick (DOC) bila ditunjang dengan
Menurut Fadillah (2004) ada beberapa ciri bibit broiler berkualitas, yaitu
sehat dan bebas dari penyakit, berasal dari induk yang matang umur, terlihat aktif,
mata cerah dan lincah, memiliki kekebalan dari induk yang tinggi, bulu cerah,
tidak kusam dan penuh, anus bersih, tidak ada kotoran atau pasta putih, keadaan
tubuh normal, berat sesuai dengan standar strain, biasanya diatas 37 gram/ekor.
Beberapa sifat yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan broiler yakni sifat dan
kualitas daging baik (meatness), laju pertumbuhan dan bobot badan (rate of gain)
tinggi, warna kulit kuning, warna bulu putih, konversi pakan rendah, bebas dari
sifat kanibalisme, sehat dan kuat, kaki tidak mudah bengkok, tidak tempramental
dan cenderung malas dengan gerakan lamban, daya hidup tinggi (95%) tetapi
5
ayam tipe broiler bersifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan ayam cepat,
bulu merapat ke tubuh ternak, kulit ayam putih, dan produksi telur rendah
Ada beberapa strain broiler yang beredar di Indonesia antara lain AA,
avian, acoblack (aksas), cobb, hubbard, hybro, isa vedette, lohman meat,
peterson, dan ross (Hartono 2001). Strain merupak sekelompok ayam yang
ekonomis tertentu (Suprijatna et al., 2005). Broiler sendiri merupakan strain ayam
hibrida modern yang berjenis kelamin jantan dan betina, yang memiliki
siap dipanen di usia muda (Gordon dan Charles, 2002). Strain broiler yang sering
dipelihara salah satunya yaitu strain cobb 500. Secara genetik, strain ini
pada lingkungan iklim tropis yang panas. Ayam strain Cobb 500 memiliki ciri-ciri
jengger tunggal, warna bulu putih, dan kaki besar yang berwarna kuning. Strain
Ratio (FCR) yang baik, pertumbuhan yang cepat dengan tingkat keseragaman
yang tinggi, memiliki struktur tulang dan otot yang baik serta memiliki kualitas
dengan sistem litter (Muharlien et al., 2011). Pemeliharaan sistem intensif, pakan
diberikan secara rutin yang disediakan oleh peternak dengan jumlah dan
6
kandungan kebutuhan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ayam tersebut
B. Cloused House
peternakan modern dengan tujuan untuk menyediakan suhu dan kelembaban ideal
bagi ayam, sehingga meminialkan stress akibat perubahan kondisi lingkungan dan
dapat meminimalkan kontak langsung ayam dengan organisme lain dan memiliki
nyaman bagi ternak (Wurlina, 2012). Sistem kandang tertutup (closed house)
mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air dan gas-gas berbahaya seperti
CO, CO2 dan NH3 yang ada di dalam kandang (Prihandanu et al., 2015). Sistem
termasuk pada kandang tipe closed house. Kelebihan lain dari kandang tipe closed
house adalah kapasitas atau populasi jauh lebih banyak, broiler lebih terjaga dari
gangguan luar baik fisik, cuaca, maupun serangan penyakit, terhindar dari polusi,
keseragaman ayam lebih bagus, dan pakan lebih efisien. Kandang tipe ini juga
7
memberikan kemudahan karena kondisi angin akan lebih terkontrol dibandingkan
dengan kandang tipe terbuka, dan kelemahan dari kandang closed house adalah
Kandang tipe tertutup dibuat dengan tujuan agar keadaan lingkungan luar seperti
udara panas, hujan, angin, dan intensitas sinar matahari tidak berpengaruh banyak
terhadap keadaan dalam kandang. Kandang ayam sistem tertutup harus mampu
mengeluarkan gas – gas beracun dan panas berlebih di dalam kandang yang dihasilkan
