(RPP)
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis kerajaan-kerajaan 4.1 Menyajikan hasil analisis tentang kerajaan-kerajaan
maritim Indonesia pada masa Hindu maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha
dan Buddha dalam sistem dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
masyarakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk
kebudayaan serta pengaruhnya dalam tulisan dan/atau media lain
kehidupan masyarakat Indonesia pada
masa kini
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran ini maka tujuan pembelajaran sebagai berikut;
3.1.1 Menuliskan saluran penyebaran agama hindu budha di Indonesia
3.1.2 Menjelaskan saluran penyebaran agama hindu budha di Indonesia melalui Brahmana dan
Ksatria
3.1.3 Memberikan contoh teori yang ada tentang proses masuk dan berkembang-nya Hindu-
Buddha diIndonesia yang kamu ang-gap paling tepat
3.1.4 Menganalisis agama Hindu Buddha relatif mudah masuk ke Indonesia.
3.1.5 Menuliskan faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan runtuhnya (Kerajaan Kutai,
Tarumanegara, Sriwijaya, Holing, Medang Kamulan).
3.1.6 Menjelaskan sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang keberadaan (Kerajaan
Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Holing, Medang Kamulan).
3.1.7 Memberikan contoh sistem social, ekonomi dan budaya dalam (Kerajaan Kutai,
Tarumanegara, Sriwi-jaya, Holing, Medang Kamulan).
3.1.8 Menganalisis sistem pemerintahan (Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Holing,
Medang Kamulan).
4.1.1 Mendata kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
4.1.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada
masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk
tulisan dan/atau media lain.
D. Langkah-langkahPembelajaran
Pertemuan Pertama (IPK 3.1.1 dan 3.1.8)
E. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal
Soal : Sikap Spiritual : berdoa sebelum dan sesudah belajar
Sikap Sosial : Kejujuran
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis
Instrumen : Uraian Objektif
3. Penilaian Keterampilan
Teknik : Portofolio
Instrumen : Rubrik Penilaian
4. Pemanfaatan Penilaian
1. Remidial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali (sesuai peraturan akademik sekolah) dan apabila
setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran
yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan
lebih luas misalnya
Membuat analisis dalam bentuk fortofolio tentang proses awal penyebaran Hindu -
Buddha di Indonesia dan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan
Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. (Kerajaan Kutai,
Tarumanegara, Sriwijaya, Holing, Medang Kamulan.
3. Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan jika 50 % atau lebih peserta didik yang capaian KD
nya belum tuntas
Penilaian
Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan dua penilaian sikap yaitu berdoa sebelum dan
sesudah belajar (spiritual) serta kejujuran (social).
No Waktu Nama Kejadian/Prilaku Butir Sikap Pos / Neg Lanjut Tindak
PENILAIAN PENGETAHUAN (PERTEMUAN KE- 1)
KISI-KISI SOAL, KARTU SOAL, RUBRIK PENILAIAN DAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
KISI-KISI SOAL
KELAS/PROGRAM : XI IPS
Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tertulis
Soal :
berita Cina pada masa pemerintahan Dinasti Tang dan Sung. Sumber sejarah yang
menjelaskan tentang keberadaan Kerajaan Tarumanegara juga berasal dari tujuh buah
prasasti, yaitu Prasasti Ciaruteun, ditemukan di dekat muara Sungai Cisadane, Jawa Barat;
Cilincing, Jakarta Utara; Prasasti Jambu, ditemukan di Bukit Koleangkak, dekat Bogor;
Prasasti Pasir Awi, ditemukan di Bogor; Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor;
Penilaian Keterampilan
Teknik : Portopolio
skortercapai
x 100
Nilai : skormaksimum
Mengetahui
Kepala SMA Aisyiyah 1 Palembang Guru Mata Pelajaran
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis kerajaan-kerajaan 4.1 Menyajikan hasil analisis tentang kerajaan-kerajaan
maritim Indonesia pada masa Hindu maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha
dan Buddha dalam sistem dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
masyarakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk
kebudayaan serta pengaruhnya dalam tulisan dan/atau media lain
kehidupan masyarakat Indonesia pada
masa kini
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran ini maka tujuan pembelajaran sebagai berikut;
3.1.9 Menuliskan faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan runtuhnya (Kerajaan Singasari,
Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan Sunda, Kerajaan Bali).
3.1.10 Menjelaskan system hak waris yang dilakukan dalam kehidupan di kerajaan Bali.
3.1.11 Memberikan contoh kehidupan politik, sistem social, ekonomi dan budaya dalam.
(Kerajaan Singasari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan Sunda, Kerajaan
Bali).
