Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yogi Ainuz Zumar

NIM : 210101110060
Matkul : Psikologi Perkembangan dan Teori Belajar
UAS
1. TEORI BELAJAR
a) Teori Humanisme adalah teori yang berkembang dari teori behavioristik. Tokoh dari teori
humanis adalah Carl Rogers dan Abraham Maslow. Dilihat dari definisinya, teori humanis
adalah metode pembelajaran yang fokus pada peserta didik guna mengembangkan
potensinya. Ada beberapa faktor yang mendukung teori humanis, yaitu peran kognitif
pemahaman seseorang tentang ilmu pengetahuan, dan peran afektif faktor mental yang
membentuk individu.
Contohnya:
Siswa akan merasa senang selama proses belajar dan bisa menguasai materi dengan
gampang.
b) Teori kognitif mulai berkembang pada abad ke 20-an. Secara sederhana teori ini
menggambarkan bahwa belajar adalah aktivitas internal yang terdiri dari beberapa proses,
seperti pemahaman, mengingat, mengolah informasi, problem solving, analisis, prediksi, dan
perasaan. Ada juga yang menggambarkan bahwa teori belajar kognitif itu ibarat komputer.
Proses awalnya dimulai dengan input data, kemudian mengolahnya hingga mendapatkan
hasil akhir. Beberapa tokoh yang berperan mengembangkan teori ini adalah Jean Piaget,
Bruner, dan Ausubel.
Contohnya:
Dalam proses belajar mengajar di sekolah,penerapan teori kognitif adalah guru
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik serta memberi ruang bagi
mereka untuk saling bicara serta diskusi dengan teman-temannya.
c) Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif behavioral
berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi
melalui rangsangan berdasarkan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif
(respons) hukum-hukum mekanistik. Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini
adalah bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan, dan bisa
ditentukan.
Contohnya:
Seorang guru perlu melakukan beberapa proses, seperti memberikan dorongan supaya
muridnya dapat merasakan rasa ingin tahu, melakukan stimulus guna memperoleh respons
siswa, dan melakukan penguatan pengulangan stimulus dalam bentuk berbeda.
d) Teori pembelajaran konstruktivisme adalah sebuah teori pendidikan yang mengedepankan
peningkatkan perkembangan logika dan konseptual pembelajar. Seorang konstruktivis
percaya bahwa belajar hanya terjadi ketika ada pemrosesan informasi secara aktif sehingga
mereka meminta pembelajar untuk membuat motif mereka sendiri dengan menghubungkan
pengetahuan baru dengan motif tersebut. Konstruktivis percaya bahwa pembelajar
membangun pengetahuan untuk dirinya. Peran seorang pengajar sangat penting dalam teori
pembelajaran konstruktivisme. Ketimbang memberikan ceramah, seorang pengajar
berfungsi sebagai fasilitator dimana yang membantu pembelajar dengan pemahamannya.
Contohnya:
Siswa diberi ruang untuk membuat ide atau gagasan menggunakan bahasanya sendiri.
Dampaknya, lewat penjelasan yang familier, orang lain diharapkan mampu menerima ide
yang disampaikan dan merangsang imajinasinya.
2. Nilai agama dan moral pada peserta didik dapat disebut sebagai perkembangan psikis yang
dialami oleh anak terkait kemampuannya dalam memahami dan berperilaku sesuai dengan
nilai agama dan moral. Pola pikir, tingkah laku dan tutur kata sangat erat keterkaitannya
dengan moral seseorang, adapun dengan moral agama yaitu hal-hal yang berkaitan dengan
apa yang dianut oleh sesorang dan bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist. Pondisi nilai
agama dan moral merupakan hal yang cukup berperan penting dalam perkembangan psikis
peserta didik dalam kehiduannya. Banyak perbuatan fenomenan penyimpangan terjadi pada
anak di zaman sekarang. Contoh kasus dugaan pengeroyokan siswa SD oleh temannya di
Kediri saat bermain bola yang terjadi pada Januari 2018. Ada bermacam-macam masalah
yang terkait dengan nilai agama dan moral anak, sepert; bullying, merokok, mencuri,
tawuran, seks bebas, melawan orang tua, narkoba dan sebagainya yang cukup meresahkan
masyarakat khususnya orang tua dan guru peserta didik. Harus diketahui bahwa salah satu
yang dapat meningkatkan aspek kognitif anak tidak hanya pengetahuan saja namun nilai
agama dan moral juga cukup berperan penting dalam hal tersebut. Baik tidaknya kepribadian
seorang anak dapat dilihat dari perilakunya dalam sehari-hari. Pada masa sekolah anak masi
suka mengamati hingga meniru apa yang dilakukan atau kebiasaan dari lingkungannya.
Anak pada usia dasar merupakan salah satu perkembangan atas pondasi yang telah ia miliki
dari sejak masa usia dini, pondasi tersebut terus berlanjut dalam hal nilai agama dan moral
sebagai bekal kehidupannya.
3. Guru memiliki peran penting dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah tentang belajar dari
rumah melalui pembelajaran jarak jauh. Guru juga harus memamahami perannya dengan
baik agar mampu meciptakan lingkungan belajar baik dengan melibatkan siswa secara aktif
selama proses pembelajaran. Guru harus dituntut dalam penguasaan literasi dan Iptek,
pengelolaan kelas, serta komunikasi dengan orang tua juga harus terus dikembangkan agar
dapat menjadi guru profesional dimasa pandemi saat ini.

Anda mungkin juga menyukai