dari ayam yang dipelihara. Sebagian besar kandang dibuat tertutup dengan tembok, seng,
atau layar, kecuali bagian ujung kandang untuk udara masuk (inlet) dan bagian ujung
diperhatikan karena berperan dalam sirkulasi udara. Sistem ventilasi di kandang tertutup
tergantung dari jenis kipas yang digunakan. Berdasarkan cara kerja kipas, sistem ventilasi
di kandang tertutup dibagi menjadi dua cara, yaitu mendorong udara masuk dan
menyedot udara keluar (Fadillah et al, 2006). Sistem pendinginan atau cooling system
yang diterapkan dalam kandang sistem tertutup diterapkan berbeda – beda tergantung
wilayah dan situasi iklim setempat. Di Indonesia kita bisa temukan sistem pendingin
dengan menggunakan pad pendingin, media evaporative atau fogging system. Sistem ini
memanfaatkan evaporasi air dari media pad atau media evaporative lainnya sehingga
udara yang melintas pada media ini akan turun suhunya (Anonim, 2007). Unsur-unsur
selain sistem ventilasi dan sistem pendinginan yang perlu diperhatikan dalam kandang
sistem tertutup antara lain jenis kipas, dinding kandang, filter cahaya, masukan udara,
8
C. Kecepatan Angin
sesuai dengan kapasitas ternak yang dipelihara, agar ternak nyaman dalam
(Andisuro, 2011). Oksigen yang masuk dalam kandang berkurang pada kandang
yang lebih panjang, karena kecepatan angin melambat dan populasi ayam semakin
besar. Kandang dengan kepadatan ternak yang besar berdampak pada akumulasi
pelepasan panas dan uap air ke lingkungan kandang dengan jumlah yang semakin
umur 3-4 minggu tidak berpengaruh terhadap pertambahan berat badan ayam.
Tetapi pada umur 4-5 minggu, kecepatan 2 m/s – 3 m/s secara signifikan dapat
oleh tirai kandang. Tirai kandang pada kandang closed house menutup seluruh sisi
kandang agar ayam terlindungi serta untuk mepertahankan suhu udara dalam
kandang. Tirai akan mencegah terpaan angin langsung mengenai tubuh broiler.
Berdasarkan data simulasi, kecepatan angin dalam kandang closed house cukup
baik untuk menambah berat ayam karena diketahui bahwa kecepatan angin rata-
rata di kandang sebesar 2,28 m/s. Pengaturan kecepatan angin di kandang closed
house Internal PAS PT. Perkasa Agung Sejati dapat disajikan pada tabel 1.
9
Umur (hari) Kecepatan angin (m/s)
0–7 0,1 - 0,4
7 – 14 0,5 - 0,7
14 – 21 0,8 - 1,2
21 – 28 1,3 - 1,8
29 up (panen) 3,5
adanya sudut pada ruang pemisah antara evaporative pad dan kandang. Pemberian
ruang pemisah berfungsi untuk mengeliminir efek wind chill (Anonim, 2007).
Efek wind chill adalah penurunan suhu yang drastis dirasakan oleh ayam karena
hembusan angin yang terlalu kencang. Akibat timbulnya drag force pada sudut di
Pemisahan aliran adalah fenomena ketika aliran fluida berpisah dari permukaan
Area pemisahan ini tergantung dari beberapa faktor seperti bilangan reynold dan
kekasaran permukaan benda. Makin besar tekanan akibat drag force maka makin
besar pula daerah pemisahan aliran yang terjadi (Cengel dan Turner, 2001).
keberhasilan dari sebuah peternakan, semakin tinggi nilai IP berarti semakin baik
diperoleh, semakin baik prestasi ayam dan semakin efisien penggunaan pakan
(Fadillah et al., 2007). Keberhasilan suatu peternakan tidak hanya diukur dari
10
konversi pakan, konsumsi pakan dan pertambahan bobotnya akan tetapi penting
pertambahan bobot badan, persentase ayam hidup, konversi pakan dan lama
pemeliharaan yang sangat baik apabila standar IP antara 351 - 400 (Santoso dan
Sudaryani, 2009).
Performance) yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat atau skor
produktivitas yang mampu dicapai dari hasil budidaya. Rataan indeks performan
broiler yang dipelihara pada kandang semi closed house system selama penelitian
adalah 359,78 ± 17,86 kg. Rataan indeks performan hasil penelitian ini termasuk
kategori sangat baik, sejalan dengan pendapat ARYANTI (2010), bahwa nilai
indeks performan diatas 301 termasuk kategori sangat baik. Selanjutnya MEDION
(2010) menyatakan standar IP yang baik diatas 300, dan semakin tinggi nilai IP
maka semakin berhasil peternakan broiler tersebut. Dari hasil perhitungan indeks
Ket :
11
M : Persentase mortalitas
260-370, sedangkan saat kandang diubah menjadi closed house bisa meningkat
menggunakan kandang open house broiler dipanen di umur 30 hari dengan berat
1,8 kg dan feed convertion ratio (FCR) 1,52 – 1,53 sementara saat dipelihara di
kandang closed house dengan umur panen yang sama berat badan dapat mencapai
12
BAB III
METODE PENELITIAN
bertempat di kandang Broiler Closed House Internal PT. Perkasa Agung Sejati
B. Materi Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu kandang closed house
(kandang tertutup), tabung gas, gas brooder (gasolec), temptron, blower (exhaust
fan), cooling pad, lampu, instalasi listrik, tempat pakan galon (hanging feeder),
nampan (feeder chick tray), nipple, tempat air minum manual, terpal, sekat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu broiler dengan jenis
strain cobb 500, litter berupa sekam, air, pakan, obat, vitamin, antibiotic, dan
sanitasi.
C. Rancangan Penelitian
taraf perlakuan dan 4 kali ulangan. Taraf pelakuan yang digunakan yaitu:
kandang yaitu panjang 60 meter, lebar 20 meter, dan tinggi 2,5 meter.
tempat air minum manual dan nipple juga dibersihkan menggunakan air
diatas litter, kemudian membuat brooding yang dibagi menjadi 3 sekat dengan
posisi sekat yang dekat dengan cooling pad, ditengah, dan dekat dengan
blower. Setiap sekat diberi 6 buah pemanas (gasolec) yang dilengkapi dengan
tabung gas, lalu menutup sekat dengan kelambu. Menjalankan kipas (blower)
dan lampu dengan menggunakan alat berupa instalasi listrik. Sedangkan untuk
pengaturan blower, lampu, dan cooling pad secara otomatis menggunakan alat
Menyiapkan air minum melalui nipple dan tempat air minum manual yang
14
diberi vitamin berupa Vita stress sesuai dosis. Menabur pakan pada terpal
dengan tujuan agar DOC dapat membedakan antara pakan dan sekam.
2. Pemeliharaan broiler
yang dilakuan yaitu sebagian DOC ditimbang untuk diketahui bobot awalnya
mana pakan yang mana sekam. Setelah 8 jam dari proses chick in, terpal yang
digunakan untuk tempat pakan mulai dilepas dan diganti dengan nampan.
Pemberian pakan dilakukan secara teratur pada pagi, siang, sore, dan malam
hari. Pemberian pakan berupa BR 0 fine crumble untuk umur 0-10 hari, BR 1
crumble untuk umur 8-21 hari dan pellet. Pemberian vitamin dan obat berupa
kumavit, vita stress, aoxitin, ogc, dan cikovit disalurkan melalui air minumnya.
Pembalikan sekam dan sanitasi dimulai ketika broiler sudah berumur 4 hari dan
Pengukuran kecepatan angin dilakukan sebanyak 4 kali dalam sehari yaitu pada
pagi hari pukul 07.00, siang hari pukul 12.00, malam hari pukul 19.00, dan
malam hari pukul 24.00 WITA. Perhitungan kecepatan angin pada kandang
setiap unit perlakuan. Penimbangan broiler dimulai saat usia 1 hari, dilakukan
setiap 1 minggu sekali sampai pada usia panen. Adapun parameter yang
ayam hidup, Berat rata-rata, Feed Convertion Ratio (FCR), deplesi dan umur.
15
3. Panen
Memanen broiler pada kandang close house panciro dimulai pada broiler
usia 25 hari. Proses panen dimulai dengan memisahkan broiler sesuai ukuran
menimbang broiler sebanyak 10 ekor dalam satu kali timbangan, setelah itu
E. Parameter Pengamatan
Indeks Performance (IP) merupakan salah satu ukuran yag digunakan utuk
bobot badan, umur panen dan FCR. Adapun rumus yang untuk menghitung IP
adalah:
1. Tingkat deplesi dihitung dengan rumus sebagai berikut (Umam et al., 2014):
Bobot Timbang ( kg )
Bobot badan =
Jumlah ayam ( ekor )
16
selisih antara jumlah pakan yang diberikan kepada broiler dari usia 15 hari sampai
5. Rata – rata umur panen secara matematis dihitung dengan rumus sebagai
6. Index Performance (IP) atau Angka indeks performa ayam Broiler dihitung
F. Analisis Data
Yij = µ + Ai + єij
17
Ai = Pengaruh perlakuan ke₋і
єij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke₋і dan ulangan ke₋j
18
DAFTAR PUSTAKA
Andisuro, R. 2011. Tingkah laku ayam broiler di kandang tertutup dengan suhu
dan warna cahaya berbeda. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan
Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Daud M. 2005. Peforman Ayam Pedaging Yang Diberi Probiotik dan Prebiotik
Dalam Ransum. Jurnal Ilmu Ternak 5(2): 75-79.
Fadillah dan Roni. 2006. Panduan Mengelola Peternakan ayam broiler komersial.
Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.
19
Gordon, S. H. Dan D. R. Charles. 2002. Niche and organic chicken products:
Their Technology and Scientific Principles. Nottingham University Press.
Definitons: lll-X, UK.
Kartikasari, Evi Dwi, Agung Hermantoro, dan Annita Mahmudah. 2019. Good
Corporate Governance, Devidend, Leverage, and Firm Value. International
Research Journal of Business Studies, Vol.12 No.3.
Loen. (2017/08/22). Kelebihan Ayam Broiler dan Kekurangan Beternak Ayam
Broiler atau Ayam Pedaging. Retrieved from
http://www.habaloen.com/2017/03/keleb ihan-ayam-broiler-dan-
kekurangan.html.
Prihandanu, R., A. Trisanto dan Y. Yuniati. 2015. Model sistem kandang ayam
closed house otomatis menggunakan Omron sysmac CPM1A 20-CDRA-
V1. Jurnal rekayasa dan teknologi elektro 9 (1). Fakultas Teknik,
Universitas Lampung.
Puspani,E., Nuriyasa, IM., Wibawa A.A.P Putra. 2008. Pengaruh Tipe Lantai
Kandang dan Kepadatan Ternak Terhadap Tabiat Makan Ayam Pedaging
Umur 2-6 Minggu. Majalah Ilmiah Peternakan. Volume 11 No.1: 7-11.
20
Rasyaf. 2008. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Edisi ke-1. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Santoso, H dan Titik Sudaryani. (2009). Pembesaran Ayam Pedaging Hari per
Hari di Kandang Panggung Terbuka. Jakarta : Penebar Swadaya.
Tamalludin, Ferry. 2012. Ayam Broiler 22 Hari Panen Lebih Untung. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Wurlina dan D.K. Weles. 2012. Teknologi Kandang Tertutup (Closed House)
terhadap Berat Badan, Mortalitas dan Waktu Panen Ayam Pedaging.
Surabaya. Jurnal Peternakan, 5 (3) : 215-218.
21