Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TENTANG KLASIFIKASI GERAKAN


PADA UMUR 15-20 TAHUN

Dosen Pengampu:
• Dr. Nuridin Widya Pranoto, S.Pd., M.Or. (6230)
• Septri, S.Si., M.Pd. (171066)

Disusun Oleh:
• Luthfi Zahira Yasir (20089122)
• Ghiffara Dwi Asti (20089102)

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerak adalah usaha fisik dari manusia untuk memenuhi berbagai kegiatan sehari-harinya,
baik dari gerakan sederhana hingga gerakan rumit yang memerlukan latihan serius agar gerakan
tersebut dapat dilakukan; serta gerak juga merupakan hal penting dalam berolahraga (Yanuar,
2019). Perkembangan merupakan perubahan-perubahan dalam hal perilaku atau kejiwaan yang
dialami individu atau organisme menuju tingkat kematangan dalam suatu hal; dan perkembangan
gerak adalah suatu hal yang meliputi tentang fungsi senso-motorik, fungsi intelektual, dan fungsi
emosi psikologis (James dan Wahyuningtyas, 2012). Perkembangan gerak juga akan terus
berproses bersamaan dengan bertambahnya usia agar selalu mendapat kualitas gerak yang baik
(Rahayu, 2013). Perkembangan motorik menurut Zulkifli (2001) yaitu gerakan yang melibatkan
kerjasama antara otot, otak dan syaraf.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara gerak, keterampilan gerak, dan manfaat gerak pada tahap umur 15-20
tahun agar dapat meningkatkan stimulus gerakan?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini yaitu penulis serta pembaca dari makalah ini dapat
mengetahui berbagai kelasifikasi gerakan pada tahap umur 15-20 tahun, serta mengetahui apa saja
gerakan yang dapat meningkatkan stimulus gerakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Gerak Pada Tahap Umur 15-20

Menurut Sukampti (2018), klasifikasi belajar gerak atau latihan gerak pada tahap umur 15-
20 tahun (Remaja akhir) merupakan gerakan dengan tahap spesialisasi dan contoh
lakukarakteristiknya bersifat rekreasi atau kompetitif. Pada tahap ini, terdapat gerakan refleks,
gerakan refleks yaitu dikarenakan perangsang sehingga menimbulkan gerakan pada tubuh;
terdapat juga gerakan spontan, gerakan ini datang dari diri sendiri. Gerak terdiri dari lokomotor,
dan non-lokomotor; lokomotor adalah suatu gerakan dengan sifat memindahkan tubuh atau
mengangkat tubuh, contohnya yaitu lompat, berjalan, berlari, skipping, melompat, dan meluncur;
gerakan non-lokomotor adalah gerakan yang dilakukan dengan cara diam ditempat, contohnya
yaitu menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan
memutar, mengocok, melingkat, dan melambungkan. Gerakan terbagi juga kepada tiga macam
gerak, yaitu motorik statis, motorik ketangkasan, dan motorik penguasaan; motorik statis adalah
gerakan untuk memperoleh keseimbangan; motorik ketangkasan adalah gerakan yang dicontohkan
dengan melempar dan menangkap; dan motorik penguasaan adalah gerakan yang mengendalikan
otot. Perkembangan motorik diawali dengan kematangan fisik, lalu akan berubah menjadi
bergantung pada belajar gerak, pengetahuan tentang gerak, dan pengalaman.

Latihan gerak pada tahap umur 15-20 untuk meningkatkan stimulus gerakan yaitu dapat
dilakukan dengan pemberian latihan khusus dan latihan beban; pada usia ini merupakan usia yang
cocok untuk meningkatkan kemampuan fungsional otot, paru-paru, dan jantung yang dilakukan
dengan pemberian latihan beban. Metode untuk latihan otot bagi usia remaja akhir (15-20 tahun)
yaitu dengan latihan beban menggunakan free weight untuk memelihara kelentukan,
meningkatkan kekuatan, dan power; durasi untuk latihan otot yaitu 45 menit sebanyak tiga kali
dalam seminggu. Metode untuk latihan sistem pada usia ini yaitu dengan cara meningkatkan
intensitas latihan, menggunakan latihan interval panjang dan pendek, dan latihan dengan
peningkatan ambang anaerobik; waktu untuk latihan sistem yaitu lima sampai delapan jam per
minggu (Sukamti, 2018).

Bentuk dari keterampilan gerak yaitu terlihat ketika sudah mahir dalam melakukannya.
Keterampilan gerak sering berkaitan dengan kegiatan olahraga, bentuk keterampilan gerak yaitu
penampilan gerak yang terpadu dan syaraf harus dilatih dalam melakukannya. Manfaat latihan
gerak pada usia remaja akhir (15-20 tahun) berguna untuk pelatihan otot dan sistem tubuh, serta
berguna untuk pengarahan cabang olahraga (Sukamti, 2018).
BAB III
KESIMPULAN

Lakukarakteristik pada usia 15-20 (Remaja akhir) yaitu ditandai dengan gerakan yang
bersifat kompetitif dan rekreatif. Pada tahap ini terdapat gerakan refleks, lokomotor (Berpindah
tempat), dan non-lokomotor (Tidak berpindah tempat). Terdapat tiga macam gerak, yaitu gerak
statis (Memperoleh keseimbangan), gerak ketangkasan (Menangkap dan melempar), dan gerak
penguasaan (Pengendalian otot). Latihan gerak pada tahap remaja akhir yaitu disertakan dengan
pemberian latihan beban yang berguna untuk fungsional otot, paru, dan jantung.
DAFTAR PUSTAKA

James, T., dan Wahyuningtyas, P. 2012. Kepelatihan Olahraga Pembinaan Prestasi Olahraga.
Jakarta: Cerdas Jaya.
Yanuar, K. 2019. Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta: Prenadamedia Group.
Zulkifli, L. 2001. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rahayu, E.T. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Alfabeta.
Sukamti, E. T. 2019. Perkembangan Motorik. Yogyakarta: UNY Press.

Anda mungkin juga menyukai