Anda di halaman 1dari 40

MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM MENGENAI MODUL

Nama Penyusun : Sri Haryanti, S.Pd.


Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Tasikmalaya
Waktu Tahun Ajaran : 2023/2024
Fase / Kelas / Semester : E / X / 1 (Satu)
Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Jumlah Pertemuan : 2 JP x 1 Pertemuan


Profil Pelajar Pancasila 1. Beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.
Hal ini terlihat dari pemilihan materi yang merupakan refleksi
terhadap sikap mencintai ciptaan Tuhan dan berlaku baik pada
alam sekitar.
2. Berkebinekaan Global mengenal dan menghargai budaya:
Indonesia sebagai jalur perdagangan penting memberikan kita
kepastian mengenai kerja sama antar sesama, ini
memperlihatkan jika masyarakat Nusantara sedari dulu
mengedepankan keterbukaan terhadap dunia luar.
3. Mandiri :
Peserta didik memiliki prakarsa akan pengembangan dirinya
yang tercermin dalam kemampuan untuk bertanggung jawab
atas segala tindakan yang berdampak di masa depan
4. Bernalar Kritis :
Peserta didik memberikan solusi dari beberapa masalah atau isu
terkini yang disajikan sehingga akan menumbuhkan kreatifitas
serta kepekaan terhadap kondisi di sekitarnya.
5. Gotong Royong :
Siswa mampu bekerja sama dalam kelompok untuk
mengerjakan tugas yang diberikan guru.
6. Kreatif :
Peserta didik memiliki gagasan dan karya yang kreatif dan
adaptif terhadap perubahan zaman.
Sarana dan : Internet, Laptop, LCD proyektor/infocus, Handphone, Youtube,
Prasarana Wordwall, papan tulis, spidol.
Target Peserta : Peserta Didik regular
Didik
Model Pembelajaran : Cooperative learning
Tipe : Team Game Tournament (TGT)
Media : Teka-Teki Silang di Wordwall
Metode : Ceramah, Tanya-Jawab, Diskusi, turnamen game, Presentasi
Materi Ajar : Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
Kata Kunci : Prasejarah, Budaya maritim, Deutro Melayu, Proto melayu,
Melanesoid, Teori Nusantara.
Moda Pembelajaran : Tatap muka
Assesmen : 1. Asesmen di Awal Pembelajaran
Teknik dan Instrumen terlampir
2. Asesmen Formatif
Teknik dan Instrumen : Refleksi, mengobervasi efektivitas
penyajian presentasi dalam kelas, partisipasi dalam diskusi,
mengobservasi partisipasi dalam diskusi
3. Asesmen Sumatif
Teknik dan Instrumen :
 Asesmen individu : Tertulis mandiri
 Asesmen kelompok : Performa dan presentasi hasil

B. KEGIATAN INTI

Capaian 1. Keterampilan Proses


Pembelajaran
Pada akhir fase ini, siswa mampu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan,
mengomunikasikan dan merefleksikan materi secara kolaboratif tentang asal
usul nenek moyang bangsa Indonesia.
2. Pemahaman Konsep

Siswa juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang dan jalur
rempah; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam asal usul nenek
moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek
moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek
moyang dan jalur rempah dalam ruang lingkup lokal, nasional, serta global;
menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah
dalam dimensi masa lalu, masa kini, serta masa depan; menganalisis serta
mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta
mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah secara diakronik
(kronologi) dan/atau sinkronik.
Tujuan  Tujuan Kognitif
Pembelajaran Menganalisis perkembangan Kehidupan Awal Nenek Moyang Indonesia.
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran
Cooperative learning, peserta didik dapat:
1. Menyampaikan pendapat para ahli tentang asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia.
2. Menyajikan informasi mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.
3. Menyajikan informasi mengenai kehidupan asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (melanesoid, proto melayu, dan deutero melayu)
 Tujuan Sikap
Melalui kerja kelompok peserta didik dapat melakukan kolaborasi / kerjasama
antar anggota kelompok
 Tujuan Keterampilan
Melalui performa dan presentasi peserta didik mampu mengemukakan
pendapat, mempertahankan pendapat, dan menguasai substansi materi.
Pemahaman Setiap manusia memiliki asal usul atau sejarahnya masing-masing yang berbeda.
Bermakna Dengan adanya perbedaan maka akan menghasilakn sikap saling menghargai dan
menghormati , sehingga dapat bersinergi untuk menemukan solusi terbaik demi
kehidupan yang lebih baik lagi.

Pertanyaan Mengapa nenek moyang bangsa Indonesia berbeda-beda?


Pemantik
Bagaimana kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia hingga sampai ke
Indonesia?

Persiapan • Guru menyiapkan materi ajar dari bahan ajar dan menyiapakan sarana dan
Pembelajaran prasarana yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran.
• Guru mendorong pembelajaran dengan merancang tugas pembelajaran
kelompok yang sesuai. Peserta didik perlu diingatkan bahwa, sementara ini
mereka harus berusaha untuk penyelesaian tugas kelompok sampai berhasil,
Hubungan teman sebaya yang positif dalam prosesnya pengerjaan merupakan
tujuan penting dari semua kerja kelompok.

Alokasi Langkah-langkah
waktu
(20 Menit )

Pendahuluan A. Memberikan Motivasi :


 Guru mengucapkan salam, siswa merespon salam dari guru
 Guru membuka pembelajaran dan melakukan doa bersama.
 Guru mengecek kehadiran siswa.
 Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali siswa tentang
materi pembelajaran sebelumnya, yaitu teori terbentuknya kepulauan
Indonesia, lalu ditanyakan pertanyaan pemantik.
1. Mengapa nenek moyang bangsa Indonesia berbeda-beda?
2. Bagaimana kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia hingga sampai
ke Indonesia?
Nenek Moyangku
Ciptaan : Ibu Sud
Nenek moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak, tiada takut
Menempuh badai, sudah biasa
Angin bertiup, layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda b'rani, bangkit sekarang
Ke laut, kita beramai-ramai

 Siswa diberikan waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan


bimbingan guru.
 Perwakilan siswa mengemukakan jawaban atas pertanyaan tersebut.
 Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa.
Alokasi Langkah-langkah
waktu (60
Menit)
Kegiatan Inti A. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran :
Menganalisis perkembangan Kehidupan Awal Nenek Moyang Indonesia.
B. Guru memberikan stimulus berupa tampilan gambar.
Memusatkan perhatian dengan cara mengamati gambar terkait nenek moyang
bangsa Indonesia.
Melanesoid

Proto Melayu
Deutro Melayu

C. Guru mengarahkan siswa menonton video dari youtube materi tentang nenek
moyang bangsa Indonesia.
Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
https://youtu.be/KN3pcXTkIFE?si=iPw26FMzQG3YY0Tt
D. Guru mengarahkan siswa untuk duduk berdasarkan kelompok yang sudah
dibuat pada pertemuan sebelumnya yang terdiri atas 6-7 orang secara
heterogen.
E. Guru membagikan materi yang sesuai dengan materi yang akan dibahas dalam
diskusi.
1. Kelompok 1 membahas tentang nenek moyang bangsa Indonesia
berdasarkan teori out of Africa
2. Kelompok 2 membahas tenang nenek moyang bangsa Indonesia
berdasarkan teori out of Yunan
3. Kelompok 3 membahas tentang nenek moyang bangsa Indonesia
berdasarkan teori out of Taiwan
4. Kelompok 4 membahas tentang nenek moyang bangsa Indonesia
berdasarkan teori Nusantara
5. Kelompok 5 membahas tentang nenek moyang bangsa Indonesia
menurut para ahli
F. Guru Membimbing dan mengarahkan turnamen dengan menggunakan media
Wordwall berupa Teka-Teki Silang :
 Guru memberikan arahan mengenai kegiatan diskusi kelompok dengan tipe
TGT dengan materi nenek moyang bangsa Indonesia
 Siswa mendiskusikan materi agar dapat menjawab pertanyaan yang ada di
dalam Teka-Teki Silang yang sudah disiapkan oleh guru
 Kelompok siswa menjawab pertanyaan untuk mengisi Teka-Teki Silang
secara cepat
 Kelompok siswa yang paling cepat menjawab dengan benar akan menjadi
kelompok juaranya.
G. Mengevaluasi hasil turnamen dengan materi nenek moyang bangsa
Indonesia.
H. Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok memberikan
penghargaan serta masukan kepada kelompok lain.
I. Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan
apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/ membuat kesimpulan
sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.

Alokasi Langkah-langkah
waktu (10
Menit)
Penutup 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini
2. Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran.
3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap syukur dan salam Pendidik
melakukan refleksi

Referensi Materi dan media peserta didik : Lampiran modul

Penilaian •
Sikap : Lembar Observasi Sikap

Pengetahuan : Lembar penilaian tes sumatif uraian dan isian singkat

Keterampilan : Lembar Penilaian tes formatif dalm Diskusi dan Presentasi
serta performa dalam turnamen menjawab soal dalam Teka-Teki Silang.
Pengayaan 1. Remidial
dan Remidial a. Tugas membuat Rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai
b. Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari materi dengan Indikator yang
belum dicapai
c. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum dicapai
2. Pengayaan
a. Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KKM
pada indikatornya diberikan pada siswa materi pada pertemuan selanjutnya
sebagai pengetahuan tambahan
Daftar Hapsari, Ratna, Adil,M. IPS Sejarah untuk SMK/MA Kelas X
pustaka Kurikulum Merdeka. 2022, Jakarta: Penerbit Erlangga
Nuryani, Siti, Kelas X - Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia | Sejarah
Indonesia. 2021. Vidio Youtube
https://youtu.be/KN3pcXTkIFE?si=iPw26FMzQG3YY0Tt

Glosarium Austronesia : Bangsa besar yang mewarisi banyak peninggalan serta


kebudayaan dan menurunkan beberapa suku disepanjang
Kepulauan Pasifik.
Deutro Melayu : bangsa Austronesia yang datang dari Yunan (China
Selatan) kemudian masuk ke Indonesia pada sekitar 500
SM
Fosil : sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi
batu atau mineral.
Manusia purba : Manusia pendukung pada masa prasejarah atau
praaksara. Seringkali diidentikan dengan manusia yang
memiliki sifat kera.
Prasejarah : Babakan waktu sebelum adanya catatan sejarah atau
tulisan yang dibuat oleh manusia mengenai Riwayat
hidupnya
Proto Melayu : nenek moyang bangsa Indonesia yang datang ke
Nusantara pada sekitar 1500 SM
Melanesoid : Ras Melanesoid berasal dari Yunani "melano" artinya
hitam dan imbuhan "soid" artinya penampilan.
Disimpulkan bahwa, ras melanesoid adalah kelompok atau
golongan manusia yang berpenampilan hitam.
LAMPIRAN MATERI

Pesebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Menurut beberapa temuan, manusia modern Homo sapiens baru muncul diwilayah Asia Tenggara
sekitar 50.000 tahun yang lalu. Tentunya kemunculan manusia modern ini membawa perubahan
yang besar bagi lingkungan dan kebudayaan di Nusantara. Homo sapiens memiliki fisik yang
lebih lemah dibandingkan Homo erectus, sehingga alat yang digunakan untuk bertahan hidup
adalah kecerdasannya.
Setelah kepunahan manusia purba dan jenis manusia lainnya tersebut, wilayah Nusantara
digantikan oleh migrasi besar-besaran ras berbahasa Austronesia. Adapula ras Melanesia yang
bermigrasi dari India Belakang menuju ke Nusantara. Dari beberapa penelitian, kesimpulan yang
dapat diterima sementara adalah bahwa wilayah Nusantara dulunya bersatu (beberapa pulau)
kemudian terpisah-pisah.
Munculnya pendapat mengenai migrasi besar-besaran terjadi didasarkan pada beberapa
temuan. Khususnya penemuan mengenai rumpun bahasa yang ditemukan di daerah kepulauan
seluruh Samudra Pasifik hingga Madagaskar di Afrika Timur. Penyebaran bahasa dan ras
Austronesia ini kemungkinan besar berdasarkan perjalanan laut. Oleh karena itu, dapat ditarik
kesimpulan jika orang-orang tersebut merupakan pelaut yang handal dan memiliki kecakapan
yang luar biasa mengenai navigasi.
Adapun berbagai pendapat yang menjelaskan mengenai kedatangan bangsa berbahasa
Austronesia ke Nusantara, tetapi umumnya pendapat yang digunakan adalah migrasi Austronesia
dalam dua gelombang besar. Dua gelombang besar ini memiliki jarak sekitar 1500 tahun.
Gelombang pertama sering disebut sebagai gelombang Proto-Melayu atau Melayu Tua yang
datang sekitar 2500–2000 SM. Gelombang kedua adalah Deutro-Melayu atau Melayu Muda yang
datang sekitar 500 SM. Dari perbedaan waktu kedatangan inilah muncul perbedaan yang cukup
terlihat, khususnya dari kebudayaan masing-masing yang dibawa. Hal ini juga berpengaruh pada
turunan mereka yang hingga sekarang kita kenal dengan suku-suku di Indonesia.
Alasan mengapa terjadi migrasi yang dilakukan oleh penutur Austronesia ini belum jelas, akan
tetapi ada beberapa teori yang dapat menjelaskan mengenai kedatangan dan landasan dari
migrasinya penutur Austronesia ke Nusantara. Teori Yunan dan Teori “Out of Taiwan” adalah
teori yang menjelaskan mengenai migrasi tersebut, sedangkan Teori Nusantara melihat jika tidak
ada migrasi dari orang-orang Austronesia ke Nusantara. Bagi Teori Nusantara, orang-orang yang
ada di Nusantara adalah sedari dulu memang sudah ada disini, hal ini coba diselaraskan dengan
ditemukannya fosil manusia purba yang ada di Indonesia

Kelompok 1

Teori Out Of Afrika

Berdasarkan teori out of Africa, mayoritas nenek moyang bangsa Indonesia asalnya bukan dari
dari tanah Indonesia melainkan berasal dari Afrika. Dalam hal ini, nenek moyang bangsa
Indonesia dipercaya pernah tinggal di wilayah-wilayah Afrika, kemudian berkembang hingga
hampir seluruh wilayah Afrika.
Bukan hanya itu, menurut teori out of Africa, nenek moyang yang berasal dari Afrika bukan
hanya nenek moyang bangsa Indonesia saja, tetapi nenek moyang dari bangsa-bangsa Asia
lainnya juga dipercaya berasal dari Afrika. Tanduk Afrika atau kawasan timur Afrika yang saat
ini menjadi beberapa negara, seperti Ethiopia, Somalia, dan Djibouti merupakan wilayah
terbanyak yang menjadi tempat tinggal nenek moyang bangsa Indonesia terdahulu.
Setelah mengalami perkembangan, nenek moyang bangsa Indonesia juga dipercaya berpindah
tempat atau bermigrasi dari Afrika menuju Asia Barat. Hal ini terjadi kurang lebih terjadi pada
sekitar 150 ribu hingga 200 ribu tahun yang lalu. Bagaimana caranya nenek moyang Indonesia
yang dipercaya berasal dari Afrika bisa datang menuju ke Asia Barat? 150 ribu hingga 200 ribu
tahun yang lalu diperkirakan perairan antar benua tidak begitu tinggi atau kedalaman air lautnya
dangkal.
Jalur yang digunakan manusia purba agar sampai ke benua Asia dan Australia adalah jalur
lembah sungai Nil, pada jalur ini mereka yang bermigrasi akan melewati semenanjung Sinai,
kemudian ke arah Utara melewati Arab Levant. Sementara itu, jalur kedua adalah jalur laut
Merah. Bahkan, keberadaan manusia Afrika masih bisa dibuktikan dengan adanya fosil laki-laki
di danau Mungo.
Perpindahan atau migrasi yang dilakukan Homo Sapiens untuk meninggalkan Afrika ke wilayah
lainnya tidak hanya terjadi sekali, tetapi terjadi beberapa kali. Selain itu, migrasi ini dilakukan
mengikuti wilayah-wilayah Asia hingga pada akhirnya sampai ke pulau Indonesia, bahkan
menurut teori ini juga ada yang sampai ke pulau Australia.
Teori out of Africa ditemukan oleh seorang ahli arkeologi yang bernama James Watson. Beliau
menemukan teori ini bekerja sama dengan teman satu timnya dengan harapan teori yang
dihasilkan menjadi maksimal. James Watson bersama timnya berpendapat bahwa makhluk hidup
pertama yang muncul di bumi adalah manusia yang mengalami perkembangan hanya di satu
wilayah saja, wilayah tersebut adalah Afrika.
Teori out of Africa juga didukung oleh seorang ahli genetika yang bernama Max Ingman. Dengan
dukungan dari ahli tersebut, walaupun di sisi lainnya masih banyak yang sulit untuk
mempercayai akan adanya teori sejarah nenek moyang manusia ini.
Teori yang diciptakan oleh James Watson dan tim ditemukan melalui sebuah penelitian yang
menggunakan ilmu genetika, yaitu melakukan penelitian DNA (deoxyribonucleic acid)
mitokondria. Dalam penelitian ini DNA yang digunakan diambil dari perempuan atau laki-laki.
Dengan kata lain, teori ini menggunakan data genetika dan arkeologi.
Teori out of Africa didukung juga dengan adanya kemunculan peradaban yang muncul di wilayah
Asia Barat dan Timur Afrika. Peradaban yang dimaksud adalah adanya penduduk atau
masyarakat yang sudah mulai datang ke wilayah Afrika dan ditunjukkan dengan adanya sungai
Nil dan sungai Eufrat Tigris.