3.1.12 Menganalisis relief candi Borobudur dianggap sebagai ensiklopedia kehidupan
masyarakat pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
4.1.1 Mendata kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam
sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
4.1.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada
masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk
tulisan dan/atau media lain
D. Langkah-langkahPembelajaran
Pertemuan Kedua (IPK 3.1.9 dan 3.1.12)
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis
Instrumen : Uraian Objektif
3. Penilaian Keterampilan
Teknik : Portofolio
Instrumen : Rubrik Penilaian
4. Pemanfaatan Penilaian
1. Remidial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali (sesuai peraturan akademik sekolah) dan apabila
setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran
yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan
lebih luas misalnya
Membuat analisis dalam bentuk fortofolio tentang kerajaan-kerajaan maritim Indonesia
pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan. (Kerajaan Singasari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan
Sunda, Kerajaan Bali).
3. Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan jika 50 % atau lebih peserta didik yang capaian KD
nya belum tuntas
Penilaian
Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan dua penilaian sikap yaitu berdoa sebelum dan
sesudah belajar (spiritual), serta disiplin (sosial)
KISI-KISI SOAL
KELAS/PROGRAM : XI IPS
Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tertulis
Soal :
No Kunci Skor
1 1. 1. Terjadinya perang persaudaraan, yakni Perang Paregreg (1405-1406) . 15
2. 2. Tidak adanya tokoh yang mumpuni untuk memimpin Kerajaan Majapahit.
3. 3. Banyak wilayah kekuasaan yang melepaskan diri.
4. 4. Datangnya Armada Laksamana Cheng Ho.
5. 5. Pengaruh Perkembangan Islam
2 Pembagian hak waris dibedakan atas anak laki-kaki dan perempuan. Anak laki-laki 15
memiliki hak waris lebih besar dibandingkan dengan anak perempuan.
3 Kehidupan Politik Berdasarkan prasasti Metyasih, Rakai Watukumara Dyah Balitung 35
(Wangsa Sanjaya ke-9) telah memberikan hadiah tanah kepada 5 orang patihnya yang
berjasa besar kepada Mataram. Dalam prasasti Metyasih juga disebutkan raja-raja yang
memerintah pada masa Dinasti Sanjaya. Raja-raja itu adalaha. Rakai Sri Mataram sang
Ratu Sanjaya (732-760 M)Masa Sanjaya berkuasa adalah masa-masa pendirian candi-candi
siwa di Gunung Dieng. Sri Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya mangkat kira-kira
pertengahan abad ke-8 M. Ia digantikan oleh putranya Rakai Panangkaran.b. Sri
Maharaja Rakai Panangkaran (760-780 M)Rakai Panangkaran yang berarti raja mulia yang
berhasil mengambangkan potensi wilayahnya. Menurut Prasati Kalasan, pada masa
pemerintahan Rakai Panangkaran dibangun sebuah candi yang bernama Candi Tara, yang
didalamnya tersimpang patung Dewi Tara. Terletak di Desa Kalasan, dan sekarang dikenal
dengan nama Candi Kalasan.c. Sri Maharaja Rakai Panunggalan (780-800 M)Rakai
Pananggalan yang berarti raja mulia yang peduli terhadap siklus waktu. Beliau berjasa atas
sistem kalender Jawa Kuno. Visi dan Misi Rakai Panggalan yaitu selalu menjunjung tinggi
arti penting ilmu pengetahuan. Perwujudan dari visi dan misi tersebut yaitu Catur Guru.
Catur Guru tersebut adalah· Guru Sudarma, orang tua yang melairkan
manusia.· Guru Swadaya, Tuhan· Guru Surasa, Bapak dan Ibu Guru di
sekolah· Guru Wisesa, Pemerintah pembuat undang-undang untuk kepentingan
bersamad. Sri Maharaja Rakai Warak (800-820 M)Pada masa pemerintahannya,
kehidupan dalam dunia militer berkembang dengan pesat.e. Sri Maharaja Rakai Garung
(820-840 M)Garung memiliki arti raja mulia yang tahan banting terhadap segala macam
rintangan. Demi memakmurkan rakyatnya, Sri Maharaja Rakai Garung bekerja siang hingga
malam.f. Sri Maharaja Rakai Pikatan (840 – 856 M)Dinasti Sanjaya mengalami masa
gemilang pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.Pada masa pemerintahannya, pasukan
Balaputera Dewa menyerang wilayah kekuasaannya. Namun Rakai Pikatan tetap
mempertahankan kedaulatan negerinya dan bahkan pasukan Balaputera Dewa dapat dipukul
mundur dan melarikan diri ke Palembang.Pada zaman Rakai Pikatan inilah dibangunnya
Candi Prambanan dan Candi Roro Jonggrang.g. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi (856-
882 M)Prasasti Siwagraha menyebutkan bahwa Sri Maharaja Rakai Kayuwangi memiliki
gelar Sang Prabu Dyah Lokapala.h. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (882-899 M)Sri
Maharaja Rakai Watuhumalang memiliki prinsip dalam menjalankan pemerintahannya.
