Anda di halaman 1dari 5

Nama : Retriva Ayuningtyas

Kelas : Achenar

NIM : 1901110587

Konsep Komunikasi dan Bergaul

Pengertian bergaul adalah berteman.  Di dalam segenap aktivitas Satuan Pramuka 
bergaul adalah bentuk penyatupaduan interaksi yang bermanfaat antara kegiatan, Pembina
dan Peserta didik guna mencapai kesuksesan. Pertemanan yang baik dibangun oleh
komunikasi yang baik yang dapat menghilangkan berbagai rintangan, kesalahpengertian,
serta dapat mengembangkan pembentukan sikap yang baik..  Komunikasi yang baik antara
Pembina dengan peserta didiknya dapat membangun semangat kerjasama yang tinggi dalam
pelaksanaan berbagai kegiatan. 

Prinsip - prinsip hubungan dalam pergaulan :


1. Adanya sinkronisasi antara tujuan Program Peserta Didik (Youth Program) dengan
tujuan pribadi peserta didik dalam satuan Pramuka
2. Terciptanya suasana kerja yang menyenangkan
3. Adanya informalitas yang wajar dalam hubungan kerja
4. Peserta didik ditempatkan sebagai subjek
5. Mengembangkan kemampuan para anggota sampai tingkat yang maksimal
6. Adanya tugas - tugas yang menarik dan menantang
7. Adanya alat perlengkapan yang cukup
8. Setiap anggota difungsikan menurut keahlian dan kecakapannya
9. Diberikan penghargaan saat anggota berprestasi

Hakekat Berkomunikasi :
a. Pergaulan dapat terjadi bilamana antara Pembina Pramuka dengan peserta didik selalu
terjalin komunikasi yang baik
b. Komunilkasi yang baik didukung oleh sikap :
1) Egaliter atau kesetaraan
2) Sopan dan santun
3) Menepati janji dan saling mempercayai.
4) Tahu berterima kasih
5) Menghargai waktu
6) Bertutur kata yang baik dan jelas, suara maupun makna (tidak ambigus atau mendua
arti)
7) Ramah dan bersahabat
8) Tidak menggurui, tidak merasa paling tahu, tidak merasa paling bisa, dan tidak
merasa paling hebat, sehingga orang merasa tidak ada tekanan ketika akan
mengemukakan pendapat
9) Memberi kesempatan dan melatih peserta didik untuk berani mengemukakan
pendapat
10) Mengkritisi dengan bijaksana
11) Tidak memotong pembicaraan orang lain.
c. Dengan adanya komunikasi yang baik antara Pembina dengan peserta didik, akan
tercipta :
1) Suasana persaudaraan yang erat
2) Saling mempercayai
3) Kelancaran proses kegiatan yang sedang dilaksanakan
4) Proses saling menerima dan memberi
5) Kemudahan mengatasi masalah-masalah yang muncul pada proses kegiatan

Kemampuan berkomunikasi dan bergaul wajib dimiliki Pembina Pramuka dan peserta
didik karena pada hakekatnya Pramuka merupakan agent of change atau agen pembaharuan.
Hambatan dalam berkomunikasi :
1. Dari Pihak Peserta Didik (komunikan)
a. Peserta didik malu menyampaikan permasalahan, ide, pikiran, dll, tetapi ia diam
(introvert)
b. Peserta didik terlalu banyak menyampaikan permasalahan
c. Ada peserta didik yang terlalu mendominasi komunikasi (dominator)
d. Peserta didik yang selalu mencela orang lain
e. Peserta didik yang tidak menyampaikan permasalahan, ide, pikirannya, dll, tetapi
selalu menggerutu atau bersungut-sungut
f. Peserta menganggap informasi pembina tidak perlu.
2. Dari Pihak Pembina (Komunikator)
a. Pembina membuat jarak pergaulan
b. Kurang percaya diri / rendah diri
c. Kurang menguasai masalah
d. Kurang memiliki keterampilan berbicara / berkomunikasi
e. Terlalu percaya diri (menganggap dirinya sendiri yang selalu benar)
f. Sombong / angkuh / selalu membanggakan dirinya / merasa paling pandai, paling
mengerti dan paling hebat
g. Selalu mengikuti kehendak orang lain (walaupun orang tersebut salah)
h. Sulit berbicara / sering gagap / sering kehilangan sesuatu yang ingin dikemukakan
i. Ingin berbicara terus-menerus, tidak memberi kesempatan peserta didik untuk
memberikan respon
j. Memaksakan kehendak
k. Meremehkan orang lain
l. Menjadikan orang lain sebagai objek
3. Dari suasana lingkungan
a. Gaduh
b. Lalu-lalang
c. Ada objek lain yang lebih menarik

Kemampuan bergaul yang ditunjang oleh kemampuan berkomunikasi yang dimiliki


oleh seorang Pembina Pramuka akan mewarnai kepemimpinannya dan pengelolaan satuan
yang menjadi binaannya.

Konsep peran, tugas dan tanggung jawab pembina


Pembina Pramuka merupakan Anggota Dewasa yang memiliki komitmen tinggi
terhadap prinsip - prinsip dalam pendidikan kepramukaan. Pembina pramuka secara sukarela
bergiat bersama peserta didik, sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan peserta didik,
dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing, membantu serta memfasilitasi kegiatan
pembinaan peserta didik. Syarat menjadi pembina pramuka adalah sekurang - kurang telah
mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD).
Hubungan Pembina Pramuka dengan peserta didik merupakan hubungan yang khas.
Setiap Pembina Pramuka harus memperhatikan perkembangan mitra didiknya secara pribadi,
agar perhatian terhadap pembinaannya dapat dilaksanakan sesuai tujuan kepramukaan.
Penyelenggaraan Pendidikan Kepramukaan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan
antara Pembina dengan peserta didik menggunakan Sistem Among.

Tugas Pembina Pramuka


Pembina Pramuka bertugas memberikan pembinaan agar peserta didik
menjadi manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, warga negara Rebuplik
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Rebuplik
Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna. Pembina Pramuka juga
bertugas dalam menerapkan Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan, Metode Pendidikan
Kepramukaan, Kiasan Dasar dan Sistem Among dalam proses pembinaan  dengan mengikuti
perkembangan. Dengan demikian, kegiatan Pendidikan Kepramukaan bernuansa kekinian (up
to date), bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat lingkungannya, serta tetap berada
dalam koridor ketaatan terhadap Kode Kehormatan Pramuka. Tugas lain Pembina Pramuka
adalah menghidupkan, membesarkan gugus depan dengan selalu memelihara kerjasama yang
baik dengan orang tua/wali pramuka dan masyarakat.

Tanggungjawab Pembina Pramuka


Di dalam melaksanakan tugasnya, maka Pembina Pramuka bertanggungjawab atas
kegiatan berikut :
1. Terselenggaranya pendidikan kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi
dan misi Gerakan Pramuka
2. Terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan dan Metode Pendidikan
Kepramukaan pada semua kegiatan Pramuka
3. Pembinaan pengembangan mental, moral, spiritual, fisik, intelektual, emosional, dan
sosial peserta didik, sehingga memiliki kematangan dalam upaya peningkatan
kemandirian serta aktivitasnya di masyarakat
4. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berwatak, berbudi pekerti luhur, dan
sebagai warga yang setia, patuh dan berguna bagi bangsa dan negaranya
5. Di dalam pengabdiannya, Pembina Pramuka bertanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Masyarakat, Pembina Gugus depan dan diri pribadinya sendiri.
Peran Pembina Pramuka
Pembina Pramuka dalam Pendidikan Kepramukaan berperan sebagai berikut :
1. Orang tua yang dapat memberi penjelasan, nasehat, pengarahan dan bimbingan
2. Guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan
3. Kakak yang dapat melindungi, mendampingi dan membimbing adik-adiknya, yang
memberi kesempatan untuk memimpin dan mengelola satuannya
4. Mitra, teman yang dapat dipercaya, bersama-sama menggerakkan kegiatan-kegiatan agar
menarik, menyenangkan dan penuh tantangan sesuai usia golongan pramuka
5. Konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai masalah
6. Motivator, memotivasi untuk meningkatkan kualitas diri dengan berkreativitas,
berinovasi, dan aktualisasi diri, membangun semangat untuk maju
7. Fasilitator, memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik

Anda mungkin juga menyukai