Ciri-Ciri Teori Out Of Africa


Dalam memahami sebuah teori, rasanya akan lebih mudah jika kita mengenali ciri-ciri dari teori
tersebut. Ciri-ciri teori out of Africa sebagai berikut:
1. Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup, Mereka (Manusia Purba) Berburu Dan Meramu
Ciri pertama dari manusia purba berdasarkan teori out of Africa adalah melakukan perburuan
dan meramu. Dalam hal ini, melakukan perburuan dapat diartikan sebagai salah satu cara
untuk bertahan hidup. Hal ini perlu dilakukan karena asupan makanan pada saat itu hanya bisa
didapatkan dengan cara berburu. Kegiatan berburu biasanya ditujukan pada hewan-hewan
yang ada di sekitarnya, mulai dari hewan yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar
serta hewan yang hidup di daratan atau yang hidup di perairan.
Dengan melakukan kegiatan berburu, sehingga manusia purba pada saat itu memiliki kekuatan
atau energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Selain kegiatan berburu, menurut teori ini,
manusia purba juga sudah pandai untuk meramu, seperti membuat obat-obatan. Obat yang
diramu oleh manusia purba di masa itu dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit
yang ada di zaman dulu terutama pada mereka yang terluka akibat kegiatan berburu.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia purba yang berasal dari Afrika sudah bisa
memiliki kemampuan yang cukup hebat dalam mempertahankan hidupnya. Selain itu, kita
juga tahu bahwa meramu dan berburu sudah ada sejak zaman dulu.
2. Manusia Purba Mampu Untuk Berlayar, Merakit Perahu, Dan Teknik-Teknik Dasar Merakit
Perahu
Ciri kedua dari teori out of Africa adalah manusia purba yang berasal dari Afrika sudah bisa
membuat alat transportasi, seperti perahu. Bukan hanya membuat perahu saja, manusia purba
juga bisa melakukan kegiatan berlayar. Mengapa kemampuan berlayar dianggap sebagai suatu
yang hebat pada masa itu? Hal ini dikarenakan di zaman purba untuk menuju ke wilayah
lainnya lebih sering menggunakan jalur perairan.
Oleh sebab itu, kemampuan berlayar membuat manusia purba di zaman dulu mudaj untuk
membaca dan memahami arah mata angin. Selain itu, mereka (manusia purba) juga dapat
membaca musim yang akan terjadi, baik itu hari ini atau esok hari. Apabila sudah bisa
membaca dan memahami arah mata angin dan membaca musim, maka kegiatan berlayar dapat
dilakukan dengan optimal.
3. Mempunyai Kepandaian Dalam Menghitung Rasi Bintang
Ciri ketiga dari teori out of Africa adalah mempunyai kepandaian untuk menghitung rasi
bintang. Kepandaian yang satu ini sangat bermanfaat untuk menjalani berbagai macam
aktivitas terutama aktivitas berlayar. Manusia purba yang mampu membaca dan memahami
rasi bintang, maka arah mata angin (utara, selatan, timur, barat, dan lain-lain) serta dapat
mengetahui musim yang akan datang.
Kemampuan yang dimiliki oleh manusia purba yang berasal dari Afrika bisa terjadi karena
tuntutan untuk bertahan hidup. Dengan kata lain, jika kepandaian membaca rasi bintang sulit
untuk dimiliki, kemungkinan besar manusia purba akan sulit untuk mempertahankan
hidupnya. Hal seperti itu dapat terjadi karena manusia purba tidak mengetahui arah mata angin
dengan baik dan membaca musim sangat sulit, sehingga kegiatan berlayar sulit untuk
dilakukan dengan maksimal.
Oleh karena itu, bisa dibilang jika manusia purba pada masa itu dapat bertahan hidup bukan
hanya dari kegiatan berburu, belayar, dan meramu obat saja, tetapi menghitung rasi bintang
menjadi suatu hal yang perlu dimiliki (di zaman purba). Bahkan, pengetahuan rasi bintang ini
juga sering digunakan oleh manusia-manusia modern saat ini.
4. Hidup Secara Nomaden Atau Berpindah Dari Tempat Yang Satu Ke Tempat Lainnya
Ciri keempat dari teori out of Africa adalah hidup secara atau berpindah-pindah dari tempat
yang satu ke tempat yang lainnya. Maka dari itu, berdasarkan teori ini, nenek moyang bangsa
Indonesia bisa dikatakan bahwa asalnya dari Afrika karena manusia purba di zaman itu
melakukan imigrasi dari Afrika menuju ke Asia dan Australia. Manusia purba yang melakukan
migrasi bertujuan untuk mencari tempat baru untuk mempertahankan keturunannya.
Migrasi yang dilakukan oleh manusia purba biasanya menggunakan jalur perairan atau jalu
daratan. Begitu pun, dengan manusia purba yang bermigrasi dari Afrika ke Asia dan Australia
menggunakan jalur lembah sungai Nil dan jalur laut Merah. Dengan adanya migrasi ini, maka
membuat perkembangan manusia di wilayah yang menjadi tujuan migrasi menjadi lebih
banyak, sehingga penyebaran DNA semakin cepat.
Manusia yang hidup secara nomaden biasanya akan hidup dalam berkelompok, sehingga
kebersamaan dapat saling terjaga. Selain itu, ketika bermigrasi umumnya akan mencari
sumber daya alam yang lebih banyak dan tempat yang mudah untuk dijadikan sebagai tempat
tinggal (rumah) sementara.
5. Pandai Menggunakan Bambu Dan Kayu Untuk Bertahan Hidup
Ciri kelima dari teori out of Africa adalah manusia purba sudah memiliki kemampuan dan
pandai dalam menggunakan bambu dan kayu. Penggunaan bambu dan kayu sering dijadikan
sebagai alat untuk memburu hewan, sehingga energi di dalam tubuh bisa terpenuhi. Di sisi
lainnya, bambu dan kayu juga bisa digunakan untuk membangun tempat tinggal (rumah)
sementara. Atap dari tempat tinggal manusia purba biasanya akan ditutupi dengan daun-daun
yang telah dikumpulkan.
Selain dijadikan sebagai alat untuk memburu dan dijadikan sebagai bahan untuk membangun
rumah, bambu dan kayu juga digunakan sebagai media untuk membakar atau memasak bahan
makanan, sehingga menjadi makanan yang dapat dimakan. Bahkan, bambu dan kayu yang
dibakar juga bisa dipakai untuk menghangatkan tubuh.
Bagi manusia purba bambu dan kayu harus digunakan semaksimal mungkin, bahkan sudah
menjadi hal yang wajib dimiliki oleh manusia purba yang berasal dari Afrika. Penggunaan
bambu dan kayu untuk bertahan hidup bukan tanpa alasan, karena mereka (manusia purba)
sangat dekat dengan sumber daya alam. Dengan kata lain, segala kebutuhan hidupnya sangat
bergantung dengan kondisi alam dan sumber daya alam dari wilayahnya.

Penyebab Teori Out Of Africa Yang Masih Diragukan


Dikutip dari motherlanders, setelah teori ini bertahan cukup lama, ternyata di tahun 2017 hingga
tahun 2018 teori out of Africa kebenarannya masih diragukan. Hal ini dikarenakan banyak sekali
teori-teori baru tentang sejarah manusia yang membantah teori out of Africa. Akan tetapi, masih
ada pendukungnya yang masih kekeh untuk menyatakan kebenaran dari teori ini.
Hingga pada akhirnya, beberapa pendukung teori out of Africa mulai membuat sebuah hipotesis
baru untuk menggantikan teori out of Africa. Nama hipotesis tersebut adalah African
Multiregionalism. Hipotesis baru ini dianggap lebih mendekati dari kata “logis”. Pada dasarnya,
hipotesis ini menjelaskan bahwa manusia purba bukan hanya berasal dari satu wilayah saja,
Afrika bagian timur, tetapi populasinya juga berasal dari beberapa wilayah.
Akan tetapi, hipotesis Africa Multiregionalism masih memiliki kekurangan berupa daerah asal
yang menjadi asal usul manusia purba ini masih belum dipastikan, apakah benua Afrika atau
benua Eurasia.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teori out of Africa sudah jarang sekali digunakan oleh
para ahli arkeologi ataupun ahli genetika yang meneliti asal usul manusia purba. Meskipun yang
menggunakan teori ini tidak begitu banya, tetapi pada awal-awal kemunculannya sempat
dijadikan sebagai acuan oleh para peneliti dalam meneliti sejarah manusia purba atau asal-usul
nenek moyang Indonesia.
Kelebihan Teori Out Of Africa
Setelah membahas pengertian, ciri-ciri, hingga keraguan terhadap teori out of Africa, kini saatnya
membahas kelebihan dari teori ini.
1. Adanya Bukti Migrasi
Teori out of Africa dapat dibuktikan dengan adanya fosil laki-laki di danau Mungo. Dengan
adanya fosil yang telah ditemukan tersebut, maka bisa dipastikan pernah ada kelompok
manusia purba yang melakukan migrasi dari Afrika ke Asia dan Australia.

2. Manusia Purba Memiliki Kemampuan Yang Berbeda


Berdasarkan teori out of Africa, manusia purba yang berasal dari Afrika ini memiliki
kemampuan bertahan hidup yang cukup baik. Hal ini dikarenakan manusia purba itu sudah
bisa menggunakan sumber daya alam dengan optimal dan mampu hidup nomaden.
Kekurangan Teori Out Of Africa
Pada dasarnya kekurangan pada teori ini membuat banyak ahli yang kurang percaya akan
kebenaran dari teori out of Africa. Bahkan, fosil manusia purba yang ada di Indonesia terutama
yang ditemukan di pulau Jawa tidak memiliki DNA langsung dengan manusia purba yang berasal
dari Afrika.
Kesimpulan
Berdasarkan teori out of Africa, manusia purba pada saat itu hidupnya nomaden atau berpindah
dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Singkatnya, manusia purba pada masa itu dipercaya
tidak menetap di satu tempat saja. Oleh karena itu, bagi sebagian orang percaya bahwa nenek
moyang Indonesia memang berasal dari wilayah Afrika. Hal ini diperkuat dengan adanya bukti
bahwa hampir sebagian masyarakat Asia memiliki genetika yang sama dengan nenek moyang
yang berasal dari Afrika.
Bukti teori out of Africa ini dapat kita lihat pada jalur-jalur yang digunakan untuk bermigrasi dan
ditemukan fosil laki-laki di danau Mungo. Jejak paling kuat akan adanya manusia purba atau
nenek moyang Indonesia yang berasal dari Afrika yaitu jejak genetika.
Kelompok 2
Teori Out Of Yunan

Pada Teori Yunan, dinyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunnan yang merupakan
sebuah daerah di China Selatan. Dimana teori tersebut didasari pada hasil temuan teknologi serta
persamaan bahasa yang ada dan menjadi alat untuk berkomunikasi.
Pada awalnya, seorang sejarawan yang juga dikenal sebagai seorang arkeolog asal Austria
bernama Robert Barron von Heine melakukan sebuah kajian mendalam mengenai kebudayaan
megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik.
Melalui kajiannya tersebut, Robert barron von Heine mengemukakan dan menyimpulkan bahwa
di masa neolitikum atau tepatnya pada 2000 SM hingga 200 SM, terdapat sebuah bangsa yang
melakukan migrasi dalam beberapa gelombang yang bergerak dari Asia Utara menuju Asia
Selatan.
Menurutnya, migrasi tersebut membuat banyak manusia purba yang pada akhirnya mendiami
berbagai pulau yang terbentang dari Madagaskar yang ada di Afrika hingga dengan Pulau Paskah
yang ada di Chile. Hasil kajian tersebutlah yang pada akhirnya melahirkan sebuah pemikiran
mengenai nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan.
Grameds juga dapa mempelajari mengenai sejarah umat manusia dari nenek moyang kita yang
ada paling awal hingga saat ini yaitu era media sosial melalui buku Sejarah Umat Manusia karya
Henrik Willem Van Loon.
Temuan Dukungan Teori Yunan
Teori Yunan yang ada sendiri didukung juga oleh kajian beberapa ahli sejarah lainnya, seperti
Mohammad Ali, Robert Barron von Heine, dan juga J. H. C. Kern.
Dikemukakan oleh Mohammad Ali pada kajiannya, bangsa Indonesia berasal dari Yunan yang
terdesak melakukan pergerakan ke selatan. Hal tersebut dikarenakan masuknya berbagai suku
lain yang memiliki kedudukan yang lebih kuat.
Selain itu, ahli sejarah J. H. C. Kern juga mendukung teori yang ada tersebut. Menurut
pendapatnya, bahasa yang digunakan oleh orang yang tinggal di Kepulauan Indonesia masuk ke
dalam rumpun bahasa Melayu Polinesia atau juga yang dapat dikenal dengan bahasa Austronesia.
Pada teori Yunan sendiri, bahasa Melayu yang ada atau digunakan tersebut juga memiliki
kemiripan dengan berbagai bahasa lainnya seperti bahasa Champa, Vietnam, dan juga Kamboga.
Sehingga dengan kata lain, adanya kemiripan bahasa Melayu yang ada tersebut dengan berbagai
bahasa lainnya menandakan adanya pertalian dengan daratan Yunan.
Bukti Arkeologis
Sebagai ahli prasejarah, arkeolog dan etnolog, Robert Barron von Heine Geldern ini juga pernah
melakukan kajian terhadap kebudayaan megalitik yang ada pada Asia Tenggara dan Pasifik.
Melalui kajian tersebut, beliau menyimpulkan bahwa pada masa Neolitikum adanya perpindahan
atau migrasi besar-besaran dari Asia Utara ke Asia Selatan.
Pernyataan tersebut juga didukung dengan adanya temuan atau bukti arkeologis seperti
ditemukannya kapak lonjong serta kapang persegi di nusantara yang memiliki kemiripan dengan
temuan kapak yang ada pada wilayah Asia Tengah/
Berbagai temuan berupa kapak persegi juga menyebar dari daerah Asia yang juga banyak
ditemukan di bagian barat Indonesia. Sedangkan untuk kapak lonjong sendiri paling banyak
ditemukan di bagian timur Indonesia.
Kedatangan ke Indonesia
Proses kedatangan atau perpindahan yang dilakukan oleh nenek moyang bangsa Indonesia tidak
terjadi secara langsung dalam satu periode waktu saja, namun perpindahan tersebut terjadi secara
bertahap dan berangsur.
Berdasarkan Teori Yunan yang ada, proses perpindahan yang ada dan terjadi oleh nenek moyang
bangsa Indonesia terbagi menjadi tiga gelombang, yaitu perpindahan orang Negrito, Proto
Melayu, serta Deutro Melayu.
Pada proses perpindahan gelombang pertama, yang melakukan migrasi adalah orang Negrito atau
yang dikenal sebagai Melanesoid. Kemudian gelombang kedua sendiri disusul oleh bangsa Proto
Melayu atau juga yang dikenal dengan Melayu Tua yang terjadi pada sekitar 2000 SM.
Sedangkan gelombang ketiga atau yang terakhir datang adalah bangsa Deutro Melayu atau yang
dikenal sebagai Melayu Muda yang terjadi pada sekitar 500 SM.
1. Proto Melayu atau Bangsa Melayu Tua

Yang pertama yaitu Proto Melayu atau yang dikenal sebagai Bangsa Melayu Tua merupakan
orang-orang Austronesia yang berasal dari Asia yang pertama kali datang ke nusantara
tepatnya pada sekitar tahun 1500 SM.
Bangsa Melayu Tua ini datang ke Indonesia memasuki wilayah nusantara melalui dua jalur,
yaitu jalur barat dan juga jalur timur. Jalur barat merupakan jalur yang ditempuh melalui
Malaysia hingga Sumatera dan jalur timur merupakan jalur yang ditempuh melalui Filipina
hingga Sulawesi.
Proto Melayu atau Bangsa Melayu Tua memiliki kebudayaan yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan manusia purba. Kebudayaan yang ada pada bangsa Melayu Tua ini
disebut sebagai kebudayaan batu baru atau yang lebih dikenal dengan neolithikum yang
disebut kebudayaan Bacson-Hoa Binh, yang pembuatannya sudah dihaluskan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Van Heekeren di Kalumpang yang berlokasi di Sulawesi
Utara, telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dengan kapak lonjong yang dibawa
oleh orang Austronesia yang datang dari arah utara maupun melalui Filipina serta Sulawesi.
Suku bangsa Indonesia yang termasuk ke dalam anak dari keturunan bangsa Proto Melayu
atau Bangsa Melayu Tua ini adalah Suku Dayak dan juga Suku Toraja.
2. Deutro Melayu atau Bangsa Melayu Muda

Yang kedua yaitu Deutro Melayu atau yang dikenal sebagai Bangsa Melayu Muda yang terjadi
pada kurun waktu tahun 400 hingga 300 SM. Bangsa Deutro Melayu atau melayu muda ini
berhasil mendesak serta melakukan asimilasi dengan pendahulunya, yaitu bangsa proto
melayu atau bangsa melayu tua.
Bangsa Deutron Melayu ini memasuki wilayah nusantara melalui jalur Barat yang ditempuh
melalui rute dari Yunan tepatnya Teluk Tonkin, Vietnam, semenanjung Malaysia, yang hingga
pada akhirnya sampai ke Indonesia.
Bangsa Deutro Melayu atau melayu muda ini memiliki kebudayaan yang lebih maju jika kita
bandingkan dengan bangsa Proto Melayu. Hal ini dikarenakan, bangsa ini sudah dapat
membuat berbagai barang yang terbuat dari perunggu serta besi yang disebut kebuadayaan
Dongson. Beberapa contohnya seperti kapak corong, kapak serpatu, dan nekara.
Selain adanya kebudayaan logam pada zaman tersebut, bangsa Melayu Muda atau Deutro
Melayu ini juga mengembangkan kebudayaan megalithikum, dimana terdapat tugu batu atau
menhir, meja batu atau dolmen, keranda mayat atau sarkofagus, kubur batu, serta punden
berundak.
Suku bangsa Indonesia yang termasuk ke dalam anak dari keturunan bangsa Deutro Melayu
atau Bangsa Melayu Muda ini adalah Suku Jawa, Suku Melayu, dan Suku Bugis.
3. Bangsa Primitif
Yang ketiga yaitu Bangsa Primitif yang merupakan kelompok manusia yang telah lebih dahulu
tinggal di wilayah nusantara sebelum kelompok bangsa melayu memasuki nusantara. Bangsa
Primitif sendiri memiliki budaya yang sangat sederhana dan terbagi menjadi tiga, yaitu
Manusia Pleistosen, Suku Weddoid, dan Suku Negroid.
 Manusia Pleistosen atau Purba
Yang pertama yaitu manusia pleistosen atau manusia purba memiliki ciri khas yaitu selalu
berpindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Hal ini juga memiliki
hubungan dengan kebudayaannya sehingga corak kehidupan dari manusia purba ini tidak
dapat diikuti kembali kecuali beberapa aspek saja, seperti contohnya adalah teknologi yang
mereka miliki yang masih sangat sederhana dan dikenal sebagai Teknologi Paleolitik.
 Suku Wedoid

Yang kedua yaitu suku wedoid yang hingga saat ini sisa dari suku tersebut masih ada,
seperti contohnya adalah suku Sakai yang ada di Siak dan juga suku Kubu yang berada di
perbatasan Jambi serta Palembang. Suku Wedoid ini hidup dari mengumpulkan hasil hutan
serta memiliki kebudayaan yang relatif sederhana. Hal ini yang membuat suku tersebut sulit
sekali menyesuaikan diri dengan masyarakat modern saat ini.
 Suku Negroid
Yang ketiga yaitu suku negroid yang di Indonesia saat ini sendiri sudah tidak terdapat lagi
sisa kehidupan dari suku negroid. Namun, di pedalaman Malaysia serta Fiipina masih ada
keturunan suku negroid. Suku yang masuk ke dalam keturunan suku negroid sendiri adalah
suku Semang yang berada di Semenanjung Malaysia serta suku Negrito yang berada di
Filipina.
Temukan gambaran besar mengenai keseluruhan sejarah umat manusia, bagamana biologi
serta sejarah mementuk manusia melalui buku Sapiens Grafis: Kelahiran Umat Manusia
yang menyediakan informasi dalam format komik yang menarik, kocak, dan enak disimak.

Kelompok 3

Teori Out Of Taiwan

Teori Out of Taiwan menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan
atau Kepulauan Famosa. Para pendatang yang berbicara dengan tutur Austronesia ini telah
menjelajahi Madagaskar di bagian barat, Pulau Paskah di bagian timur, Taiwan dan Mikronesia
di utara, hingga sampai ke selatan di Selandia Baru, Mereka diperkirakan datang dari Taiwan
melalui Filipina sekitar tahun 4.500-3.000 SM. Kemudian sekitar tahun 3.500-2.000 SM, mereka
melakukan migrasi ke Indonesia melalui Sulawesi dan menyebar ke berbagai pelosok nusantara.
Dari Sulawesi, alur persebaran terpecah menjadi dua alur. Alur barat, yaitu ke Kalimantan terus
ke Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan alur timur bermula dari Sulawesi ke
Indonesia bagian timur. Para ahli sejarah mengatakan bahasa nenek moyang bangsa Indonesia
Melayu berasal dari Taiwan yang disebut yaitu Austronesia.
Salah satu ahli yang mendukung Teori Out of Taiwan adalah Harry Truman Simanjuntak.
Kebudayaan yang dibawa Ketika bermigrasi, para penutur Austronesia memperkenalkan
kebudayaan kepada masyarakat setempat. Oleh karena itu, interaksi budaya dan dalam beberapa
hal silang genetika pun tidak dapat dihindari.
Para penutur bahasa Austronesia merupakan bangsa pelaut yang sebagian besar hidupnya
dihabiskan di lautan dan bermigrasi dari satu pulau ke pulau lainnya.
Budaya ini kemudian menjadi sebuah ciri khas tersendiri di Indonesia, yang merupakan negara
kepulauan. Selain budaya maritim, kebudayaan lain yang dibawa di antaranya:
 Bercocok tanam (padi, jewawut, tebu, ubi, dan keladi raksasa)
 Domestikasi ternak (babi, anjing, dan ayam)
 Teknologi perkapalan Pembuatan gerabah Perhiasan dari kerang
 Tenun
 Kebiasaan makan sirih
Selain itu, ditemukan pula adanya kesamaan linguistik di antara masyarakat di kepulauan Asia
Tenggara. Seperti contohnya kata burung, yang dalam bahasa Jawa disebut manuk, sedangkan
dalam bahasa Tagalog disebut manok. Hal tersebut menginsikasikan bahwa masyarakatnya
berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu penutur bahasa Austronesia.
Bukti sejarah Penanda identitas penutur bahasa Austronesia yang paling terlihat di Indonesia
adalah pemujaan terhadap leluhur. Pemujaan terhadap leluhur ini tercermin dengan penggunaan
bangunan megalitik sebagai sarana peribadatan. Selain itu, para penutur bahasa Austronesia juga
memiliki budaya bercerita melalui lukisan dinding gua.
Lukisan dinding gua merupakan salah satu ciri khas penutur bahasa Austronesia dalam
mengekspresikan kisah perjalanan, keseharian mereka seperti berburu hewan, bercocok tanam,
dan juga ritual penguburan.
Proses migrasi yang terjadi seakan menjadi titik balik peradaban manusia di Asia Tenggara,
khususnya Indonesia karena budaya yang mereka bawa dengan cepat tersebar dan bertahan
hingga kini.

Kelompok 4

Teori Nusantara

Teori Nusantara adalah salah satu teori dalam persebaran manusia yang ada di Indonesia. Dimana
teori ini mengatakan bahwa asal-usul manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak
berasal dari luar, tapi mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Indonesia itu sendiri.
Pendukung teori ini mengajukan dua alasan.
1. Bangsa melayu telah memiliki peradaban tinggi sehingga tidak memerlukan migrasi atau
kedatangan bangsa asing ke wilayah nusantara.
2. Banyak fosil manusia purba ditemukan di Indonesia, misalnya Meganthropus paleojavanicus,
pithecanthropus erectus, dan jenis homo ( homo wajakensis, homo soloensis, dan homo
floresiensis. Menurut Teori Nusantara orang Indonesia merupakan keturunan Homo Soloensis
dan Homo Wajakensis.
Teori ini juga didukung oleh sarjana-sarjana seperti J.Crawford, K.Himly, Sutan Takdir
Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Namun, tampaknya teori yang satu ini kurang populer dan kurang
banyak diterima oleh masyarakat Indonesia.
Untuk dasar teori nusantara sendiri yaitu:
a. Bahasa Melayu dan Bahasa Jawa memiliki tingkat peradaban yang sangat tinggi. Taraf tersebut
hanya bisa dicapai setelah adanya perkembangan budaya yang lama. Hal tersebut
menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari mana-mana, namun berasal dan
berkembang di wilayah Nusantara.
b. K. Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengungkapkan bahwa Bahasa Melayu
serumpun dengan Bahasa Champa atau Kampuchea. Baginya, persamaan yang berlaku di
kedua bahasa ini adalah sebuah fenomena yang sifatnya “kebetulan”.
c. Manusia Kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang ada di Pulau Jawa. Penemuan
manusia kuno ini di Pulau Jawa menunjukkan bahwa ada kemungkinan orang Melayu
keturunan dari manusia kuno tersebut, yaitu berasal dari Pulau Jawa.
d. Bahasa yang berkembang di Nusantara adalah rumpun Bahasa Austronesia, memiliki
perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang di Asia Tengah, yakni bahasa
Indo Eropa.
Kelemahan Teori Nusantara
Walaupun sudah banyak bukti yang mendasari teori nusantara ini, namun teori ini masih
mempunyai beberapa kelemahan. Para ahli yang mendukung teori lain menemukan beberapa
peninggalan yang menguatkan bukti bahwa bangsa Indonesia berasal dari luar Indonesia.
Misalnya saja seperti adanya kesamaan peninggalan perkakas pada zaman purba dan migrasi
besar-besaran manusia purba ke Indonesia.

Kelompok 5

Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut para ahli


Ada beberapa pendapat berbeda-beda dari para ahli sejarah mengenai asal-usul nenek moyang
bangsa Indonesia. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut para ahli :
1. Drs. Moh. Ali Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina.
Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia
berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat sehingga mereka
pindah ke selatan, termasuk ke Indonesia. Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia
berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan
secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto
Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri
gelombang pertama adalah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-satu,
sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik dua.
2. Prof. Dr. H. Kern Adapun ilmuwan asal Belanda ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia
berasal dari Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di kepulauan
Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni bahasa
Austronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan
menggunakan bahasa Campa. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan
perahu-perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya
persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia,
misalnya kata “kampong” yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain
nama geografis, istilah-istilah binatang dan alat perang pun banyak kesamaannya. Tetapi
pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa
Campa.
3. Willem Smith Melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh orang-
orang Indonesia. Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang
dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang
berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro Asia
dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini
mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia.
4. Prof. Dr. Sangkot Marzuki Ahli ini menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari Austronesia dataran Sunda. Hal ini didasarkan hasil penelusuran DNA fosil. Ia
menyanggah bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, karena Homo
Erectus atau Phitecantropus Erectus ini tidak ada kelanjutannya pada manusia saat ini. Mereka
punah dan digantikan oleh manusia dengan spesies baru, yang sementara ini diyakini sebagai
nenek moyang manusia yang ditemukan di Afrika.
5. Van Heine Geldern Pendapatnya tak jauh berbeda dengan Kern bahwa bahasa Indonesia
berasal dari Asia Tengah. Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah
artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak
kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia. Baca juga: Siswa, Yuk Mengenal 5 Klaster
di Situs Manusia Purba Sangiran
6. Prof. Mohammad Yamin Yamin menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang
Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orang Indonesia
adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian
bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia. Yamin menyatakan bahwa temuan
fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia,
misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak
ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia Tenggara).
7. Prof. Dr. Krom Sedang ahli ini menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari
Cina Tengah karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka
menyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM.
8. Dr. Brandes Ia berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki
persamaan dengan bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yang membentang dari:
sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan sebelah barat Pulau Madagaskar sebelah selatan yaitu
Jawa, Bali sebelah timur hingga ke tepi pantai bata Amerika Brandes melakukan penelitian ini
berdasarkan perbandingan bahasa.
9. Hogen Ia menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari
Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut
bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu
kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM,
sedangkan bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.
Baca juga: Manusia Purba di Indonesia, Siswa Yuk Belajar
10. Max Muller Berpendapat lebih spesifik, yaitu bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia
Tenggara. Namun, alasan Muller tak didukung oleh alasan yang jelas.
11. Mayundar Ia berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari
India, lalu menyebar ke wilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Teori
Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan bahasa Muda di
India bagian timur.
12. Mens Ahli ini berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol yang
terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat, sehingga mereka terdesak ke selatan termasuk
kawasan Indonesia.
13. Sultan Takdir Alisyahbana Sedang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut para
ahli berikutnya ialah menurut Sultan Takdir Alisyahbana. Menurutnya, bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang berasal dari melayu karena berdasarkan rumpun bahasa yang
memiliki kesamaan
14. Gorys Kraf Indonesia kebudayaannya lebih tinggi dari kebudayaan wilayah sekitarnya, yang
berarti induknya berasal dari Indonesia.
15. Harry Truman Simandjutak Bahwa bahasa yang banyak digunakan di Indonesia berasal dari
Bahasa Austronesia yang induknya ada di Pulau Formosa, Taiwan.
LAMPIRAN PENILAIAN

LEMBAR KERJA SISWA


Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Tes diagnostik nonkognitif
https://forms.gle/U8pTtZ1MYF2WrJHaA

2. Tes Uraian Mandiri


Penilaian yang digunakan untuk aspek pengetahuan dan peserta didik digunakan tes tertulis
berbentuk uraian sebanyak 5 butir soal.berikut adalah kisi-kisi dan soalnya.
Nama Suatu Pendidikan : SMA Negeri 8 Tasikmalaya
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Mata Pelajaran : Sejarah

a. Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan Tertulis


Jenis soal : Uraian
Soal : 5 butir
Skor
Bentuk Level
Capaian Pembelajaran Indikator soal maksimal
Soal Kognitif
jika benar
Memahami dan 1. Peserta didik dapat
menganalisis asal usul menjelaskan asal usul
nenek moyang bangsa nenek moyang bangsa Uraian 4 C2
Indonesia dengan benar. Indonesia berdasarkan teori
out of Yunan
2. Peserta didik dapat Uraian 4 C4
menganalisis perbedaan
proto melayu dengan deutro
melayu
3. Peserta didik dapat
menjelaskan asal usul nenek
Uraian 4 C2
moyang bangsa Indonesia
menurut Mohammad Yamin
4. Peserta didik dapat
menganalisis asal usul
nenek moyang bangsa Uraian 4 C4
Indonesia berdasarkan teori
out of africa
5. Peserta didik dapat
menjelaskan nenek moyang
Uraian 4 C2
yang pertama kali datang ke
Indonesia
Jumlah Skor Maksimal 100

b. Instrumen Soal

Nomor
Soal Uraian Kunci Jawaban
Soal
Apa yang dimaksud dengan Teori out of Yunan menyatakan bahwa manusia purba
teori out of Yunan ? di indonesia atau nenek moyang bangsa ini berasal
dari yunan bagian cina selatan. Teori ini berdasarkan
1
adanya kesamaan artefak dan bahasa melayu yang
berkembang di nusantara serumpun dengan bahasa
yang ada di negara kamboja.
2 Jelaskan perbedaan antara  Asal Kedatangan. Proto Melayu atau Melayu Tua
proto melayu dengan deutro datang lebih dahulu daripada Deutro Melayu atau
melayu ! Melayu Muda. Proto Melayu datang pertama kali
ke Nusantara sekitar 1.500 tahun SM dengan dua
jalur, yaitu jalur barat (dari Malaysia sampai ke
Sumatera) dan jalur timur (dari Filipina sampai
Sulawesi), sedangkan Deutro Melayu datang
diperkirakan sejak 500 SM dengan jalur barat (dari
Indocina ke Nusantara).
 Peninggalan. Proto Melayu datang dengan
membawa persebaran kapak persegi dan kapak
lonjong, sedangkan Deutro Melayu membawa
kapak corong, nekara, dan bejana perunggu.
 Sebaran Suku di Indonesia. Proto Melayu
merupakan nenek moyang dari Suku Dayak, Toraja,
Batak, dan suku-suku lain di Papua. Sedangkan
Deutro Melayu merupakan nenek moyang dari
Suku Bugis, Aceh, Jawa, Sunda, Minang, dan lain-
lain.

Bagaimana pendapat Menurut Moh Yamin, nenek moyang bangsa


Mohammad Ali tentang nenek indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri,
moyang bagsa Indonesia ? bukan dari daerah lain. Pendapat ini didukung alasan
3
bahwa fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap
ditemukan di wilayah Indonesia dibandingkan
dengan daerah lainnya di Asia.
Jelaskan asal usul nenek Teori Out of Africa menyebut Homo sapiens pertama
moyang bangsa Indonesia muncul di benua Afrika. Mereka kemudian menyebar
menurut teori out of Africa ! ke seluruh dunia antara 200.000 hingga 100.000
4
tahun lalu. Menurut teori Out of Africa, semua
manusia modern yang hidup saat ini berasal dari
Afrika.3
Siapa pendatang baru yang Pendatang baru yang datang ke Indonesia dengan
datang ke Indonesia dengan membawa budaya neolitik adalah proto melayu dan
membawa budaya neolitik? deutro melayu.
5
Kedua bangsa ini diyakini sebagai nenek moyang
dari bangsa Indonesia yang di mana kedatangan
keduanya terpisah lebih dari 2.000 tahun yang lalu.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) - 1

Jawablah pertanyaan berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan teori out of Yunan ?

2. Jelaskan perbedaan antara proto melayu dengan deutro melayu !


3. Bagaimana pendapat Mohammad Ali tentang nenek moyang bagsa Indonesia ?

4. Jelaskan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut teori out of Africa

5. Siapa pendatang baru yang datang ke Indonesia dengan membawa budaya neolitikum ?

KESIMPULAN

Apa yang dapat Anda simpulkan dari pembelajaran hari ini?

RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

LKS-1
Skor
1 2 3 4
Terisi, namun tidak Terisi benar Terisi benar
Terisi benar sekitar
benar, atau sekitar >50% sekitar >75%
>90%
Benar sekitar −≤75% −≤90%
≤50%

Pedoman Penilaian Performa Lembar Kerja Siswa


Jumlah skor yang diperoleh
Nilai= x 100
Total skor

c. Test jawaban singkat


Kelompok 1
LEMBAR KERJA TEKA-TEKI SILANG
Penilaian yang digunakan untuk aspek turnamen dan performa peserta didik digunakan tes
tertulis berupa jawaban singkat yang dimasukan ke dalam ke dalam lembar kerja bentuk Teka—
Teki Silang sebanyak 15 butir soal. Berikut adalah kisi-kisi dan soalnya.

Nama Suatu Pendidikan : SMA Negeri 8 Tasikmalaya


Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Mata Pelajaran : Sejarah

a. Instrumen soal :
Isi kolom teka-teki silang dibawah ini dengan cara menjawab pertanyaan mendatar dan
menurun!
1. Manusia purba tidak mempunyai kemampuan menetap serta mengolah lahan untuk mendapatkan
makanan. Cara hidup seperti ini disebut ....
2. Berikut ini yang bukan merupakan keturunan bangsa deutro melayu adalah suku…...
3. Berdasarkan dari Ciri – Ciri fisik, ras Melanesoid berasal asli dari daerah …
4. Ditemukan kapak tua di wilayah nusantara yang memiliki kemiripan dengan asia tengah.
Merupakan bukti teori....
5. Menurut Teori Nusantara, asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dari....
6. Sisa-sisa tulang-belulang manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan yang sudah membatu disebut ....
7. Berikut ini merupakan ras negroid yang mendiami wilayah Afrika Tengah, Semenanjung Malaya
yang dikenal orang Semang, Filipina adalah ras....
8. Menurut Moh. Ali bangsa Indonesia berasal dari daerah?
9. Menurut Teori Out of Taiwan, dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan
suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun …
10. Hasil Kebudayaan bangsa Deutro Melayu disebut kebudayaan …

b. Kunci jawaban :
1. Nomaden
2. Jawa
3. Afrika
4. Yunan
5. Indonesia
6. Fosil
7. Negrito
8. Mongolioa
9. Austronesia
10. Dongson

https://wordwall.net/resource/65287521/teka-teki-sejarah-kelompok-1

Kelompok 2
LEMBAR KERJA TEKA-TEKI SILANG
Penilaian yang digunakan untuk aspek turnamen dan performa peserta didik digunakan tes
tertulis berupa jawaban singkat yang dimasukan ke dalam ke dalam lembar kerja bentuk Teka—
Teki Silang sebanyak 15 butir soal. Berikut adalah kisi-kisi dan soalnya.

Nama Suatu Pendidikan : SMA Negeri 8 Tasikmalaya


Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Mata Pelajaran : Sejarah

a. Instrumen soal :
Isi kolom teka-teki silang dibawah ini dengan cara menjawab pertanyaan mendatar dan
menurun!
1. Menurut Teori Yunan, asal usul bangsa Indonesia berasal dari Yunan,Yunan terletak di wilayah...
2. Proses perpidahan manusia dari Yunan ke kepulauan nusantara pada tahap pertama adalah…
3. Bangsa Proto melayu banyak berdiam di wilayah Indonesia bagian…
4. Hasil Kebudayaan bangsa Deutro Melayu disebut kebudayaan …
5. Ras asli bangsa Indonesia yang sekarang menetap di daerah sebelah ujung timur bangsa indonesia
adalah ras….
6. Keturunan dari deutro melayu adalah suku …
7. Keturunan dari Proto melayu adalah suku …
8. Jenis manusia Proto Melayu diperkirakan hidup pada zaman...
9. Kebudayaan dongson adalah kebudayaan deutro melayu yang terbuat dari …
10. Berdasarkan dari Ciri – Ciri fisik, ras Melanesoid berasal asli dari daerah ….
b. Kunci Jwaban :
1. Tiongkok
2. Melanesoid
3. Timur
4. Dongson
5. Negrito
6. Jawa
7. Dayak
8. neolitikum
9. perunggu
10. Afrika

https://wordwall.net/resource/65288093/teka-teki-sejarah-kelompok-2

Kelompok 3
LEMBAR KERJA TEKA-TEKI SILANG
Penilaian yang digunakan untuk aspek turnamen dan performa peserta didik digunakan tes tertulis berupa
jawaban singkat yang dimasukan ke dalam ke dalam lembar kerja bentuk Teka—Teki Silang sebanyak 15
butir soal. Berikut adalah kisi-kisi dan soalnya.

Nama Suatu Pendidikan : SMA Negeri 8 Tasikmalaya


Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Mata Pelajaran : Sejarah

a. Instrumen soal :
Isi kolom teka-teki silang dibawah ini dengan cara menjawab pertanyaan mendatar dan
menurun!
1. Menurut Teori Out of Taiwan, dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan
suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama yaitu …
2. Para ahli pada umumnya menyatakan bhwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
daerah…
3. Jenis manusia Proto melayu diperkirakan hidup pada jaman…
4. Menurut teori Yunan asal usul bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Yunan terletak di wilayah …
5. Proses perpidhan manusia dari Yunan ke kepulauan Nusantara pada tahap kedua adalah….
6. Hasil kebudayaan bangsa Deutro melayu disebut kebudayaan …
7. Ras asli bangsa Indonesia yang sekarang menetap di daerah sebelah ujung timur bangsa Indonesia
adalah ras …
8. Teori asal usul nenek moyang yang menggunakan pendekatan linguistic yang diduga berasal dari
Formosa adalah teori Out Of ...
9. Penelitian tentang asal usul nenek yang manusia dengan menggunakan penelitian berbasis data
DNA mitrokondria yang meyakini berasal dari satu tempat, adalah teori out of …
10. Keturunan dari Proto melayu adalah suku ….
b. Kunci Jawaban :
1. Austronesia
2. Yunan
3. Neolitikum
4. Tiongkok
5. Protomelayu
6. Dongson
7. Negrito
8. Taiwan
9. Afrika
10. Dayak

https://wordwall.net/resource/65288712/teka-teki-sejarah-kelompok-3

Kelompok 4
LEMBAR KERJA TEKA-TEKI SILANG
Penilaian yang digunakan untuk aspek turnamen dan performa peserta didik digunakan tes tertulis berupa
jawaban singkat yang dimasukan ke dalam ke dalam lembar kerja bentuk Teka—Teki Silang sebanyak 15
butir soal. Berikut adalah kisi-kisi dan soalnya.

Nama Suatu Pendidikan : SMA Negeri 8 Tasikmalaya


Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Mata Pelajaran : Sejarah

a. Instrumen soal :

Isi kolom teka-teki silang dibawah ini dengan cara menjawab pertanyaan mendatar dan
menurun!
1. Proto melayu datang ke kepulauan Indonesia membawa peradaban …
2. Peradaban deutro melayu ditandai dengan keahlian sempurna dalam mengerjakan …
3. Berikut yang merupakan keturunan bangsa proto melayu adalah suku …
4. Berikut ini suku keturunan bangsa deutro melayu adalah …
5. Pendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia adalah teori …
6. Suatu kepercayaan yang meyakini bahwa setiap mahluk dan benda mati memiliki roh,
jiwa atau nyawa disebut …
7. Ras asli bangsa Indonesia yang sekarang menetap di daerah sebelah ujung timur bangsa
Indonesia adalah ras …
8. Teori asal usul nenek moyang yang menggunakan pendekatan linguistic yang diduga
berasal dari Formosa adalah Teori Out Of …
9. Berdasarkan dari ciri-ciri fisik, ras melanesoid berasal dari daerah ..
10. Menurut Teori Out Of Taiwan dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang
dipergunakan suku-suku di nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun …
b. Kunci Jawaban :
1. Batu
2. Logam
3. Nias
4. Minang
5. Nusantara
6. Dinamisme
7. Negrito
8. Tiwan
9. Afrika
10.Austronesia

https://wordwall.net/resource/65288987/teka-teki-sejarah-kelompok-4

Kelompok 5
LEMBAR KERJA TEKA-TEKI SILANG
Penilaian yang digunakan untuk aspek turnamen dan performa peserta didik digunakan tes tertulis berupa
jawaban singkat yang dimasukan ke dalam ke dalam lembar kerja bentuk Teka—Teki Silang sebanyak 15
butir soal. Berikut adalah kisi-kisi dan soalnya.

Nama Suatu Pendidikan : SMA Negeri 8 Tasikmalaya


Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Mata Pelajaran : Sejarah

a. Instrumen soal :

Isi kolom teka-teki silang dibawah ini dengan cara menjawab pertanyaan mendatar dan
menurun!
1. Jenis Manusia Proto melayu diperkirakan hidup jaman…
2. Menurut teori Out Of Taiwan dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang
dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu …
3. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah…
4. Prof. Dr. Sangkot Marzuki Ahli ini menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari …
5. Prof. Dr. H. Kern Adapun ilmuwan asal Belanda ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia
berasal dari …
6. Mayundar Ia berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari

7. Mens Ahli ini berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa ...…
8. Menurut Sultan Takdir Alisyahbana bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berasal
dari …
9. Harry Truman Simandjutak berpendapat bahwa bahasa yang banyak digunakan di
Indonesia berasal dari Bahasa Austronesia yang induknya ada di pulau...
10. Pendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia …
b. Kunci Jawaban :
1. Neolitikum
2. Austronesia
3. Yunan
4. Afrika
5. Asia
6. India
7. Mongol
8. Melayu
9. Formosa
10. Nusantara

RUBRIK PENILAIAN PERFORMA TEKA TEKI SILANG


Jika jawabn benar memperoleh skor 1, dan jika salah memperoleh skor 0.

Pedoman Penilaian Performa Lembar Kerja Siswa


Nilai = Jumlah yang diperoleh × 1 poin

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI (KELOMPOK)

Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai


No
dinilai Kelompok Kualitatif Kuantitatif
Penilaian Kelompok
1. Menyelesaiakan
tugas kelompok
dengan baik
2. Kerjasama kelompok
(komunikasi
3. Hasil tugas (relevansi
dengan bahan)
4. Pembagian job
5. Sistematisasi
pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok

Lembar Penilaian Diskusi (Individu)

No Sikap/Aspek yang Nama Kelompok Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


dinilai
Penilaian Individu Peserta Didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
5. Jiwa kepemimpinan
6. Bermain peran
Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian

Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


80 – 100 Memuaskan 4
70 – 79 Baik 3
60 – 69 Cukup 2
45 – 59 Kurang Cukup 1

Lembar Keaktifan Dalam Diskusi

No Aspek yang dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


1. Bertanya (cara)
2. Menjawab pertanyaan
3. Kesesuaian dengan topik kajian
4. Cara menyampaikan pendapat
5. Antusiasme mengikuti pelajaran
Kriteria Penilaian

Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


80 – 100 Memuaskan 4
70 – 79 Baik 3
60 – 69 Cukup 2
45 – 59 Kurang Cukup 1

Penilaian Proses
Lembar observasi Diskusi Kelompok
Nama Siswa:__________ Pokjar:__________

No Aspek Yang Dinilai Baik Tidak Baik


1. Kemampuan mengemukakan
pendapat
2. Kemampuan bertanya
3. Kemampuan mempertahankan
pendapat
4. Penguasaan Substansi materi
Skor yang dicapai
Skor maksimum

Keterangan :
Baik mendapat skor 1
Tidak Baik mendapat skor 0

Penilaian Sikap

Skala Sikap

Pilihan Sikap
No Pernyataan
SS S R TS STS
1. Selalu berdo’a sebelum melakukan aktivitas
2. Menghargai pendapat orang lain
3. Berani mengemukakan pendapat
4. Aktif dalam diskusi
5. Mengucapkan salam ketika masuk kelas

Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
d. Refleksi Guru dan siswa

JURNAL REFLEKSI SISWA


Sekolah : SMA Negeri 8 Tasikmalaya
Mata Pelajaran : Sejarah
Materi Pokok : Asal Usul nenek moyang bangsa Indonesia
Nama :
Kelas :
Hari/ Tgl :

Refleksi Siswa
Pada bab ini Anda telah mempelajari materi mengenai asal usul nenek moyang bangsa
Indonesia. Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna, mari sejenak berefleksi
tentang aktivitas pembelajaran kali ini. Bubuhkanlah tanda centang (✔️) pada salah satu
gambar yang dapat mewakili perasaan Anda setelah mempelajari materi ini.

Apa yang sudah Anda pelajari?


.………………………………………………………………………………………………
Apa yang Anda kuasai dari materi ini?
.………………………………………………………………………………………………
Bagian apa yang belum Anda kuasai?
.………………………………………………………………………………………………
Apa upaya Anda untuk menguasai yang belum kalian kuasai? Coba diskusikan dengan teman
maupun guru Anda.
.…………………………………………………………………………………………

JURNAL REFLEKSI GURU

Sekolah : SMA Negeri 8 Tasikmalaya


Mata Pelajaran : Sejarah
Hari/ Tanggal :
Materi Pokok : Asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia
Jumlah Peserta Didik Hadir :
Kelas :

Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan apa yang direncanakan?

2. Apakah pembelajaran sulit dilakukan? Seandainya ada sebutkan !

3. Apakah kesulitan tersebut dapat diatasi untuk kedepannya?

4. Apakah seluruh siswa berhasil mencapai tujuan pembelajaran?


5. Apakah ada siswa yang mengalami kesulitan belajar?

6. Apakah saya bisa membantu siswa yang kesulitan belajar tersebut?

Lembar Checklist Observasi Pembelajaran


Sekolah : SMA Negeri 8 Tasikmalaya
Mata Pelajaran : Sejarah
Hari/ Tanggal :
Materi Pokok : Asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia
Keterlaksanaa
Kegiatan Aktivitas n Catatan
Ya Tidak
1. Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
2. Melakukan apersepsi dengan mengaitkan
materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman siswa dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta
mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Pendahuluan 3. Menyampaikan motivasi dengan pertanyaan
pemantik tentang apa yang dapat diperoleh
(tujuan & manfaat) dengan mempelajari
materi asal usul nenek moyang bangsa
Indonesia serta budayanya
4. Mendiskusikan untuk menjawab pertanyaan
pemantik, yang dibimbing dan diberikan
penguatan jawaban oleh guru.
5. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari,
kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh
1. Siswa diberi tayangan video dari youtube
terkait materi manusia purba di Indonesia
2. Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipaham dari materi yang berkaitan
dengan Nenek moyang bangsa Indonesia
serta persebaran budayanya.
3. Guru mengarahkan siswa untuk duduk
berdasarkan kelompok yang sudah dibuat
pada pertemuan sebelumnya yang terdiri atas
6-7 orang.
4. Setelah dikondisikan sesuai dengan
kelompoknya, siswa ditugaskan mempelajari
materi agar dapat menjawab pertanyaan yang
ada di dalam Teka-Teki Silang yang sudah
disiapkan oleh guru serta dapat
Kegiatan Inti menyelesaikan LKPD dengan
mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
membuat kesimpulan dari materi dan
mempersiapkan diri untuk presentasi.
5. Guru memberikan arahan mengenai kegiatan
diskusi kelompok dengan tipe TGT dengan
materi nenek moyang bangsa Indonesia.

6. Kelompok siswa menjawab pertanyaan untuk


mengisi Teka-Teki Silang secara cepat.
Kelompok siswa yang paling cepat menjawab
dengan benar akan menjadi kelompok
juaranya.

7. Siswa mempresentasikan hasil kerja


kelompok kepada kelompok lain kemudian
saling menanggapi dengan mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan .
8. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang
hal-hal yang telah dipelajari terkait Asal usul
nenek moyang bangs Indonesia. Siswa
kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
1. Siswa dibimbing guru membuat kesimpulan
pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan
2. Guru bersama siswa melakukan refleksi
Kegiatan pembelajaran.
Penutup 3. Penyampaian rencana KBM pertemuan
berikutnya
4. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucap syukur dan salam.

Anda mungkin juga menyukai