1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu mengenai Pembuatan video animasi Candi
Gedongsongo - Jendela Indonesia oleh Fransisca Supradani Putri Nurinaini ini
menceritakan Candi Gedongsongo secara terperinci, diawali dari sejarah Candi
Gedongsongo yang kemudian dilanjutkan mengenai ukuran dari tiap-tiap candi
yang terdapat di komplek percandian Gedongsongo [1]. Penelitian lainnya yaitu
Pembuatan video wisata Kabupaten Semarang yang diproduksi Dinas Pemuda,
Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Semarang. Video ini
menceritakan seluruh objek wisata yang terdapat di Kabupaten Semarang. Dalam
video ini semua objek wisata hanya digambarkan secara sekilas [2]. Dari
penelitian diatas yang membedakan dengan penelitian yang dilakukan adalah
video yang dihasilkan sebelumnya hanya berkisar tentang bangunan-bangunan
candi dan fasilitas yang terdapat di Candi Gedongsongo. Sedangkan video
advertorial yang dibuat ini tidak hanya menceritakan keindahan objek wisata,
namun video ini juga menampilkan kehidupan masyarakat lokal disekitar objek
7
3. MetodePenelitian
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode cyclic strategy atau disebut juga strategi berputar. Cyclic strategy pada
dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan linear strategy, hanya saja pada
strategi ini ada kalanya suatu tahap perlu diulang kembali untuk menampung
umpan balik (feed back) sebelum tahap berikutnya dilanjutkan. Pengulangan tahap
ini lazim disebut loop. Tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan dalam penelitian
dapat dilihat pada Gambar 1.
Latar belakang masalah berawal dari belum adanya media berupa video
yang membahas khusus tentang objek wisata Candi Gedongsongo dari aspek
sejarah dan kehidupan sosial masyarakat sekitar. Video ini dapat mengenalkan
keunikan dan potensi yang terdapat di Candi Gedongsongo. Selain itu, video ini
juga dapat digunakan sebagai media promosi pariwisata Candi Gedongsongo.
Langkah kedua adalah melakukan observasi untuk mendapatkan data-data
berupa data visual dan data verbal mengenai objek wisata Candi Gedongsongo.
Observasi juga dilakukan terhadap beberapa video advertorial yang menggunakan
teknik sinematografi dan memiliki nilai-nilai promosi pariwisata di dalamnya.
Data visual didapat dengan cara mencari referensi beberapa video advertorial
yang menggunakan teknik sinematografi dan memiliki nilai-nilai promosi
pariwisata di dalamnya.
Sedangkan data verbal untuk video advertorial ini didapat dari wawancara
terhadap pengurus Candi Gedongsongo dan Dinas Pemuda, Olah Raga,
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang. Selain itu data verbal juga
diperoleh dari studi pustaka yang berkaitan dengan perancangan video advertorial.
Setelah data-data terkumpul, dilanjutkan dengan konsep video ini yang
dibagi menjadi tiga tema utama, yaitu sejarah Candi Gedongsongo, keunikan dari
tiap-tiap candi di kawasan Candi Gedongsongo, dan hal-hal apa saja yang
menunjuang pariwisata Candi Gedongsongo seperti wisata kuliner, souvenir, dan
lain-lain.
Storline merupakan penjelasan alur cerita sebuah video. Berikut
merupakan sebuah storyline pada video advertorial Candi Gedongsongo.
Storyline:
Video ini diawali dengan video dengan objek beberapa candi yang berada
di kawasan Candi Gedongsongo. Bagian ini digunakan sebagai opening sebelum
masuk ke cerita. Pengambilan gambar beberapa candi dengan menggunakan
teknik timelapse. Cerita sejarah candi Gedongsongo, letak geografis dan keunikan
10
dari Candi Gedong I sampai dengan Candi Gedong V, wisata kuda, kolam rendam
air panas yang terdapat di Candi Gedongsongo, kearifan masyaraat lokal Candi
gedongsongo, menu kuliner andalan di objek wisata Candi Gedongsongo,
souvenir yang dijual di Candi Gedongsongo, testimoni pengunjung Candi
Gedongsongo dan dinas terkait.
Setelah pembuatan storyline, kemudian tahap selanjutnya adalah
pembuatan treatment. Treatment merupakan sebuah kerangka video yang
diuraikan secara deskriptif seperti jenis shot dan waktu pengambilan gambar.
Treatment berisi tentang rangkaian cerita yang nantinya akan dikerjakan.
1. Scene 1 : Opening menampilkan sekilas candi-candi. (MLS, LS)
Int : (day)
Mengambil gambar beberapa candi yang berada di kawasan Candi
Gedongsongo. Bagian ini digunakan sebagai opening sebelum masuk
ke cerita. Pengambilan gambar beberapa candi dengan menggunakan
teknik timelapse.
2. Scene 2 Sejarah Candi Gedongsongo (MS)
Int : (day)
Mengambil gambar candi secara keseluruhan. Setelah itu dilanjutkan
gambar Raffles dengan keterangan sebagai orang pertama yang
mempublikasikan Candi Gedongsongo. Menampilkan wawancara
mengenai sejarah, dengan pengurus Candi Gedongsogo.
