Anda di halaman 1dari 18

Biologi

Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

Karakteristik dan Perkembangbiakan Bakteri


A. Karakteristik
1. Sel prokariotik
2. Uniseluler
3. Tidak memiliki membran inti/ karioteka
4. Tidak memiliki organel
5. Memiliki dinding sel, yang umumnya tersusun atas peptidoglikan
6. Tidak memiliki klorofil
7. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
8. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam.
9. Hidup bebas atau parasit.
10.Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
11.Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan.
12.Dapat membentuk endospora yaitu kapsul yang muncul jika kondisi yang
tidak menguntungkan sebagai perisai terhadap panas dan gangguan alam.

B. Struktur bakteri

Sumber: https://e-the-l.blogspot.com/2018/01/11-struktur-sel-bakteri-dan-bagian.html
Gambar 1. Struktur Bakteri

1. DNA Kromosom 🡪 berbentuk linear, berfungsi membawa informasi genetik


bakteri.
2. Plasmid 🡪 adalah DNA ekstrakromosomal yang berbentuk sirkular, berfungsi
mempertahankan kehidupan bakteri saat kondisi tidak menguntungkan.
3. Sitoplasma 🡪 cairan yang berfungsi untuk metabolisme.
4. Ribosom 🡪 untuk sintesis protein.
5. Membran sel 🡪 pembungkus sitoplasma.
6. Dinding sel 🡪 tersusun atas peptidoglikan untuk pelindung sel.
7. Kapsul 🡪 lapisan lendir pembungkus dinding sel.
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

8. Pili 🡪 perantara untuk pertukaran DNA antar bakteri.


9. Flagelum 🡪 alat gerak.
10.Endospora 🡪 bentuk perubahan bakteri saat kondisi tidak menguntungkan.

C. Perkembangbiakan bakteri
1. Seksual
a) Transformasi 🡪 pemindahan potongan DNA dari luar ke sel penerima.

Sumber: https://wikhenurholidana.blogspot.com/2020/10/cara-perkembangbiakan-reproduksi-bakteri.html
Gambar 2. Proses Transformasi

b) Transduksi 🡪 pemindahan potongan DNA dengan perantara virus.

Sumber: https://wikhenurholidana.blogspot.com/2020/10/cara-perkembangbiakan-reproduksi-bakteri.html
Gambar 3. Proses Transduksi

c) Konjugasi 🡪 pemindahan DNA antar bakteri melalui pili sex.


Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Transkonjugasi
Gambar 4. Proses Konjugasi
2. Aseksual
Secara pembelahan amitosis → pembelahan biner.

Sumber: https://wikhenurholidana.blogspot.com/2020/10/cara-perkembangbiakan-reproduksi-bakteri.html
Gambar 5. Pembelahan Biner
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

Hasil pembelahan bakteri melalui pembelahan ini dapat ditentukan dengan


rumus:

An = Jumlah bakteri setelah pembelahan


A = jumlah bakteri awal
r = jumlah bakteri setiap sekali membelah (2)
n= banyak/ kali pembelahan

Dasar Pengelompokkan Bakteri


A. Berdasarkan bentuk
1. Bulat (coccus)

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kokus
Gambar 6. Tipe-tipe bakteri kokus
● Bakteri Monokokus (monococcus) 🡪 terdiri atas satu satu sel berbentuk
bulat seperti bola, biasanya hidup sendiri atau soliter. Contoh: Neiserria
gonorrhoea.

● Bakteri Diplokokus (diplococcus) 🡪 terdiri atas dua sel berpasangan.


Bentuk diplokokus terbentuk akibat membelah diri pada satu arah dan
tetap melekat berpasangan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae
dan Diplococcus bacillus.

● Bakteri Streptokokus (streptococcus) 🡪 terdiri atas beberapa bulatan


membentuk seperti rantai. Bentuk streptokokus ada akibat membelah diri
pada satu garis ke satu atau dua arah dan tetap melekat berbaris. Contoh:
Streptococcus lactis, Streptococcus salivarius, Streptococcus
pneumoniae, Streptococcus thermophillus, dan Streptococcus pyrogenes.

● Bakteri Tetrakokus (tetracoccus) 🡪 terdiri atas sel bulat yang hidup


berkelompok dan pada setiap kelompok terdiri dari 4 sel berbentuk bujur
sangkar yang saling melekat. Ini terjadi apabila bakteri membelah diri
pada dua arah. Contoh: Pediococcus cerevisiae.

● Bakteri Sarkina (sarcina) 🡪 terdiri atas sel bulat yang hidup berkoloni
berjumlah 8 sel. Bentuk sarkina terjadi karena bakteri membelah diri
pada tiga arah dalam suatu pola teratur membentuk penataan seperti
kubus. Contoh: Sarcina ventriculi.
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

● Bakteri Stafilokokus (staphylococcus) 🡪 bakteri kokus yang hidup


berkelompok dengan pola penataan tidak teratur atau menyerupai
gerombolan buah anggur. Bentuk ini terjadi karena bakteri kokus
membelah diri ke segala arah. Contoh: Staphylococcus aureus (penyebab
penyakit pneumonia dan keracunan dalam makanan).

2. Batang (basil)

Sumber: https://www.biologijk.com/2017/08/klasifikasi-bakteri-berdasarkan-bentuk-sel.html
Gambar 7. Tipe-tipe bakteri basil

● Bakteri Monobasil (monobacillus) 🡪 terdiri atas satu bakteri bentuk basil


yang hidup soliter (sendiri-sendiri). Contoh: Escherichia coli (membentu
pembusukan di dalam colon atau usus besar) dan Salmonella thyposa

● Bakteri Diplobasil (diplobacillus) 🡪 bakteri basil yang hidup berpasangan


dua-dua. Contoh: Coxiella burnetii, dan Klebsiella rhinoscleromatis,
Renibacterium salmoninarum, Moraxella bovis

● Bakteri Streptobasil (streptobacillus) 🡪 bakteri basil yang hidup berkoloni


memanjang membentuk rantai. Contoh: Acetobacter xylinum yang
digunakan dalam pembuatan nata de coco dan Bacillus
anthracis dan Streptobacillus moniliformis.

● Bakteri Palisade (palisades) yaitu bakteri basil yang melengkung pada


titik-titik pembelahan mengikuti pembelahan sel, sehingga berbentuk
menyerupai batang berjajar seperti pagar dan pola sudut yang terlihat
seperti huruf Cina. Contoh: Corynebacterium diphtheriae.

● Bakteri Kokobasilus (coccobacillus) adalah bakteri yang sangat pendek


dan kekar berbentuk bulat telur atau oval. Bakteri kokobasilus tampak
seperti kokus dan basil Contoh: Haemophilus influenzae, Gardnerella
vaginalis dan Chlamydia trachomatis.

3. Spirilia 🡪 terdiri dari spiral, spiroseta dan vibrio

Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/ciri-ciri-bakteri/
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

Gambar 8. Tipe-tipe bakteri spirilia


● Bakteri Koma (vibrio) 🡪 bakteri yang melengkung kurang dari setengah
lingkaran, pendek dan tidak lengkap. Contoh: Vibrio cholerae

● Bakteri Spiral (spirilla) 🡪 bakteri yang bentuknya melengkung lebih dari


setengah lingkaran. Bentuk spiral ini sering juga disebut heliks. Contoh:
Helicobacter pylori dan Spirillum minor, Campylobacter
jejuni dan Spirillum winogradskyi.

● Bakteri Spiroseta (sphirochaeta)🡪 bakteri berbentuk spiral dengan tekstur


halus dan lentur (fleksibel) sehingga ketika bergerak, tubuhnya dapat
memanjang atau memendek. Contoh: Treponema pallidum, Leptospira
interrogans dan Borrelia recurrentis.

B. Berdasarkan flagel

Sumber: https://www.biologijk.com/2017/08/klasifikasi-bakteri-berdasarkan-flagela.html
Gambar 9. Tipe-tipe bakteri sesuai flagelnya

1. Atrik 🡪 tidak ada flagel


2. Monotrik 🡪 satu flagel di salah satu ujung
3. Lofotrik 🡪 banyak flagel di salah satu ujung
4. Amfitrik 🡪 flagel ada di kedua ujung
5. Peritrik 🡪 flagel di seluruh tubuh bakteri

C. Berdasarkan cara hidup


1. Bakteri autotrof
Bakteri yang dapat menghasilkan makanannya sendiri. Terbagi pula atas dua
yaitu:
- Bakteri Fotoautotrof, adalah bakteri yang dapat memanfaatkan cahaya
matahari untuk menghasilkan energi atau dengan proses fotosintesis.
- Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang dapat memanfaatkan energi
dengan menggunakan energi kimia. Energi kimia berasal dari reaksi
oksidasi senyawa organik seperti ammonia (NH3), nitrit (NO2-), belerang
(S).

2. Bakteri heterotrof
Bakteri heterotrof memerlukan karbon yang berasal dari komponen organik,
bakteri jenis ini tidak dapat membuat senyawa organik dari substansi
anorganik sederhana, jadi selalu hidup dengan memperoleh makanan dari
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

organisme lain. Bakteri heterotrof umumnya tidak berklorofil dan tidak dapat
menghasilkan makanannya sendiri.
Bakteri heterotrof dibedakan lagi menjadi 4 golongan, yaitu:
- bakteri parasit, adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari tubuh
makhluk hidup lain yang ditumpanginya.
Contoh: Spirochaetaceae (parasit usus moluska) dan
Treponemataceae (parasit pada vertebrata).
- bakteri saprofit, adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari sisa-sisa
makhluk mati melalui proses perombakan bahan organik menjadi
anorganik melalui fermentasi dan respirasi. Proses perombakan bahan
organik yang mereka lakukan akan menghasilkan gas-gas seperti CO2,
CH4, H2S, H2, N2, dan NH3.
Contoh: Metanobacterium omelianski, Thibacillus denitrificans,
Escherichia coli, Clostridium sporageus, Desulfovirio
desulfuricans dan Methanobacterium ruminatum.
- bakteri patogen adalah bakteri parasit yang selain menyerap makanan, ia
juga menyebabkan timbulnya penyakit pada tubuh inangnya. Contoh:
Mycobacterium leprae, Salmonella thyphosa, Clostrididum tetani, Yersina
pestis, Vibrio comma, Mycobacterium tuberculosis, Treponema pallidum,
Corynebacterium diphtheriae, Pseudomonas cattelaye, Neisseria
meningitidis.
- bakteri patogen adalah bakteri parasit yang hanya menyerap makanan
tapi tidak menyebabkan timbulnya penyakit pada inangnya. Contoh
bakteri ini antara lain Escherichia coli dan Streptomyces griseus.

D. Berdasarkan pewarnaan gram


1. Gram positif
memiliki asam teichoat, peptidoglikan tebal, lipoprotein tipis, berwarna
biru-ungu setelah pewarnaan.
2. Gram negatif
tidak memiliki asam teichoat, peptidoglikan tipis, lipoprotein tebal, berwarna
merah setelah pewarnaan.

E. Berdasarkan sistem klasifikasi


1. Archaebacteria
Ciri khas: tidak memiliki peptidoglikan, hidup di tempat ekstrim. umumnya
anaerob.
Berdasarkan habitatnya, dibedakan atas:
- Halofil 🡪 kadar salinitas/garam tinggi contoh: Halobacterium Sp.
- Metanogen 🡪 mengandung metana contoh: Methanobacterium Sp.
- Termofill 🡪 suhu dan pH ekstrim contoh: Sulfolobus Sp.
Berdasarkan rentang toleransi suhunya, maka:
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

o Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°–
30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
o Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° –
55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
o Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi
antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C
o Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 -
114 °C, dengan suhu optimum 88 °C
2. Eubacteria
Bakteri yang bersifat kosmopolit. Habitat tersebar dimana-mana.

Inokulasi Bakteri
Penanaman bakteri/ inokulasi adalah proses memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi yang bertujuan untuk mengisolasi mikroba yang ingin diamati. Proses ini
hendaknya diusahakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan
medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi. Selain itu,
untuk mengurangi kepadatan jumlah produk mikroba amatan maka dilakukan
preparasi sampel, diantaranya yaitu:

A. Pencucian
Ditujukan untuk melarutkan sel-sel mikroba yang menempel pada permukaan
substrat yang luas tapi relatif berukuran kecil, misalnya daun bunga, dengan
cara mencelupkan sampel ke dalam aquades dengan perbandingan 1 : 9.
Contoh: sampel daun diambil dan ditimbang 5 gr kemudian dibilas dengan
aquades 45 ml. Selanjutnya air cucian diinokulasikan pada media yang telah
disiapkan.

B. Pengulasan (swab)
bertujuan untuk memindahkan mikroba yang berada di permukaan sampel yang
memiliki permukaan luas dan pada umumnya sulit dipindahkan dengan
menggunakan cotton swab/cotton bud. Contohnya adalah meja, batu, batang
kayu, kulit dll. Teknik ini dilakukan dengan mengusapkan cotton bud memutar
sehingga seluruh permukaan kapas dari cotton bud kontak dengan permukaan
sampel.Hasil ulasan akan lebih baik jika cotton bud dicelupkan terlebih dahulu
ke dalam larutan atraktan (contoh pepton water).

C. Penghancuran (maserasi)
Sampel yang berbentuk padat dapat ditumbuk dengan mortar dan pestle
sehingga mikroba yang ada di permukaan atau di dalam dapat terlepas
kemudian dilarutkan ke dalam air. Contoh sampelnya antara lain biji, buah dll.
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

Perbandingan antara berat sampel dengan pengenceran pertama adalah 1 : 9,


untuk sampel dari tanah tidak perlu dimaserasi.

D. Pengenceran bertingkat (serial dilution)


Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah
mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya
tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam
sampel. Digunakan perbandingan 1: 9 untuk sampel dan pengenceran pertama
dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel
mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya.

Sumber: https://biologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/PANDUAN-PRAKTIKUM-FIX.pdf

Gambar 10. Proses pengenceran


Cara Kerja :
1. Sampel bakteri dimasukan ke dalam tabung pengenceran pertama (1/10
atau 10-1) secara aseptis. Perbandingan berat sampel dengan volume
tabung pertama adalah 1:9, lalu dilarutkan dengan mengocoknya sampai
homogen.
2. Ambil 1 ml dari tabung 10-1 dengan pipet ukur kemudian dipindahkan ke
tabung 10-2 secara aseptis kemudian dihomogenkan. Pemindahan
dilanjutkan hingga tabung pengenceran terakhir dengan cara yang sama.

Metode-metode inokulasi bakteri


1. Metode sebar (spread plate)

Sumber: https://biologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/PANDUAN-PRAKTIKUM-FIX.pdf

Gambar 11. Metode sebar


Teknik ini merupakan cara menginokulasi kultur mikroba secara
pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah memadat.
Cara kerja :
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

(1) Pindahkan 0,1 mL suspensi berisi bakteri secara aseptis ke permukaan


media yang telah memadat dalam cawan petri menggunakan pipet.
(2) Sterilisasi spreader/batang bengkok/batang dengan cara dicelupkan
dalam alkohol 70% kemudian dibakar dengan dilewatkan diatas api,
biarkan spreader dingin.
(3) Tebarkan/sebarkan kultur bakteri dengan spreader secara merata dan
biarkan sampai permukaan agar mengering.
(4) Setelah permukaan agar mengering, selanjutnya inkubasikan secara
terbalik selama 24 jam pada suhu kamar ataupun inkubator dan amati
pertumbuhannya.

2. Metode tuang (pour plate)

Sumber: https://biologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/PANDUAN-PRAKTIKUM-FIX.pdf

Gambar 12. Metode tuang


Tujuan dari teknik untuk menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada
permukaan medium agar saja melainkan sel terendam dalam medium (di
dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang
kaya O2 dan ada yang tumbuh di dalam agar dengan kandungan oksigen
sedikit. Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC) untuk dituang
bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian
dihomogenkan dan dibiarkan memadat.
Cara kerja :
(1) Teteskan 1 ml suspensi sel ke dalam cawan petri kosong yang telah steril
secara aseptis.
(2) Tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 –50 oC) ke cawan yang telah
berisi suspensi bakteri tersebut dan tutup .
(3) Homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan atau
putar cawan petri secara perlahan membentuk angka delapan (8) di atas
meja yang rata dalam kondisi aseptis .
(4) Setelah agar memadat cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada
suhu kamar ataupun inkubator selama 24 jam. Amati pertumbuhannya.

3. Metode gores
Teknik ini bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya
atau meremajakan kultur ke dalam medium baru, yaitu medium-agar
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Cara ini
dasarnya ialah menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba
pada permukaan medium agar. Setelah inkubasi maka pada bekas goresan
akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal dari 1 sel mikroba,
sehingga dapat dikultur lebih lanjut. Penggoresan yang sempurna akan
menghasilkan koloni yang terpisah. Bakteri yang memiliki flagella seringkali
membentuk koloni yang menyebar terutama bila digunakan medium yang
basah. Pencegahan terjadinya penyebaran koloni harus digunakan
lempengan agar yang benar-benar kering permukaannya.

Sumber: https://biologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/PANDUAN-PRAKTIKUM-FIX.pdf

Gambar 13. Metode gores


Cara Kerja :
(1) Perhatikan teknik transfer aseptis / memindahkan biakan mikroba secara
aseptis. Panaskan jarum ose hingga memijar di atas bunsen, kemudian
beri jarak dari bunsen dan diamkan hingga dingin.
(2) Gunakan ose yang telah dingin untuk mengambil kultur murni bakteri
(ambil sebanyak 1 ose).
(3) Goreskan pada permukaan medium-agar dimulai dari satu ujung, jangan
sampai medium rusak!Ose yang disentuhkan pada permukaan medium
sebaiknya tidak ditekan terlalu dalam.
(4) Setiap kali menggoreskan ose untuk kuadran berikutnya, pijarkan ose
terlebih dahulu dan biarkan dingin.
(5) Inkubasikan cawan petri berisi mikroba dengan posisi terbalik pada suhu
ruang atau pada suhu tertentu dalam inkubator selama 24-48 jam dan
amati pertumbuhannya

Jenis-jenis goresan
- Goresan T
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

Tipe goresan T digunakan untuk mendapatkan koloni tunggal dengan


membagi wilayah goresan menjadi 3.
Cara kerja :
(1) Tandai bagian luar-bawah cawan petri dengan membagi cawan
menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker.
(2) inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag.
(3) Panaskan jarum ose dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak
zig-zag pada daerah 2.
(4) Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna.
(5) Lakukan hal yang sama pada daerah 3

Sumber: https://biologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/PANDUAN-PRAKTIKUM-FIX.pdf

Gambar 14. Pola gores T


- Goresan kuadran
Tipe goresan kuadran hampir sama dengan goresan T namun pola
goresan dibagi ke dalam 4 bagian/wilayah. Pembagian 4 wilayah
diharapkan akan memisahkan koloni bakteri dengan lebih baik sehingga
diperoleh koloni tunggal bakteri. Tipe goresan kuadran dapat dilakukan
dengan menggores secara zig-zag maupun secara terputus.
Cara kerja :
(1) Tandai bagian luar-bawah cawan petri dengan membagi cawan
menjadi 4 bagian menggunakan spidol marker.
(2) inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag/terputus.
(3) Panaskan jarum ose dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak
pada daerah 2.
(4) Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna. Lakukan
hal yang sama pada daerah 3 dan 4

Sumber: https://biologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/PANDUAN-PRAKTIKUM-FIX.pdf

Gambar 15. Pola kuadran

- Goresan sinambung
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

Goresan sinambung digunakan untuk peremajaan ke cawan atau medium


baru
Cara kerja :
(1) Sentuhkan ujung ose pada koloni dan gores secara kontinyu sampai
setengah permukaan agar.
(2) Putar cawan 180o lanjutkan goresan sampai habis.
(3) Tipe goresan sinambung/kontinyu juga dilakukan pada media agar
miring dalam tabung reaksi.

Sumber: https://biologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/PANDUAN-PRAKTIKUM-FIX.pdf

Gambar 16. Pola sinambung


- Goresan radian

4. Metode tusuk 🡪 meneteskan atau menusukkan jarum ose pada inokulum.

Perbedaan Inokulasi Jamur dan Bakteri adalah :


1. Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang berbentuk
seperti benang mudah diambil dengan jarum ose batang dan mudah sekali
tumbuh di dalam suatu media.
2. Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung jarum
ose yang berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam jumlah yang
relatif banyak.

Perhitungan jumlah bakteri


Penghitungan jumlah sel mikroba dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,
antara lain:
- secara langsung dengan hitung mikroskopik (direct microscopic count)
menggunakan haemocytometer.
- secara tidak langsung dengan hitung cawan (plate count), selain itu juga
terdapat penghitungan menggunakan metode MPN dan turbidimetri
menggunakan alat spektrofotometer.

Penghitungan langsung menggunakan haemocytometer


Hitung mikroskopik merupakan metode yang cepat dan murah tetapi
mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: sel-sel yang mati tidak dapat dibedakan
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

dari sel hidup, sel-sel yang berukuran sangat kecil sulit dilihat sehingga
kadang-kadang tidak terhitung.
Pada haemocytometer ruang hitung terdiri dari 9 kotak besar dengan luas 1
mm². Satu kotak besar di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan
panjang 0,2 mm. Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Dengan
demikian satu kotak besar tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari ruang
hitung ini adalah 0,1 mm. Sel bakteri yang tersuspensi akan memenuhi volume
ruang hitung tersebut sehingga jumlah bakteri per satuan volume dapat
diketahui

Sumber: https://biologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/PANDUAN-PRAKTIKUM-FIX.pdf

Gambar 17. Haemocytometer

Cara penghitungan yaitu:


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑥 1000 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑥 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛

Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram merupakan teknik pewarnaan bakteri yang bertujuan untuk
mengidentifikasi jenis bakteri. Metode ini dinamakan sesuai dengan penemunya
yaitu Hans Christian Gram yang mengidentifikasi bakteri pneumococcus dengan
klebsiella pneumoniae. Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif.
Bakteri Gram positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet dan
karenanya akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri
gram negatif akan kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna
air fuchsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini
disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya.

Perbedaan struktur dinding sel bakteri gram -positif dan gram-negatif:

Sumber: https://lenteramata.com/perbedaan-bakteri-gram-positif-dan-negatif/

Gambar 18. Perbandingan dinding sel bakteri gram-positif dan


gram-negatif

Adapun reagen pada pewarnaan ini yaitu:


1. Kristal violet 🡪 zat warna utama.
2. Mordan (larutan iodin) 🡪 mengintensifkan warna utama.
3. Alkohol atau aseton 🡪 pencuci zat warna, melunturkan zat warna utama.
4. Safranin 🡪 zat penutup, mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan
warna utama karena efek alkohol.
Cara kerjanya yaitu:
1. Kaca preparat dibersihkan dengan alkohol 70%.
2. Jarum ose dipijarkan kemudian ditunggu hingga dingin, lalu bakteri diambil
dari media, lalu diratakan di atas preparat glass.
3. Kaca preparat dipijarkan hingga kering.
4. Larutan zat warna krista violet diteteskan sebanyak 2-3 tetes dan didiamkan
selama 1 menit.
5. Preparat diberikan aquades mengalir dan dikeringkan.
6. Larutan Lugol diteteskan dan dibiarkan selama 1 menit lalu dicuci dengan air
mengalir dan keringkan.
7. Larutan alkohol asam diberikan selama 30 detik, lalu dicuci dengan air
mengalir dan dikeringkan.
8. Larutan safranin diberikan selama 20 detik.
9. Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan.
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

10.Kaca preparat diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran


10x100x.

Penggolongan bakteri adalah sebagai berikut:


Bakteri Gram-Positif Bakteri Gram-Negatif

1. Staphilococcus aureus 1. Escherichia coli

2. Pneumococcus Sp. 2. Pseudomonas


aeruginosa

3. Mycobacterium 3. Klebsiella pneumoniae


tubercolosis

4. Streptococcus Sp. 4. Neisseria gonorrhoeae

5. Clostridum tetani 5. Vibrio cholerae

6. Clostridum botulinum 6. Treponema pallidum

7. Lactobacillus Sp. 7. Helicobacter pylori

8. Propionibacterium acnes 8. Proteus mirabilis

9. Bacillus thuringiensis 9. Salmonella enterica

10.Mycoplasma pneumoniae 10.Enterobacter


aerogenes

Peran Bakteri dalam Kehidupan


A. Peranan yang menguntungkan
● Lactobacillus bulgaricus 🡪 yoghurt.
● Lactobacillus casei 🡪 Keju.
● Acetobacter xylinum 🡪 nata de coco.
● Acetobacter acetii 🡪 cuka.
● Streptomyces griseus 🡪 antibiotik.
● Nitrobacter, Nitrosomonas, Nitrosococcus 🡪 Nitrifikasi.
● Azotobacter 🡪 fiksasi nitrogen.
● Rhizobium leguminosorum 🡪 bersimbiosis dengan bintil akar kacang, dapat
memfiksasi nitrogen bebas.
● Bacillus thuringiensis 🡪 menghasilkan racun untuk biosida pada rekayasa
genetika.

B. Peranan yang merugikan


● Neiserria gonorrhoea 🡪 penyebab penyakit gonorhoe).
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

● Diplococcus pneumoniae 🡪 penyebab penyakit radang paru-paru/


pneumonia.
● Streptococcus pyrogenes 🡪 penyebab penyakit kuning.
● Treponema pallidum 🡪 penyebab penyakit sifilis.
● Spirillum minor 🡪 penyebab demam pada manusia melalui perantara gigitan
tikus dan jenis hewan rodentia atau hewan pengerat lainnya.
● Vibrio cholerae 🡪 penyebab penyakit kolera.
● Bacillus anthracis 🡪 penyebab penyakit antraks.
● Salmonella thyposa 🡪 penyebab penyakit tipus.
● Pseudomonas aeruginosa 🡪 penyebab keratitis.
Biologi
Kelas 10
Revision Note - Bab 5 Kingdom Monera

Download Materi Lainnya di KOCO Schools yuk!


Terimakasih sudah membaca rangkuman dari KOCO Schools. Kamu bisa membaca topik
lainnya di Sumber Belajar KOCO Schools

Dan khusus untuk guru, Bapak dan Ibu bisa mendapatkan 10,000+ bank soal yang siap di
bagikan ke siswa secara gratis dengan register di www.kocoschools.com

Kamu ada pertanyaan dan masukan? Silahkan kirimkan langsung pesan kamu melalui
Whatsapp kami di nomor ini (081222275122) untuk mendapatkan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai