Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Pacitan


Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)
Kelas / Semester : XI IPS / 1
Materi Pokok : Kerajaan-Kerajaan Besar Indonesia pada Masa
Kekuasaan Hindu-Budha
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI.1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator


3.1 Menganalisis kerajaan-kerajaan 3.1.1Menganalisis sistem pemerintahan
maritim Indonesia pada masa kerajaan Kutai
hindu-buddha dalam sistem
3.1.2 Menganalisis sistem sosial kerajaan kutai
pemerintahan,sosial,ekonomi
3.1.3 Menganalisis sistem ekonomi kerajaan
dan kebudayaan serta
pengaruhnya dalam kehidupan kutai
masyarakat Indonesia pada 3.1.4Menganalisis sistem budaya kerajaan
masa kini kutai
Kompetensi Dasar Inddalamikator
4.1 Menyajikan hasil analisi tentang 4.1.1. Menyusun peta konsep tentang sistem
kerajaan-kerajaan maritim pemerintahan di Kerajaan Kutai
Indonesia pada masa hindu-
4.1.2. Membuat bagan sistem sosial
buddha dalam sistem
pemerintahan,sosial,ekonomi masyarakat di KerajaanKutai
dan kebudayaan serta 4.1.3. Mencari bukti sistem ekonomi
pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat di kerajaan Kutai
masyarakat Indonesia pada 4.1.4. Mencari bukti hasil kebudayaan
masa kini dalam bentuk
tulisan/media lain masyarakat Kerajaan Kutai

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Menganalisis system pemerintah kerajaan Kutai
2. Menganalisis System Sosial kerajaan Kutai
3. Menganalisis system ekonomi kerajaan Kutai
4. Menganalisis system kebudayaan kerajaan Kutai
5. Menyusun peta konsep tentang sistem pemerintahan di Kerajaan Kutai
6. Membuat bagan sistem sosial masyarakat di Kerajaan Kutai
7. Mencari bukti sistem ekonomi masyarakat di kerajaan Kutai
8. Mencari bukti hasil kebudayaan masyarakat Kerajaan Kutai
9. Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia
Tuhan yang Maha Esa.
10.Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, peduli, santun, cinta damai
dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta :
Materi fakta
Adanya prasasti yupa yang bisa menjelaskan kondisi politik, sosial, budaya dari
kerajaan kutai.
Konsep
Kerajaan Kutai (Kutai Martadipura) adalah kerajaan bercorak hindu yang terletak di
muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Kerajaan Kutai
berdiri sekitar abad ke-4. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat
penemuan prasasti, yaitu daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap prasasti yang
ditemukan tidak ada yang menyebutkan nama dari kerajaan tersebut. Wilayah Kerajaan
Kutai mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh wilayah
Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayaannya Kerajaan Kutai hampir manguasai
sebagian wilayah Kalimantan.
Prinsip :
Sumber Sejarah
Sumber yang mengatakan bahwa di Kalimantan telah berdiri dan berkembang Kerajaan
Kutai yang bercorak Hindu adalah beberapa penemuan peninggalan berupa tulisan
(prasasti). Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut yupa. Yupa tersebut adalah
tugu batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambat hewan yang akan dikorbankan.
Dari salah satu yupa tersebut diketahui Raja Mulawarman yang memerintah Kerajaan
Kutai pada saat itu. Nama Mulawarman dicatat dalam yupa karena kedermawanannya
menyedekahkan 20.000 ekor sapi pada Kaum Brahmana.

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific
Model : Jigsaw
Metode : 1. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Penugasa
5. Presentasi / Pelaporan

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media :
a. Laptop, CPU
b. LCD Projector
c. Tabel / Diagram / gambar

2. Sumber Belajar :
Abdul Syukur, Bahan Ajar Workshop Kesejarahan Guru Sejarah Mata Pelajaran Sejarah
(Peminatan Ilmu-Ilmu Sosia) Sekolah Menengah Atas Kelas XI, Direktorat Sejarah dan
Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
2014
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pembelajaran :

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
PPPP RELIGIUS waktu
Pendahuluan a. Motivasi dan Apersepsi 5 menit
Guru memberi salam dengan salam mencoba mencari
respon disiswa dan memberikan komentar atas respon
siswa tentang materi yang disampaikan
b. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
LITE LITERASI
Inti 75 menit
 Membaca buku teks tentang sistem pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa
kerajaan Kutai
CC CRITICAL&COLABORATION

 Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi,


penjelasan dan perluasan bahan analisis mengenai sistem
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
masyarakat Indonesia pada masa kerajaan Kutai
 Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses pelaksanaan
teknik Jigsaw COLCOLABORA
 Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok yang beranggotakan 6 TION
orang (kelompok awal)
 Setiap kelompok mendapatkan tugas:
1. Kelompok yang mendapat tugas tentang sistem
pemerintahan Kerajaan Kutai
2. Kelompok yang mendapat tugas tentang sistem ekonomi
mencari bukti tentang sistem ekonomi masyarakat
CCR
Kerajaan Kutai
CREATI
3. Kelompok yang memdapat tugas tentang sistem sosial VITY
kerajaan Kutai
4. Kelompok yang membuat tugas tentang sistem
kebudayaan mencari bukti tentang hasil kebudayaan
masyarakat Kerajaan Kutai
Liter lITERASI
Mengumpulkan data dan informasi lanjutan terkait dengan
pertanyaan mengenai sistem pemerintahan, sosial, ekonomi,
dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan
Kutai yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini
CRIT CRITICAL&CREATIVITY

 Menganalisis informasi dan data yang di dapat dari bacaan


dan sumber lain yang terkait mengenai sistem
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
masyarakat Indonesia pada masa kerajaan Kutai yang
berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa
kini
Membuat laporan hasil analisis dalam bentuk tulisan dan atau
media lain mengenai sistem pemerintahan, sosial, ekonomi,
dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan
Kutai

Evaluasi
Untuk mengukur sejauh mana siswa memahami kehidupan COMCOMUNI
masyarakat di Kerajaan Kutai, guru memberikan evaluasi. CATION
NNNN
Penutup a. Bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran. 10 menit
b. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa yang terlibat
aktif dan kondusif selama kegiatan pembelajaran
INTE
berlangsung. INTEGRITAS
c. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan belajar SSS
mengajar.
d. Mengajak siswa untuk bersyukur
RELI RELIGIUS
H. PENILAIAN
1. Jenis/teknik penilaian
a. Pengetahuan
Tes tertulis :
Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis konsep tentang Indonesia pada zaman
Hindu Budha
Penugasan :
Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis konsep tentang Indonesia pada zaman
Hindu Budha
b. Ketrampilan
Portofolio : Menilai portofolio peserta didik tentang Indonesia pada zaman Hindu Budha
c. Sikap :
Observasi /Pengamatan
2. Bentuk instrumen
a. Sikap : Observasi (format terlampir)
b. Pengetahuan : Tes Tulis (Uraian), Penugasan (format terlampir)
c. Ketrampilan : Pedoman penskoran(format terlampir)
I. Program Tindak Lanjut
a. Remidial
Peserta didik yang belum mencapai KKM (70) diberi tugas untuk membaca kembali
materi kerajaan kutai Setelah dua minggu guru mengevaluasi kemajuan kompetensi
peserta didik dalam memahami materi kemudian guru melaksanakan penilaian
remedial.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik mempunyai nilai di atas 70 diberi pengayaan berupa tugas mandiri
untuk membaca kerajaan-kerajaan yg bercorak hindu-budha lainnya yang ada di
Indonesia.

Mengetahui, Pacitan, 27 Juli 2017


Kepala SMAN 2 Pacitan Guru Mata Pelajaran

Drs. Wachidin Nur Fadhilah, S.Pd


NIP. 195801151984031005 NIP. 19750524200801201
LAMJPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Fakta :
Materi Fakta

Kehidupan Politik
Sejak muncul dan berkembangnya pengaruh hindu (India) di Kalimantan Timur,
terjadi perubahan dalam kepemerintahan, yaitu dari pemerintahan suku dengan kepala
suku yang memerintah menjadi kerajaan dengan seorang raja sebagai kepala
pemerintahan. Berikut beberapa raja yang pernah memerintah Kerajaan Kutai:
- Raja Kudungga
Adalah raja pertama yang berkuasa di kerajaan kutai. Dapat kita lihat, nama raja
tersebut masih menggunakan nama lokal sehingga para ahli berpendapat bahwa pada
masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya.
Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah kepala suku. Dengan masuknya
pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan
mengangkat dirinya sebagai raja, sehingga penggantian raja dilakukan secara turun
temurun.

- Raja Aswawarman
Prasasti yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman adalah raja yang cakap dan
kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini
dibuktikan dengan dilakukannya Upacara Asmawedha pada masanya. Upacara-upacara
ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin
memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan
untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai ( ditentukan dengan tapak kaki kuda
yang nampak pada tanah hingga tapak yang terakhir nampak disitulah batas kekuasaan
Kerajaan Kutai ). Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit Kerajaan Kutai.

-Raja Mulawarman
Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja Aswawarman yang menjadi penerusnya.
Raja Mulawarman adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya,
Kerajaan Kutai mengalami masa kejayaannya. Rakyat-rakyatnya hidup tentram dan
sejahtera hingga Raja Mulawarman mengadakan upacara kurban emas yang amat banyak.

Kehidupan Sosial di Kerajaan Kutai


Kehidupan sosial di Kerajaan Kutai merupakan terjemahan dari prasasti-prasasti yang
ditemukan oleh para ahli. Diantara terjemahan tersebut adalah sebagai berikut :
Masyarakat di Kerajaan Kutai tertata, tertib dan teratur. Masyarakat di Kerajaan Kutai
memiliki kemampuan beradaptasi dengan budaya luar (India), mengikuti pola perubahan
zaman dengan tetap memelihara dan melestarikan budayanya sendiri.

Kehidupan budaya masyarakat Kutai sebagai berikut :


o Masyarakat Kutai adalah masyarakat yang menjaga akar tradisi budaya nenek
moyangnya.
o Masyarakat yang sangat tanggap terhadap perubahan dan kemajuan kebudayaan.
o Menjunjung tingi semangat keagamaan dalam kehidupan kebudayaannya.

Masuknya Pengaruh Budaya


Masuknya pengaruh budaya India ke Nusantara, menyebabkan budaya Indonesia
mengalami perubahan. Perubahan yang terpenting adalah timbulnya suatu sistem
pemerintahan dengan raja sebagai kepalanya. Sebelum budaya India masuk,
pemerintahan hanya dipimpin oleh seorang kepala suku.
Selain itu, percampuran lainnya adalah kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia
mendirikan tugu batu. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa dalam menerima unsur-unsur
budaya asing, bangsa Indonesia bersikap aktif. Artinya bangsa Indonesia berusaha
mencari dan menyesuaikan unsur-unsur kebudayaan asing tersebut dengan kebudayaan
sendiri.
Bangsa Indonesia mempunyai kebiasaan mendirikan tugu batu yang disebut menhir,
untuk pemujaan roh nenek moyang, sedangkan tugu batu (Yupa) yang didirikan oleh raja
Mulawarman digunakan untuk menambatkan hewan kurban.
Pada prasasti itu juga diceritakan bahwa Raja Mulawaraman memerintah dengan
bijaksna. Ia pernah menghadiahkan ± 20.000 ekor sapi untuk korban kepada para
brahmana / pendeta. Dari Raja Aswawarman menurunlah sampai Mulawarman, karena
Mulawarman pun memeluk agama Hindu. Hal itu diketahui dari penyebutan bangunan
suci untuk Dewa Trimurti. Bangunan itu disebut bangunan Wapraskewara dan di Gua
Kembeng di Pedalaman Kutai ada sejumlah arca-arca agama Hindu seperti Siwa dan
Ganesa.
Bukti sejarah Kerajaan Kutai ini adalah ditemukannya tujuh buah prasasti yang berbentuk
Yupa (tiang batu)

Runtuhnya Kerajaan Kutai


Kerajaan Kutai runtuh saat raja Kerajaan Kutai terakhir yang bernama Maharaja Dharma
Setia tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.
Kerajaan Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi Kerajaan Islam yang bernama
Kesultanan Kutai Kartanegara.
Konsep
Kerajaan Kutai (Kutai Martadipura) adalah kerajaan bercorak hindu yang terletak di
muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Kerajaan Kutai
berdiri sekitar abad ke-4. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat
penemuan prasasti, yaitu daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap prasasti yang
ditemukan tidak ada yang menyebutkan nama dari kerajaan tersebut. Wilayah Kerajaan
Kutai mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh wilayah
Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayaannya Kerajaan Kutai hampir manguasai
sebagian wilayah Kalimantan.

Prinsip :
Sumber Sejarah
Sumber yang mengatakan bahwa di Kalimantan telah berdiri dan berkembang Kerajaan
Kutai yang bercorak Hindu adalah beberapa penemuan peninggalan berupa tulisan
(prasasti). Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut yupa. Yupa tersebut adalah
tugu batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambat hewan yang akan dikorbankan.
Dari salah satu yupa tersebut diketahui Raja Mulawarman yang memerintah Kerajaan
Kutai pada saat itu. Nama Mulawarman dicatat dalam yupa karena kedermawanannya
menyedekahkan 20.000 ekor sapi pada Kaum Brahmana.
LAMPIRAN 2
RUBRIK PENGAMATAN
DISKUSI
Kelompok ………..

No. Nama Aspek Perilaku Skor Keterangan


A B C D E F

Aspek Perilaku:
A : Tanggung jawab / keaktivan
B : Kerjasama
C : Kedisiplinan
D : Kesopanan
E : Menghargai pendapat teman
F : Kejujuran

Kolom aspek perilaku di isi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik

Skor merupakan jumlah dari skor setiap aspek perilaku


Penilaian
Skor maksimum = 24
Skor minimum = 6
Keterangan di isi dengan deskripsi skor sebagai berikut:
Skor 20 – 24 : Sangat baik
Skor 15 – 19 : Baik
Skor 10 – 14 : Cukup
Skor 6 – 10 : Kurang
LAMPIRAN 3

Uraian
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar !
1. Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa Mulawarman.Buktikan bahwa
pada masa itu Kutai mencapai puncak kejayaannya!
2. Kerajaan Kutai mampu mengembangkan perekonomiannya, factor-faktor apa sajakah
yang menyebabkan Kutai mampu mengembangkan perekonomiannya dalam bidang
pertanian dan perdagangan!
HOT HOTS
3. Buktikan bahwa Kerajaan Kutai mendapat pengaruh Hindu-Budha!
4. Buatlah sisilah Raja-raja Kerajaan Kutai

No Kunci Jawaban Skor


Soal
1. Rakyat yg diperintah pada masa itu tenteram 5
dan sejahtera dan utk mnghormati mulawarman
maka para pendeta mendirikan tugu peringatan
yg disebut yupa
2. Terletak di jalur yg strategis dijalur pelayaran 10
dan perdagangan antara dunia barat dan dunia
timur, letaknya jauh ke arah pedalaman
sehingga sbg tmpat pristirahan bgi para pelayar
yg mlkukan perjalanan jauh hal ini sngat
brpngruh pd msyrkat stmpat utk mlkukan
prdgangan.
3. Digunakannya nama Raja yg berakiran-an, 20
pengaruh brahmana dikutai menunjukkan
dominasi pengaruh agama syiwa yg tampak
dalam upacara kurban
4. Kudungga-Aswawarman-Mulawarman 5
Jumlah Skor 40

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
40

Anda mungkin juga menyukai