Prinsip yang dipegangnya adalah Tri Parama Artai. Sri Maharaja Rakai Watukura
Dyah Balitong (898-915 M)Masa pemerintahannya juga menjadi masa keemasan bagi
Wangsa Sanjaya. Sang Prabu aktif mengolah cipta karya untuk mengembangkan kemajuan
masyarakatnya.j. Sri Maharaja Rakai Daksottama (915 – 919 M)Pada masa
pemerintahan Dyah Balitung, Daksottama dipersiapkan untuk menggantikannya sebagai
raja Mataram Hindu.k. Sri Maharaja Dyah Tulodhong (919 – 921 M)Rakai Dyah
Tulodhong mengabdikan dirinya kepada masyarakat menggantikan kepemimpinan Rakai
Daksottama. Keterangan tersebut termuat dalam Prasasti Poh Galuh yang berangka
tahun 809 M. Pada masa pemerintahannya, Dyah Tulodhong sangat memperhatikan kaum
brahmanal. Sri Maharaja Dyah Wawa ( 921 – 928 M)Beliau terkenal sebagai raja yang
ahli dalam berdiplomasi, sehingga sangat terkenal dalam kancah politik internasional.
2. Kehidupan Sosial. Kehidupan sosial masyarakat di kerajaan Mataram Kuno sudah
teratur. Terlihat dari sikap gotong royong mereka saat membuat candi bersama. Sikap
toleran diantara masyarakat sangat baik. Terbukti dengan adanya dua aliran kepercayaan
yang berbeda tetapi mereka tetap bisa bersosialisasi.
3. Kehidupan Ekonomi Perekonomian kerajaan Mataram Kuno saat itu bertumpu pada
sektor pertanian karena letaknya yang cukup disebut sebagai pedalaman dan memiliki tanah
yang subur. Berikutnya, Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal ini
terjadi pada masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo
sebagai lalu lintas perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur.
4. Kehidupan AgamaBerdasarkan prasasti Canggal yang menceritakan tentang pendirian
Lingga (lambang Siwa), dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat Mataram Kuno
Wangsa Sanjaya memiliki kepercayaan agama Hindu beraliran Siwa.
4 Karena candi borobudur menggambarkan bagaimana caranya manusia mencapai nirwana 35
dengan melalui beberapa tahapan di mulai dari lantai dasar berputar searah jarum jam
skortercapai
. 100
: skormaksimum
Nilai
Penilaian Ketrampilan
Teknik : Portopolio
Bentuk : Lembar Penilaian
Instrumen : Rubrik Penilaian
Ya (skor) Tidak (skor)
Aspek yang diamati Keterangan
4 3 2 1 0
1. Bisa mendata masalah yang berkaitan
dengan kebudayaan kerajaan
Majapahit yang melekat di
masyarakat Jawa Timur hingga
sekarang ini.
2. Menyajikan informasi mengenai
kebudayaan kerajaan Majapahit yang
melekat di masyarakat Jawa Timur
hingga sekarang ini.
skortercapai
x 100
Nilai : skormaksimum
Mengetahui
Kepala SMA Aisyiyah 1 Palembang Guru Mata Pelajaran
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis kerajaan-kerajaan 4.1 Menyajikan hasil analisis tentang kerajaan-kerajaan
maritim Indonesia pada masa Hindu maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha
dan Buddha dalam sistem dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
masyarakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk
kebudayaan serta pengaruhnya dalam tulisan dan/atau media lain
kehidupan masyarakat Indonesia pada
masa kini
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran ini maka tujuan pembelajaran sebagai berikut;
3.1.13 Menuliskan perbedaan fungsi candi dalam agama Hindu dan agama Buddha
3.1.14 Menjelaskan pengambilan pajak dalam kebudayaan Hindu-Buddha yang digunakan
hingga saat ini.
3.1.15 Memberikan contoh peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha terhadap seni bangunan
hingga saat ini.
3.1.16 Menganalisis pengaruh kerajaan Hindu - Buddha dalam kehidupan masyarakat Indonesia
pada masa kini.
4.1.1 Mendata kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam
sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
4.1.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada
masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk
tulisan dan/atau media lain
D. Langkah-langkahPembelajaran
Pertemuan Ketiga (IPK 3.1.13 dan 3.1.16)
E. Penilaian
1 Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal
Soal : Sikap Spiritual : berdoa sebelum dan sesudah belajar
Sikap Sosial : Toleransi
2 Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis
Instrumen : Uraian Objektif
3 Penilaian Keterampilan
Teknik : Portofolio
Instrumen : Rubrik Penilaian
4 Pemanfaatan Penilaian
1. Remidial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali (sesuai peraturan akademik sekolah) dan apabila
setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran
yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan
lebih luas misalnya
Membuat analisis dalam bentuk fortofolio tentang pengaruh kerajaan Hindu – Buddha
(Kutai, Sriwijaya, Mataram Kuno Majapahit) dalam kehidupan masyarakat Indonesia
pada masa kini.
Penilaian
Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan penilaian sikap yaitu berdoa sebelum dan sesudah
belajar (spiritual), serta toleransi (social)
KISI-KISI SOAL
KELAS/PROGRAM : XI IPS
No Kunci Skor
1. Dalam agama Hindu, candi berfungsi sebagai makam untuk menyimpan abu jenazah para 10
raja dan tokoh istana. Candi juga digunakan untuk menyimpan pripih atau benda-benda
berharga sebagai bekal kubur, seperti kalung, emas, gelang, dan cincin. Abu jenazah dan
pripih dikuburkan di dalam ruang utama candi (sumuran). Di atas sumuran, biasanya dibuat
sebuah patung dewa yang merupakan perlambang raja yang telah meninggal. Dalam agama
Buddha, candi berfungsi sebagai tempat upacara peribadatan. Di dalam candi Buddha tidak
terdapat pripih dan arca berwujud dewa yang melambangkan seorang raja yang telah
meninggal. Ciri khas bangunan candi Buddha adalah adanya stupa yang berisi patung
Buddha.
2.
Pengembangan dan jaminan kelangsungan suatu kerajaan tentu memerlukan biaya. Biaya 20
ini diambil dari hasil perdagangan, pertanian, dan pungutan pajak kepada rakyat. Pajak
dipungut oleh pejabat di tingkat daerah dari desa-desa yang ada di wilayahnya. Setiap habis
panen, pajak tersebut wajib diserahkan pada kerajaan. Di tingkat pusat, ada petugas khusus
yang bertugas mencatat luas tanah di wilayah kerajaan untuk dijadikan dasar perhitungan
penetapan pajak yang wajib dipungut. Rakyat diwajibkan untuk membayar pajak tepat
waktu.
3 Patirtan atau pemandian, misalnya, patirtan di Jalatunda dan Belahan (lereng Gunung 20
Penanggungan), di candi Tikus (Trowulan), dan di Gona Gajah (Gianyar, Bali).
Candi Padas di Gunung Kawi, Tampaksiring. Di tempat ini terdapat sepuluh candi
yang dipahatkan seperti relief pada tebing-tebing di Pakerisan.
Gapura yang berbentuk candi dan memiliki pintu keluar masuk. Contoh candi
semacam ini adalah candi Plumbangan, candi Bajang Ratu, dan candi Jedong.
Jenis gapura lainnya yang berbentuk seperti candi yang dibelah dua untuk jalan keluar
masuk. Contoh candi semacam ini adalah candi Bentar dan candi Wringin Lawang.
4 Seni rupa Nusantara yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha dari India 25
adalah seni pahat atau ukir dan seni patung. Seni pahat atau ukir umumnya berupa hiasan-
hiasan dinding candi dengan tema suasana Gunung Mahameru, tempat kediaman para dewa.
Hiasan yang terdapat pada ambang pintu atau relung adalah kepala kala yang disebut
Banaspati (raja hutan). Kala yang terdapat pada candi di Jawa Tengah selalu dirangkai
dengan makara, yaitu sejenis buaya yang menghiasi bagian bawah kanan kiri pintu atau
relung. Pola hiasan lainnya berupa daun-daunan yang dirangkai dengan sulur-sulur
melingkar menjadi sulur gelung. Pola ini menghiasi bidang naik horizontal maupun vertikal.
Ada juga bentuk-bentuk hiasan berupa bunga teratai biru (utpala), merah (padam), dan putih
(kumala). Pola-pola teratai ini tidak dibedakan berdasarkan warna, melainkan detail
bentuknya yang berbeda-beda. Khususnya pada dinding candi di Jawa Tengah, terdapat
hiasan pohon kalpataru (semacam beringin) yang diapit oleh dua ekor hewan atau sepasang
kenari.
5 Seiring dengan masuknya agama Hindu, pengaruh bahasa Sansekerta, yang merupakan 25
bahasa ritual agama Hindu, juga berkembang pesat. Pengaruh ini hingga masa kini masih
terlihat dari banyaknya kata serapan dari bahasa Sansekerta di bahasa-bahasa asli
Nusantara, seperti kata “surga”, “neraka”, “agama”, “samudra” dan lainnya.
Cerita dan mitologi India, seperti cerita Mahabarata dan Ramayana diadaptasi dengan corak
lokal. Adaptasi ini menghasilkan pertunjukan wayang kulit dan wayang wong. Dalam
adaptasi, cerita ini dirubah sehingga sesuai dengan nilai budaya daerah.
skortercapai
. 100
: skormaksimum(56 )
Nilai
Penilaian Ketrampilan
Teknik : Portopolio
skortercapai
x 100
Nilai : skormaksimum
Mengetahui
Kepala SMA Aisyiyah 1 Palembang Guru Mata Pelajaran
Dra. Hj. Rahayu Hartuti, M.M Adei Saputra, M.Pd.
NBM. 1141277 NBM. 1057813
LAMPIRAN
1. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”.
KI 3: Memahami, menganalisis, menerapkan dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual,danprocedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
2. Materi Pembelajaran
a. Fakta:
Kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada
masa kini
b. Konsep
Kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada
masa kini
c. Prosedur
Menentukan informasi mengenai kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha
dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa kini serta menyajikannya dalam bentuk tulisan
5. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Sejarah Peminatan
kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran Sejarah Peminatan
kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. https://blog.ruangguru.com/sejarah-kerajaan-maritim-hindu-buddha-kutai-tarumanegara-kalingga
4. https://pelajaranips.co.id/tag/pengaruh-hindu-buddha-dalam-kehidupan-masyarakat-indonesia-masa-
kini/
1. Tujuan :
Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat :
3.1.1 Menuliskan saluran penyebaran agama hindu budha di Indonesia
3.1.2 Menjelaskan saluran penyebaran agama hindu budha di Indonesia melalui Brahmana dan Ksatria
3.1.3 Memberikan contoh teori yang ada tentang proses masuk dan berkembang-nya Hindu-Buddha
diIndonesia yang kamu anggap paling tepat
3.1.4 Menganalisis agama Hindu Buddha relatif mudah masuk ke Indonesia
3.1.5 Menuliskan faktor-faktor apa saja yang mengakiba-tkan runtuhnya (Kerajaan Kutai, Tarumanegara,
Sriwijaya, Holing, Medang Kamulan).
3.1.6 Menjelaskan sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang keberadaan (Kerajaan Kutai,
Tarumanegara, Sriwijaya, Holing, Medang Kamulan).
3.1.7 Memberikan contoh sistem social, ekonomi dan budaya dalam (Kerajaan Kutai, Tarumanegara,
Sriwi-jaya, Holing, Medang Kamulan).
3.1.8 Menganalisis sistem pemerintahan (Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Holing, Medang
Kamulan).
3.1.9 Menuliskan faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan runtuhnya (Kerajaan Singasari, Kerajaan
Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan Sunda, Kerajaan Bali).
3.1.10 Menjelaskan system hak waris yang dilakukan dalam kehidupan di kerajaan Bali
3.1.11 Memberikan contoh kehidupan politik, sistem social, ekonomi dan budaya dalam. (Kerajaan
Singasari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan Sunda, Kerajaan Bali).
3.1.12 Menganalisis relief candi Borobudur dianggap sebagai ensiklopedia kehidupan masyarakat pada
masa Kerajaan Mataram Kuno.
3.1.13 Menuliskan perbedaan fungsi candi dalam agama Hindu dan agama Buddha.
3.1.14 Menjelaskan pengambilan pajak dalam kebudayaan Hindu-Buddha yang digunakan hingga saat
ini.
3.1.15 Memberikan contoh peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha terhadap seni bangunan hingga saat
ini.
3.1.16 Menganalisis pengaruh kerajaan Hindu - Buddha dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada
masa kini
A. PETUNJUK UMUM:
1. Bacalah Lembar Kerja ini dengan seksama, dan tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang dipahami,
2. Setiap kelompok akan mengerjakan permasalahan yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan maritim
Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini.