Anda di halaman 1dari 15

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT

PASAL'I

SYARAT - SYARAT KHUSUS

Pelaksanaan Pekeqaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan syaratsyarat sebagai berikut :

1.1. Tata Cara Pembebanan sNt-1727-1989-F

1.2, Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan sNt-1729-1989-F

1.3. Spesiflkasi Bahan Bangunan sK sNts-04/06-1989-F


1,4. Peraturan Beton lndonesia N.t.2 PBt-1971

1,5. Petunjuk - Petunjuk dari Pengawas Lapangan / Direksi

PASAL 2

LINGKUP PEKERJAAN

2.1. Uraian dalam rencana Pekerjaan dan Syaralsyarat ini menyangkut lingkup kegiatan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Rumah Negara (Perencanaan Teknis) meliputi :

A. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Negara (Rehabilitasi Rumah Jabatan Walikota

Bontang)

2,1.1, Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, kontBldor hendaknya menyediakan :

a. Tenaga kerla, tenaga ahliyang memadai sepadan denganjenis dan lingkup pekerjaan,

b, Bahan dan Alat Kerja dan segala keperluan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,

Pengawas Lapangan berhak meminta kepada kontraKor untuk mengadakan peralatan pemhntu

yang dianggap perlu untuk menjamin kecepatan, mutu, dan ketepatan pekerjaan. Semua biaya
mobilisasi dan sewa peralatan dianggap telah diperhitungkan dalan dokumen penawaran
kontraktor.

Kontraktor wajib menelili situasi lapangan dan hal lain yang dapat mempengaruhi penawaran dan

memperoleh akurasi data, Kelalaian atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat diajukan

sebagai alasan untuk mengajukan klaim.

2.4. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus meminta petunjuk-petunjuk dan penjelasan-penjelasan

terlebih dahulu kepada pengawas lapangan mengenai hal-halyang perlu dalam pelaksanaan pekerjaan.

E
2.5. Pekeqaan harus dilaksanakan sesuaidengan ketentuan yang tertera dalam Dokumen, GambarRencana,

Benta Acara Penjelasan Pekerjaan, serta petunjuk dari Direksi.

2.6. Kontruktor berkewaliban menyiapkan segala sesuatu apabila lerjadi kecelakaan, menjaga kesehatan

karyawan dan kebersihan lingkungan. Pengamanan kegiatan dengan cara penjagaan, penerangan

malam, pemagaran sementara dan lain-lain.

2.7 . Jika dianggap perlu direksi / pengawas lapangan berhak memerintahkan kontraktor untuk membuat jalan

sementara yang memungkinkan kelancaran mobilisasi material dan sebagainya

PASAL 3
URAIAN PEKERJMN

J. Pekerlaan flsik bangunan seperti pada pasal 2.1 berlokasi di Rumah Jabatan Walikota Bontang.

Kontraktor harus menyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaaaan secara

efisien dengan berurutan termasuk semua alat-alat Bantu yang diperlukan untuksemua item pekerjaan.

Pelaksanaan semua pekerjaan harus berdasarkan syarat - syarat dan uraian dalam gambar bestek,
gambar tambahan, dan berita acara aanwilzing, perintah / petunjuk direksi / pengawas lapangan.

3.4. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus meminta petunjuk - petunjuk dan penjelasan -
penjelasan terlebih dahulu kepada pengawas lapangan mengenai hal - hal yang perlu dalam

pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 4
KETENTUAN UMUM

4.1 . Air yang digunakan untuk adukan dan peke4aan beton haruslah air yang bersih, bebas dari bahan yang

merusak atau campuran yang mempengaruhi daya rekat semen. Apabila mutu air yang digunakan

diragukan, maka direksi dapat meminta pemeriksaan laboratorium atas beban biaya kontraktor.

4.2. Pasir yang dipakai harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik organis maupun lumpur,

tanah, karang, garam dan lain-lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Beton berlulang lndonesia

Tahun 1971. Pasir laut sama sekali tidak boleh dipergunakan, kecuali bila dicuci dengan ak tawar sampai

bersih dari kandungan garam. Bahan pengisi harus di simpan di tempat yang bersih, yang permukaannya

keras agar tidak terjadi pencampuran satu sama lain/pengotoran.

E
Untuk pekerlaan beton, pasir beton yang dapat dipergunakan adalah pasir sungai / pasir ex palu yang

bersih dari Lumpurdan kotoran lainnya, ukuran pasir 0.35 - 1.50 mm.

4.3. Semen yang digunakan harus disetujui dan disyahkan oleh yang berwenang dan memenuhi ketentuan

Peraturan Beton Bertulang lndonesia Tahun 1971. Pengangkutan semen harus terhindar dari airlair

hujan, bebas dari kelembaban. Untuk penempatan semen sebaiknya ditempatkan pada ketinggian 30 cm

dari permukaan tanah/lantai, penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter. Dalam pengirimannya semen
yang baru harus dipisahkan dengan yang lama, sehingga pemakaian semen sesuai dengan urutan
pengiriman.

4.4. Batu belah, batu gunung atau batu kali yang dibelah mempunyai permukaan tajam, kasar dan keras.

Permukaan kasar adalah dengan ukuran 5 - 7 cm, 15 - 20 cm.

4.5. Tanah urug atau tanah timbunan yang digunakan harus disetujui oleh direksi / pemberi tugas dengan
perhitungan bahwa dengan tanah urug diperoleh suatu kepadatan timbunan yang direncanakan.

4.6. Kayu Ulin untuk tiang pancang harus dari kualitas yang baik, kering udara, tidak cacat / pecah, mala kayu

besar yang lepas, sudut pinggimya bebas dimakan bubu[ dan cacat lain yang parah. Kayu dikeringkan

minimal 3 (tiga) bulan. Bilamana dalam ketentuan yang dicantumkan masih ada kekurangan, maka syarat

dalam Peraturan Konstruksi Kayu lndonesia (PPKI.Nl-5/1971)yang dipakai/ berlaku.

PASAL 5

JENIS DAN MUTU BAHAN

5.1, Jenis dan mutu bahan yang akan digunakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam negeri,

sesuai Surat Keputusan Bersama Menteri Aparatur Negara, Menteri Perdagangan, dan Menteri
Perindustrian tanggal 23 Desember 1980 atau dapat digunakan bahan lain sesuai dengan petunjuk

Pengawas Lapangan.

5.2. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa / bemacam jenis

( merk ) diharuskan memakai jenis dan mutu bahan satu jenis saja.

Contoh - contoh yang dikehendaki oleh pemberi tugas harus disediakan tanpa keterlambatan dan atas

biaya kontraktor serta harus sesuai dengan standar yang berlaku. Contoh - contoh tersebut disimpan

sebagai dasar penolakan bila temyata bahan atau cara mengajukan yang dipakai tidak sesuai dengan

contoh baik kualitas maupun sifatsifatnya.

E
PASAL 6

GAMBAR - GAMBAR PEKERJMN

6.1 . Gambar{ambar rencana pekerjaan yang terdin gambar bestek, gambar detail konstruksi, gambar situasi

dan sebagainya yang telah dilakukan oleh Konsultan Perencana akan disampaikan kepada rekanan

beserla dokumen - dokumen lainnya.

6.2. Bila Direksi / Pengawas Lapangan menganggap perlu, maka kontraktor harus membuat tambahan
gambar detail yang diperiksa dan disyahkan oleh Direksi, gambar - gambar tersebut menladi milik

pemeberi kerla.

6.3. Kontraktor harus menyimpan ditempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkap dengan Standar

Dokumen, Benta Acara Aanwijzing, Struktur Organisasi, dan Jadwal Waktu pelaksanaan Pekerjaan (

lengkap dengan Bar Cart dan Curva _ S ) dalam keadaan baik dan dapat dibaca dengan jelas termasuk

perubahan - perubahan terakhirdalam masa pelaksanan pekedaaaan agarselalu tersediajika Pimpinan

Kegiatan i Direksi sewaktu - waktu memerlukannya,

6.4, Pemborong dan pemborong bawahan diwajibkan untuk membuat gambar - gambar'As-Built Drawing"

sesuai dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan dilapangan secara nyata untuk kebutuhan pemeriksa

dikemudian han. Gambar - gambar tersebut diserahkan pada masa pemeliharaan peke4aan kepada

pemberi kerla, setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

PASAL 7
FOTO - FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN

7.1. Pemborong diwajibkan membuat foto - foto dokumentasi kegiatan, meliputi :

a. Foto - folo kegiatan antara lain uitzet, penempatan peralatan, penempatan material, dan lain-lain.

b. Foto - foto tahapan pekeiaan (yang penting) antara lain pembersihan, pembongkaran, pekerjaan

tanah, pekerjaan Drainase, Pekerjaan Struktur.

c. Foto - foto pada kondisi waKu selesainya masa pemeliharaan.

d. Dan lainlain kegiatan yang dianggap perlu oleh pengawas.

Foto - foto dicetak dalam ukuran postcard dan dlcetak warna, masternya atau soft copy diserahkan
kepada pemberi kerja.

E
PASAL 8
KEAMANAN, ASURANSI DAN FASILITAS KERJA

8.1. Keamanan Kegiatan

Selama berlangsungnya pekerjaan, kontraktor bertanggung jawab atas semua personilyang ditempatkan

/ dipekerjakan.

Kontraktor harus menempatkan petugasjaga/ keamanan selama 24jam untuk menjaga material/ barang

- barang kontraktor dilapangan. Direksitidak bertanggung jawab atas hilang lenyapnya material/ barang

milik kontraktor pelaksana dilapangan.

Kontraktor pelaksana wajib menyediakan alat - alat keselamatan kerja yang berhubungan dengan
pekerjaan dilapangan dan bertanggung jawab atas kemungkinan terjadinya kecelakaan pada waktu

pekerjaan berlangsung,

8.2. Asuransidan Keselamatan Keda

Kontraktor harus mengasuransikan ( BPJS ) seluruh pekerjaan / bangunan yang dilaksanakan pada

kegiatan ini terhadap resiko yang terjadi, selama masa pelaksanaan hingga berakhimya masa
pemeliharaan,

Biaya yang timbul akibat asuransi ini menjadi beban kontraktor pelaksana, karena telah diperhitungkan

dalam penawaran kontraKor,

Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja semua personil sesuai peraturan keselamatan
kerja, termasuk pemakaian alat alat pengaman kerja seperti helm, safety shoes, kaos tangan dan

lain.lain.

PASAL 9
PEMBERSIHAN LAPANGAN

9.1. Sebelum pekerjaan konstruksi bangunan gedung maupun pagar dan parkir, terlebih dahulu kontraktor

harus membersihkan segala macam benda, tumbuhan / pohon, sisa-sisa akardan lain-lain pada tempat

dimana akan dilaksanakan kegiatan Pembuatan gedung dan Jasilitas penunjang lain. Hal ini dimaksudkan

agar tidak menyebabkan kerusakan terhadap konstrusi.

Jalan logostik harus disiapkan sebagai .ialan penghubung untuk mobilisasi material sesuai dengan

rencana ke4a.

ltlrlit \l\ \ I\l ii.i \&S\,\li.\ltr^Ur,


!
9.2. Kontraktor tidak diperkenankan menebang pohon pagar hidup di lokasi kegiatan, kecuali dalam batas-

batas sesuai rencana dalam gambar, yang diberi tanda jelas harus ditebang. Bila ada sesuatu hal yang

mengharuskan pemborong menebang pohon, harus secara tertulis diselujui oleh Direksi/ Pemberi ke4a.

Bila dalam pelaksanaan pekerjaan dalam batas rencana terdapat bangunan atau instalasi lainnya,
kontraKor tidak diperkenankan membongkar / memindahkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi.

9.4. Apabila selama kegiatan ini berlangsung dan mengakibatkan bangunan disekitamya rusak, maka
kontraktorwajib memperbaikinya seperti semula,

PASAL t()
UKURAN / PEIL

'10.1 . Kontraktor diwajibkan mempelajari seluruh gambar dan uraian syarat teknis. Bila dalam rencana temebut

ada sesuatu perbedaan ukuran diantara gambar, maka kontraktorwajib melaporkan kepada Direksi untuk

mendapatkan keputusan. Kontraktor tidak diperkenankan memperbaiki sendiri perbedaan ukuran yang

terdapat dalam perencanaan tersebut. Akibat kelalaian kontraktor yang mengakibatkan kesalahan
pelaksanaan maka akan menjaditanggung jawab kontraktor.

10.2. KontraKor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ketentuan peil-peil dan

ukuran yang ditetapkan dalam Gambar Perencanaan, Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Teknis,

10.3. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor terlebih dahulu mengukur kembali ketetapan peil-peilyang

tercantum dalam gambar dan syarat-syarat teknis,

10.4. Kelepatan dalam ukuran peil mutlak diperhatikan dan jika terjadi kesalahan yang dilakukan oleh

kontraktor dan tidak dapat ditolelir maka Direksi berhak memerintahkan untuk melakukan pembongkaran

dan akibat dari hal tersebut tetap menjaditanggung jawab kontraktor.

PASAL 11

PAPAN NAi,IA KEGIATAN

11.1. Kontraktor diwajibkan membuat Papan Nama Kegiatan di lokasi kegiatan dan ditempatkan pada tempat

yang mudah dilihat untuk umum.

11.2. Bahan, bentuk, isi, dan ukuran serta penempatan papan nama kegialan mendapat peBetujuan Dheksi/

Pengawas Lapangan.

1 1.3. Pembuatan ijin Mendirikan Bangunan menjadi tanggung jawab kontraktor.

E
11.4. Pembuatan Papan Nama Kegiatan termasuk dalam item PEKERJAAN PENDAHULUAN pada Bill of

Quantity dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor .

PASAL 12
PEKERJMN STRUKTUR

,1,2,1,
LINGKUPPEKERJAAN

Pekerlaan Pembesian. PekerJaan Bekisting dan Pekerjaan Beton Site Mix Campuran 1 pc:2 ps: 3 kr.

1.2.2, PEKERJAANPERSIAPAN
A. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerlaan beton.

B. Approval material yang akan digunakan.


C. Persiapan material, antara lain: Portland cement, pasir, split, air, kaso, plywood 9 mm, besi beton,
ka\Yat beton, dan paku.

D. Persiapan alat keqa, antara lain: waterpass, concrete mixer,meteran, bar bending, mesin potong

besi , unting-unting, benang, vibrator, gerobak sorong, dan selang air.

1,2.3, PENGUKURAN

Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik
perletakan struktur beton.

1.2.4. PEKERJAANPEMBESIAN

Pembesian atau perakitan tulangan dikerjakan ditempat yang lebih nyaman.

A, Perakitan pembesian harus sesuaidengan gambar kerja.

B. Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang, terlebih

dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.

C. Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap perlemuan antara tulangan utama dan

sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.

D. Setelah tulangan selesaidirakit, besitulangan diangkut ke lokasi yang akan dipasang.

1.2,5. PEKERJAANBEKISTING

A. Bekisting dipasang dalam beberapa sisi yang dibutuhkan agar tidak berongga, dipasang

dengan plywood I mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 5/7 atau 5/10.

B. Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian

letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.

C. Bekisting diberikan skoor dari kayu reng sebagai penguat tekanan saal coran dituangkan, antar

skoor diberijarak sekitar 30 cm dengan skoor lainnya.

: i .:...,..,.,,,E
D. Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan

dengan menggunakan palu.

1.2.6. PEKERJAAN BETON SITE MIX CAMPUMN 1PC :2 PSR :3 KRL

A. Setelah bekisting terpasang dengan baik, bekisting diolesi minyak bekisting kemudian letakkan
pembesian pada posisinya tepat didalam beklsting.

B. Pastikan pembesian telah terletak dengan sempuma pada posisinya didalam bekisting dengan

membuat tahu-tahu beton di bawah dan digantung kiri kanan bagian dalam bekisting, dengan

maksud mendapatkan selimut beton,

C. Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton sesuaidengan spesifikasi teknis.

D. Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal
pekerlaan.

E. Setelah area siap, Iakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area

pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari

terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses

pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk

menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.

1.2.7. PEKERJAANPEMBONGKARAN BEKISTING

A. Setelah beton berumur28 hari (beton konvensional)

B. Pe(ama{ama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada
plywood dapat tedepas.

C. Kendorkan push pull(penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.

D. Kendorkan baulbaut/paku-paku yang ada pada bekisting, sehingga rangkaian/panel bekisting

terlepas,

1,2.8. PEKERJAANPERAWATANBETON

Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan
perawalan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiramlmembasahi beton 2 kali

sehari selama 'l minggu,

1,2.9, PEKERJMN MBAT BEION


Pekerjaan rabat beton inr menggunakan beton tak bertulang dengan mutu beton K- 175 dengan ketebalan

pekerjaan 5 cm dengan urugan pasir bawah lantai 10 cm.

E
PASAL 13

PEKERJMN ARSITEKTUR
PEKERJAAN DINDING

Untuk pekerjaan pasangan dan dinding meliputi :

'1, Pekerjaan Pasangan Batako

2, Plesteran Cipraukamprat 1pc: 2pp

3. Plesteran 1pc:4psrtebal 15 mm

4. Pekerjaan Acian Semen

5. Benangan Paga'

13.1. PEKERJAAN PASANGAN BATAKO

A. Persiapan pekerjaan
.:. Siapkan shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan sebagai acuan
.!. Siapkan alat kerja dan bahan : batako, meteran, sendok semen/roskam, palu karet, waterpass,

ember plastik, alat lot, benang, gergajj, dll.

B. PelaksanaanPekerjaan

* Cek / sortir batako agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat

permukaan yang rata.

* Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang batako.


.:. Pasanglah petunjuualat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan batakol dinding (marking).

a Pasang Profildengan memakai hollow besi.


.i. Bersihkan area kerja dari kotoran - kotoran yang ada.
.t Bersihkan batako dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan

baik.

* Siapkan campuran adukan tinbed/ perekat batako dan masukan kedalam bak adukan / ember
plastic,

+ Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer.
.:. Bila permukaan Iantai yang akan dipasang batako tidak ada, maka dipakai adukan mortar terlebih

dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan permukaan yang rata.
.:. Lakukan pemasangan batako secara manual sebagaimana umumnya dengan lebal speci yang

dianjurkan t3mm dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah joint lantai dan atas join slab

menggunakan MU-380/ 301 -Tinbed.

* Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding batako tersebut digunakan hollow alumunium

/jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan.


.1. Setelah pekeqaan pasangan batako selesai dan dipastikan telah mengering dilanjutkan dengan
pekerjaan plesterar/ acian.

I
13.2. PLESTERAN CIPRAT I |2
Setelah pekerjaan pasangan batako telah selesai dan telah dicek kebenarannya maka pekeriaan
dilanjutkan denganpekerjaan plesteran. Pekerjaan dilaksanakan pada saat pasangan batako berumur

minimal 3 hari.Tahapan pekerjaan :

A. Siram permukaan batako sampaidengan permukaanjenuh.

B. Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding serta posisinya.

C, Buat kamprotan tipis setebal 0,5 - 1 cm untuk menghindari penyusutan yang berlebihan,

D. Plesteran dilakukan setelah pasangan batako berumur 3 hari,

E. Metode plesteran dilakukan dengan cara diciprat menggunakan mesin pompa beton (mortar)

F. Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) diratakan dengan jidar aluminium (pemakaian

roskam sebaiknya di hindari).

G. Lakukan pengecekan kembali setelah selesai diplester.

H. Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalam satu minggu, hal ini untuk menghindari retak

rambut pada dinding batako sebelum berlanjut pada tahap acian.

13.3. PLESTERAN 1 :4
Setelah pekerjaan pasangan batako telah selesai dan telah dicek kebenarannya maka pekerjaan
dilanjutkan denganpekeqaan plesteran, Pekedaan dilaksanakan pada saat pasangan batako berumur

minimal 3 hari,Tahapan peker;aan :

A, Siram permukaan batako sampai dengan permukaanjenuh.

B. Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dindingserta posisinya.

C. Buat kamprotan tipis setebal 0,5 - 1 cm untukmenghindari penyusutan yang berlebihan.

D. Plesteran dilakukan setelah pasangan batako berumur 3 hari.

E. Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) diratakan dengan jidar aluminium (pemakaian

roskam sebaiknya di hindari).

F. Lakukan pengecekan kembali setelah selesai diplester.

G, Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalamsatu minggu, hal ini untuk menghindari retak

rambutpada dinding bata sebelum berlanjut pada tahapacian.

H. Untuk pekerjaan plesteran ,digunakan campuran 1 PC : 4 Psr , dan pasir yang digunakan adalah

pasir lokal yang baik, yang tidak mengandung lumpur maupun tanah,

13.4. PEKERJAANACIANSEMEN

Setelah pekerjaan plesteran telah selesai dan telah di cek kebenarannya maka pekerJaan dilanjutkan

dengan pekerjaan acian. Tahapan pekerjaan :

A, Lakukan kunng pasangan batako dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yang

berlebihan.

B. Lakukan pengacian dengan steel trower dan ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian inijuga

diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada permukaan dinding.

,E
C. Siram permukaan plesleran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian,

D. Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.Curing permukaan acian

minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

PASAL,I4
PEKERJMN ARSITEKTUR
PEKERJMN PENGECATAN

15,1. PEKERJAAN PENGECATAN

Untuk pekerjaan pengecatan dinding meliputi :

1. Pekerjaan Pengecatan Pagar Exterior

2. Pekerjaan Pengecatan Motif Relief

3. Peke4aan Pengecatan Rangka Kanopi

Pekerjaan Cat Tembolddinding Pekerjaan pengecatan drlakukan apabila permukaan acian pada dinding

tidak basah lagi akibat penguapan air dari pasangan dinding.Tahapan pelaksanaan pengecatan
dilaksanakan sebagai berikut :

A. Permukaan dinding dibersihkan dari debu dan kotoran menggunakan kain kasa.

B. Permukaan dinding dihaluskan dengan menggunakan amplas.

C. Permukaan dinding ditutup dengan menggunakan plamir.

D. Permukaan plamlr dihaluskan dengan amplas sehingga pon-pori tembok tensi dengan baik.

E. Untuk pengecatan bahan besi, terlebih dahulu penmukaannya dibersihkan dengan amplas.

F, Cat dasar diberi pada permukaan tembok dan besi dengan satu lapis, dan permukaanya

dihaluskan dengan amplas.

G. Cattembok atau cat besi diberi pada permukaan tembok atau besi sehingga permukaannya

terlihat rata dan halus. Material yang digunakan cat tembok dan besi : setara SNl, Alat yang

digunakan Kuas dan Roll Paint.

Tahapan pelaksanaan pengecatan besi dilaksanakan sebagai berikut:

A. Bersihkan permukaan besi dari karat dengan cara diamplas permukaannya dan bersihkan dan

debu, minyak dan kotoran lainnya.

B. Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan besi yang akan dicat dengan

kerlas semen, koran dan lakban.

C. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.

D, Lakukan pengecatan lapisan dasardengan menie besidengan alat rol pada bidang yang luas

dan dengan kuas untuk bidang yang sempit.

E. Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan

hasilnya benar-benar rata.

F. Perapihan hasil pekerjaan.

E
15,2, PEKERJMNWATERPROOFING

A. Hendaknya pelaksanaan pekerjaan waterproofing dilakukan sebelum permukaan struktur

bangunan diberikan finishing.

B. Sebelumnya, buatlah pinggulan pada bagian pertemuan antara lanlai dan dinding. Jangan lupa

untuk menerapkan plester dan acian di bagian dinding yang naik sekitar 20 crn. (Jika dipedukan).

C. Tutuplah bagian permukaan strukturyang berlubang. Kemudian buatlah lumpsum di bagian yang

tidak sama tinggi. Disarankan lokasi lantai di-trowel supaya permukaannya rata.

D. Periksa kembali permukaan lantaidan dinding secara menyeluruh. Pastikan seluruh permukaan

tersebut bersih dan debu, lumpur, tanah, minyak, oli, dan kotoran-kotoran lainnya.

E. Cek ulang seluruh instalasi pipa pada struktur bangunan tersebut. Anda harus memastikan jika

pipa-pipa tersebut sudah terpasang dengan dan rapi, serta terjindungi dengan grouting.

F. Dengan menggunakan pahat beton atau kape scrabe, kikislah permukaan lantai serta dinding

yang sudah keropos. Kerjakan secara hati-hati.

G. Pelaksana harus membersihkan permukaan lantaidan dinding dengan mencucinya memakai

sikat kawat dan air bersih supaya bebas dari partikel-partikel debu dan kotoran.

H. Pengaplikasian waterproofing sebaiknya dimulai dari sudut pertemuan antara permukaan lantai

atau dinding menggunakan kuas atau roll,

l. Berikan lapisan kain kasa pada permukaan waterproofing. Setelah itu, lapisi kembali memakai

waterproofing coating di sepanjang pedemuan sudut antara lantai atau dinding.

J. Dibutuhkan waktu setidaknya sehari semalam untuk membuat lapisan waterproofing coating ini

mengering dengan sempurna.

K. Sebelum benarbenar digunakan, lakukan ujicoba terlebih dahulu dengan merendam bidang tadi

memakai air selama 24 jam penuh dan perhatikan hasilnya.

PASAL 15

PEKERJMN ARSITEKTUR
PEKERJMN PAGAR

15,1, PEKERJMN PINTU PAGAR

Untuk pekeiaan Pintu Pagar meliputi :

1, Pekerlaan Prntu Pagar Besi Hollow

Untuk pelaksanaan pekerjaannya adalah:

Persiapan pekerjaan

A. Pembuatan dan pengajuan gambarshop drawing pekerjaan pagar besi hollow,

B. Approval materialyang akan digunakan.

C. Persiapan lahan kerja.


D. Persiapan material kerja, antara lain : besi hollow40x60 tr2mm, besi hollow40x40 t=2mm, engsel,

slot, dan gembok.

E. Persrapan alat kerja, antara lain : meteran, bor listrik, mesin las dll.

Pelaksanaan pekerjaan

A. Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang besi hollow dengan meteran.

B. Pastlkan area kerla Anda bersih dan bebasdari penghalang atau sampah yang dapat mengganggu

proses pembuatan.

C. Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemolongan besi hollow 40x60 dan 40x40 tebal

2 mm menjadi beberapa bagian, sesuaidengan ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai

besi hollow yang sebelumnya sudah dipotong tadi, menjadi rangkaian pagar besi hollow sesuai

dengan gambar rencana.

D. Setelah potongan-potongan besi hollow tersusun rapi, besi hollowdi las menggunakan alat las.

E, Sebelum pemasangan besi hollow tedebih dahulu rnelakukan pengeboran pada tembok sampai

rnenembus besi kolom, selanjutnya melakukan penyambungan besi hollow dengan besi kolom

dengan dilas untuk menyatukan pagar besi hollow sehingga pagar kaku dan kuat.

F. Perapihan hasilpekerjaan darisisa material pintu besi.

PASAL 16

PEKERJMN ARSITEKTUR
PEKERJMN PEMASANGAN TULISAN AKRILIK DAI{ LED

16,1. PEMASANGAN TULISAN AKRILIK + LED

Persiapan pekerjaan

A. Pembuatan dan pengaiuan gambar shop drawing pekerjaan pasang huruf akrilik.

B. Approval materialyang akan digunakan.

C. Persiapan lahan kerja.

D. Persiapan material kerja, antara lain : huruf akrilik, baut, lem, paku, dan lainlain.

E, Persiapan alat kerja, antara lain : cutter, obeng, meteran, bor listrik, dan lain-lain.

Pelaksanaan pekerjaan

A. Persiapkan hurufyang sudah dibentuk.

B. Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat peletakan huruf akrilik, serta penentuan

ketinggian letak pemasangan. Lalu pasang paku dan tali untuk menandai area pemasangan agar

huruf-huruf dapat diletakkan dengan Iurus.

C, Atur rencana peletakkan sesuai keinginan. Apabilatelah menemukan susunan dan peletakan yang

tepat, gambar pola cetakan pada media dengan pensil, Ukur jarak masing-masing huruf dengan

E
menggunakan meteran. Buat pola huruf pada media dengan pensil satu per salu sampai semua

huruf selesai.

D. Tandai dan lubangi dengan menggunakan bor pada titik-titik yang telah ditentukan. Sesuaikan

dengan lubang pemasangan baut pada belakang huruf akrilik.lni merupakan salah satu tahapan
paling penting.

E, Pasanglah baut dan mur pada masing-masing lubang di belakang huruf timbul satu-per satu

hingga selesai. Pastikan baut terpasang baik dan kuat.

F. Setelah baut terpasang dengan baik pada huruf, cocrokkan baut dengan lubang pada media,

Apabila telah sesuai, lepaskan kembali huruf, lalu masukkan lem pada lubang didinding, sampai

penuh.

G. Kemudian pasangkan kembali huruf akrilik tersebut, dengan baut-baut ditanamkan ke dalam

lubang media yang sudah diberi lem tadi bersama dengan pemasangan lampu LED.

H. Pada tahap flnishing, bersihkan bekas pola pensil pada media, dan lap bensih tiaptiap huruf agar

terlihat bagus dan berkilau. Biarkan hingga lem mengering.

PASAL 17

PEKERJMN TAMAN DAN LAIN LAIN

17.,I . PEKERJMN TAMAN

Untuk pekerjaan Taman meliputi I

1. Pekerjaan Timbunan Top Soil

2. Pekerlaan Tanaman Hias

Pekerjaan persiapan

A. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan taman.

B. Approval materialyang akan digunakan.

C, Persiapan material kerja, antara lain: Tanaman Hias, pupuk, dan lainlain.

D. Persiapan alat kerja, antara lain:meteran , benang, cangkul, raskam, dan lain-lain.

Pelaksanaan pekedaan

A. lvelakukan Pengukuran lokasi dan pematokan untuk memplotkan titik-titik penanaman


pada lapangan sesuai dengan gambar rencana Titik-titik penanaman ditandai dengan patok
yang diberi wama pada ujungnya Titik ini merupakan tanda untuk pekerjaan penggalian,
pengurugan dan penanaman.

B. Pembersihan lokasi dari segala sampah (kotoran /puing-puing) dan rintangan lainnya

C, Tanaman yang ingin dilanam harus dilakukan dengan hati-hati agar akar pada tanaman tidak rusak

dan menyebabkan lanaman mati

D, Sisa sampah hasil bongkaran dikumpulkan dan dibuang keluar lokasi proyek.

.E
17.2. PEKERJAAN RANGKA KANOPI HOLLOW40 x60

Untuk pelaksanaan pekerlaannya adalah:

Persiapan pekerjaan

A. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekeqaan pagar besi hollow.

B. Approvai materialyang akan digunakan.

C. Persiapan lahan kerja.

D. PeBiapan material kerja, antara lain : besi hollow 40x60 t=2mm.

E. Persiapan alat keria, antara lain : meteran, bor listnk, mesin las dll.

Pelaksanaan pekerjaan

A. Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang rangka besi hollow dengan

meleran.

B, Pastjkan area kerja Anda beBih dan bebas dari penghalang atau sampah yang dapat mengganggu

proses pembuatan.

C, Ketika ukuran sudah diiapatkan, remulai pr6€s pe.notongan besi hollow 40x60 tebal 2 mm

nEnjadi beber4a baqiar', s€suai derEff ukuran dan g nbar kerja. Kemudian merangkai besi

hollow yang sebdumnya sudah dipo{ug Edi. nEfiiddi rarEkE dl pagar besr hdlow sesuai dengan

gambar rencana.

D. Setelah potongEnfotorEan besi hdb'r ie{elsln r4i. besa ffivr d bs nle{Egufi*a debg
E. Perapihan hasil pekeriaan dari sisa rnatsid ragka ho{or besi.

PASAL 18

PENUTUP

18.1. Apabila dalam Rencana Keqa dan Syarat -Syarat ( RKS ) untuk uraian bahan - bdran, pekeriadr tff
disebutkan dan dilaksanakan oleh kontraktor, maka hal inidianggap seperti disebuu(an.

18.2, Hal - Hal yang tidak / belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih laniut oleh pihak Direksi

/ Pemberi Kerja, bila dianggap perlu dapat diadakan perbaikan dalam peraturan ini.

Iil \rL \\\lll Ii ., ,, t, tU.t,-t, **!

Anda mungkin juga menyukai