3. Scene 3 Candi Gedongsongo sebagai peninggalan kerajaan Hindu(FS,
CU)
Int : (day)
Mengambil gambar sebuah candi dan relief yang masih terdapat pada
bangunan candi. Relief ini menunjukan ciri khas dari peninggalan
agama Hindu, selain itu juga dapat diketahui informasi lainnya seperti
kerajaan dan taun pembuatan.
4. Scene 4 menjelaskan letak dan keunikan Candi Gedong I sampai
Candi Gedong V(FS, LS, CU)
Int : (day)
Mengambil gambar candi dari bagian bawah sampai atas dari tiap-tiap
candi. Candi Gedong I yang terletak paling bawah memiliki bangunan
terbesar, Candi Gedong II terdiri dari satu candi induk dan satu candi
perwara, Candi Gedong III yang masih terlihat arca di ke empat sisi
candi, Candi Gedong IV terdiri dari 11 reruntuhan candi dan satu
candi induk yang masih utuh, Candi Gedong V teridiri dari satu candi
induk dan dua reruntuhan candi perwara.
5. Scene 5 Jasa sewa kuda(FS, CU)
Int : (day)
Wisata kuda yang terdapat di Candi Gedongsongo. Mengambil
gambar kuda-kuda yang berada di kandang, orang yang berprofesi
sebagai penyedia jasa kuda, kerumunan orang bersama kuda, dan
wawancara.
6. Scene 6 Lokasi kolam rendam air panas (LS, FS, MS)
Int : (day)
11
Scene 1
Gambar 9. Scene 1
Scene 2
Gambar 10.Scene2
Scene 3
Scene 4
Gambar 12.Scene4
16
Scene 5
Gambar 13.Scene 5
Scene 6
Gambar 14.Scene 6
Scene 7
Scene 8
Gambar 16.Scene 8
Scene 9
Gambar 19.Scene 9
Scene 10
Gambar 18.Scene 10
Scene 11
Gambar 19.Scene 11
Scene 12
Gambar 20.Scene 12
Perancangan Media
Pengujian Video
Tabel 1 Kuesioner
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
A B C D E Σ
Apakah anda tertarik setelah melihat video
1 - 35 5 - - 40
advertorial Gedongsongo?
Bagaimanakah visualisasi dari gambar-gambar
2 - 30 10 - - 40
pada video advertorial Gedongsongo?
Menurut anda, bagaimana sinematografi yang
3 5 28 7 - - 40
digunakan pada video advertorial?
Bagaimanakah transisi dari scene satu ke scene
4 4 28 8 - - 40
lainnya?
Bagaimanakah kualitas pencahayaan dari video
5 1 29 10 - - 40
tadi?
Apakah suara pada narasi dari video advertorial
6 4 26 10 - - 40
yang anda saksikan tadi terdengar jelas?
Apakah soundtrack dari video yang anda saksikan
7 - 32 8 - - 40
tadi sudah sesuai dengan tema Gedongsongo?
Apakah pesan dari video advertorial yang anda
8 - 36 4 - - 40
saksikan dapat anda tangkap dengan baik?
Video advertorial ini menyampaikan informasi
9 2 33 5 - - 40
Candi Gedongsogo secara lengkap dan jelas
Total 16 277 67 0 0 360
Kuisoner
Jawaban A
Jawaban B
Jawaban C
Jawaban D
Jawaban E
Gambar 22.Tampilan diagram hasil kuisioner
5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa perancangan video advertorial Gedongsongo dapat
memberikan informasi secara menarik. Penggunaannya sebagai media promosi
memiliki keunggulan seperti, visualisasi dan sinematografi yang baik, serta dapat
disebarkan pada masyarakat secara lebih luas. Sehingga diharapkan video
advertorial Gedongsongo dijadikan media promosi alternatif atau alat promosi
tambahan bagi dinas.
Hasil perancangan media ini masih dapat dikembangkan dan ditingkatkan
kualitasnya. Oleh karena itu didapatkan saran untuk menambahkan informasi
mengenai letak Candi Gedongsongo serta akses menuju lokasi wisata tersebut.
6. Daftar Pustaka
[1] Supradani, Fransisca, 2012, Candi Gedongsongo - Jendela Indonesia,
Jakarta: Multimedia Kompas.
[5] (http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124498-
SK%20001%2008%20Pri%20p%20-%20Pengaruh%20persepsi-
Literatur.pdf) diakses tanggal 27 Mei 2014, 09:30
[6] (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-
22387-3-babii.pdf) diakses tanggal 14 Mei 2014, 01:10
[9] Sarwono, Jonathan, 2007, Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual,
Yogyakarta: Andi.
[10] Amirin, Tatang, 2010, Skala Likert Penggunaan dan Analisis Datanya
(http://rektor.uin-
malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=4389:men
yusun-skala&catid=35:artikel&Itemid=210), diakses pada tanggal 2 April
2014, 15.00 WIB.
23
LAMPIRAN :