Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan secara langsung di lapangan selama masa Kerja
Praktik pada paket Peningkatan Jalan yos sudarso Palangka Raya diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada proyek peningkatan jalan Yos Sudarso Palangka Raya pada STA 0+000
sampai 1+165. Pekerjaan yang dilaksanakan dengan menggunakan alat berat
antara lain pekerjaan drainase dan saluran air, pekerjaan tanah, pekerjaan
perkerasan dan bahu jalan, perkerasan berbutir, pekerjaan aspal, dan
pekerjaan struktur beton.
2. Pekerjaan drainase dan saluran air dengan volume pekerjaan sebesar 407,75
m3 diselesaikan dengan waktu realisasi di lapangan selama 7 hari (waktu
efektif pekerjaan 7 jam/hari), dalam pekerjaan ini tidak terdapat perbandingan
antara waktu realisasi dan waktu rencana pekerjaan.
3. Pekerjaan timbunan dengan volume sebesar 799 m3 diselesaikan dengan
waktu realisasi di lapangan selama 2 hari (waktu efektif pekerjaan 7
jam/hari), dalam pekerjaan ini tidak terdapat perbandingan antara waktu
realisasi dan waktu rencana pekerjaan.
4. Pekerjaan pelebaran perkerasan dan bahu agregat kelas S dengan volume
pekerjaan sebesar 349,50 m3 diselesaikan dengan waktu realisasi di lapangan
selama 2 hari (waktu efektif pekerjaan 7 jam/hari), dalam pekerjaan ini
terdapat perbandingan terhadap waktu yang telah direncanakan yaitu 1 hari
(waktu efektif pekerjaan 7 jam/hari), keterlambatan tersebut di akibatkan oleh
lambatnya jadwal pelaksanaan penghamparan material bahu jalan.
5. Pekerjaan perkerasan berbutir agregat kelas A & B, penghamparan agregat
kelas A dengan volume pekerjaan sebesar 1100,93 m3 diselesaikan dengan
waktu realisasi di lapangan selama 14 hari (waktu efektif pekerjaan 7
jam/hari), dalam pekerjaan ini terdapat perbandingan terhadap waktu yang
telah direncanakan yaitu 2 hari (waktu efektif pekerjaan 7 jam/hari),
keterlambatan tersebut diakibatkan oleh cuaca buruk dan alat berat vibrator

104
105

roller yang rusak. Penghamparan agregat kelas B dengan volume pekerjaan


sebesar 1514,50 m3 diselesaikan dengan waktu realisasi di lapangan selama
14 hari (waktu efektif pekerjaan 7 jam/hari), dalam pekerjaan ini terdapat
perbandingan terhadap waktu yang telah direncanakan yaitu 2 hari (waktu
efektif pekerjaan 7 jam/hari), keterlambatan tersebut diakibatkan oleh cuaca
buruk, keterlambatan pengadaan alat berat, dan kurangnya kemapuan
operator alat berat dalam melaksanakan sebuah pekerjaan.
6. Pekerjaan perkerasan aspal, penghamparan lapis resap pengikat dengan
volume pekerjaan sebesar 5941,5 liter diselesaikan dengan waktu realisasi di
lapangan selama 1 hari (waktu efektif pekerjaan 7 jam/hari), dalam pekerjaan
ini tidak terdapat perbandingan antara waktu realisasi dan waktu rencana
pekerjaan. Penghamparan HRS-Base dengan volume pekerjaan sebesar
623,51 Ton diselesaikan dengan waktu realisasi di lapangan selama 11 hari
(waktu efektif pekerjaan 7 jam/hari), dalam pekerjaan ini terdapat
perbandingan terhadap waktu yang telah direncanakan yaitu 2 hari (waktu
efektif pekerjaan 7 jam/hari), keterlambatan tersebut diakibatkan oleh cuaca
buruk, keterlambatan pengadaan alat berat, rusaknya alat berat asphalt
finisher, serta lambatnya pekerjAQaan penghamparan bahu jalan.
7. Pekerjaan struktur beton, pekerjaan beton K-250 dengan volume pekerjaan
sebesar 44,62 m3 diselesaikan dengan waktu realisasi di lapangan selama 1
hari (waktu efektif pekerjaan 7 jam/hari), dalam pekerjaan ini tidak terdapat
perbandingan antara waktu realisasi dan waktu rencana pekerjaan. Pekerjaan
beton K-125 dengan volume pekerjaan sebesar 4,29 m 3 diselesaikan dengan
waktu realisasi di lapangan selama 1 hari (waktu efektif pekerjaan 7
jam/hari), dalam pekerjaan ini tidak terdapat perbandingan antara waktu
realisasi dan waktu rencana pekerjaan.
106

6.2 Saran
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek, maka penulis mencoba
memberikan saran :
1. Dari perhitungan analisa alat berat didapat kesimpulan bahwa terjadi
perbedaan antara waktu analitis dengan waktu realisasi proyek, maka perlu
dilakukan suatu sinkronasi yang berkelanjutan antara konsultan pengawas
dengan kontraktor pelaksanan untuk mencegah terjadinya keterlambatan
waktu pekerjaan.
2. Perlu dilakukan nya perawatan berkala pada alat berat agar alat berat dapat
bekerja secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai