No. absen :3
Materi Pertama :
Materi Kedua :
Pengertian paradigma dalam bahasa Yunani yaitu memiliki arti: model, pola,
dan contoh.
Strategi: cara/sifat yang digunakan dalam suatu kegiatan tertentu.
Pembelajaran: usaha sadar yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
bertujuan merubah perilaku.
Pendekatan: teori atau konsep yang digunakan untuk mendekati aktivitas
pembelajaran tertentu.
Metode: prosedur untuk menerapkan pendekatan, langkah lanjut dari awal
sampai akhir pembelajaran.
Teknik: cara praktis, gaya, atau bentuk konkret dalam menjalankan metode.
Kegiatan kepramukaan harus bersifat: Helpful (bermanfaat), joyfull
(gembira), healty (sehat), dan handycarf (kerajinan).
Perbandingan metode: structural learning (penanaman konsep, praktik,
simpulan), experiental learning (praktik langsung, observasi dan refleksi,
implementasi), active learning (penanaman konsep dalam praktik, paparan
hasil, simpulan)
Kelemahan proses pendidikan kepramukaan: metode kepramukaan tidak
diterapkan dengan taat asas, banyak pembina berlatar belakang guru dengan
metode berbasis kelas, perlengkapan serta darana dan prasarana tidak
terpenuhi, jalan pintas, pragmatis, dan alakadarnya, miskin referensi
kepramukaan yang berbasis metode kepramukaan.
Materi Ketiga:
Postur peserta didik: anak berumur 7-10 tahun, berpangkalan di SD/MI, suka
bermain, suka dipuji, masih manja, senang bercerita, mengadukan apa yang
diketahui dan dialami, suka meniru, suka menyanyi, suka mencoba, menarik
perhatian, dan periang.
Postur pembina:
1. Pembina pramuka adalah anggota pramuka dewasa yang berusia 25 tahun
ke atas dan sudah memiliki ijazah kursus mahir dasar (KMD).
2. Memiliki tugas yaitu memberikan pembinaan agar peserta didikk memiliki
karakter yang lebih baik, berjiwa pancasila, dan patuh terhadap negara
NKRI, menerapkan PDKMK, menghidupkan dan mengembangkan
GUDEP.
3. Tanggungjawab dengan terselenggaranya pendidikan kepramukaan,
terjaganya pelaksanaan PDKMK disetiap giat kepramukaan, pembinaan
pengembangan karakter.
4. Memiliki peran yaitu sebagai orang tua, guru, kakak, teman, konsultan,
motifator, dan fasilitator.
Dewan satuan:
1. Beranggotakan seluruh anggota perindukan.
2. Ketua dewan satuan: pemimpin utama barung atau sulung.
3. Pertemuan dewan siaga: 3 bulan sekali atau disesuaikan dengan
kebutuhan
Materi Keempat: