Anda di halaman 1dari 22

FAKULTAS ARSITEKTUR & DESAIN

TUGAS AKHIR
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT PENITIPAN ANAK
UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA DI KOTA YOGYAKARTA

U K D W
© DISUSUN OLEH :
ANDY KURNIAWAN SAPUTRA
61.16.0088

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2021
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI/TESIS/DISERTASI UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Duta Wacana, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:

Nama : Andy Kurniawan


Saputra
NIM : 61160088
Program studi : Arsitektur
Fakultas : Arsitektur dan Desain
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Kristen Duta Wacana Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Noneexclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

D W
“PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT PENITIPAN

K
ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN

U
PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA DI KOTA

©
YOGYAKARTA”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas


Royalti/Noneksklusif ini Universitas Kristen Duta Wacana berhak menyimpan,
mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
kami sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 15 Januari 2021

Yang menyatakan

(Andy Kurniawan Saputa)


NIM.61160088
U K D W
©
U K D W
©
U K D W
©
U K D W
©
Perancangan Taman Kanak-kanak Dan Tempat Penitipan Anak Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Dengan Pendekatan Desain Inklusi Anak Tunadaksa Di Kota Yogyakarta

Andy Kurniawan Saputra1


1. Prodi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana,
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.5-25, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55224, Indonesia
Email: andyk9182@gmail.com

D W
Abstrak
Indonesia memiliki jumlah anak berkebutuhan khusus yang cukup banyak, dan anak-anak tersebut memerlukan sarana penunjang pendidikan yang sesuai dengan

K
kebutuhan. Namun jumlah anak berkebutuhan khusus yang dapat menempuh pendidikan masih sangat sedikit. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang

U
memiliki kelainan baik pada fisik maupun pada mentalnya, salah satu jenis anak berkebutuhan adalah penyandang tuna daksa, yaitu anak dengan kecatatan fisik.

©
Sekolah inklusi merupakan sekolah yang dapat mewadahi anak-anak berkebuthan khusus agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan
kebutuhan anak. Karena pada dasarnya anak-anak berkebutuhan khusus juga berhak untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak seperti anak normal
pada umumnya. Namun dikarenakan kurangnya sarana sekolah inklusif yang dapat mewadahi anak-anak tersebut, menjadikan banyak anak-anak berkebutuhan
khusus tidak mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya. Kurangnya sarana sekolah inklusif juga mengakibatkan kurangnya opsi bagi orang tua untuk
memilih sekolah yang tepat untuk anak mereka. Selain permasalahan tersebut, ketersediaan tempat penitipan anak juga sangat mempengaruhi keputusan orang tua
dalam memilih sarana pelayanan pendidikan bagi anak mereka, karena saat ini kebanyakan orang tua memiliki jam kerja yang cukup panjang, sehingga waktu
untuk merawat anaknya menjadi lebih sedikit. Ide desain perancangan taman kanak-kanak dan tempat penitipan anak merupakan jawaban dari permasalahan
tersebut, menyatukan antara taman kanak-kanak dan tempat penitipan anak akan lebih memaksimalkan pelayanan bagi anak-anak. Di tempat tang sama anak-anak
dengan kebutuhan khusus akan diberikan pelayanan sesuai dengan kebutujan dan peruntukannya, hal ini bertujuan utuk meningkatkan kepercayaan diri anak
dalam melakukan aktivitasnya.
Kata Kunci : Anak berkebutuhan Khusus, tuna daksa, sekolah inklusif, taman kanak-kanak, Tempat prnitipan anak
Kindergarten and Child Care Design for Children with Special Needs
With an Inclusion Design Approach for Children with Disabilities in Yogyakarta City

Andy Kurniawan Saputra1


1. Prodi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana,
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.5-25, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55224, Indonesia
Email: andyk9182@gmail.com

D W
Abstrack
Indonesia has quite many children with special needs, and these children need appropriate educational support facilitiesneeds. However, the number of children

K
with special needs who can take education is still very small. Children with special needs are children whohave physical and mental disabilities, one type of child

U
with disabilities is disabled, that is, children with physical disabilities.Inclusive schools are schools that can accommodate children with special needs to get the

©
proper and appropriate educationneeds of the child. Because basically children with special needs also have the right to get proper education services like normal
childrenin general. However, due to the lack of inclusive school facilities that can accommodate these children, many children have needsthat specifically do not
get the education they should. The lack of inclusive school facilities also results in a lack of options for parents to do sochoose the right school for their child.
Apart from these problems, the availability of child care centers also greatly influences parents' decisionsin choosing educational service facilities for their
children, because currently, most parents have long working hours, so that timeto care for their child to be less. The design idea of kindergarten and childcare is
the answer to the problem, Therefore, integrating kindergarten and daycare will further maximize services for children. In the same place as the childrenwith
special needs, services will be provided by their needs and designations, this is aimed at increasing children's self-confidencein carrying out its activities.

Keywords : Children with special needs, physically disabled, inclusive schools, kindergartens, day care centers
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Halaman Judul......................................I Kerangka Berpikir.....................................1 Studi Literatur...........................................5


Lembar Persetujuan..............................II Arti Judul..................................................2 Studi Preseden..........................................7
Lembar Pengesahan..............................III Latar Belakang..........................................2 Kesimpulan Preseden..............................10
Pernyataan Keaslian.............................IV Fenomena..................................................3 Kurikulum...............................................13
Kata Pengantar......................................V Pendekatan Permasalahan.........................4
Abstrak.................................................VI Pendekatan Solusi.....................................4
Daftar Isi...............................................VIII Rumusan Masalah.....................................4

W
Metode......................................................4

U K D
BAB 3 ANALISIS SITE DAN RESPON BAB 4 PROGRAM RUANG BAB 5 IDE DESAIN

©
Pedoman Pemilihan Site..........................14 Analisis Aktivitas Ruang.........................20 Konsep Zonasi.........................................25
Alternatif Site...........................................15 Program Aktivitas Ruang.........................21 Konsep Gubahan Massa..........................26
Profil Site Terpilih....................................17 Kebutuhan Ruang....................................21 Konsep Aksesibilitas...............................27
Konteks Site Terpilih...............................17 Besaran Ruang.........................................22 Konsep Landskap....................................29
Respon Site..............................................18 Hubungan dan Organisasi Ruang............24 Konsep Utilitas........................................30

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Daftar Pustaka..........................................31 Konsep Desain dan Gambar Kerja


Poster
Lembar Konsultasi
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

KERANGKA BEBERPIKIR PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
1

PERANCANGAN TAMAN
KANAK-KANAK
DAN TEMPAT PENITIPAN ANAK
UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS, DENGAN PENDEKATAN
DESAIN INKLUSI.
LATAR FENOMENA PERMASALAHAN IDE-IDE
BELAKANG PENDEKATAN
Anak berkebutuhan khusus yang Banyak anak berkebutuhan Sekolah- sekolah inklusi yang Taman Kanak-kanak dan Tempat
tidak mendapatkan pendidikan khusus yang tidak mendapatkan tersedia, tidak memenuhi kriteria Penitipan Anak dengan
yang layak. pendidikan yang layak dan sesuai sebuah sekolah inklusi dan p e n d e k at a n d e s a i n i n k l u s i ,
dengan kebutuhannya. j u m l a h ny a j u g a k u r a n g j i k a menjadi solusi untuk mengatasi

W
Fasilitas sekolah inklusi dan
dibandingkan dengan jumlah permasalahan kurangnya
tempat penitipan bagi anak Fasilitas yang tersedia bagi anak
anak berkebutuhan khusus yang fasilitas pendidikan dan tempat

D
berkebutuhan khusus. berkebutuhan khusus masih
ada. penitipan bagi anak-anak HOW
anak, dikarenakan pekerjaan. kurang memadai.
berkebutuhan khusus.

K
Tempat penitipan anak yang
Terbatasnya waktu orang tua Banyak orang tua yang memilih t e r g a b u n g d e n g a n s e ko l a h

U
untuk merawat anak, dikarenakan bekerja sambil merawat anak, sangat di butuhkan agar dapat
pekerjaan. namun menyebabkan terbatas- memberikan kemudahan bagi

©
nya waktu orang tua untuk orang tua yang memiliki
menjaga anak mereka. keterbatasan waktu.

IDE DESAIN PROGRAM ANALISIS SITE TINJAUAN METODE


STRATEGI DESAIN
RUANG TERPILIH PUSTAKA
KONSEP KRITERIA DESAIN INKLUSI Pedoman Pemilihan Site STUDI PRESEDEN PENGUMPULAN DATA
(Sekolah & Tempat penitipan - SLB-D YPAC Surakarta Primer :
Aksesibilitas : Konteks Site Terpilih
anak) - Jean Marmoz School - Wawancara
- Ukuran Ruang - Ramp - Kondisi Eksisting
- Inariyama Special Education - Observasi
- Pedestrian - Railing - Potensi Site
Kebutuhan Ruang School - Dokumentasi
- Pintu - Toilet
- Lift STUDI LITERATUR Skunder :
Besaran Ruang
Teoritis : - BPS Daerah Istimewa
Kebutuhan Anak Berkebutuhan - Tuna Daksa Yogyakarta
Zonasi : - Daerah Istimewa Yogyakarta
K h u s u s & O r a n g Tu a y a n g - Desain Inklusif
- Konsep Penataan Massa dalam angka 2016
memiliki Anak Berkebutuhan - Aksesibilitas
Bangunan - Dokumen Rencana tentang tata
Khusus. - Ergonomi
- Besaran Ruang dan Gubahan ruang wilayah Kota Yogyakarta
- Antropometri
Massa - Literatur, buku, dan Internet
Arsitektural :
- Proses Penataan Massa
- Standar dan kriteria desain
- Pembagian Ruang
sekolah inklusi
TRANSFORMASI DESAIN
PENDAHULUAN

U K D W
LATAR
BELAKANG

©
FENOMENA PERMASALAHAN IDE-IDE
PENDEKATAN
RUMUSAN
MASALAH METODE
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

PENDAHULUAN PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
2

ARTI JUDUL LATAR BELAKANG


TAMAN KANAK-KANAK KURANGNYA PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990
Menurut UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
tentang Pendidikan Prasekolah Bab I Pasal 1 Ayat (2)
nasional, anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan
dinyatakan bahwa “Taman Kanak-kanak adalah salah
bagian dari anak Indonesia yang perlu mendapatkan
satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan
perhatian dari pemerintah, masyarakat dan keluarga. ABK
program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun
memiliki hak dan martabat yang sama dengan anak
sampai memasuki pendidikan dasar.”
normal pada umumnya yang dapat hidup berkreasi sesuai
dengan potensi kemandirian dari anak tersebut, sehingga
TEMPAT PENITIPAN ANAK anak disabilitas atau ABK juga memiliki kesempatan
Tempat penitipan anak merupakan salah satu sarana menimba ilmu di sekolah regular pada umumnya.
yang tersedia bagi orang tua yang yang terpaksa harus
menitipkan anaknya dikarenakan berbagai halangan
tertentu. Seperti, dikarenakan pekerjaan atau halangan

W
lainnya yang menyebabkan orang tua tidak bisa selalu 70% TAHUN
ANAK
2017

D
menjaga anaknya. BERKEBUTUHAN
KHUSUS

K
DESAIN INKLUSI
Kementrian pendidikan dan BADAN PUSAT 1,6

U
Inklusi digunakan sebagai sebuah pendekatan untuk ABK
kebudayaan (kemendikbud) STATISTIK
membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan JUTA

©
menyatakan bahwa anak-anak
y a n g s em a k i n t e r b u k a , m e n g a j a k m a s u k d a n berkebutuhan khusus di Indonesia
mengikutsertakan semua orang dengan berbagai ada sekitar 70% yang belum Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan bahwa
mendapat pendidikan yang sesuai jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia cukup banyak, yang
perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, tersebar diberbagai daerah di Indonesia.
dengan kebutuhannya.
status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya. Desain inklusi
merupakan desain yang memperhatikan desain produk
atau servis agar aksesibel dan dapat digunakan oleh 1,6 30% NAMUN
semua jenis orang. JUTA SUDAH
MENDAPAT HANYA
18% PENDIDIKAN
INKLUSI

ABK PENDIDIKAN

DESAIN INKLUSI
Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan kondisi Dari 30% anak yang mendapatkan pendidikan, hanya sekitar 18% yang
dimana anak memiliki kelainan/penyimpangan pada menerima pendidikan inklusi, baik itu Sekolah Luar Biasa (SLB), maupun
fisik, mental,Intelektual, sosial dan emosional. Sehingga KEBUTUHAN PENDIDIKAN YANG
sekolah biasa yang menyelenggarakan pendidikan inklusi.
anak berkebutuhan khusus memerlukan perlakuan yang LAYAK BAGI ABK
berbeda dari anak normal pada umumnya.

Terintegrasi
1 JUTA SOSIAL EKONOMI
KESIMPULAN ABK

Kebutuhan ABK & Orang Tua

Anak berkebutuhan khusus Masih banyak orang tua yang malu


yang terabaikan haknya menyekolahkan anak mereka ke sekolah
u nt u k m e n g e c a p p e n - luar biasa. Mereka takut anak mereka
didikan yang layak. diejek orang lain jika bersekolah di
Taman Tempat
sekolah khusus. Sehingga lebih memilih
Kanak-Kanak Penitipan
Anak
anak mereka di rumah saja. Dan banyak
orang tua yang tidak memiliki cukup
Peingkatan Taraf Pendidikan biaya untuk menyekolahkan anaknya
anak-anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhannya.
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

PENDAHULUAN PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
3

LATAR BELAKANG
D.I.Yogyakarta merupakan daerah dengan tingkat KURANGNYA FASILITAS BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
kepadatan penduduk yang cukup tinggi, pada
tahun 2019 jumlah penduduk D.I.Yogyakarta yang K u r a n g n y a
tercatat ada sekitar 3,6 juta jiwa. jasa/lembaga Belum
yang menyediakan tersedia
fasilitas bagi Membutuhkan dengan
anak berkebutuhan Pelayanan bagi Pendampingan baik
khusus Anak usia dini Secara intensif
Laki-laki Perempuan
Dewasa &
1,8 1,8 Dewasa &
juta juta Memerlukan
Anak-anak Anak-anak
Memberikan pelayanan
Agar memdapat Kepada anak berkebutuhan Khusus,

W
TOTAL pendidikan yang orang tuanya Masih bekerja dan
KOTA/KABUPATEN yang layak dan tidak Memiliki waktu luang untuk

D
m e m a d a i Menjemput anaknya setelah pulang
L P L+P d a r i t a m a n Ka n a k - k a n a k , l a l u
Sejak dini

K
Kulon Progo 174.959 182.793 357.752 TAMAN FASILITAS menitipkan anaknya. TEMPAT
KANAK-KANAK INKLUSIF PENITIPAN ANAK

U
Bantul 369.33 379.059 748.389
Jumlah Penduduk Menurut Gunungkidul 305.03 320.077 625.107 FENOMENA

©
Jenis Pekerjaan (Usia Sleman 415.176 431.181 846.357 KURANGNYA
Angkatan Kerja) pada PENYEDIAAN FASILITAS
Kota Yogyakarta 157.215 170.231 327.446
tahun 2019 PENDIDIKAN
BAGI PENYANDANG
Jumlah 1.421.710 1.483.341 2.905.051 DISABILITAS
https://radarbojonegoro.jawapos.com

Dalam pelaksanaan proses sekolah inklusif, tidak semua sekolah


ORANG TUA DENGAN KETERBATASAN WAKTU mampu menyelenggarakan sekolah inklusif secara baik. Hal ini
PENYANDANG dikarenakan kurangnya tenaga pendidik dan fasilitas yang
Dari
1,8 juta
jiwa perempuan
80% TUNADAKSA memadai. Kurangnya Fasilitas Inklusif
BEKERJA Atau Ku r a n g ny a s e ko l a h y a n g
ASN Tenaga medis TNI Wiraswasta Polisi Kurangnya khusus melayani anak
Jumlah
Sekolah jumlah berkebutuhan khusus
Pertanian /Peternakan /Perikanan Inklusif Sekolah mengakibatkan orang tua
Inklusif tidak mempunya pilihan untuk
Pejabat Negara Karyawan Swasta Belajar Dirumah menyekolahkan anak mereka.
Sekolah Formal
Daya tampung
Jumlah penyandang Sekolah Inklusi
Karena pekerjaan, waktu untuk menjaga dan B e r d a s a r k a n S u r at S e k o l a h Di kota
merawat anak-anak mereka menjadi lebih sedikit. disabilitas dalam usia Yogyakarta
Keputusan kepala Penyelenggara
Dinas Pendidikan Kota sekolah
Hal ini menjadi sebuah permasalahan bagi orang Pendidikan Inklusi Rata-rata
tua yang memiliki anak di bawah umur atau anak Yo g y a k a r t a N o m o r untuk anak usia dini
1 8 8 / 6 6 1 y a n g di kota Yogyakarta 20-30
usia dini, yang masih memerlukan penjagaan 737 (21%) ABK anak
ditetapkan pada baru terdapat 6
dalam setiap aktivitas mereka. Apa lagi bagi orang Kota berusia 0-5 tahun
tanggal 12 Juni 2014.
Yogyakarta
buah sekolah saja ± 25 Perlu
tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. sekolah ditambah
SEHINGGA PERLU ADANYA
Banyak orang tua yang memilih Walaupun memiliki
Diperlukan perhatian terhadap Ekonomi bekerja untuk memenuhi kebutuhan keterbatasan waktu,
penyediaan sarana dan prasarana ekonomi. para orang tua lebih
memilih menitipkan
terhadap kaum disabilitas agar orang tua anaknya di tempat
ORANG TUA memiliki pilihan yang lebih variatif bagi penitipan anak
a n a k ny a a g a r d a p a t m e n e m p u h Pilihan untik bekerja mengakibatkan k a r e n a t i d a k
FASILITAS/ JASA YANG Tingginya angka orang kurangnya waktu untuk menjaga
MELAYANI ANAK pendidikan yang layak dan sesuai dengan tua yang bekerja Waktu memakan terlalu
BERKEBUTUHAN anak. banyak biaya.
KHUSUS kebutuhan mereka.
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

PENDAHULUAN PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
4

PENDEKATAN PERMASALAHAN
SEBELUM PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSI SEBELUM PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSI

Tidak PEINGKATAN TARAF


Mendukung Sekolah (TK) PENDIDIKAN ABK
x Tempat
&
Mampu memberikan fasilitas dan
Penitipan ruang yang memahami
berbasis kebutuhan anak berkebutuhan
Inklusif Lingkungan Mewadahi Fasilitas khusus akan aktivitasnya da.
TAMAN Fasilitas Aktivitas
sesuai untuk Kebutuhan untuk
KANAK-KANAK Belajar & bermain ABK ABK ABK
Anak
KONSEP
Tidak AKSESIBEL BAGI ABK
Tersedia
x Taman

W
Kanak-kanak Aksesibilitas
Tergabung

D
Dengan Tempat
FASILITAS Tk TEMPAT Fasilitas Mempermudah Penitipan Anak

K
PENDUKUNG PENITIPAN Inklusif Orang tua
ANAK KRITERIA DESAIN PRINSIP DESAIN KEMUDAHAN KEGUNAAN KESELAMATAN KEMANDIRIAN

U
INKLUSIF SEKOLAH INKLUSIF
Tidak
TERINTEGRASI

©
Tersedia
x Taman
AKTIVITAS
Segala jenis Lingkungan dapat
Kanak-kanak aktivitas dapat mendukung dan
terakomodasi sesuai untuk setiap
ORANG TUA Sekolah Pilihan Tempat dengan baik, aktivitas anak
Inklusif Sekolah Penitipan Anak sehingga dapat berkebutuhan
mempermudah khusus.
Tidak LINGKUNGAN PENDIDIKAN ABK pada saat
belajar/bermain.
Mendukung
x PENDEKATAN INKLUSIF

PEINGKATAN TARAF
ANAK PENDIDIKAN ABK
Lingkungan Aktivitas
BERKEBUTUHAN & (anak Berkebutuhan Dengan menggunakan
pendekatan desain inklusif anak-
KHUSUS Fasilitas Khusus) anak berkebutuhan khusus akan
dapat terwadahi, dan
PENDEKATAN SOLUSI KEMUDAHAN KEBUTUHAN RUANG KESETARAAN pemenuhan akan kebutuhan
Tempat belajar Menyediakan fasilitas Anak-anak berkebutuhab khusus terhadap program dan fasilitas
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT PENITIPAN ANAK UNTUK yang relevan bagi yang lebih kongkrit agar (ABK) mendapatkan fasilitas dan pendidikan yang layak akan
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ABK proses pembelajaran dapat pelayanan yang memadai terpenuhi.
lebih optimal dan efektif.
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
Kota ingin menambah sekitar 20 RUMUSAN MASALAH
sekolah inklusi, dalam upaya
memperluas akses pendidikan TEKNIK PENGUMPULAN DATA PERANCANGAN IDE DESAIN
bagi anak berkebutuhan khusus Bagaimana rancangan
Data Primer : Perancangan desain didasari oleh teori
(ABK). Hingga saat ini sekolah ruang dalam dan ruang luar arsitektur inklusif dan hasil analisis site serta
berbasis inklusi di Kota Yogyakarta Taman Kanak-kanak dan - Observasi programing, sehingga aspek perancanga
ada sekitar 67 sekolah dan di Tempat Penitipan Anak - Dokumentasi berupa :
targetkan akan menjadi 85 - Wawancara Respon terhadap kebutuhan anak berkebutuhan
yang mampu mewadahi khusus
Sekolah Inklusi di tahun 2022. kegiatan bermain dan Data Sekunder : - Sirkulasi
Untuk anak usia dini jumlah
sekolahnya masih sangat sedikit,
HOW belajar anak dengan - Litelatur - Zonasi
- Fasilitas inklusif
pendekatan Desain Inklusi? - Jurnal - Interior : material
yaitu hanya ada 6 sekolah yang
berbasis inklusi. - Internet
IDE DESAIN

U K D W
©
Zonasi Gubahan Massa Aksesibilitas Landskap Utilitas

- Konsep Zonasi - Transformasi Massa - Jalur pejalan kaki - Vegetasi Kawasan - Mekanikal & elektrikal kawasan
- Zonasi Fungsi Ruang - akses pintu - vegetasi bangunan - Sanitasi & limbah kawasan
- Konsep zonasi ruang hijau - vegetasi eksisting - Mekanikal & elektrikal bangunan
- sirkulasi kawasan
- Inti konsep zonasi - vegetasi pereduksi kebisingan - Sanitasi & limbah bangunan
- sirkulasi ruang - vegetasi pereduksi bau
- ramp - grafik pertumbuhan vegetasi
- toilet
- lift tangga
- ruang dalam
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

IDE DESAIN PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
25

ZONASI
KONSEP ZONASI ZONASI FUNGSI RUANG

Side Enrtance Main Entrance

Main Entrance

Side Entrance

U K D W
Publik

Semi-Publik

©
Privat

SAFETY AND SECURITY


(keamanan dan keselamatan pengguna)

KONSEP ZONASI RUANG HIJAU PENATAAN MASSA

Soft-Scape Toilet Kamar Ruang R.


Genset Aula
Mandi Tempat OB

Sirkulasi
Penitipan Taman R.
Hard-Scape Dapur Kanak-Kanak
Tunggu
anak Kantin &
Toilet Perpus
R.Makan
takaan

Sirkulasi
Sirkulasi

R. Terapi R. Terapi Are


Bina Bina Olahraga
Gerak
Taman

Sirkulasi
Diri Outdoor Area workshop
U Ruang Are
& Keterampilan
Gudang
Kesehatan
Workshop Parkiran
Bermain
Outdoor

Publik
HEALTH AND WELL-BEING
Semi-Publik
(lingkungan yang sejahtera) Privat
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

IDE DESAIN PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
26

GUBAHAN MASSA BANGUNAN


VEGETASI KAWASAN

RESPON
SIRKULASI

Soft-Scape

Hard-Scape

U K D W U

Pengelola

Taman Kanak-Kanak &


© RESPON
FUNGSI

Tempat Penitipan Anak

U
Ruang Terbuka
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

IDE DESAIN PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
27

ASKSESIBILITAS
JALUR PEJALAN KAKI AKSES PINTU
AKSESIBILITAS Memberikan pintu lebar pada
ruang-ruang yang ada, agar
kriteria aksesibilitas yang baik sebagai mempermudah sirkulasi (masuk-
pedoman dasar penyediaan akses keluar) bagi anak-anak penyandang
pada sarana dan prasarana. tuna daksa yang menggunakan
Kemudahan Kegunaan Keselamatan Kemandirian 1,25m 1,25m kursi roda.
Pintu masuk
Jalur Pejalan Kaki bagi penyandang
(Pedestrian ways) Tunadaksa
Permukaan jalan
stabil, kuat,
tahan cuaca, Menggunakan tools (handle pintu)
ber tekstur halus y a n g d i d e s a i n k hu s u s u nt u k
penyandang disabilitas agar pada

W
tetapi tidak licin.
Prinsip-prinsip saat membuka pintu, tidak
Outdoor Indoor memerlukan usaha fisik yang besar.

D
Inklusif

K
Menggunakan
Raling

U
ACCESSIBLE ENVIRONTMENT Adanya akrilik transparan pada pintu

©
Menggunakan paving block (lingkungan yang mudah diakses) membantu pengguna yang melaluinya
yang memiliki lubang, agar dapat melihat sisi berlawanan untuk
pada saat terjadi hujan, air mencegah tabrakan anak-anak. Juga
bisa langsung meresap, berfungsi agar guru bisa melihat situasi
FLEXIBILITY didalam ruangan tanpa mengalihkan
sehingga jalur sirkulasi tidak
licin. (desain ruang yang fleksibel) perhatian anak-anak yang sedang belajar.
Material

SIRKULASI KAWASAN SIRKULASI RUANG

PERSONAL SPACE
POLA SIRKULASI : LINEAR (ruang gerak yang nyaman)

Untuk mempermudah
mobilitas pengguna, jalur
s i r k u l a s i d i b u at l e b a r ,
dengan lebar 2m.

Keterangan :
Sirkulasi Kendaraan
Sirkulasi Utama Jalur sirkulasi
Sirkulasi Akses Kedalam Ruang Ruangan-ruangan
Sirkulasi Alternatif (Evakuasi)
FLEXIBILITY
POLA SIRKULASI : LINEAR (desain ruang yang fleksibel)
ACCESSIBLE ENVIRONTMENT
(lingkungan yang mudah diakses) Penggunaan pola sirkulasi linear agar Dengan sirkulasi yang mudah, akan dapat Jalur sirkulasi keluar Site
dapat memberikan kemudahan bagi mengakomodasi aktivitas penggunanya dengan
baik, baik itu dimasa sekarang dan kedepannya. Sebagai jalur alternatif dan
penyandang tunadaksa pada saar
Oleh pengguna berkebutuhan khusus dan anak jalur evakuasi darurat pada
melakukan aktivitas. normal. saat terjadi bencana.
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

IDE DESAIN PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
28

ASKSESIBILITAS
RAMP TOILET
Lebar
Mempermudah
Dimensi dilengkapi dengan pegangan rambat
akses/sirkulasi
Ramp (handrail) yang memiliki posisi dan
dua arah.
2m
ketinggian disesuaikan d engan
pengguna kursi roda.
SIRKULASI VERTIKAL Welded Bar Grating
Material Kuat, tidak licin dan Toilet
S ebagai alternatif bagi anak bagi penyandang
Ramp tidak menyerap air.
penyandang tunadaksa yang tidak Tunadaksa
dapat menggunakan tangga.
Menggunakan Toilet dibuat dengan lantai yang tidak
Handrail handrail untuk licin dan selalu kering. Agar
keamanan anak. penyandang disabilitas yang

W
Berdasarkan menggunakan kursi roda tidak mudah
Memberikan spot Prinsip-prinsip tergelincir di lantai yang basah dan

D
Bordes licin.
perhentian setiap Inklusif
Area beberapa meter,

K
Istirahat agar anak tetap
nyaman an tidak

U
kelelahan.
Expanded metal mesh

©
Menggunakan PERSONAL SPACE
Keamanan handrail untuk (ruang gerak yang nyaman) Toilet dibuat lebih luas agar memudahkan
keamanan anak. anak-anak penyandang tunadaksa
bergerak di dalam toilet, yaitu bagi yang
menggunakan kursi roda atau alat bantu
FLEXIBILITY SAFETY AND SECURITY SENSORY AWARENESS jalan berupa tongkat.
(desain ruang yang fleksibel) (keamanan dan keselamatan pengguna) (rangsangan sensorik yang nyaman)

LIFT TANGGA RUANG DALAM


SIRKULASI VERTIKAL Pencahayaan & Penghawaan
Untuk memaksimalkan
pemnghematan energi,
pencahayaan dan penghawaan
Mempermudah mobilitas anak, dalam ruang menggunakan dua
sekaligus memberikan cara, yaitu secara alami &
pengalaman yang sama antara buatan.
anak normal dan ABK.

Tidak Ada Halangan Berarti


Kecepatan: Kecepatan: Berat Maksimum: Desain dalam ruang mengutamakan kenyamanan ruang gerak
anak, sehingga memaksimalkan sirkulasi dalam ruang agar aktifitas
0,07 M/s - 0,15 M/s 1 anak/27s 100-185 kg gerak anak di dalam ruang tidak terhalangi dan dapat lebih
SIRKULASI fleksibel.
YANG INKLUSIF
Memaksimalkan fungsi ruang
Charge
PLN Inverter Menggunakan compact furnitur agar setiap interior yang
Controler Compack
MINIM USAHA digunakan memiliki lebih dari satu fungsi dan ruang yang digunakan
Furniture juga menjadi lebih fleksibel, sehingga anak dapat melakukan
FISIK Menggunakan Lift tangga bertenaga
baterai dapat terus beroperasi beberapa jenis aktivitas di dalam satu ruang yang sama.
bahkan ketika ada pemadaman listrik.

AKSESIBEL

SAFETY AND SECURITY FLEXIBILITY ACCESSIBLE ENVIRONTMENT


(keamanan dan keselamatan pengguna) (desain ruang yang fleksibel) (lingkungan yang mudah diakses)
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

IDE DESAIN PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
29

LANDSKAP
VEGETASI KAWASAN
VEGETASI EKSISTING VEGETASI PEREDUKSI KEBISINGAN

Pohon Kersem Pohon Palem Kiara Tanjung Kiara Payung Glondongan Cemara angin
Jenis tumbuhan yang efektif untuk meredam suara ialah yang mempunyai
tajuk yang tebal dengan daun yang rindang Dengan menanam tanaman
dengan berbagai strata yang cukup rapat dan tinggi akan dapat
mengurangi kebisingan. Dedaunan tanaman dapat menyerap kebisingan

W
sampai 95%. Tanaman selain dapat meredam kebisingan, pada saat tertiup
angin dapat menghasilkan suara.
Pohon Tanjung

K D
VEGETASI PEREDUKSI BAU
Jenis tumbuhan ini berfungsi untuk

U
Jenis tanaman ini dapat
mengurangi polusi asap kendaraan dan
m e ny e r a p p o l u s i a s a p
bau dari pasar tradisional di dekat site,

©
kendaraan dan bau dari
karena aroma dari tanaman yang
pasar tradisional yang
harum dan juga sebagai tanaman anti
berada di dekat site.
nyamuk.
Cempaka Melati Rosemary
U GRAFIK PERTUMBUHAN VEGETASI

20 20

15 15
VEGETASI BANGUNAN
10 10
Menempatkan beberapa tanaman 5 5
didalam ruang, sehingga dapat
menimbulkan kesan sejuk Tanaman 0 0
Lee Kwan Yew Setelah Penanaman Tanaman Vegetasi Baru Setelah Penanaman (5 Tahun)

20 20

15 15

10 10
Tanaman rambat untuk
reduksi cahaya dan media 5 5
bermain anak
0 0
Setelah Penanaman (20 Tahun) Setelah Penanaman (10 Tahun)

SENSORY AWARENESS SENSORY AWARENESS HEALTH AND WELL-BEING


(rangsangan sensorik yang nyaman) (rangsangan sensorik yang nyaman) (lingkungan yang sejahtera)
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

IDE DESAIN PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
30

UTILITAS
MEKANIKAL & ELEKTRIKAL KAWASAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL BANGUNAN

PLN Solar Panel


Solar Charge
Solar Panel
Controller
Solar Charge
Controller
TRAVO
Battery

MDP SDP DC/AC Inverter

W
MESIN DIESEL

K D
SDP Battery

U
MDP

©
U MESIN DIESEL
PLN TRAVO

Jalur listrik PLN Jalur listrik Solar Panel AC Inverter

SANITASI & LIMBAH KAWASAN SANITASI & LIMBAH BANGUNAN

Sumur Bor PDAM

Pompa Air

Tangki air

Filter
Pompa Air

Bak Penampung
Air Hujan

Filter
U
Reuse (Grey water)
Pompa Air Bak Kontrol

Bak Penampung
Sumur Bor Air Hujan PAM PAM Riol Kota Sumur Bak Penampung
Bak Kontrol Saptictank Resapan
Jalur Air Sumur Jalur Air Hujan Jalur Air PAM Jalur Air Limbah Lemak
PERANCANGAN TAMAN KANAK-KANAK DAN TEMPAT

DAFTAR PUSTAKA PENITIPAN ANAK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI ANAK TUNADAKSA
DI KOTA YOGYAKARTA
31

Ezza Oktavia Utami, S. T. (2018). AKSESIBILITAS PENYANDANG TUNADAKSA .


Firdaus, M. M. (2017). PERANCANGAN INTERIOR BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (BRTPD DIY) BAGIAN TUNA DAKSA .
G.K.Siwi, U. M. (2018). PENERAPAN DESAIN INKLUSIF PADA PERANCANGAN SANGGAR PAUD INKLUSIF DI YOGYAKARTA.
Kristiawan P.A Nugroho, D. R. (2017). GAYA HIDUP YANG MEMENGARUHI KESEHATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB NEGERI SALATIGA .
Nggandi, R. D. (2011). LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN .
R. A. Nindy Dyah Kusuma P., W. S. (2014). YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH KEGIATAN PEMBINAAN YANG HUMANIS .
Rahayu, S. M. (2013). memenuhi hak anak berkebutuhan khusus anak usia dini melalui pendidikan inklusif.
Syafi'ie, M. (2014). PEMENUHAN AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG DISABILITAS.

W
Triyanto, D. R. (2016). PEMENUHAN HAK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI.

D
Ilahi, Mohammad Takdir. 2013. Pendidikan Inklusi: Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

K
Wong, Hong Li. 2011. Architecture Without Barriers: Designing Inclusive Environments Accessible to All. Ryerson University

U
Ching, Francis. 2008. Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

©
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan Pendidikan Khusus.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai